Oleh : Indah Kusumawati (192180052) Show Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Purworejo Pendidikan merupakan salah satu cara untuk membentuk suatu proses pembelajaran dan pengembangan diri baik secara fisik maupun non fisik yang mampu diterapkan di kehidupan sehari -- hari baik keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Perkembangan globalisasi berpengaruh pada kurikulum yang digunakan di Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengganti kurikulum tingkat satuan pendidikan menjadi kurikulum 2013. Sesuai dengan standar kompetensi lulusan mengenai kurikulum 2013, tujuan pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum 2013 proses pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian yang sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa (Permendikbud No 65, 2013). Permasalahan yang sering terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung, ketika guru meminta siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa namun hanya terdapat 5 -- 10 siswa saja yang bertanya. Siswa juga kurang aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, hal ini karena siswa merasa takut salah dan malu saat ingin mengutarakan pendapatnya sendiri. Saat guru menerangkan materi yang diajarkan siswa merasa jenuh. Sehingga bermain sendiri dengan teman duduk ataupun teman yang di dekatnya dan siswa kurang fokus dalam memperhatikan penjelasan dari guru. Artikel ini bertujuan untuk membahas penerapan model pembelajaran (PBL) pada Sekolah Dasar agar pembelajaran lebih interaktif serta untuk mengatasi permasalahan yang terjadi khususnya untuk mata pelajaran IPA (Sains) saat pembelajaran berlangsung seperti siswa kuarang aktif. Sebagai Guru atau calon guru kita harus dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul saat pembelajaran berlangsung. Model PBL yang digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara :
Masalah Berasal dari Dunia Nyata. Dengan mengatasi masalah Bersama-sama atau dengan berdiskusi yang di pimpin oleh guru. Contoh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran IPA (Sains) di Sekolah Dasar : Tentang Bumi dan Alam Semesta. Prosedur penelitian tindakan kelas yang diterapkan berupa perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tindakan dapat dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pada siklus I materi yang dibahas mengenai pelapukan, jenisjenis tanah, dan jenis-jenis batuan. Pada siklus II materi yang dibahas mengenai lapisan bumi, lapisan atmosfer, dan keguanaan air. Pada silus III materi yang dibahas mengenai daur air, kerusakan akibat kegiatan manusia, dan penghematan air. Hasil dari penerapan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran IPA Sekolah Dasar di atas yaitu semakin meningkat dan semakin baik. Selain pengamatan pada guru, pengamatan juga dilakukan pada siswa, yaitu mengamati keterampilan proses IPA yang sudah dilaksanakan oleh siswa. Siswa yang menguasai keterampilan proses IPA semakin bertambah banyak prosentasenya, dari setiap siklus mengalami peningkatan. Keterampilan proses IPA yang sudah dapat dilakukan oleh semua siswa adalah keterampilan mengamati dan melakukan penelitian. Dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di harapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung khususnya untuk Guru atau sebagai calon guru. Agar pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan dan siswa dapat menerima materi dengan baik dengan pembelajaran yang menyenangkan.
Pembelajaran berbasis Proyek atau Project Based Learning adalah istilah yang pasti sudah sering Bapak/Ibu dengar. Pembelajaran seperti ini dapat membantu mengasah kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri serta bernalar kritis dalam mengaplikasikan ilmu-ilmu yang sudah didapat dalam konteks kehidupan sehari-hari. Sayangnya, seringkali kita terbentur kepada kendala-kendala teknis yang membuat pembelajaran seperti ini terasa mustahil untuk diterapkan di kelas. Quipper School Premium memahami tantangan-tantangan ini. Quipper menyediakan variasi konten Project Based Learning siap pakai yang bisa Bapak/Ibu pakai agar semua siswa di Indonesia dapat merasakan pembelajaran yang lebih bermakna. Mengapa Project Based Learning sangat dianjurkan?
Project Based Learning bukan hal yang baru. Pembelajaran seperti ini sudah direkomendasikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan semenjak tahun 2016. Di dalam permendikbud tahun 2016, nomor 22, disebutkan: “Untuk mendorong kemampuan peserta didik dalam menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok, maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (Project Based Learning).” Sesuai dengan permendikbud ini, pembelajaran tidak bisa dimaknai sebatas penyerapan informasi saja. Pembelajaran juga harus bertujuan menghasilkan karya kontekstual. Bapak/Ibu sangat disarankan menggunakan Project Based Learning untuk mencapai tujuan ini.
Urgensi Project Based Learning menjadi lebih tinggi di dalam pembelajaran paradigma baru karena dapat; (1) melatih karakter-karakter yang terkait dengan profil pelajar pancasila; (2) menjadi bahan pembelajaran serta metode evaluasi hasil ajar yang lebih bermakna. Project Based Learning yang disediakan Quipper School PremiumBerikut adalah daftar proyek yang disediakan oleh Quipper School Premium. Bapak/Ibu dapat memilih sesuai dengan konsiderasi masing-masing. Semua proyek yang disediakan bersifat praktis di mana: (1) rangkaian aktivitas belajar sudah disusun; (2) lembar kerja sudah siap pakai; (3) rubrik penilaian serta perhitungan sudah disediakan.
Mudahnya menerapkan Project Based Learning hanya di Quipper School Premium
Itulah pembahasan mengenai penerapan Project Based Learning pada Quipper School. Melalui artikel ini Quipper berharap dapat membantu memaksimalkan proses kegiatan belajar mengajar. Jika ada pertanyaan lebih lanjut terkait Quipper School Premium, silakan hubungi tim Quipper melalui Telepon atau Whatsapp di 08119941637 atau 08111785309. |