Show Sebelum kita mempelajari materi ini, silahkan disimak video berikut ini Sayang, Hormat, dan Patuh kepada Kedua Orang Tua Betapa besar jasa ayah dan ibu sehingga kita tidak akan mampu membalas kebaikannya. Jasa mereka yang sungguh luar biasa di antaranya adalah:
Besarnya jasa orang tua mendorong kita untuk berbuat baik kepada keduanya. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya, sebagaimana firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Isra’il, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. (Q.S. Al-Baqarah/2: 83). Dalam ayat tersebut Allah melarang menyembah selain Allah. Perintah berikutnya adalah berbuat baiklah kepada orangtua atau birrul walidain. Selain itu kita juga harus berbuat baik kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin. Yang kita harus perhatikan dalam ayat tersebut bahwa berbuat baik pada orangtua diperintahkan Allah setelah ada perintah untuk tidak menyembah selain Allah. Jadi sangat penting berbuat baik kepada orangtua, ditempatkan setelah berbakti kepada Allah Swt. Perilaku menghormati kedua orangtua dapat diwujudkan melalui beberapa hal sebagai berikut. Saat orang tua masih hidup dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
Terhadap orang tua yang sudah meninggal dapat dilakukan di antaranya dengan cara sebaga berikut.
Beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua antara lain sebagai berikut.
Hormat dan Patuh kepada Guru Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada guru. Guru mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Mereka mengajarkan manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Berkat didikan guru, manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan. Kedudukan yang tinggi di hadapan manusia dan Allah Swt terdapat pada orang yang berilmu. Dalam hal ini Allah Swt. berfirman: Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. al-Mujadalah/58:11) Perwujudan berbakti kepada guru dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.
Keutamaan hormat kepada guru adalah sebagai berikut.
Empati adalah kondisi mental atau perasaan yang membuat diri dalam keadaan, pikiran, atau perasaan yang sama dengan orang lain. Empati dapat dipahami pula sebagai kemampuan memahami kondisi orang lain dan memiliki dorongan untuk bertindak membantunya. Rasa iba atau kasihan kepada orang yang terkena musibah dapat dipandang pula sebagai empati. Sikap empati dianjurkan oleh Islam, seperti yang diisyaratkan pada Q.S. al-Nisa/4:8. Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Ayat di atas menjelaskan pemberian hadiah sebagai penggembira pada kerabat, anak yatim, dan orang miskin ketika pembagian warisan. Penumbuhan kepedulian kepada mereka dianjurkan oleh agama. Sikap empati akan timbul ketika seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, menempatkan diri sebagai orang lain, dan menjadi seperti orang yang sedang merasakan. Sikap empati sangat diperhatikan oleh Nabi Muhammad Saw. seperti disebutkan pada hadis berikut. Dari Abu Musa r.a., dia berkata, Rasululllah Saw. bersabda, “orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling menguatkan. (H.R. al-Bukhari) Hadis di atas mengajarkan manusia untuk bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika seseorang terkena musibah, temannya mera-sakan penderitaan seperti orang tersebut. Begitu pula, ketika mereka gembira, temannya pun merasakan kegembiraannya. Perilaku sombong dan egois sangat dilarang oleh Islam. Agama memerintahkan manusia untuk dapat mewujudkan sikap empati terhadap sesama. Sikap ini akan menimbulkan kepedulian untuk membantu orang yang membutuhkan. Semoga kalian dapat mewujudkan perilaku empati. Perwujudan sikap empati dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.
Pindahkan huruf demi huruf agar menjadi jawaban yang benar. klik "hint" untuk mencari kalimat kuncinya. Changes In Matter Word Scramble Game » word scramble game Penilaian SikapSilahkan diisi penilaian sikap pada tautan berikut. Dan jawablah dengan jujur! Penilaian Sikap Hormat Ortu, Guru dan Empati Penilaian Pengetahuan Silahkan diisi penilaian pengetahuan pada tautan berikut! Penilaian Harian Hormat Ortu, Guru dan Empati Penilaian Keterampilan Secara berkelompok yang terdiri atas enam orang, lakukan hal berikut.
Pentingnya Hormat dan Patuh Kepada Orang TuaMenghormati orang tua sangat ditekankan dalam Islam. Banyak ayat di dalam al-Qur’an yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus berbuat baik dan menghormati orang tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah Swt. semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, al-Qur’an juga menegaskan kepada umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya. Sebagai muslim yang baik, tentunya kita memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua kita baik ibu maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan taat kepada ibu maupun ayah. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan yang terpuji. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat manusia untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara lain: Artinya : "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan dahd dan janganlah engkau membentak keduanya, dan uapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan uapkanlah, dahai Tuhanku Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (Q.S. al-Isra’/17: 23-24) Pentingnya seorang anak untuk meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap keinginan dan kegiatannya karena restu Allah Swt. disebabkan restu orang tua. Orang yang berbakti kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt. Apalagi seorang anak mau melakukan atau menginginkan sesuatu. Seperti, mencari ilmu, mendapatkan pekerjaan, dan lain sebagainya, yang paling penting adalah meminta restu kedua orang tuanya. Dalam sebuah hadis disebutkan: Artinya : "Rida Allah terletak pada ri«a orang tua, dan murka Allah terletak pada kemurkaan orang tua." (HR. Baihaqi). Artinya : "Aku bertanya kepada Nabi saw., "Amalan apakah yang paling diintai oleh Allah Swt." Beliau menjawab, "alat pada waktunya." Aku berkata, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Berbakti kepada orang tua." Aku berkata, "Kemudian apa?" Beliau menjawab, "Kemudian jihad di jalan Allah." (HR. Bukhari). Perlu ditegaskan kembali, bahwa birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua), tidak hanya sekadar berbuat ihsan (baik) saja. Akan tetapi, birrul walidain memiliki bakti’. Bakti itu pun bukanlah balasan yang setara jika dibandingkan dengan kebaikan yang telah diberikan orang tua. Namun setidaknya, berbakti sudah dapat menggolongkan pelakunya sebagai orang yang bersyukur. Imam Anawaawi menelaskan Arti rrulālan yaitu berbuat baik terhadap kedua orang tua bersikap baik kepada keduanya melakukan berbagai hal yang dapat membuat mereka bergembira serta berbuat baik kepada temanteman mereka. Imam Adz-Dzahabi menjelaskan, bahwa birrul walidain atau bakti kepada orang tua, hanya dapat direalisasikan dengan memenuhi tiga bentuk kewajiban: Pertama : Menaati segala perintah orang tua, kecuali dalam maksiat. Kedua : Menjaga amanah harta yang dititipkan orang tua, atau diberikan oleh orang tua. Ketiga : Membantu atau menolong orang tua bila mereka membutuhkan. Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dan guru bukan tanpa alasan. Penjelasan di atas merupakan alasan betapa pentingnya kita berbakti kepada kedua orang tua dan guru. Adapun hikmah yang bisa diambil dari berbakti kepada kedua orang tua dan guru, antara lain seperti berikut.
Pentingnya Hormat dan Patuh Kepada GuruGuru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Setinggi pangkat atau kedudukan seseorang, tetaplah ia seorang pelajar yang berhutang budi kepada guru yang pernah mendidiknya dahulu. Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (alim/ulama), dialah orang yang takut kepada Allah Swt. Artinya : "Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-hewan ternak ada yang bermaam-maam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah Swt. yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Swt. Mahaperkasa, Maha engampun." (Q.S. Fatir/5: 28) Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu para nabi diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan guru dengan sifat-sifat kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga menegaskan bahwa: dSeorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, ia adalah ibarat matahari yang menyinari orang lain dan menahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya dinikmati orang lain dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.d Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-kata sebagai berikut: dBerdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang rasul.d Guru adalah bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbingnya. Maka, menghormati guru berarti penghargaan terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah, mereka hidup dan berkembang. Sesuai dengan ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para ulama sangat menghormati guru-guru mereka. Cara mereka memperlihatkan penghormatan terhadap gurunya antara lain sebagai berikut.
Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya menghormati guru. Dengan menghormati guru, kita akan mendapatkan berbagai keuntungan, antara lain sebagai berikut.
Baca Juga : Demikian artikel tentang Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru, Semoga bermanfaat dan sekian terimakasih. diambil dari berbagai sumber.
|