Bagaimana pentingnya PEMASARAN dalam usaha budidaya TANAMAN HIAS

A. Pemasaran Langsung Budi Daya Tanaman Pangan

Pemasaran Langsung Dan Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan Dalam pengembangan usaha budi daya tanaman pangan, selain aspek perencanaan usaha, produksi dan aspek perhitungan biaya, aspek pemasaran juga perlu mendapatkan perhatian agar tingkat keberhasilan usaha budi daya tanaman pangan lebih tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Strategi pemasaran yang tepat akan memperpendek sistem atau mata rantai perdagangan, sehingga lost of benefit atau keuntungan yang hilang akibat panjangnya tata niaga perdagangan bisa dihindari. 

Proses akhir dari suatu rangkaian perencanaan usaha adalah pemasaran. Seringkali pemasaran dianggap sebagai ujung tombak suatu bisnis, walaupun semestinya semua tahap pada perencanaan bisnis tetap penting.

Banyak strategi pemasaran yang bisa digunakan untuk memasarkan produk Budi daya Tanaman Pangan. Pada tahap awal, pemilihan pemasaran secara langsung disarankan karena masih terbatasnya jangkauan pasar yang ada. Ke depannya, bisa dikembangkan sistem pemasaran lainnya.

Sistem pemasaran langsung, ialah sistem pemasaran tanpa menggunakan perantara. Penjualan langsung juga terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya penjualan dengan mempunyai toko sendiri, atau sistem penjajaan langsung pada konsumen. Pemilihan sistem pemasaran yang tepat menjadi salah satu penentu keberhasilan dari penerimaan produk tersebut di tangan konsumen. 

Banyak sisi positif dari sistem pemasaran langsung, di santaranya penghematan waktu dan bisa memperkenalkan langsung produk kita kepada konsumen, tidak kebergantungan pada pihak lain, serta waktu yang fleksibel. 

Berbicara mengenai pasar, sebaiknya dengan mempertimbangkan jarak antara sentral produksi dengan pasar atau konsumen tujuan. Pertimbangan ini didasarkan pada sifat dari produk budi daya tanaman pangan yang secara umum bukan merupakan komoditas yang tahan lama. Karena sifat inilah, pasar relatif tidak boleh terlalu jauh dengan sentral produksi. Kalaupun terpaksa memperoleh pasar yang jauh, harus diimbangi dengan kelancaran lancar transportasi dan sistem pengemasan yang aman. Dengan demikian, pemilihan sistem pemasaran langsung lebih tepat untuk produk budi daya tanaman pangan. 

Salah satu ujung tombak pemasaran adalah promosi. Berbagai media promosi bisa digunakan untuk membantu meningkatkan pemasaran dari produk Budi daya Tanaman Pangan. Media yang bisa digunakan untuk memasarkan produk, tentu disesuaikan dengan kapasitas produksi yang sudah dibuat dari Pemasaran Langsung Dan Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan

a. Tahap pertama dimulai dengan yang kecil, kenalkan lidah buaya kepada teman teman dekat, teman sekolah, tetangga di sekitar komplek, atau teman bermain. Berilah sedikit tes produk agar mereka bisa mencicipi produk buah buatan Anda supaya mereka tertarik membeli. 

b. Bila produk mulai bisa di terima dan banyak penggemar, mulailah merambah pasar baru dengan menitipkannya di warung, di toko, atau di kantin sekolah 

c. Manfaatkanlah teknologi internet dan social network seperti facebook dan twiter sebagai sarana penjualan yang lain. Perbanyaklah teman dan follower, untuk memperluas pemasaran. Bisa juga dengan membuat blog gratis atau website yang berbayar dengan relatif terjangkau harganya. 

d. Gunakan penjualan yang kreatif yang hanya sedikit orang menjalaninya. Sebagai contoh bisa memanfaatkan munculnya fenomena “pasar kaget” di hampir setiap kota di Indonesia, juga saat ada momen “Car free day”, atau pada kesempatan lainnya.

B. Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan 

Berbagai jenis Budi Daya Tanaman Pangan sudah dijelaskan, baik oleh guru maupun oleh teman-temannya, melalui persentasi tugas yang disampaikan di depan kelas. Diharapkan sudah mendapatkan gambaran yang baik tentang wirausaha produk ini. Setiap kelompok juga sudah mempunyai produk unggulannya, untuk dipilih sebagai produk yang akan dijadikan pilihan usaha budi daya tanaman pangan, yang sudah disepakati bersama. Setelah dipilih produk yang akan dijadikan pilihan wirausahanya, kemudian dibuat perencanaan bisnisnya, sistem pengolahan yang dipilih, serta perhitungan biaya yang dibutuhkan, termasuk penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual (HJ). 

Persiapan wirausaha adalah hal penting untuk dilakukan agar semua terencana dengan baik. Setelah semua sudah disiapkan, jangan pernah ditunda untuk segera dimulai dari Pemasaran Langsung Dan Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan. Hal besar itu dimulai dari hal yang kecil, dan dimulai saat ini. Seorang wirausahan itu seorang yang bisa menangkap peluang dengan cepat, bahkan seonggok rongsokan bisa dirubah menjadi sebongkah emas oleh seorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Andakah satu di antaranya? 

Seorang karyawan, membangun karirnya dari nol sampai puncak karir, tetapi dia tetap tidak bisa mewariskan posisinya tersebut pada keluarganya. Namun, seorang wirausahawan, walaupun hanya mempunyai warung saja, dia adalah orang hebat karena sudah mampu memberikan warisan yang berharga untuk keluarganya. 

Pilihan berwirausaha adalah pilihan cerdas. Saat kamu bekerja di suatu perusahaan/instansi, kamu sedang turut membantu membangun suatu istana. Sayangnya, istana itu bukan milik kamu. Namun, saat kita memutuskan berwirausaha, kita sedang membangun istana milik kita sendiri.

Baca Juga

Demikian Artikel Pemasaran Langsung Dan Hasil Kegiatan Usaha Budi Daya Tanaman Pangan Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)



  • Jenis - Jenis Dari Budidaya Sebuah Ternak Hias
  • Pengemasan Dan Promosi Produk Kesehatan Khas Daerah
  • Bahan Baku Dari Sebuah Limbah Untuk Kerajinan
  • Produk Pangan Olahan Khas Dari Beberapa Daerah


JAKARTA - Menggeluti usaha tanaman hias atau nurseri tidak hanya terpatok pada harga jual beli tanaman atau aji mumpung semata. Pasalnya, dalam bisnis ini, kecermatan dan ketekunan lebih diutamakan daripada mengejar keuntungan dengan cepat.

Seperti halnya, banyak tantangan yang harus dihadapi dengan kepala dingin sebelum tanaman dilaunching dan berpindah tangan. Tidak hanya bertindak selaku pemilik, perawat, dan penjual, tetapi juga sebagai pengelola atau manajer yang andal, baik di lapangan maupun di belakang meja.

Terkait hal tersebut, berikut strategi dalam menggeluti usaha nurseri, seperti dilansir dari buku "Sukses Memulai Bisnis Tanaman Hias" oleh Redaksi PS, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Baca Juga: 6 Bentuk Promosi Usaha Rumahan, Nyebar Brosur hingga Ikuti Pameran

1. Mengatur tanaman hias

Pengelolaan nurseri tidak terlepas dari pengaturan stok tanaman hias agar tidak terjadi risiko penumpukan. Stok berlebih hanya akan menambah biaya maintenance dan mempersempit luas lahan usaha.

Kuantitas tanaman sebaiknya disesuaikan dengan permintaan pasar. Bahkan untuk jenis super istimewa, jumlah bisa saja dibatasi untuk mempertahankan harga. Lebih baik tidak mampu memenuhi keinginan konsumen daripada sampai menjatuhkan harga pasar.

Strategi antisipasi mendasar ialah dengan memantau atau memprediksi prospek tanaman yang sedang dan akan tren. Akan jauh lebih baik jika nurseri telah menyetok lebih awal tanaman yang sekiranya akan berkibar, seperti sediakan bibit-bibit berkualitas sehingga saat pasar terbuka, akan siap berlomba.

Baca Juga: Usaha Tanpa Modal di Tengah Covid-19

2. Menata tanaman hias

Tanaman hias ditata berdasarkan gradasi tinggi atau warna, bisa pula dirunut menurut genusnya lalu dipadu padankan dengan elemen taman lain, seperti gentong, bebatuan alam, dan patung.

Berbagai tema dan gaya taman pantas dicoba sesuai jenis tanaman yang dijual. Seperti misalnya, bahkan bisa melakukan penggabungan usaha nurseri dengan kafe atau gallery dengan tetap memfokuskan nurseri sebagai daya tarik utama.

3. Mengelola tempat usaha

Secara fisik, mengelola tempat usaha berkaitan dengan tampilan gedung baik secara interior maupun eksterior. Dalam pemeliharaannya, selain menjaga konstruksi bangunan, sanitasi lingkungan pun sangat dibutuhkan.

Tempat usaha yang terawat akan membuat konsumen senantiasa betah berlama-lama. Selain itu, sanitasi memegang peranan penting mengingat produk yang dijual cukup rentan terhadap serangan hama penyakit.

4. Merangkul partner

Pengelolaan nurseri tidak hanya terkait pencapaian target jangka pendek, tetapi juga dalam waktu lama alias jangka panjang. Dalam hal kesuksesan nurseri, kepercayaan dan kesetiaan konsumen menjadi mutlak.

Secara tidak langsung, kesetiaan konsumen menunjukkan kredibilitas nurseri yang baik dalam memberi pelayanan baik saat pra, sedang atau pasca transaksi. Bila semuanya mampu dipertahankan secara baik, promosi dari mulut ke mult antarhobiis dapat menjadi jaminan.

Secara tidak langsung, biaya promosi yang cukup besar tidak perlu dikeluarkan dari kantong.

5. Produktivitas kerja

Terkait segala pekerjaan dalam nurseri, pengaturan jumlah sumber daya manusia dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan. Berbeda dengan nurseri skala besar yang membagi karyawannya berdasar spesialisasi tertentu.

Umumnya sejak awal, nurseri telah menerima karyawan sesuai keterampilan dan keahlian yang telah dimiliki. Prinsipnya usahakan produktivitas kerja karyawan selalu optimal. Bila kurang, eksistensi nurseri lambat laun akan terbengkalai. Sebaliknya, jika jumlah karyawan terlalu banyak efektivitas kerja cenderung kurang.