Bagaimana menurut anda cara menghargai jasa para tokoh penyebar Islam di Indonesia

Bagaimana menurut anda cara menghargai jasa para tokoh penyebar Islam di Indonesia

Bagaimana menurut anda cara menghargai jasa para tokoh penyebar Islam di Indonesia
Lihat Foto

ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Sosial Juliari Batubara (kedua kiri) melakukan tabur bunga seusai Upacara Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Upacara tersebut dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa pahlawan dan mengenang pertempuran 10 November di Surabaya.

KOMPAS.com - Phalwan merupakan orang yang berjiwa besar, sangat berjasa terhadap bangsa dan negara serta mayarakatnya.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Mereka rela mengorbankan hidupnya demi menjada dan mempertahankan Negara Indonesia.

Banyak pahlawan yang dimiliki Indonesia, mulai dari pahlawan nasional, pahlawan kemerdekaan Indonesia, pahlawan proklamator, dan pahlawan revolusi.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, berikut beberapa cara menghargai jasa pahlawan:

  1. Dengan penganugerahan gelar pahlawan nasional. Misalnya memberikan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh kerajaah Islam, seperti Sultan Hasanuddin, Sultan Iskandar Muda, Pangeran Diponegoro, Sultan Ageng Tirtayasa, dan masih banyak lainnya.
  2. Memakamkan pahlawan di temopat terhormat, yaitu makam pahlawan.
  3. Mengabadikan nama para pahlawan sebagai nama jalan, gedung, dan lainnya.
  4. Membangun tugu peringatan, monumen, atau patung untuk mengenang serta menghormati jasa para pahlawan.
  5. Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa.

Baca juga: Pahlawan Revolusi Indonesia

Cara meneladani sikap pahlawan

Menghargai jasa pahlawan tidak hanya mengenang dalam hati dan berterima kasih, melainkan juga dengan meneladani sikap dan perbuatan mereka.

Dalam buku Jasa Pahlawan Bangsaku (2010) oleh Sri Widayati, cara meneladani sikap pahlawan, di antaranya:

Sikap rela berkorban merupakan sikap mencerminkan adanya kesediaan dan keikhlasan dalam memberikan sesuatu yang dimiliki untuk orang lain. Contoh sikap rela berkorban, yaitu:

  1. Menyisihkan uang untuk membantu saudara atau teman-teman yang terkena bencana
  2. Ikut kegiatan bersih-bersih di rumah maupun sekolah
  3. Membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti pajak kendaraan dan bangunan.
  4. Membantu pekerjaan orangtua atau orang-orang di sekitar kita dengan ikhlas.

Baca juga: Hal Positif yang Didapat untuk Melanjutkan Perjuangan Pahlawan

Berani karena sesuatu yang dilakukan benar dan baik. Bentuk-bentuk sikap berani dalam kebenaran, yakni:

  1. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
  2. Menghormati hak-hak orang lain
  3. Memuji keberhasilan orang lain dan memberik kritik yang membangun atas kegagalan orang lain
  4. Suka menolong kepada sesama
  5. Tidak melakukan perbuatan yang menyakiti atau merugikan orang lain
  6. Menghargai orang lain

Sikap berjiwa besar yaitu menerima kemenangan dan kekalahan dengan ikhlas. Sikap ini dapat meredam dan menghindari konflik. Contoh sikap berjiwa besar, sebagai berikut:

  1. Meminta maaf atas segala kesalahan yang dilakukan
  2. Cepat belajar dari kesalahan dan tidak terlalu lama dalam rasa penyesalan
  3. Bekerja dengan tim terbaik
  4. Jangan menyalahkan orang lain jika ada kekurangan dalam diri sendiri
  5. Tidak mudah putus asa

Baca juga: 4 Perempuan Pahlawan Nasional

Sikap cinta tanah air adalah rasa kebanggaan, memiliki, menghargai, menghormati, dan loyalitas dalam setiap individu kepada negara.

Bentuk-bentuk sikap cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

  1. Mempelajari sejarah perjuangan pahlawan
  2. Menghormati upacara bendera sebagai wujud rasa cinta tanah air dan bangsa Indonesia
  3. Menghormati simbol-simbol negara
  4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri
  5. Mengharumkan nama bangsa dan negara Indoensia
  6. Menggunakan bahsa Indonesia yang baik dan benar
  7. Belajar dengan tekun sehingga dapat ikut serta mengabdi dan membangun Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

JANGAN biarkan mutiara dan bunga-bunga itu berserakan, seandainya ia terkumpul di satu tempat yang baik, tentu akan dapat menjadi perhiasan yang indah, akan terlihat cahaya berkilauan dan wewangian menyebar harum semerbak, dapat menambah keagungan dan kemuliaan bagi pemiliknya dan dapat menjadi hiburan bagi yang memandangnya.

Terinspirasi dari meninggalnya Ustadz Sudartoyo Cokro Teruno pada tanggal 29 Juni 2013 di Medan, saya ingin menyampaikan suatu pandangan tentang menghargai para tokoh khususnya tokoh Al Washliyah yang jumlahnya cukup banyak. Mereka dalam kehidupannya telah membaktikan dirinya, baik waktu, pemikiran, tenaga, materi, perhatian sepanjang hayatnya di Al Washliyah. Kesemuanya itu dibaktikan untuk membangun dan membesarkan Islam, bangsa dan negara Indonesia dilakukan dengan membawa nama organisasi Al Washliyah.

AL WASHLIYAH PENYAMBUNG SILATURAHIM.

Silaturahim itu biasanya dilakukan kepada mereka yang sedang aktif dan berperan di masyarakat seperti orang besar yang sedang memimpin, orang kaya yang sedang banyak hartanya, sesama teman yang sedang aktif dan lainnya. Tetapi sesungguhnya silaturahim itu juga dapat dilakukan kepada mereka yang dulu sama-sama berjuang tapi telah sepuh dan tua renta, mereka yang lemah dan bahkan kepada mereka yang sudah meninggal dunia.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa pahlawannya, demikian juga organisasi besar seperti Al Washliyah, akan selalu menghargai jasa para pendiri, ulama, guru, tokoh dan aktifis organisasi yang senantiasa berjuang secara estafet, dari pemimpin yang satu ke pemimpin yang lainnya, dari aktifis yang satu ke aktifis lainnya. Demikian juga peran para anggota yang solid dengan sepenuh hati berjuang siang dan malam. Mereka telah memilih Al Washliyah sebagai wadah tempat ia berjuang dari tahun ke tahun sampai masa tuanya bahkan diantaranya sampai akhir hayatnya.

Kemuliaan manusia terutama para mujahid Islam, tidak hanya di kenang dan dihargai oleh saudaranya yang muslim pada masa ia kuat dan aktif saja, akan tetapi dia akan terus dikenang, dihormati dan didoakan walau sudah tua renta tak berdaya bahkan yang sudah meninggal dunia, semua akan dikenang dan didoakan. Amal dan perjuangannya, ilmu yang diajarkan, akhlak yang dicontohkannya dan perjuangan yang diusahakannya telah banyak memberi berkah dan manfaat bagi generasi masa ia berjuang dan generasi sesudahnya sebagai penerus perjuangannya.

Saat ini banyak orang-orang diterpa oleh pergulatan hidup yang semakin dinamis dan persaingan yang cukup ketat, kadang-kadang terbenam dalam kesibukan sendiri memikirkan apa yang sedang diperjuangkan saat ini dan ke depan saja, sehingga bisa saja lupa terhadap kewajiban lain yaitu menyambung silaturahim melakukan sesuatu yang baik kepada mereka para pendahulu yang telah pernah sama-sama ikut berjuang. Kita tahu karena merekalah kita ada sekarang dapat meneruskan perjuangan mereka dalam wadah di Al Washliyah.

Urusan penghargaan kepada para orang tua dan para tokoh yang sudah tidak aktif karena sudah sepuh dan tokoh yang telah meninggal dunia bisa saja terlupakan bahkan ada yang terabaikan, karena itu perlu ada usaha untuk saling mengingatkan. Semoga tidak pernah terjadi ada di antara tokoh dan aktifis Al Washliyah yang masa kuatnya ikut sama-sama berjuang dan telah banyak melakukan pengorbanan secara bersama-sama di Al Washliyah, tapi saat tuanya dan sudah lemah, ia tinggal sendiri tak seorangpun menyapanya karena terlupakan oleh kesibukan saudara seperjuangannya.

Dapat dibayangkan betapa terharunya kita seandainya ada di antara tokoh dan aktifis Al Washliyah mengalami hidup kesepian di zaman modern yang semakin ramai. Karena sudah sepuh, fisiknya lemah tak sanggup lagi berjalan dan tidak banyak manfaatnya bagi orang lain, tidak bisa lagi banyak berbuat apa-apa, ia tinggal sendiri di kursi roda. Ia hanya bisa mengenang-ngenang masa lalunya dikala ia aktif di organisasi Al Washliyah, pada saat tenaganya masih kuat, sambil melihat-lihat foto dan berlinanglah air mata kenangannya. Mungkin juga ada di antara mereka mengalami hal yang lebih menyedihkan, baik untuk dirinya sendiri maupun keluarganya sudah tidak mampu lagi membiayai keperluan hidup sehari-harinya dan biaya berobat.

Karena Al Washliyah organisasi ukhuwah, jangan sampai terjadi ada tokoh Al Washliyah karena uzur hidup kesepian. Ada yang meninggal tak satupun sahabat karib seperjuangannya yang hadir saat pemakamannya dan menziarahi kuburannya untuk mendo’akannya. Kita tahu tidak semua orang hingga masa akhir hayatnya sukses dan popular. Hal-hal di atas bisa saja terjadi dialami oleh beberapa tokoh Al Washliyah, jika para warganya kurang berusaha untuk memberi perhatian secara bersama-sama terhadap hal-hal demikian.

Para ulama, tokoh dan aktifis serta guru-guru yang sudah sepuh itu akan senang jika ada teman dari wadah tempat dia berjuang dahulu datang menyapanya untuk menyambung silaturrahim. Demikian juga setelah meninggal dunia silaturrahim itu masih ada, mereka mengharap bantuan do’a jika teman-teman yang hidup menziarahi dan berdo’a di makamnya atau dari kejauhan menghadiahkan sepotong surat Al Fatiha kepadanya.

PENGHARGAAN

Kita tahu bahwa Allah sangat menghargai hasil jerih payah setiap orang mukmin yang ikhlas walau mereka lebih mengharapkan ridho Allah. Demikian juga para perjuang dan para mujahid Islam terdahulu dalam mempertahankan Islam dan meneruskan estafet jihad fisabillillah atas ajaran Islam yang diajarkan. Dengan usaha para mujahid itu, ajaran Islam terus berlanjut berkesinambungan, mulai dari Rasulullah Muhammad SAW, diteruskan oleh para sahabatnya, dilanjutkan turun temurun hingga sampai ke zaman kita saat ini dan diharapkan akan diteruskan dilanjutkan oleh anak cucu berikutnya. Sesuai janji-Nya, Allah akan terus mengalirkan pahala dan kebaikan kepada orang-orang yang mengajarkan ilmunya dan berjuang menghasilkan karya-karya amal di jalan Allah, lalu diamalkan dan dimanfaatkan oleh orang lain yang menerimanya, meskipun ia telah meninggal dunia.

Sebagai organisasi besar yang mengajarkan dan mengamalkan ukhuwah, Al Washliyah tentunya perlu terus mengupayakan untuk memberi perhatian dan penghargaan kepada para tokohnya atas jasa dan perjuangan mereka dahulu, termasuk para sesepuh yang tidak bisa lagi aktif, juga kepada keluarga mereka dengan cara-cara yang baik yang dapat dilakukan.

Dengan mengenang para pejuang itu, kita akan lebih mudah membayangkan dan menorehkan pena dalam buku sejarah pada masing-masing periode kepemimpinannya, tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana hasil yang dicapaiannya, meskipun dari catatan tersebut, hanya berapa persen saja yang dapat diketahui, paling tidak kisah-kisah itu tidak hilang lenyap dimakan zaman.

Ada berbagai bentuk penghargaan yang dapat dilakukan untuk para tokoh dan pejuang terdahulu baik dengan mengabadikan nama mereka maupun dengan mengumpulkan hasil karya-karyanya, untuk dapat dimanfaatkan generasi saat ini dan sesudahnya. Berikut ini dapat dilihat berbagai bentuk penghargaan yang dapat dilakukan.

NAMA-NAMA TOKOH DALAM BENTUK PRASASTI

Salah satu bentuk penghargaan kepada para tokoh Al Washliyah, perlu kiranya diabadikan sebagai suatu catatan sederetan nama para tokoh Al Washliyah yang terpampang di dinding utama suatu ruangan kantor. Kalaupun belum berhasil ditulis ke dalam sebuah buku sejarah Al Washliyah dari periode satu ke periode lainnya yang selalu dicita-citakan oleh tokoh dan warga Al Washliyah, paling tidak di kantor PB Al Washliyah termasuk di setiap kantor wilayah dan daerah, di perguruan tinggi, di sekolah-sekolah dan madrasah Al Washliyah, baik yang sudah memiliki kantor tetap maupun kantor sementara, ada terpampang di dinding nama-nama tokoh Al Washliyah yang telah disepakati secara resmi tentang ketokohannya, paling tidak terpampang setiap periode kepengurusan nama mantan ketua dan sekretaris organisasi, kalau di Perguruan Tinggi nama Rektor dan Dekan, kalau di sekolah dan madrasah nama Kepala sekolah, dan sebagainnya.

Nama-nama itu dapat dibuat di atas kertas atau standing banner untuk sementara, atau langsung diukir di atas lempengan kuningan atau batu marmer sesuai periodenya. Selain papan nama bisa juga nama tokoh ditulis di dinding menjadi nama gedung yang dimiliki Al Washliyah, termasuk nama ruang perpustakaan, nama masjid dan sebagainnya. Pemandangan itu akan dapat menambah hiasan dan kewibawaan kantor atau gedung tersebut karena memiliki nilai sejarah ketokohan dan memberi inspirasi bagi generasi yang sedang bergiat dari ketokohan maupun sepak terjang masing-masing para tokoh tersebut.

Setiap orang yang datang ke kantor atau ke gedung, biasanya ingin melihat-lihat keadaan kantor dan dan gedung tersebut lalu ingin mendapatkan penjelasan tentang Al Washliyah dan siapa nama tokoh yang tertera di dinding tersebut. Kesempatan ini dapat digunakan untuk menjelaskan dan menerangkan tentang profil Al Washliyah dengan projector sekaligus mengenalkan nama tokoh-tokoh dan aktifis Al Washliyah yang tertera di dinding tersebut atau di ruang utama kantor. Dengan demikian akan terlihat siapa tokoh nasional dan tokoh lokal Al Washliyah atau tokoh pendidik yang diakui ketokohannya oleh masyarakat setempat yang pernah aktif berjuang melalui Al Washliyah dalam membangun kekuatan umat, kepentingan bangsa dan negara dalam berbagai usaha siang dan malam tak kenal lelah.

Waktu demi waktu terus bergulir, semakin lama waktu berlalu akan semakin sulit pula untuk mengingat-ingat peristiwa yang sudah berlalu dengan baik. Jika saran ini dipandang perlu dan dapat disetujui, kiranya perlu segera direalisasikan.

ZIARAH, MENGUNJUNGI KELUARGA DAN PEMELIHARAAN MAKAM

Bentuk penghargaan lain yang sudah sering dilaksanakan sebagai tradisi di Al Washliyah adalah menziarahi kuburan para tokoh Al Washliyah pada saat setiap kali merayakan Hari Ulang Tahun Al Washliyah terutama oleh pengurus PB. Al Washliyah dan beberapa Pimpinan Wilayah. Tradisi yang baik ini perlu dipertahankan untuk dilaksanakan tidak hanya di tingkat pusat, akan tetapi disemua tingkatan diseluruh tanah air, baik tokoh Al Washliyah maupun tokoh dan para aktifis organ-organ bagian Al Washliyah lainnya dan para tokoh pendidik. Ziarah ke kubur ini baik sekali jika dilakukan sebagai tradisi para pimpinan Al Washliyah setiap kali turun dari pusat ke wilayah dan daerah atau dari wilayah ke daerah.

Jika memiliki kesempatan, sangat baik ziarah dilanjutkan dengan mengunjungi keluarga para tokoh Al Washliyah yang sudah meninggal dunia tersebut. Kita tahu betapa seringnya tokoh itu mengorbankan keluarganya dengan membagi waktu ke Al Washliyah meninggalkan rumahnya hampir setiap hari yang seharusnya waktu itu bisa digunakan untuk duduk dan jalan bersama lebih lama dengan keluarga. Karena aktif di luar rumah sudah menjadi kebiasaan para aktifis tersebut, maka keluarganya selama ini merelakannya walaupun sang tokoh sering kembali ke rumah tengah malam tidak membawa hasil berupa materi apapun kepada keluarganya. Atas dasar pengorbanan inilah kiranya keluarga tokoh itu perlu mendapatkan penghargaan dan perhatian dari Al Washliyah.

Ziarah tidak hanya kepada tokoh yang sudah meninggal dunia, perlu dilakukan kepada mereka yang sudah sepuh dan tidak berdaya lagi, kiranya sangat baik untuk dikunjungi terutama pada saat hari ulang tahun Al Washliyah, atau saat para pimpinan Al Washliyah turun ke daerah atau dalam berbagai kesempatan, mereka akan senang karena mendapatkan perhatian sebagaimana indahnya mengenang saat mereka kuat dan sama-sama berjuang di Al Washliyah dan sekaligus dapat mengetahui bagaimana keadaan kesehatan yang sedang dialaminya.

Untuk keperluan ziarah ke pusara para tokoh yang sudah meninggal tersebut, agar kuburannya tetap terpelihara, baik di pusat maupun di setiap daerah. Mungkin ada baiknya jika perlu kiranya dapat diusahakan agar mereka dapat dimakamkan di tempat tertentu yang lebih terjaga keberadaan makamnya, bahkan kalau bisa diusahakan di tempat yang sama dan berdekatan.

Dengan terjaganya makam tersebut, maka makam itu masih bisa diziarahi, dan ada peninggalan sejarah yang dapat dilihat setiap saat. Sekiranya tidak terjaga, maka makam itu bisa hilang begitu saja seiring berjalannya waktu. Seperti halnya di Jakarta, kuburan itu akan lenyap dalam waktu tidak terlalu lama jika tidak ada orang yang mengurusnya karena lokasi kuburan sudah semakin menyempit. Jangan sampai terjadi ada tokoh Al Washliyah yang meninggal dunia tidak diketahui lagi di mana kuburannya.

Demikian juga pada saat acara pemakaman, perlu diusahakan kehadiran wakil Al Washliyah, jangan sampai tidak ada satu orangpun yang diutus untuk datang dan memberi kata sambutan. Demikian juga kebiasaan untuk mengajak jamaah menghadiahkan Al Fatihah kepada para ulama dan tokoh-tokoh setiap kali diadakan acara Al Washliyah, perlu terus dipertahankan sebagai bentuk penghormatan, bantuan dan penghargaan kepada mereka.

PAPAN NAMA JALAN DAN PENGUBURAN DI MAKAM PAHLAWAN

Al Washliyah perlu memperjuangkan nama tokoh Al Washliyah yang dinilai wajar dan telah memenuhi syarat yang ditentukan oleh pemerintah untuk dibuat menjadi nama jalan tertentu. Jika perjuangan ulama atau tokoh tersebut cukup dikenal masyarakat dan sangat berjasa sebagai pemimpin umat dilingkungan masing-masing pada zamannya, baik tokoh tingkat nasional maupun lokal, nama tokoh itu perlu diabadikan menjadi nama jalan sebagai tanda penghargaan terhadapnya sebagaimana dilakukan terhadap tokoh-tokoh lain.

Kalau di Medan saya pernah melihat tulisan besar nama pendiri Al Washliyah HM. Arsyad Thalib Lubis tertulis terpampang di salah satu dinding gedung lama IAIN Sumatera Utara Jalan Adi Neggoro Medan menjadi nama dari salah satu gedung kuliah tersebut. Ada rasa senang dan bangga ketika memandangnya, terkesan ada nilai kharismatik terhadap tokoh tersebut.

Jika di antara para tokoh tersebut ada yang dinilai memenuhi syarat-syarat yang sudah ditetapkan pemerintah dapat diperjuangkan menjadi tokoh pahlawan nasional atau dapat dimakamkan di taman makam pahlawan jika pihak keluarga berkenan, maka Al Washliyah memiliki kewajiban untuk mengusulkan dan memperjuangkannya secara resmi kepada pihak yang berwenang sebagaimana yang telah pernah dilakukan oleh organisasi besar lainnya.

PERPUSTAKAAN DAN MUSEUM KENANGAN

Penghargaan kepada para tokoh Al Washliyah juga dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan hasil karyanya, baik berupa karya tulis berupa buku ilmiah dan buku agama, artikel, berbagai penghargaan yang diterima, hasil kerajinan tangan, foto kenangan bernilai sejarah dsb, yang pernah didapatkan secara pribadi maupun secara kelembagaan untuk Al Washliyah. Bahan-bahan tersebut akan banyak didapati mengingat Sumber Daya Manusia (SDM) anggota Al Washliyah cukup berfariasi dari tahun ke tahun yang sudah mencapai 83 tahun.

Tokoh-tokoh pimpinan organisasi Al Washliyah beserta organ-organnya yang tampil sebagai perjuang organisasi yang tangguh, mereka telah tampil memimpin, mengkader dan membimbing umat, mengkoordinir berbagai kegiatan masyarakat dan di pemeritahan, dengan segala perjuangan dan pengorbanan, mereka memiliki prestasi yang banyak yang dapat diceritakan.

Tokoh-tokoh di lingkungan pendidikan seperti para professor, dosen, rektor, dekan, kepala sekolah dan madrasah, guru-guru yang berprestasi dan ikhlas, di antara mereka itu ada yang menghasilkan berbagai karya ilmiah berupa buku-buku dan penghargaan tanda jasa.

Di bidang da’wah ada ulama, ustad, mereka berjuang siang dan malam berda’wah mencerahkan umat menggunakan buku-buku rujukannya, diantaranya ada yang menulis buku menuangkan ilmunya. Para qori-qori’ah ada yang hafal qur’an dan ada yang tampil sebagai juara MTQ mulai tingkat lokal, nasional dan juara internasional termasuk menjadi dewan jurinya. Mereka memiliki tanda penghargaan dan foto foto yang bernilai sejarah.

Bidang amal sosial, diantaranya mereka ada yang membangun panti asuhan dan memelihara anak yatim serta memberi bantuan kepada fakir miskin yang diurus sampai sukses hidupnya. Ada yang ditolong terkena bencana alam, membangun kegiatan olah raga, seni budaya dsb, foto-foto dan penghargaan dari kegiatan tersebut dapat dipamerkan.
Bidang politik ada yang berhasil membangun hubungan lintas partai politik dan dengan pemerintah, menjadi wakil rakyat memperjuangkan sesuatu dengan segala prestasinya, ada foto kenangan yang dapat dijadikan foto sejarah. Di bidang ekonomi ada yang berhasil membangun ekonomi umat, demikian juga para birokrat ada yang berhasil mengukir sejarah membawa keharuman nama bangsa dan negara, selain foto, mereka tentu memiliki sertifikat peghargaan atas karya dan prestasinya.

Mengingat banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh para tokoh Al Washliyah dengan segala catatan prestasinya serta produk yang dihasilkannya, maka perlu disediakan suatu ruangan khusus sejenis perpustakaan yang didalamnya mengoleksi buku-buku karya ilmiah orang Al Washliyah, dokumen-dokumen bersejarah, buku-buku yang pernah dipakai sebagai rujukan para ulama dan ustad Al Washliyah dalam berda’wah, buku-buku yang pernah dipakai dalam kurikulum Al Wasliyah di Perguruan Tinggi, sekolah dan madrasah Al Washliyah, hasil kerajinan tangan warga Al Washliyah. Suatu hal yang sangat baik jika ada yang mengambil inisiatif untuk menulis buku riwayat hidup dan perjuangan masing-masing tokoh untuk dikoleksi di perpustakaan.

Di sisi lain, ruang itu juga dapat mengoleksi barang-barang budaya, hasil kerajinan seni, plakat-plakat, koleksi piala penghargaan yang pernah diraih, sertifikat dari berbagai instansi kepada Al Washliyah, penampilan seni musik, kesuksesan dalam olah raga, kepanduan, busana muslim dan lainnya. Kesemuanya itu dapat dijadikan barang peninggalan bernilai sejarah bagi Al Washliyah. Masih banyak bentuk-bentuk penghargaan lain yang dapat ditampilkan, hal hal yang dikemukakan di atas hanya sebagai contoh saja.

Perpustakaan ini tidak hanya berfungsi sekedar untuk bernostalgia, tapi sangat bermanfaat memberi inspirasi dan inovasi bagi generasi sekarang yang sedang melakukan kegiatan dan generasi yang akan datang. Ruang itu juga dapat dimanfaatkan oleh para akademisi dalam dan luar negeri untuk melakukan penelitian jika ingin mencari data akurat tentang sepak terjang para tokoh Indonesia yang berjuang melalui Al Washliyah dari zaman ke zaman, karena benda-benda itu semua dapat bercerita dan menghasilkan ribuan bahkan jutaan kata-kata.

Sudah 83 tahun usia Al Washliyah berlalu, sudah waktunya dan patut rasanya Al Washliyah memiliki ruang perpustakaan di pusat maupun di setiap daerah di kantornya masing-masing, suatu ruang yang dapat menyimpan karya-karya dan catatan sejarah dari keluarga besar Al Washliyah.

Untuk melengkapi isi perpustakaan kantor Al Washliyah tersebut, perlu digarap beberapa materi tulisan di bawah ini, judulnya boleh dirubah jika lebih menarik: 1. Mengenal Lebih Dekat Al Jam’iyatul Washliyah 2. Kiprah Al Washliyah Di Antara Organisasi Sosial Masyarakat Islam 3. Riwayat hidup dan perjuangan masing-masing tokoh Al Washliyah di pusat dan daerah 4. Usaha Al Washliyah di dunia pendidikan, akademis dan pengembangan IPTEK 5. Peran Al Washliyah di dunia Da’wah 6. Kiprah Al Washliyah di dunia Al Qur’an, 7. Kegiatan Al Washliyah di bidang Amal Sosial 8. Upaya-upaya Al Washliyah membangun komunitas sosial Islam di tiap-tiap lingkungan masyarakat dimana Al Washliyah berada. 9. Kontribusi Al Washliyah di dunia Seni dan budaya Islam 10. Peran dan partisipasi Al Washliyah di dunia politik 11. Peran dan partisipasi Al Washliyah di bidang ekonomi

12. Kiprah Al Washliyah dalam membangun hubungan antar umat nasional dan internasional