Apakah yang harus kita perhatikan agar dapat menulis surah al-kafirun dengan baik dan benar

Apakah yang harus kita perhatikan agar dapat menulis surah al-kafirun dengan baik dan benar
Kitab Suci Alquran wajib dibaca tiap Muslim. (Foto: AFP)

Kastolani Selasa, 01 Desember 2020 - 22:07:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Surat Al Kafirun adalah surat yang menyatakan pembebasan diri dari apa yang dilakukan oleh orang-orang musyrik, dan surat ini memerintahkan untuk membersihkan diri dengan sebersih-bersihnya dari segala bentuk kemusyrikan.

Syirik merupakan dosa paling besar dan tidak akan diampuni oleh Allah SWT. Karena itu, Muslim harus benar-benar menjaga diri dari perbuatan syirik.

BACA JUGA:
Keutamaan Surat Al Kahfi dan Asbabun Nuzul Ayat 109-110

Muslim juga dianjurkan untuk rutin membaca Surat Al Kaafirun tiap salat Subuh dan sebelum tidur. Salah satu keutamaan membaca surat itu sebelum tidur bisa menjauhkan diri dari sifat dan perbuatan yang bisa menjerumuskan ke kemusyrikan.

Berikut bacaan Surat Al Kafirun ayat 1-6:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

Katakanlah, "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah men]adi penyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untuk kalianlah agama kalian, dan untukkulah agamaku.”

Tafsir Surat Al Kafirun:

Allah SWT berfirman:

{قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ}

Katakanlah, "Hai orang-orang kafir.” (Al-Kafirun: 1)

mencakup semua orang kafir yang ada di muka bumi, tetapi lawan bicara dalam ayat ini ditujukan kepada orang-orang kafir Quraisy. Menurut suatu pendapat, di antara kebodohan mereka ialah, mereka pernah mengajak Rasulullah Saw. untuk menyembah berhala-berhala mereka selama satu tahun, lalu mereka pun akan menyembah sembahannya selama satu tahun.

Maka Allah Swt menurunkan surat ini dan memerintahkan kepada Rasul-Nya dalam surat ini agar memutuskan hubungan dengan agama mereka secara keseluruhan; untuk itu Allah Swt. berfirman:

{لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ}

Aku tidak akan menyembah apa yang kalian sembah. (Al-Kafirun: 2)

Yakni berhala-berhala dan sekutu-sekutu yang mereka ada-adakan.

{وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ}

Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. (Al-Kafirun: 3)

Yaitu Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Lafaz ma di sini bermakna man. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:

{وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ}

Dan aku tidak pernah menyembah apa yang kalian sembah, dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (Al-Kafirun: 4-5)

Yakni aku tidak akan melakukan penyembahan seperti kalian. Dengan kata lain, aku tidak akan menempuh cara itu dan tidak pula mengikutinya. Sesungguhnya yang aku sembah hanyalah Allah sesuai dengan apa yang disukai dan diridai-Nya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

{وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ}

dan kalian tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. (Al-Kafirun: 5)

Artinya, kalian tidak mau menuruti perintah-perintah Allah dan syariat-Nya dalam beribadah kepada-Nya, melainkan kalian telah membuat-buat sesuatu dari diri kalian sendiri sesuai hawa nafsu kalian.

Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَما تَهْوَى الْأَنْفُسُ وَلَقَدْ جاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدى

Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka, dan sesungguhnya telah datang petunjuk kepada mereka dari Tuhan mereka. (An-Najm: 23)

Maka Rasulullah Saw. berlepas diri dari mereka dalam semua yang mereka kerjakan; karena sesungguhnya seorang hamba itu harus mempunyai Tuhan yang disembahnya dan cara ibadah yang ditempuhnya. Rasul dan para pengikutnya menyembah Allah sesuai dengan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya. Untuk itulah maka kalimah Islam ialah 'Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.' Dengan kata lain, tiada yang berhak disembah selain Allah, dan tiada jalan yang menuju kepada-Nya selain dari apa yang disampaikan oleh Rasulullah Saw.

Sedangkan orang-orang musyrik menyembah selain Allah dengan cara penyembahan yang tidak diizinkan oleh Allah. Karena itulah maka Rasulullah Saw. berkata kepada mereka, sesuai dengan perintah Allah Swt.:

{لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ}

Untuk kalianlah agama kalian dan untukkulah agamaku. (Al-Kafirun: 6)

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, dari Jabir radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah SAW membaca surat Al Kafirun dan surat Qul Huwallahu Ahad (Al Ikhlas) dalam salat dua rakaat tawafnya.

Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan melalui hadis Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW membaca kedua surat tersebut dalam dua rakaat salat Subuhnya.

Imam Turmuzi mengatakan bahwa dalam hadis yang terdahulu telah disebutkan bahwa surat Al-Kafirun ini sebanding dengan seperempat Alquran.

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim ibnul Qasim, telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq, dari Farwah ibnu Naufal (yaitu Ibnu Muawiyah), dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda kepadanya, "Maukah engkau menjadi orang tua angkat dari anak yatim perempuan kami?" Muawiyah menjawab, "Kalau tidak salah dia adalah Zainab."

Dan di lain waktu Muawiyah datang, maka Nabi Saw. bertanya kepadanya tentang Zainab, "Bagaimanakah berita anak perempuan itu?" Muawiyah menjawab, "Aku tinggalkan di rumah ibunya." Rasulullah Saw. bertanya, "Lalu ada apakah keperluan kedatanganmu ini?" Muawiyah bertanya, "Aku datang untuk menerima suatu pelajaran darimu tentang sesuatu yang akan kubaca sebelum tidurku."

Rasulullah Saw menjawab:

اقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكافِرُونَ ثُمَّ نَمْ عَلَى خَاتِمَتِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ

Bacalah surat Qul Ya Ayyuhal Kaafirun, kemudian tidurlah bila telah selesai, karena sesungguhnya surat ini merupakan pembebasan kemusyrikan.

Abul Qasim At-Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Umar Al-Qatrani, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnut Tufail, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari Abu Ishaq, dari Jabalah ibnu Harisah saudara lelaki Zaid ibnu Harisah, bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكافِرُونَ حَتَّى تَمُرَّ بِآخِرِهَا فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ

Artinya: Apabila kamu telah merebahkan diri diperaduanmu, maka bacalah surat Qul Ya Ayyuhal Kafirun hingga akhir surat, karena sesungguhnya surat ini merupakan pembebasan dari kemusyrikan.

Dari Al-Haris ibnu Jabalah yang menceritakan bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah Saw., "Wahai Rasulullah, ajarilah aku sesuatu yang aku akan baca di saat hendak tidurku." Rasulullah Saw menjawab:

إِذَا أَخَذْتَ مَضْجَعَكَ مِنَ اللَّيْلِ فَاقْرَأْ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكافِرُونَ فَإِنَّهَا بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ

Artinya: Apabila engkau telah berada di peraduanmu di malum hari, maka bacalah Qul Ya Ayyuhal Kafirun, karena sesungguhnya surat ini merupakan pembebasan dari kemusyrikan.

Wallahu A'lam Bishshawab.

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir.


Editor : Kastolani Marzuki

Apakah yang harus kita perhatikan agar dapat menulis surah al-kafirun dengan baik dan benar

>

Cara Membaca, Menulis dengan Baik dan Benar serta Memahami Makna yang Terkandung di dalam Q.S. al-Kafirun - Pada materi pelajaran kali ini, akan membahas mengenai indahnya saling menghormati antar pemeluk agama, seperti yang tersirat dalam surat al-Kafirun, untuk lebih jelasnya dapat sobat simak dalam penjelasan singkat berikut ini!
Surat al-Kafirun adalah surat ke-109. Jumlah ayat surat al-Kafirun 6 (enam) ayat. Surat al-Kafirun mengisyaratkan tentang pupusnya harapan orang-orang kafir Qurays Mekah zaman itu tehadap dakwah nabi Muhammad saw.. Nabi Muhammad saw. tidak mau mengikutimtata cara beribadah orang-orang kafir Quraisy, mereka dipersilahkan beribadah menurut ajaran agamanya sendiri. Surat al-Kafirun tergolong surat Makkiyah, karena diturunkan di kota Mekah sesudah surat al-Ma’uμn. Dinamai “al-Kafirun” (orang-orang kafir) diambil dari perkataan “al-Kafirun” yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Apakah yang harus kita perhatikan agar dapat menulis surah al-kafirun dengan baik dan benar
Cara Membaca, Menulis dan Memahami Arti Q.S. al-Kafirun
Al-Qur’ān berisi firman-firman Allah Swt. yang disampaikan malaikat Jibril kepada nabi Muhammad saw. Tata cara memulai membaca al-Qur’ān dengan isti’āzah dan basmalah. Kemudian cermati dan ikutilah langkah-langkah cara belajar Q.S. al-Kafirun berikut ini:

1. Perhatikan tanda baca fathah ( َ ) dibaca:a; tanda baca kasrah ( ِ ) dibaca: i; tanda baca dommah ( ُ ) dibaca: u;

2. Tanda baca tanwin, yaitu tanda baca
  • fathatain (ً  ) dibaca an , tanda baca
  • kasratain (ٍ ) dibaca in , tanda baca
  • dommatain (  ) dibaca un; tanda baca
  • sukun (ه) atau tanda mati; tanda baca
  • tasydid (  ) dibaca dobel.
3. Membaca kalimat bahasa dari arah sebelah kanan ke kiri. Membaca ayat-ayat surat al-Qur’ān harus dengan lafal dan makhraj yang benar. 4. Cermati cara pengucapan dalam melafalkan ayat-ayat Q.S. al-Kafirun ketika sholat. 5. Bacalah Q.S. al-Kafirun dengan tartil. 6. Bacalah berulang-ulang sampai lancar. 7. Bacalah penggalan kalimat dalam ayat Q.S. al-Kafirun di bawah ini.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

 بسم الله الرحمن الرحيم

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ 

1. Qul yaa ayyuhaal kaafiruun(a)

1. Katakanlah "Hai orang-orang yang kafir"

لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ 

2. Laa a'budu maa ta'buduun(a) 

2. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ 

3. Walaa antum 'aabiduuna maa a'bud(u)

3. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ 

4. Walaa anaa 'aabidun maa 'abadtum

4. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah.

وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ 

5. Walaa antum 'aabiduuna maa a'bud(u)

5. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾ 

6. Lakum diinukum waliya diin(i)

6. Untukmu lah agamamu dan untukku lah agamaku".

Sodaqollahul 'Adziim

Menulis huruf al-Qur’ān harus benar dan baik. Aku harus bisa menulis huruf al-Qur’ān baik, benar dan indah. Aku harus giat berlatih. Aku harus teliti, disiplin dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan tulisan. Agar tulisan benar dan baik harus memperhatikan huruf hijaiyah yang dapat disambung di awal, di tengah, dan di akhir. Juga harus memperhatikan pula pada huruf yang hanya bisa disambung di akhir. Di bawah ini contoh huruf hijaiyah yang dapat disambung di awal, di tengah, dan di akhir.
Apakah yang harus kita perhatikan agar dapat menulis surah al-kafirun dengan baik dan benar
Contoh huruf hijaiyah yang hanya dapat bersambung di akhir atau dari kanan.
Makna yang terkandung di dalam Surat Al Kafirun, ada banyak isi kandungan dari surat ini yang dapat kita petik pelajarannya. Diantaranya yaitu:
  • Surat al kafirun menerangkan tentang bagaimana seharusnya sikap kita terhadap orang yang berbeda agama dengan kita.
Surat ini Allah SWT wahyukan saat Nabi Muhammad saw masih di Mekah ketika orang-orang musyrik Quraisy terus saja menghadang dakwah nabi dengan berbagai cara. Suatu ketika mereka mengajak Nabi berkompromi: bahwa mereka akan menyembah Allah SWT asalkan umat islam saat itu juga menyembah tuhan mereka. Beberapa saat kemudian turunlah surat al kafirun ini untuk menjawab ajakan mereka. Wallohu a'lam
  • Surat al kafirun menjelaskan tentang bagaimana bertoleransi didalam islam (dalam hal keyakinan)
Pada ayat terakhir surat ini, yang artinya "Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku", menjelaskan bahwa kita tidak boleh menyatukan agama kita dengan agama lainnya, juga menjelaskan bahwa tidak ada paksaan didalam agama islam, jika memang setelah diajak untuk beriman kepada Allah dan kepada Muhammad Rasulullah mereka tidak mau, maka sisanya diserahkan kepada Allah SWT. Lebih khusus lagi ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa toleransi didalam islam itu adalah membiarkan (tidak mengganggu), bukan mengikuti. Contohnya ketika ada perayaan agama lain, maka sebagai seorang muslim kita harus membiarkannya, tidak boleh di ganggu dan tidak boleh ikut serta merayakannya.

Contoh pertanyaan yang berhubungan tentang surat ini dan jawabannya:

  1. Surat al kafirun berapa ayat? 6 ayat
  2. Surat al kafirun artinya apa? orang-orang kafir
  3. Surat al kafirun surat ke berapa? surat ke 109
  4. Surat al kafirun diturunkan di kota? Mekkah
  5. Surat al kafirun diturunkan setelah surat? Surat Al Maa'uun
  6. Surat al kafirun disebut juga dengan? Al-Jahd - Al-Ibadah - Al-Musyaqsyaqah 
  7. surat al kafirun melarang umat untuk kompromi dalam bidang? Dalam bidang Tauhid atau keyakinan, maksudnya tidak boleh mencampur-adukkan agama islam dengan agama lain.
Rangkuman
  1. Q.S. al-Kafirun terdapat dalam urutan ke-109 dalam al-Qur’ān. Surat ini terdiri atas 6 ayat, diturunkan di Mekah sehingga dinamakan surat Makkiyyah.
  2. Q.S. al-Kafirun mengisyaratkan, bahwa semua harapan dan usaha orang-orang kafir Qurays dimasa itu untuk menghentikan dakwah nabi Muhammad saw..
  3. Q.S. al-Kafirun menerangkan bahwa nabi Muhammad saw. tidak mau mengikuti tata cara ibadah orang-orang kafir di jamannya. Orang-orang kafir dipersilahkan beribadah sesuai tata caranya sendiri dan kaum Muslimin pun juga demikian.
Sekian pembahasan materi Cara Membaca, Menulis dan Memahami Arti Q.S. al-Kafirun semoga dapat mudah kalian pahami isi naskahnya.