Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bersahabat dan berteman tidak selamanya berjalan rata terkadang ada kerikil-kerikil yang menghampiri sehingga harmonisasi dalam pertemanan terjadi masalah. Ketika konflik itu datang maka di bawah ini adalah sebagian solusi untuk mengatasinya. Berikut cara menyelesaikan konflik pertemanan:

Dalam berteman dan bersahabat mutlak diperlukan saling menjalin kepercayaan. Walau kita sedang ada konflik bersama teman kita harus tetap percaya kepadanya. Yakinlah bahwa dalam suatu pertemanan tidak selamanya berjalan mulus, oleh sebab itu kita harus tetap percaya bahwa diantara kita dapat menjaga hubungan agar tetap harmonis. Masalah itu timbul pada asalnya dari sebab misscomunikasi atau salah komunikasi yang diakibatkan pembicaraan atau komunikasi yang tidak dimengerti oleh seseorang atau sahabat. Ketika masalah itu terlanjur terjadi solusi utama menyelesaikannya adalah dengan cara berbicara dari hati ke hati, dengan cara itu teman atau sahabat kita akan mengerti apa sebenarnya maksud dan tujuan kita.

Dengan curhat yang benar, maka konflik itu setidaknya akan terbantu terselesaikan oleh pihak lain. Bila konflik itu terjadi seorang kepada seorang maka carilah sahabat ketiga yang dapat kita jadikan teman curhat, namun bila masalah terjadi bersama-sama kepada pihak lain maka curahkanlah isi hati semua teman kita apa sebenarnya yang dicari oleh semua orang tersebut. Tetapi hati-hatilah bila curhat itu tanpa aturan malah akan menjadi masalah baru yang akan menimbulkan konflik yang baru pula.

Di dalam mengatasi pertentangan dan konflik yang sedang kamu hadapi, perlu diselesaikan dengan melakukan pembicaraan dan dalam membicarakannya perlu diperhatikan lingkungan apakah mendukung untuk kamu dapat membicarakannya. Hal-hal yang paling penting adalah memberi maaf pada teman kamu yang sedang bermasalah dengan kamu, sehingga ketika kamu saling memaafkan maka konflik yang sedang terjadi bisa diatasi. Emosi terkadang mengedepankan nafsu semata,. Dalam mengatasi konflik dalam persahabatan tidak boleh langsung menyalahkan teman kamu yang menyebabkan konflik terjadi tersebut tetapi usahakan bahwa kamu juga bisa mengoreksi diri siapa tahu kamu yang salah. Menjalin Komunikasi yang baik dengan cara berbicara yang sopan dan tidak kasar, agar dimengerti dan tersampaikan keinginan masing-masing.

Ringkasan solusi menyelesaikan konflik persahabatan : Saling Menjalin Kepercayaan Berbicara dan Berkomunikasi dari hati kehati Curahkan Isi Hati Kita Dengan Tepat Mencari tempat dan Suasana yang Tepat untuk Menyelesaikan Konflik Mengenang Hal-Hal Indah yang pernah kamu alami dengan temanmu tersebut Memberi Maaf Melakukan Introspeksi terhadap Diri Itulah diantara cara mengatasi konflik dalam bersahabat, walau bertengkar mempunyai konflik dengan teman adalah hal yang wajar terjadi tetapi yang paling penting adalah bagaimana kamu secara dewasa dapat menyelesaikannya dengan baik. Salam Persahabatan …

Sumber: Cara mengatasi dan menyelesaikan konflik persahabatan.

Konflik dalam lingkungan sosial merupakan hal yang wajar. Perselisihan pendapat bercampur rasa emosional dengan orang lain rasanya pernah kita alami semua. Namun, semakin dewasanya seseorang konflik pertemanan tersebut lambat laun akan berkurang.

Semakin dewasanya seseorang kiranya akan menunjukkan kestabilan emosi yang dimilikinya. Tidak jarang agar hubungan sosial tetap terjalin salah satu orang perlu mengalah agar konflik tidak terus bersitegang.

Dalam menghadapi seorang teman dengan emosi yang belum stabil tersebut ada beberapa cara yang bisa kita lakukan agar tidak semakin memanas. Tujuannya adalah tidak ada pihak yang dirugikan atas konflik yang telah terjadi. Jangan sampai konflik berbuntut permusuhan.

Maka dari itu, untuk menghindarinya kamu bisa melakukan 5 hal berikut ini kepada temanmu untuk menenangkan kembali dirinya dan suasana.

Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Pexels/Jopwell

Karena setiap orang memiliki pendapat yang berbeda, seringkali perbedaan pendapat merupakan awal dari sikap emosional seseorang. Sikap emosional dan belum terbuka terhadap orang lain menunjukkan belum stabilnya emosi seseorang dalam menghadapi masalah. Mengikuti alur tersebut hanya akan memperkeruh suasana.

Ada baiknya untuk menghindari selisih pendapat hindari selisih pendapat, terutama di awal pertemuan. Ketika semakin lama berinteraksi orang lain akan lebih mudah menerima masukan atau kritikan. Kuncinya adalah salah satu orang harus bersikap lebih dewasa.

Baca Juga: Ini 5 Ciri Saat Kamu Mengalami Fase Kelelahan Emosional

Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Pexels/malcolm garret

Mengalihkan topik pembicaraan dilakukan dengan membicarakan topik yang bisa diterima banyak orang. Karena setiap orang cenderung kukuh dengan pendiriannya. Daripada interaksi berujung buntu, membuka pembicaraan baru yang lebih ringan atau memfokuskan perbincangan dengan topik yang berhubungan dengan lawan bicara seperti hobi, keterampilan yang dimiliki, atau event yang ditunggu kiranya akan menjernihkan situasi.

Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Pexels/Toa Heftiba Şinca

Mencari seorang mediasi seperti sahabat, teman dekat, atau rekan kerja akan membuat kondisi lebih santai dan cenderung bebas. Kamu bisa menjadikan orang ketiga tersebut sebagai penengah ketika terdapat perselisihan yang timbul.

Yang pasti kamu harus tahu bahwa orang ketiga tidak akan memihak kepada siapa pun tetapi kepada kebenaran umum yang dia percaya. Orang ketiga sangat dibutuhkan jika konflik yang terjadi dalam bentuk tim, salah satu harus bisa menjadi kubu yang netral.

Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Bagaimana sebaiknya kamu bersikap agar tidak terjadi konflik dengan teman-temanmu
Pexels/mentatdgt

Jika kamu seseorang yang tidak mudah tersinggung dan pendengar yang baik, tidak ada salahnya untuk mendengarkan panjang lebar penjelasan dari temanmu yang merasa sensitif tersebut.

Sikap pendengarmu justru memberi kesan semangat dan tidak mendebat tentang keputusannya, sehingga ketika kamu memberikan saran balik dia akan lebih menerima karena telah mendengarkan terlebih dahulu. Berhati-hatilah ketika berbicara dan hindari untuk menyatakan kesalahannya.

Baca Juga: 5 Cara Bicara dengan Orang yang Sedang Marah Tanpa Ikut Emosi Juga

Baca Artikel Selengkapnya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Konflik dapat terjadi pada siapapun juga baik dalam hubungan, pertemanan, keluarga, pekerjaan ataupun lingkungan. Sayangnya, tak semua orang dapat mengatasi konflik yang tengah dialaminya dengan baik. Lantas, bagaimana cara mengatasi konflik yang sebaiknya dilakukan?

18 Feb 2020|Dina Rahmawati

Ditinjau olehdr. Karlina Lestari

Menggunakan kepala dingin merupakan salah satu cara mengatasi konflik dengan baik

Adu argumen dengan pasangan, bertengkar dengan saudara kandung, atau saling menjatuhkan dengan rekan sejawat merupakan contoh konflik yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Konflik dapat terjadi dalam hubungan pertemanan, keluarga, pekerjaan, ataupun lingkungan. Jika dibiarkan berlarut-larut, konflik dapat meluas dan menyebabkan berbagai masalah yang membahayakan, seperti kekerasan hingga pelaporan pada pihak berwajib. Lantas, bagaimana cara mengatasi konflik dengan baik?

Cara mengatasi konflik

Setiap orang tentu pernah mengalami konflik, entah itu bersifat sementara ataupun berlangsung lama. Mengatasi konflik pun bukanlah perkara yang mudah karena keegoisan masing-masing pihak dan saling menganggap dirinya benar satu sama lain seringkali membuat konflik sulit dihentikan. Apalagi jika konflik terus berlanjut melalui adu mulut bahkan kekerasan. Manusia juga terkadang mengatasi konflik dengan mengutamakan kehendak orang lain di atas kehendak dirinya sendiri atau memprioritaskan kehendaknya sendiri daripada kehendak orang lain. Hal ini berpotensi menimbulkan ketidakseimbangan dalam sebuah hubungan. Adapun cara mengatasi konflik yang sebaiknya dilakukan, yaitu:Fokuskan diri Anda untuk menyelesaikan konflik. Jangan terpaku pada kemenangan dalam beradu argumen atau siapa yang paling benar karena akan sulit diselesaikan. Fokuskan tujuan Anda dalam mengatasi konflik agar bisa diselesaikan secara damai.Menggunakan kepala dingin ketika mengatasi konflik merupakan hal utama yang harus Anda lakukan. Hal ini dapat membantu Anda mengendalikan emosi sehingga memperburuk konflik yang tengah berlangsung.Hal ini memang cukup sulit dilakukan, namun bersikap tetap tenang sangat penting untuk menemukan solusi dari persoalan yang tengah dialami. Mengambil napas dalam-dalam, berjalan-jalan sejenak, dan meregangkan otot dapat membantu Anda merasa tenang sehingga mampu berpikir jernih.Dengan kepala dingin, Anda dapat mulai berdiskusi bersama orang yang terlibat langsung dalam konflik. Pilihlah tempat yang netral dan lokasi yang nyaman, agar Anda bisa merundingkan persoalan yang terjadi dengan baik. Dalam diskusi tersebut, Anda bersama orang yang berkonflik dapat memaparkan sudut pandang dan keinginan masing-masing. Namun, pastikan menggunakan kata-kata yang baik dalam bertutur kata. Jangan sampai ucapan Anda malah membuat konflik semakin meruncing. 

Baca Juga

Bukan Usia, Ini 5 Tanda Seseorang Berhasil Menjadi DewasaMemahami Waham, Gejala Psikotik yang Sering Dialami Pengidap SkizofreniaLangkah Pasti yang Bisa Anda Terapkan Jika Ingin Lakukan Percobaan Bunuh DiriKetika mengalami konflik, Anda mungkin membawa masalah lain yang tak terkait dengan persoalan yang ada pada diskusi. Hal ini bisa membuat pihak yang berkonflik dengan Anda merasa diserang, dan tak akan menciptakan solusi untuk konflik ini. Oleh sebab itu, penting untuk memperjelas masalah yang perlu dibahas dan hanya boleh membahas masalah itu saja. Jika masalah lain juga perlu diatasi, maka Anda harus meluangkan waktu lain untuk membahasnya.Berilah kesempatan bagi pihak yang berkonflik dengan Anda untuk mengutarakan bagaimana dirinya melihat persoalan yang ada, bagaimana perasaannya tentang hal itu, dan bagaimana pendapatnya dalam menyelesaikan konflik ini. Ketika orang tersebut berbicara, jangan menyela dan tunggu giliran Anda. Mendengarkan dapat membuat Anda terhubung lebih dalam dengan emosi Anda sendiri maupun orang lain. Jika ketika berdiskusi, Anda atau pihak lain bisa saja tersulut emosinya. Oleh karena itu, sebaiknya beristirahatlah sejenak. Meninggalkan diskusi selama beberapa waktu memungkinkan kedua pihak untuk memikirkan masalah dengan baik, dan berkumpul kembali setelah lebih tenang guna menyelesaikan konflik yang terjadi.Menyelesaikan konflik tak mungkin terjadi jika Anda dan pihak yang berkonflik tidak mau saling memaafkan. Lepaskanlah rasa kesal, dendam, dan amarah yang ada dalam diri Anda. Minta atau berilah maaf pada “lawan” Anda tersebut sehingga konflik bisa benar-benar tuntas.Setelah sama-sama mengutarakan sudut pandang masing-masing, Anda bersama pihak yang berkonflik harus menentukan kesepakatan dalam mengatasi konflik. Tentukan kesepakatan yang adil dan tak merugikan salah satu pihak. Kesepakatan yang ditentukan mungkin berkaitan dengan apa yang harus dilakukan atau diberikan untuk menyudahi persoalan yang ada. Anda dapat berkompromi dalam menentukan hal ini. Jika tidak mencapai kesepakatan, mungkin diperlukan pihak ketiga untuk menengahi konflik ini. Tak semua orang memiliki cara yang sama dalam mengatasi konflik yang dimilikinya. Namun jika Anda tengah memiliki konflik, maka tak ada salahnya untuk mencoba berbagai cara di atas. Menyampaikan emosi, pikiran, dan kebutuhan satu sama lain secara jujur dan terbuka dapat membantu Anda menyelesaikan konflik dengan damai.

Baca Juga

Mengenal Malingering, Pura-Pura Sakit untuk Menghindar dari Berbagai Hal8 Masalah dalam Dunia Kerja dan Solusi untuk MengatasinyaSelera Humor Tinggi Bisa Bantu Atasi Stres

kesehatan mentalberpikir positifmenjalin hubungan

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/emotional-health/managing-conflict.aspxDiakses pada 17 Februari 2020Help Guide. https://www.helpguide.org/articles/relationships-communication/conflict-resolution-skills.htmDiakses pada 17 Februari 2020Sane. https://www.sane.org/information-stories/the-sane-blog/wellbeing/how-to-manage-conflict

Diakses pada 17 Februari 2020

Menciptakan keluarga harmonis membutuhkan peran seluruh anggota keluarga. Mulailah dengan saling menghormati, bertukar cerita, meluangkan waktu bersama, dan menjalin komunikasi yang baik.

03 Des 2019|Dina Rahmawati

Polyglot adalah orang yang memiliki kemampuan untuk berbicara, menulis, membaca dalam 5 bahasa atau lebih. Tak sulit, hal ini juga bisa Anda pelajari di rumah.

21 Apr 2020|Azelia Trifiana

Erotomania membuat penderitanya yakin bahwa ada individu yang mencintainya. Penyebabnya bisa terkait dengan gangguan kejiwaan lainnya seperti bipolar, skizofrenia, dan depresi.

Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. R. H. Rafsanjani