Bagaimana sifat tokoh utama dalam cerita petani yang Cerdik

Membaca buku ilmu pengetahuan dan semacamnya akan memperluas wawasan. Membaca buku fiksi, cerita, atau puisi dapat membuat otak menjadi lebih segar da … n tidak tegang. Selain itu, membaca juga termasuk kegiatan yang menyenangkan. Membaca memang mempunyai bermacam-macam manfaat.Kutipan teks tersebut termasuk jenis ….A. khayalanB. nonfiksiC. prosaD. fiksi​

jenis iklan tersebut adalah iklan​

Silfani seorang Duta Kesehatan di sekolahnya. Silfani sedang gencar menyerukan kampaye tentang manfaat penggunaan masker sebagai langkah awal penyebar … an Covid-19 di sekolahnya. Silfani pun memberikan sejumlah fakta-fakta sebagai pendukung pendapat yang Silfani berikan. Manfaat fakta yang diberikan Silfani adalah..... A. Untuk meyakinkan teman-temannya B. Untuk memberikan rincian pendapatnya C. Untuk memberikan gambaran tentang Covid-19 D. Untuk mengesahkan Duta kesehatan.

Perintah yg di gunakan untuk melihat daftar services pada windows xp adlh

Pie kabare Podo sehat Kabeh kan kok gak tau enek kabar Ngadi

Guru memberikan batasan waktu 5-10 menitkepada siswa untuk membaca danmemahami isi bacaan.2. Secara mandiri siswa diminta membacakanteks bacaan secara nyaring di depan kelas.Siswa diminta memperhatikan artikulasi,ekspresi, dan intonasi saat membaca.3. Guru meminta tiga siswa membacakan teksbacaan secara bergantian. Satu anakmembacakan narasi. Satu anak membacakandialog Pak Saleh. Satu anak membacakandialog Pak Jati.Kemudian, siswa diminta menjawabpertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada bukusiswa berdasarkan teks bacaan. Alternatifjawaban berikut dapat dikembangkan lagi olehguru.1. Tokoh utama dalam cerita tersebut adalahPak Saleh. Alasannya, tokoh Pak Salehmenjadi judul cerita dan mendominasi isicerita.2. Tokoh tambahan dalam cerita tersebut adalahPak Jati. Alasannya, tokoh Pak Jatidiperlukan dalam penceritaan untukmendukung tokoh utama.3. Sifat tokoh utama atau Pak Saleh yaitu ulet,rajin, rendah hati, dan cerdas. Sifat-sifattersebut tampak dari cuplikan cerita berikut.Tanpa menunggu lama, Pak Salehmenyingsingkan lengan bajunya. Ia turunke sawah dan menyiangi rerumputan di150menit179

Oleh: Uti Darmawati

Di areal persawahan seorang petani tampak berdiri sambil

memandangi tanaman jagung. Sudah sebulan lebih tanaman jagung tersebut ia tanam. Kini tanaman jagung itu sudah mulai tampak menghijau. Setelah berkeliling di antara petak-petak sawahnya, matanya terhenti pada rumput-rumput liar di antara tanaman jagung. Tanpa menunggu lama, Pak Saleh menyingsingkan lengan bajunya. Ia turun ke sawah dan menyiangi rerumputan di sela tanaman jagung. Panas matahari kian menyengat. Sesekali Pak Saleh menyeka mukanya dengan lengan baju. Ia tak memedulikan panas yang membakar kulitnya. Ia terus membersihkan rumput-rumput pengganggu. Tanpa terasa azan zuhur berkumandang dari kejauhan. Ia terhenti sejenak, kemudian melangkah ke tepi sawah. Ia berjalan menyusuri pematang

dan berhenti di sebuah gubug kecil di tengah sawah.

Sebuah botol minuman ia raih. Sambil melepas lelah, ia menikmati hamparan hijau di bawah birunya langit. Nun jauh di sana tampak perbukitan hijau.

“Istirahat, Pak Saleh?” terdengar suara mendekati gubug tempat Pak Saleh istirahat.

“Iya, Pak Jati. Mari, istirahat di sini dahulu sebelum pulang,” ajak Pak Saleh kepada Pak Jati. Pak Jati duduk bersama Pak Saleh di gubug tersebut.

“Pak Saleh, apakah Bapak tahu akan ada kontes jagung di Kecamatan Witahama?” kata Pak Jati.

“Iya, Pak. Saya sudah mendaftar di kantor kelurahan. Apakah Pak Jati turut serta dalam kontes tersebut?” tanya Pak Saleh.

“Tidak, Pak. Tahun ini saya tidak menanam jagung. Saya tidak bisa turut serta. Saya doakan semoga Pak Saleh memenangkan kontes tersebut,” kata Pak Jati.

Baca Juga :  Soal Ulangan Harian Kelas 5 Tema 6 Sub Tema 3 - Semster 2

“Amin, terima kasih doanya, Pak. Saya tidak berharap menjadi pemenang. Yang terpenting saya berpartisipasi dan memperoleh pengalaman dalam kontes tersebut,” kata Pak Saleh. Beberapa minggu kemudian, Pak Jati bertemu dengan Pak Saleh di sawah. Tampak Pak Saleh sedang menyiangi rumput. Otot-otot tangan Pak Saleh terlihat kuat saat mencabuti rumput liar. “Selamat, Pak Saleh! Anda memang pantas terpilih menjadi petani jagung terbaik. Saya bangga Anda membawa nama baik desa kita,”

teriak Pak Jati. “Terima kasih, Pak Jati. Semua ini berkat doa Anda dan para tetangga yang lain,” kata Pak Saleh dengan rendah hati. “Banyak orang penasaran, bagaimana cara Anda merawat tanaman jagung tersebut?” tanya Pak Jati.

“Ada-ada saja. Saya merawat tanaman jagung sama seperti yang lain. Tapi, saya memiliki resep rahasia untuk tanaman jagung saya,” jelas Pak Saleh.

“Pupuk rahasia?” tanya Pak Jati dengan penasaran.

“Bukan, Pak. Bukan pupuk rahasia, tapi resep rahasia. Tapi apakah orang-orang percaya kalau saya memiliki resep rahasia?” kata Pak Saleh.

“Apa resep rahasia itu, Pak Saleh?” tanya Pak Jati penuh harap.

“Saya hanya membagikan benih-benih jagung terbaik kepada

petani-petani di sekitar sawah ini,” kata Pak Saleh sambil tersenyum.

“Lo, benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke petani lain?”

“Itu dia kuncinya. Tanaman jagung punya serbuk sari dan putik kan, Pak?”

“Iya, Pak. Lantas?” tanya Pak Jati kembali.

“Angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak. Kemudian, angin menebarkannya dari satu sawah ke sawah lain.”

“Wah, Pak Saleh memang cerdas!” puji Pak Jati.

“Coba bayangkan jika tanaman jagung di sawah sebelah ini buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke sawah saya pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung di sawah saya.” Terang Pak Saleh kepada Pak Jati.

Baca Juga :  Jawaban dari teks bacaan Singkong

“Musim tanam yang akan datang, saya akan coba resep Pak Saleh,” kata Pak Jati.

“Begitu pula dengan hidup kita, Pak. Jika kita ingin menjadi petani yang berhasil, kita harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus menolong orang di sekitarnya untuk hidup dengan baik pula,” kata Pak Saleh kepada Pak Jati.

Pak Jati tersenyum mendengar perkataan dari Pak Saleh. Angin sepoi-sepoi menerpa kedua wajah petani ini. Mereka tampak menikmati udara dan pemandangan hijau di sawah mereka.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut? Jelaskan.

Jawab: Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah petani jagung.

2. Siapakah tokoh tambahan dalam cerita tersebut? Jelaskan.

Jawab: Tokoh tambahan dalam cerita tersebut adalah jagung dan cerdik.

3. Bagaimana sifat tokoh utama?

Jawab: Sifat tokoh utama sudah dijelaskan di dalam judul cerita, yaitu: cerdik, teliti, pandai mengamati keadaan/ situasi.

4. Siapakah tokoh protagonis dalam cerita tersebut?

Jawab: Tokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah petani jagung.

5. Siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut?

Jawab: Tokoh antagonis dalam cerita tersebut adalah selain petani jagung.

Pencarian Populer : Petani Jagung yang Cerdik

Video yang berhubungan

Simak kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI subtema 4 halaman 185 literasi 4 Petani Jagung yang Cerdik. /Tangkap Layar Buku Tematik Kemendikbud.

Page 2

Simak kunci jawaban tema 8 kelas 4 SD MI subtema 4 halaman 185 literasi 4 Petani Jagung yang Cerdik. /Tangkap Layar Buku Tematik Kemendikbud.

Ilustrasi Belajar. Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD MI. /Unsplash.com/Anita Jankovic

Page 2

Ilustrasi Belajar. Kunci Jawaban Tema 8 Kelas 4 SD MI. /Unsplash.com/Anita Jankovic

Sosiologi Info - Siapakah Tokoh Utama dalam Cerita Petani Jagung yang Cerdik Tersebut ? Jelaskan ! Berikut ini kunci jawaban untuk kelas IV SD MI soal pertanyaan halaman 188.

Materi pembelajaran di buku terpadu tematik kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Tema 8 daerah tempat tinggalku, subtema 4 literasi.

Sebelum menjawab pertanyaan soal diatas mari adik adik semuanya baca dulu cerita fiksi dibawah ini yang berjudul Petani Jagung yang Cerdik.

Bacalah cerita berikut dibawah ini dengan seksama ya adik adik. Agar dapat menjawab beberapa pertanyaan dari soal soal dibawah ini.

Petani Jagung yang Cerdik 

Suatu hari di areal persawahan seorang petani tampak berdiri sambil memandangi tanaman jagungnya. Sudah sebulan lebih tanaman jagung itu ia tanam. 

Kini tanaman jagung itu sudah mulai tampak menghijau. Setelah berkeliling diantara petak petak sawahnya. 

Matanya terhenti pada rumput rumput liat diantara tanaman jagung. Tanpa menunggu lama, Pak Saleh menyingsingkan lengan bajunya. 

Ia turun kesawah dan menyiangi rerumputan di sela tanaman jagung. 

Panas matarahi kian menyengat. Sesekali Pak Saleh menyeka mukanya dengan lengan baju. Ia tidak memedulikan panas yang membakar kulitnya. 

Ia terus membersihkan rumput rumput penganggu. Tanpa terasa azan zuhur berkumandang dari kejauhan. Ia terhenti sejenak, kemudian melangkah ke tepi sawah. 

Ia berjalan menyusuri pematatang dan berhenti di sebuah gubug kecil di tengah sawah. Sebuah botol minuman ia raih. 

Sambil melepas lelah, ia menikmati hamparan hijau dibawah birunya langit. Nun jauh disana tampak perbukitan hijau. 

"Istirahat, Pak Saleh," terdengar suara mendekati gubug tempat Pak Saleh istirahat.

"Iya, Pak Jati. Mari istirahat disini dahulu sebelum pulang," ajak Pak Saleh kepada Pak Pati.

Pak Jati duduk bersama Pak saleh di gubug tersebut.

"Pak Saleh, apakah bapak tahu akan ada kontes jagung di Kecamatan Witahama ?," kata Pak Pati. 

"Iya, Pak. Saya sudah mendaftar di kantor kelurahan. Apakah pak jati turut serta dalam kontes tersebut," tanya Pak Saleh.

"Tidak, pak. Tahun ini saya tidak menanam jagung. Saya tidak bisa turut serta. Saya doakan semoga pak saleh memenangkan kontes tersebut," kata Pak Jati.

"Amin, terimakasih doanya, pak. saya tidak berharap menjadi pemenang. Yang terpenting saya berpartisipasi dan memperoleh pengalaman dalam kontes tersebut," kata Pak Saleh. 

Beberapa minggu kemudian. Pak jati bertemu dengan Pak saleh di sawah. Tampak Pak saleh sedang menyiang rumput. Otot otot tangan Pak Saleh terlihat kuat saat mencabuti rumput liar. 

"Selamat, Pak Saleh ! anda memang pantas terpilih menjadi petani jagung terbaik. Saya bangga anda membawa nama baik desa kita," teriak Pak Jati.

"Terimakasih, Pak Jati. Semua ini berkat doa anda dan para tetangga yang lain," kata Pak Saleh dengan rendah hati. 

"Banyak orang penasaran, bagaimana cara anda merawat tanaman jangung tersebut ?," tanya Pak Jati.

"Ada ada saja. Saya merawat tanaman jagung sama seperti yang lain. Tapi saya memiliki resep rahasia untuk tanaman jagung saya," jelas Pak Saleh. 

"Pupuk rahasia ?," tanya Pak Jati dengan penasaran.

"Bukan, pak. Bukan pupuk rahasia. Tapi resep rahasia. Tapi apakah orang orang percaya kalau saya memiliki resep rahasia ?," kata Pak Saleh.

"Apa resep rahasia itu Pak saleh ?," tanya Pak Jati dengan penub harap.

"Saya hanya membagikan benih benih jagung terbaik kepada petani petani di sekitar sawah ini," kata Pak Saleh sambil tersenyum. 

"Lo benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke petani lain ?".

"Itu dia kuncinya. Tanaman jagung punya serbuk sari dan putik kan, Pak ?".

"Iya, pak. Lantas ?," tanya Pak Jati kembali. 

"Angin menerbangkan serbuk sari dari bunga bunga yang masak. Kemudian, angin menebarkannya dari satu sawah ke sawah lain".

"wah pak saleg memang cerdas," puji Pak Jati.

"Coba bayangkan jika tanaman jagung disawah sebelah ini buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke sawah saya pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung di sawah saya," terang Pak Saleh, kepada Pak Jati. 

"Musim tanam yang akan datang, saya akan coba resep Pak saleh," kata Pak Jati.

"Begitu pula dengan hidup kita, Pak. Jika kita ingin menjadi petani yang berhasil, kita harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus menolong orang di sekitarnya, untuk hidup dengan baik pula," kata Pak Saleh kepada Pak jati.

Pak jati tersenyum mendengar perkataan dari Pak Saleh. Angin sepoi sepoi menerpa kedua wajah petani ini. Mereka tampak menikmati udara dan pemandangan hijau di sawah mereka.

Nah itulah cerita diatas yang berjudul Petani Jagung yang Cerdik. Selanjutnya, mari adik adik kita jawab soal dari pertanyaan dibawah ini. 

Berikut adalah kunci jawaban dari soal pertanyaan tentang Siapakah Tokoh Utama dalam Cerita Petani Jagung yang Cerdik Tersebut ? Jelaskan, yaitu :

Petani jagung yang bernama Pak Saleh atau petani jagung yang penuh semangat, pekerja keras, dalam mengerjakan dan merawat tanamannya di lahan pertaniannya tersebut. 

Nah itulah jawaban dari pertanyaan diatas tentang Siapakah Tokoh Utama dalam Cerita Petani Jagung yang Cerdik Tersebut ? Jelaskan.

Perlu diingat bahwa jawaban diatas tidaklah menjadi jawaban yang mutlak benar atau salah. Silahkan adik adik untuk membaca cerita diatas yang berjudul Petani Jagung Cerdik.

Secara seksama agar mendapatkan jawaban yang diinginkan dari pertanyaan soal tersebut. Bagi orang orang siswa harap mendampingi dan menemani anaknya saat belajar di rumah.

Demikianlah pembahasan mengenai soal pertanyaan tentang Siapakah Tokoh Utama dalam Cerita Petani Jagung yang Cerdik Tersebut ? Jelaskan ! 

Berikut ini kunci jawaban untuk kelas IV SD MI soal pertanyaan halaman 188.

Materi pembelajaran di buku terpadu tematik kurikulum 2013 edisi revisi 2017. Tema 8 daerah tempat tinggalku, subtema 4 literasi.

Sumber kutipan Sosiologi Info : 

Buku Terpadu Tematik Kurikulum 2013 Edisi Revisi tahun 2017. Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku. Penulis Ari Subekti. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan [Kemendikbud].

Oleh: Uti Darmawati

Di areal persawahan seorang petani tampak berdiri sambil

memandangi tanaman jagung. Sudah sebulan lebih tanaman jagung tersebut ia tanam. Kini tanaman jagung itu sudah mulai tampak menghijau. Setelah berkeliling di antara petak-petak sawahnya, matanya terhenti pada rumput-rumput liar di antara tanaman jagung. Tanpa menunggu lama, Pak Saleh menyingsingkan lengan bajunya. Ia turun ke sawah dan menyiangi rerumputan di sela tanaman jagung. Panas matahari kian menyengat. Sesekali Pak Saleh menyeka mukanya dengan lengan baju. Ia tak memedulikan panas yang membakar kulitnya. Ia terus membersihkan rumput-rumput pengganggu. Tanpa terasa azan zuhur berkumandang dari kejauhan. Ia terhenti sejenak, kemudian melangkah ke tepi sawah. Ia berjalan menyusuri pematang

dan berhenti di sebuah gubug kecil di tengah sawah.

Sebuah botol minuman ia raih. Sambil melepas lelah, ia menikmati hamparan hijau di bawah birunya langit. Nun jauh di sana tampak perbukitan hijau.

“Istirahat, Pak Saleh?” terdengar suara mendekati gubug tempat Pak Saleh istirahat.

“Iya, Pak Jati. Mari, istirahat di sini dahulu sebelum pulang,” ajak Pak Saleh kepada Pak Jati. Pak Jati duduk bersama Pak Saleh di gubug tersebut.

“Pak Saleh, apakah Bapak tahu akan ada kontes jagung di Kecamatan Witahama?” kata Pak Jati.

“Iya, Pak. Saya sudah mendaftar di kantor kelurahan. Apakah Pak Jati turut serta dalam kontes tersebut?” tanya Pak Saleh.

“Tidak, Pak. Tahun ini saya tidak menanam jagung. Saya tidak bisa turut serta. Saya doakan semoga Pak Saleh memenangkan kontes tersebut,” kata Pak Jati.

Baca Juga :  Kebaikan Tukang Bakso

“Amin, terima kasih doanya, Pak. Saya tidak berharap menjadi pemenang. Yang terpenting saya berpartisipasi dan memperoleh pengalaman dalam kontes tersebut,” kata Pak Saleh. Beberapa minggu kemudian, Pak Jati bertemu dengan Pak Saleh di sawah. Tampak Pak Saleh sedang menyiangi rumput. Otot-otot tangan Pak Saleh terlihat kuat saat mencabuti rumput liar. “Selamat, Pak Saleh! Anda memang pantas terpilih menjadi petani jagung terbaik. Saya bangga Anda membawa nama baik desa kita,”

teriak Pak Jati. “Terima kasih, Pak Jati. Semua ini berkat doa Anda dan para tetangga yang lain,” kata Pak Saleh dengan rendah hati. “Banyak orang penasaran, bagaimana cara Anda merawat tanaman jagung tersebut?” tanya Pak Jati.

“Ada-ada saja. Saya merawat tanaman jagung sama seperti yang lain. Tapi, saya memiliki resep rahasia untuk tanaman jagung saya,” jelas Pak Saleh.

“Pupuk rahasia?” tanya Pak Jati dengan penasaran.

“Bukan, Pak. Bukan pupuk rahasia, tapi resep rahasia. Tapi apakah orang-orang percaya kalau saya memiliki resep rahasia?” kata Pak Saleh.

“Apa resep rahasia itu, Pak Saleh?” tanya Pak Jati penuh harap.

“Saya hanya membagikan benih-benih jagung terbaik kepada

petani-petani di sekitar sawah ini,” kata Pak Saleh sambil tersenyum.

“Lo, benih jagung terbaiknya kok malah diberikan ke petani lain?”

“Itu dia kuncinya. Tanaman jagung punya serbuk sari dan putik kan, Pak?”

“Iya, Pak. Lantas?” tanya Pak Jati kembali.

“Angin menerbangkan serbuk sari dari bunga-bunga yang masak. Kemudian, angin menebarkannya dari satu sawah ke sawah lain.”

“Wah, Pak Saleh memang cerdas!” puji Pak Jati.

“Coba bayangkan jika tanaman jagung di sawah sebelah ini buruk, maka serbuk sari yang ditebarkan ke sawah saya pun juga buruk. Ini tentu menurunkan kualitas jagung di sawah saya.” Terang Pak Saleh kepada Pak Jati.

Baca Juga :  Jawaban dari teks bacaan Singkong

“Musim tanam yang akan datang, saya akan coba resep Pak Saleh,” kata Pak Jati.

“Begitu pula dengan hidup kita, Pak. Jika kita ingin menjadi petani yang berhasil, kita harus menolong orang sekitar menjadi berhasil pula. Mereka yang ingin hidup dengan baik harus menolong orang di sekitarnya untuk hidup dengan baik pula,” kata Pak Saleh kepada Pak Jati.

Pak Jati tersenyum mendengar perkataan dari Pak Saleh. Angin sepoi-sepoi menerpa kedua wajah petani ini. Mereka tampak menikmati udara dan pemandangan hijau di sawah mereka.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Siapakah tokoh utama dalam cerita tersebut? Jelaskan.

Jawab: Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah petani jagung.

2. Siapakah tokoh tambahan dalam cerita tersebut? Jelaskan.

Jawab: Tokoh tambahan dalam cerita tersebut adalah jagung dan cerdik.

3. Bagaimana sifat tokoh utama?

Jawab: Sifat tokoh utama sudah dijelaskan di dalam judul cerita, yaitu: cerdik, teliti, pandai mengamati keadaan/ situasi.

4. Siapakah tokoh protagonis dalam cerita tersebut?

Jawab: Tokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah petani jagung.

5. Siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut?

Jawab: Tokoh antagonis dalam cerita tersebut adalah selain petani jagung.

Pencarian Populer : Petani Jagung yang Cerdik