Bacalah kembali teks yang berjudul Demonstrasi Massa di atas secara berkelompok tentukanlah ba

Bacalah kembali teks yang berjudul Demonstrasi Massa di atas secara berkelompok tentukanlah ba

Simak pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 63 /Tangkapan layar buku paket Bahasa Indonesia kelas 11/buku.kemdikbud/

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak pembahasan materi dan soal pada buku paket Bahasa Indonesia kelas 11 SMA halaman 63 tentang teks “Demonstrasi Massa”.

Halo adik-adik, hari ini kita akan belajar mapel Bahasa Indonesia kelas 11 di buku paket halaman 63.

Adik-adik diminta membaca teks berjudul “Demonstrasi Massa” kemudian menjawab soal di bawahnya.

Untuk memudahkan menjawab, adik-adik bisa menjadikan pembahasan di bawah ini sebagai alternatif jawaban.

Baca Juga: Soal dan Kunci Jawaban Penilaian Harian Sejarah Indonesia Kelas 11 SMA Semester 1

>

Berikut pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 11 halaman 63, sebagaimana dilansir dari laman buku.kemdikbud pada 6 November 2021.

Bacalah kembali teks yang berjudul “Demonstrasi Massa” di atas. Secara berkelompok, tentukanlah bagian-bagian dari struktur teks tersebut. Kemudian, simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kelengkapannya!

Pembahasan:

Bagian-bagian teks dan penunjukkan isi

Sumber: buku.kemdikbud.go.id

You're Reading a Free Preview
Pages 5 to 8 are not shown in this preview.

Kunci Jawaban B.Indonesia kelas XI Revisi 2017 halaman 63

Bacalah kembali teks yang berjudul Demonstrasi Massa di atas secara berkelompok tentukanlah ba

Soal nomor 2 Bacalah kembali teks yang berjudul “Demonstrasi Massa” di atas.Secara berkelompok, tentukanlah bagian-bagian dari struktur teks tersebut. Kemudian, simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kelengkapannya!

Jawaban

1.Menentukan bagian-bagian dari struktur teks yang berjudul “Demonstrasi Massa”berupa identifikasi fenomena, proses kejadian, ulasan, dan simpulan. a. Identifikasi fenomena :“Penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat”, “Demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa”. b. Proses kejadian : “Rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem,lantaran kesejahteraan terpenuhi, maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.”, “Komentar dari kepala daerah menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang Bupati mencabut kembali pernyataannya”, “Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut,bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak disadari oleh motif itu.”, “Pada umumnya demonstrasi massa justru lebih disadari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui.” c. Ulasan : “Demonstrasi massa pada awal-awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar.Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalanganmenengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual”. d. Simpulan :

Banyak hal yang melatarbelakangi terjadinya demonstrasi, yaitu karena adanya ketidaksesuaian aturan dan pelaksanaan, didorong oleh beberapa pihak, serta pelaksananya tidak selalu dari kalangan menengah ke bawah bahkan menengah ke atas.

Soal dan Jawaban dari Tugas dalam buku Bahasa Indonesia Kelas 11 Bab 2 Kurikulum 2013 halaman 63. Peserta didik diminta untuk menentukan bagian bagian dari struktur teks Demonstrasi massa. Agar lebih jelas, sila perhatikan soal dan jawaban tugas tersebut di bawah ini

Bacalah kembali teks yang berjudul Demonstrasi Massa di atas secara berkelompok tentukanlah ba

Soal:

Tugas ! Bacalah kembali teks yang berjudul Demonstrasi Massa di atas. Secara berkelompok, tentukanlah bagian-bagian dari struktur teks tersebut. Kemudian, simpulkan pula struktur teks tersebut berdasarkan kelengkapannya !

Jawab:

Jawaban ada dalam video di bawah ini:



Atau dalam tulisan di bawah ini:
a. Identifikasi Fenomenas (Bagian-bagian teks)

Penunjukan isi: 

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memililci motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapannya. b. Proses kejadian

Penunjukan isi: 

Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya? Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, is akan ngamuk: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang bupati dibawa pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya membandingkan dengan kondisi rakyat di Malaysia ataupun Brunei yang adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang gampangan. Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri. Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal-awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997-1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur. Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru di Korea Utara. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-II, pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke hang lahat. Demikian pula jika kita melihat kembali kondisi masyarakat di negara tersebut. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur. c. Ulasan/ review

Penunjukan isi:

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut¬manggut dan berkata "ya" pada apa pun tindakan dari pimpinannya ineskipun menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

Simpulan



Berdasarkan telaah yang telah kita lakukan bersama, bacaan berjudul Demonstrasi Massa di atas memang termasuk teks eksplanasi. Kita bisa membaca bersama syarat-syarat terbentuknya teks eksplanasi sudah terpenuhi pada teks di atas.