Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berfaedah "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein memerankan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain memerankan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam wujud hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein memerankan sebagai sumber asam amino untuk organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang memerankan sebagai cetakan untuk translasi yang dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melewati mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.[2][3]

Struktur

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model diproduksi dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).

Struktur protein mampu dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]

  • struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melewati ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang bermanfaat dengan temuan cara penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang semakin pendek sebagai dipisahkan semakin lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino hendak mengubah fungsi protein, dan semakin lanjut memicu mutasi genetik.
  • struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari beragam rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Beragam wujud struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
    • alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berwujud seperti spiral;
    • beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lapang yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melewati ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
    • beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
    • gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
  • struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier kebanyakan berupa gumpalan. Beberapa molekul protein mampu berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berlainan dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang semakin kompleks, mempunyai beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang memerankan di dalamnya hendak menimbulkan suatu fungsi baru berlainan dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, karenanya fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai sangat banyak fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, ronde kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa mesti sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan hendak protein semakin pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa mempunyai akibat fatal:

  • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
  • Yang paling buruk mempunyai yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Kebanyakan pada anak-anak kecil yang menderitanya, mampu dilihat dari yang namanya abuhan lapar, yang diakibatkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain mampu diketahui adalah:
    • hipotonus
    • gangguan pertumbuhan
    • hati lemak
  • Kekurangan yang terus menerus mengakibatkan marasmus dan berkibat kematian.

Sintese protein

Artikel utama: Proteinbiosynthese

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein hendak diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya semakin sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia membutuhkan 9 asam amino. Berfaedah kesembilan asam amino ini tidak mampu disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino mampu disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus karenanya hendak diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode sebagai asam amino tidak esensiil mampu disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di ronde semakin lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

Sumber Protein

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor sebagai biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein makanan dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani semakin cepat semakin beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, semakin sehat dan hidup dua kali semakin lama.

Keuntungan Protein

  • Sumber energi
  • Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
  • Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
  • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
  • Sebagai cadangan makanan

Methode Pembuktian Protein

  • Tes UV-Absorbsi
  • Reaksi Xanthoprotein
  • Reaksi Millon
  • Reaksi Ninhydrin
  • Reaksi Biuret
  • Reaksi Bradford
  • Tes Protein berdasar Lowry
  • Tes BCA-

Bacaan semakin lanjut

  • Gunawan, Andang (1999). Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan sebagai Langsing & Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-336-8.  (Indonesia)

Pustaka

  1. ^ Ussery D. 1998. Gene Expression & Regulation. http://www.cbs.dtu.dk/staff/dave/DNA_CenDog.html. Diakses pada 5 Mei 2010
  2. ^ Jolane Abrams. 2010. DNA, RNA, and Protein: Life at its simplest. http://www.postmodern.com/~jka/rnaworld/nfrna/nf-rnadefed.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
  3. ^ Crick F. 1970. Central dogma of molecular biology. Nature 227:561-563.
  4. ^ a b Paustian T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin-Madison. http://lecturer.ukdw.ac.id/dhira/BacterialStructure/Proteins.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
  5. ^ (Inggris)Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). "An Introduction to Genetic Analysis". University of British Columbia, University of California, Harvard University (7 ed.) (W. H. Freeman). hlm. Gene-protein relations. ISBN 0-7167-3520-2. Retrieved 2010-08-15. 
  6. ^ Pribic R, Stokkum van IH, Chapman D, Haris PI, Bloemendal M. 1993. Protein secondary structure from Fourier transform infrared and/or circular dichroism spectra. Anal Biochem 214(2):366-78.
  7. ^ Prasanna HA, Desai BLM, Rao MN. 1971. Detection of early protein-calorie malnutrition (pre-kwashiorkor) in population groups. British J Nutr 26:71-74.


edunitas.com


Page 2

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berfaedah "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein memerankan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain memerankan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam wujud hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein memerankan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang memerankan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melewati mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.[2][3]

Struktur

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model diproduksi dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).

Struktur protein mampu dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]

  • struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melewati ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang bermanfaat dengan temuan cara penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang semakin pendek sebagai dipisahkan semakin lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino hendak mengubah fungsi protein, dan semakin lanjut memicu mutasi genetik.
  • struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari beragam rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Beragam wujud struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
    • alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berwujud seperti spiral;
    • beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lapang yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melewati ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
    • beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
    • gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
  • struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier kebanyakan berupa gumpalan. Beberapa molekul protein mampu berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berlainan dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang semakin kompleks, mempunyai beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang memerankan di dalamnya hendak menimbulkan suatu fungsi baru berlainan dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, karenanya fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai sangat banyak fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, ronde kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan hendak protein semakin pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa berdampak fatal:

  • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
  • Yang paling buruk mempunyai yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Kebanyakan pada anak-anak kecil yang menderitanya, mampu dilihat dari yang namanya abuhan lapar, yang diakibatkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain mampu diketahui adalah:
    • hipotonus
    • gangguan pertumbuhan
    • hati lemak
  • Kekurangan yang terus menerus mengakibatkan marasmus dan berkibat kematian.

Sintese protein

Artikel utama: Proteinbiosynthese

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein hendak diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya semakin sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia membutuhkan 9 asam amino. Berfaedah kesembilan asam amino ini tidak mampu disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino mampu disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus karenanya hendak diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode sebagai asam amino tidak esensiil mampu disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di ronde semakin lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

Sumber Protein

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor sebagai biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein makanan dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani semakin cepat semakin beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, semakin sehat dan hidup dua kali semakin lama.

Keuntungan Protein

  • Sumber energi
  • Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
  • Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
  • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
  • Sebagai cadangan makanan

Methode Pembuktian Protein

  • Tes UV-Absorbsi
  • Reaksi Xanthoprotein
  • Reaksi Millon
  • Reaksi Ninhydrin
  • Reaksi Biuret
  • Reaksi Bradford
  • Tes Protein berdasar Lowry
  • Tes BCA-

Bacaan semakin lanjut

  • Gunawan, Andang (1999). Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan sebagai Langsing & Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-336-8.  (Indonesia)

Pustaka

  1. ^ Ussery D. 1998. Gene Expression & Regulation. http://www.cbs.dtu.dk/staff/dave/DNA_CenDog.html. Diakses pada 5 Mei 2010
  2. ^ Jolane Abrams. 2010. DNA, RNA, and Protein: Life at its simplest. http://www.postmodern.com/~jka/rnaworld/nfrna/nf-rnadefed.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
  3. ^ Crick F. 1970. Central dogma of molecular biology. Nature 227:561-563.
  4. ^ a b Paustian T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin-Madison. http://lecturer.ukdw.ac.id/dhira/BacterialStructure/Proteins.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
  5. ^ (Inggris)Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). "An Introduction to Genetic Analysis". University of British Columbia, University of California, Harvard University (7 ed.) (W. H. Freeman). hlm. Gene-protein relations. ISBN 0-7167-3520-2. Retrieved 2010-08-15. 
  6. ^ Pribic R, Stokkum van IH, Chapman D, Haris PI, Bloemendal M. 1993. Protein secondary structure from Fourier transform infrared and/or circular dichroism spectra. Anal Biochem 214(2):366-78.
  7. ^ Prasanna HA, Desai BLM, Rao MN. 1971. Detection of early protein-calorie malnutrition (pre-kwashiorkor) in population groups. British J Nutr 26:71-74.


edunitas.com


Page 3

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Segelas susu sapi. Susu sapi merupakan salah satu sumber protein.

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berfaedah "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein memerankan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain memerankan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam wujud hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein memerankan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.

Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang memerankan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.[1] Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melewati mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.[2][3]

Struktur

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang sangat pendek. Model diproduksi dengan menggunakan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).

Struktur protein mampu dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):[4][5]

  • struktur primer protein merupakan urutan asam amino penyusun protein yang dihubungkan melewati ikatan peptida (amida). Frederick Sanger merupakan ilmuwan yang bermanfaat dengan temuan cara penentuan deret asam amino pada protein, dengan penggunaan beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang semakin pendek sebagai dipisahkan semakin lanjut dengan bantuan kertas kromatografik. Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino hendak mengubah fungsi protein, dan semakin lanjut memicu mutasi genetik.
  • struktur sekunder protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari beragam rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Beragam wujud struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
    • alpha helix (α-helix, "puntiran-alfa"), berupa pilinan rantai asam-asam amino berwujud seperti spiral;
    • beta-sheet (β-sheet, "lempeng-beta"), berupa lembaran-lembaran lapang yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat melewati ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
    • beta-turn, (β-turn, "lekukan-beta"); dan
    • gamma-turn, (γ-turn, "lekukan-gamma").[4]
  • struktur tersier yang merupakan gabungan dari aneka ragam dari struktur sekunder. Struktur tersier kebanyakan berupa gumpalan. Beberapa molekul protein mampu berinteraksi secara fisik tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.
  • contoh struktur kuartener yang terkenal adalah enzim Rubisco dan insulin.

Struktur primer protein bisa ditentukan dengan beberapa metode: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino ditentukan dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan menggunakan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Struktur sekunder bisa ditentukan dengan menggunakan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).[6] Spektrum CD dari puntiran-alfa menunjukkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta menunjukkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berlainan dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

Struktur protein lainnya yang juga dikenal adalah domain. Struktur ini terdiri dari 40-350 asam amino. Protein sederhana umumnya hanya memiliki satu domain. Pada protein yang semakin kompleks, mempunyai beberapa domain yang terlibat di dalamnya. Hubungan rantai polipeptida yang memerankan di dalamnya hendak menimbulkan suatu fungsi baru berlainan dengan komponen penyusunnya. Bila struktur domain pada struktur kompleks ini berpisah, karenanya fungsi biologis masing-masing komponen domain penyusunnya tidak hilang. Inilah yang membedakan struktur domain dengan struktur kuartener. Pada struktur kuartener, setelah struktur kompleksnya berpisah, protein tersebut tidak fungsional.

Kekurangan Protein

Protein sendiri mempunyai sangat banyak fungsi di tubuh kita. Pada dasarnya protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, ronde kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa harus sedikitnya mengonsumsi 1 g protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan hendak protein semakin pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet.

Kekurangan Protein bisa berdampak fatal:

  • Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
  • Yang paling buruk mempunyai yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan protein.[7] Kebanyakan pada anak-anak kecil yang menderitanya, mampu dilihat dari yang namanya abuhan lapar, yang diakibatkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain mampu diketahui adalah:
    • hipotonus
    • gangguan pertumbuhan
    • hati lemak
  • Kekurangan yang terus menerus mengakibatkan marasmus dan berkibat kematian.

Sintese protein

Artikel utama: Proteinbiosynthese

Dari makanan kita memperoleh Protein. Di sistem pencernaan protein hendak diuraikan menjadi peptid peptid yang strukturnya semakin sederhana terdiri dari asam amino. Hal ini dilakukan dengan bantuan enzim. Tubuh manusia membutuhkan 9 asam amino. Berfaedah kesembilan asam amino ini tidak mampu disintesa sendiri oleh tubuh esensiil, sedangkan sebagian asam amino mampu disintesa sendiri atau tidak esensiil oleh tubuh. Keseluruhan berjumlah 21 asam amino. Setelah penyerapan di usus karenanya hendak diberikan ke darah. Darah membawa asam amino itu ke setiap sel tubuh. Kode sebagai asam amino tidak esensiil mampu disintesa oleh DNA. Ini disebut dengan DNAtranskripsi. Kemudian karena hasil transkripsi di ronde semakin lanjut di ribosom atau retikulum endoplasma, disebut sebagai translasi.

Sumber Protein

Studi dari Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor sebagai biokimia di Yale, 1914, mengujicobakan protein makanan dari daging dan tumbuhan kepada kelinci. Satu grup kelinci-kelinci tersebut diberikan makanan protein hewani, sedangkan grup yang lain diberikan protein nabati. Dari eksperimennya didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani semakin cepat semakin beratnya dari kelinci yang memperoleh protein nabati. Kemudian studi selanjutnya, oleh McCay dari Universitas Berkeley menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, semakin sehat dan hidup dua kali semakin lama.

Keuntungan Protein

  • Sumber energi
  • Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
  • Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
  • Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
  • Sebagai cadangan makanan

Methode Pembuktian Protein

  • Tes UV-Absorbsi
  • Reaksi Xanthoprotein
  • Reaksi Millon
  • Reaksi Ninhydrin
  • Reaksi Biuret
  • Reaksi Bradford
  • Tes Protein berdasar Lowry
  • Tes BCA-

Bacaan semakin lanjut

  • Gunawan, Andang (1999). Food Combining: Kombinasi Makanan Serasi Pola Makan sebagai Langsing & Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. ISBN 979-655-336-8.  (Indonesia)

Pustaka

  1. ^ Ussery D. 1998. Gene Expression & Regulation. http://www.cbs.dtu.dk/staff/dave/DNA_CenDog.html. Diakses pada 5 Mei 2010
  2. ^ Jolane Abrams. 2010. DNA, RNA, and Protein: Life at its simplest. http://www.postmodern.com/~jka/rnaworld/nfrna/nf-rnadefed.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
  3. ^ Crick F. 1970. Central dogma of molecular biology. Nature 227:561-563.
  4. ^ a b Paustian T. 2001. Protein Structure. University of Wisconsin-Madison. http://lecturer.ukdw.ac.id/dhira/BacterialStructure/Proteins.html. Diakses pada 5 Mei 2010.
  5. ^ (Inggris)Anthony JF Griffiths, Jeffrey H Miller, David T Suzuki, Richard C Lewontin, and William M Gelbart (2000). "An Introduction to Genetic Analysis". University of British Columbia, University of California, Harvard University (7 ed.) (W. H. Freeman). hlm. Gene-protein relations. ISBN 0-7167-3520-2. Retrieved 2010-08-15. 
  6. ^ Pribic R, Stokkum van IH, Chapman D, Haris PI, Bloemendal M. 1993. Protein secondary structure from Fourier transform infrared and/or circular dichroism spectra. Anal Biochem 214(2):366-78.
  7. ^ Prasanna HA, Desai BLM, Rao MN. 1971. Detection of early protein-calorie malnutrition (pre-kwashiorkor) in population groups. British J Nutr 26:71-74.


edunitas.com


Page 4

Baris terlekuk

of Hypertext Transfer Protocol (HTTP) yaitu suatu protokol jaringan lapisan aplikasi yang dipergunakan sebagai sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang dinamakan dengan dokumen hiperteks, yang yang belakang sekali membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, telah tersedia dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah sebagai setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama sebagai melaksanakan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang waktu sebagai pembuatan koneksi berulang-ulang.

Pengembangan standar HTTP telah dilakukan oleh Konsorsium World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force (IETF), yang berujung pada publikasi beberapa dokumen Request for Comments (RFC), dan yang sangat banyak dirujuk yaitu RFC 2616 (yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang merumuskan HTTP/1.1.

Dukungan sebagai HTTP/1.1 yang belum disahkan, yang pada waktu itu RFC 2068, secara cepat diadopsi oleh banyak pengembang penjelajah Web pada tahun 1996 awal. Hingga Maret 1996, HTTP/1.1 yang belum disahkan itu didukung oleh Netscape 2.0, Netscape Navigator Gold 2.01, Mosaic 2.7, Lynx 2.5, dan dalam Microsoft Internet Explorer 3.0. Adopsi yang dilakukan oleh pengguna kesudahan penjelajah Web pun juga cepat. Pada bulan Maret 2006, salah satu perusahaan Web hosting melaporkan bahwa lebih dari 40% dari penjelajah Web yang dipergunakan di Internet yaitu penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. [1]Perusahaan yang sama juga melaporkan bahwa hingga Juni 1996, 65% dari seluruh penjelajah yang mengakses server-server mereka merupakan penjelajah Web yang mendukung HTTP/1.1. Standar HTTP/1.1 yang dirumuskan dalam RFC 2068 secara resmi dirilis pada bulan Januari 1997. Peningkatan dan pembaruan terhadap standar HTTP/1.1 dirilis dengan dokumen RFC 2616 pada bulan Juni 1999.

HTTP yaitu suatu protokol meminta/menjawab selang klien dan server. Suatu klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya), kebanyakan memulai permintaan dengan membikin hubungan ke port tertentu di suatu server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di selang user agent dan juga origin server, bisa saja telah tersedia penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.

HTTP tidaklah terbatas sebagai penggunaan dengan TCP/IP, walaupun HTTP merupakan salah satu protokol aplikasi TCP/IP sangat populer melewati Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol yang lain di atas Internet atau di atas jaringan lainnya. seperti dituturkan dalam "implemented on top of any other protocol on the Internet, or on other networks.", tapi HTTP membutuhkan suatu protokol lapisan transport yang dapat diandalkan. Protokol lainnya yang menyediakan layanan dan jaminan seperti itu juga dapat dipergunakan.."[2]

Sumber daya yang mau diakses dengan menggunakan HTTP diidentifikasi dengan menggunakan Uniform Resource Identifier (URI), atau lebih khusus melewati Uniform Resource Locator (URL), menggunakan skema URI http: atau https:.


Sesuai dengan perkembangan infrastruktur internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 sebagai mengakomodasi proxy, cache dan koneksi yang persisten.

Daftar pokok

  • 1 Cara permintaan
  • 2 Sesi HTTP
  • 3 Referensi
  • 4 Pranala luar

Cara permintaan

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Suatu permintaan HTTP dilakukan menggunakan telnet. Permintaan, kepala tanggapan dan badan tanggapan ditunjukkan pada gambar.

HTTP menetapkan sembilan cara (kadang dinamakan "verbs") yang menunjukkan gerak-gerak yang dibuat yang berhasrat dilakukan terhadap sumber teridentifikasi. Hal yang ditukar sumber ini, berupa data yang sudah telah tersedia atau data yang dibuat secara dinamis, bergantung pada implementasi peladen. Kebanyakan sumber ini berkaitan dengan berkas atau keluaran dari berkas pelaksana yang menetap di peladen.

HEADMemohon tanggapan yang identik dengan tanggapan yang sesuai dengan permintaan GET, namun tanpa badan tanggapan. Ini berfaedah sebagai mengakses informasi meta yang tertulis dalam kepala tanggapan tanpa perlu mengangkut seluruh konten.GETMemohon representasi sumber tertentu. Permintaan menggunakan GET (dan beberapa cara HTTP lain) "tidak boleh mempunyai kebutuhan melaksanakan gerak-gerak yang dibuat selain pengaksesan". W3C telah menerbitkan prinsip panduan tentang perbedaan ini dengan menyatakan, "desain aplikasi web harus mematuhi prinsip di atas, serta batas sejenis."[3]POSTMengirimkan data sebagai diproses (misalnya dari bangun-bangun HTML) ke sumber teridentifikasi. Data dibawa masuk dalam badan permintaan. Ini dapat menghasilkan pembentukan sumber baru atau pemutakhiran sumber yang sudah telah tersedia atau keduanya.PUTMengunggah representasi sumber tertentu.DELETEMenghapus sumber tertentu.TRACEMenggaungkan kembali permintaan yang diterima, sehingga klien dapat melihat perubahan atau tambahan yang dilakukan oleh peladen perantara.OPTIONSMengembalikan cara HTTP yang didukung peladen sebagai URL tertentu. Ini dapat dipergunakan sebagai memeriksa fungsionalitas peladen web dengan memohon '*' daripada fungsionalitas sumber tertentu.CONNECTMenukarkan koneksi permintaan dengan terowongan TCP/IP transparan, kebanyakan sebagai memfasilitasi komunikasi terenkripsi SSL (HTTPS) melewati proksi HTTP tak terenkripsi.[4]PATCHMemainkan modifikasi parsial terhadap sumber.[5]

Peladen HTTP dimohon sebagai mengimplementasikan sedikitnya cara GET dan HEAD[6] dan jika mungkin, cara OPTIONS.

Sesi HTTP

Suatu sesi HTTP yaitu urutan transaksi permintaan dan respons jaringan dengan menggunakan protokol HTTP. Suatu klien HTTP akan memulai suatu permintaan. Klien tersebut akan membuka suatu koneksi Transmission Control Protocol|Transmission Control Protocol (TCP) ke suatu port tertentu yang telah tersedia dalam suatu host (umumnya port 80 atau 8080). Server yang mendengarkan pada port 80 tersebut akan menunggu pesan permintaan klien. Ketika menerima permintaan, server akan mengirimkan kembali baris status, seperti "HTTP/1.1 200 OK", dan pesan yang mau dimohon, pesan kesalahan atau informasi lainnya.

Berikut ini yaitu contoh transaksi yang dilakukan oleh server dan klien S = Server C = Client

C : (Inisialisasi koneksi)C : GET /index.htm HTTP/1.1C : Host: www.wikipedia.orgS : 300 OKS : Mime-type: text/htmlS :S : -- data dokumen --S : (close connection)


  1. ^ webcom.com glossary entry for HTTP/1.1"http://www.webcom.com/glossary/ http1.1.shtml" Retrieved on May 29, 2009
  2. ^ Fielding, et al. "Internet RFC 2616.", section 1.4. Retrieved on January 21, 2009.
  3. ^ Jacobs, Ian (2004). "URIs, Addressability, and the use of HTTP GET and POST". Technical Architecture Group finding. W3C. Diakses 26 September 2010. 
  4. ^ "Vulnerability Note VU#150227: HTTP proxy default configurations allow arbitrary TCP connections". US-CERT. 2002-05-17. Diakses 2007-05-10. 
  5. ^ Dusseault, Lisa; Snell, James M. "RFC 5789: PATCH Method for HTTP". 
  6. ^ "HTTP 1.1 Section 5.1.1". Tools.ietf.org. Diakses 2010-08-01. 

Pranala luar

  • W3 Consortium
  • RFC 1945 HTTP Versi 1.0
  • RFC 2616 HTTP Versi 1.1
  • Tim Berners-Lee's original 1992 Internet-Draft http://www.w3.org/Protocols/HTTP/HTTP2.html
  • RFC 2616 - The current HTTP/1.1 specification
  • HTTP/1.1 specification errata
  • HTTP Made Really Easy
  • HTTP header viewer
  • List of HTTP status codes
  • HTTP Sequence Diagram
  • Klien HTTP berbasis command-line: cURL, Wget

edunitas.com


Page 5

Tags (tagged): proton, unkris, otomotif struktur quark, proton dalam, fisika, 1836 kali, massa sebuah, elektron, suatu atom biasanya, terdiri, dalam, atom, bermuatan netral banyaknya, proton akan, sama, dikenal istilah nuklei, nukleus nukleon, bhs, center of studies, elektron pranala, luar, particle data group, large hadron


Page 6

Protoplasma adalah anggota hidup dari suatu sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini adalah istilah umum Sitoplasma [1]. Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan air, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. [2] Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sbg sitoplasma dan bahwa di dalam inti sbg nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma adalah sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tapi di dalam membran luar periplasm tersebut.

Sejarah dari istilah

'Protoplasma' berasal dari protos Yunani sbg pertama, dan plasma sbg hal terbentuk. Ini pertama kali dipakai pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl sbg menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, sbg membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola [3]. Thomas Huxley yang belakang sekali dinamakan sbg "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, adalah misterius dan telah tersedia banyak kontroversi atas apa macam substansi itu [4]. Upaya sbg menyelidiki asal usul kehidupan melewati penciptaan sintetik "protoplasma" di laboratorium tak sukses, namun. [5]

Kandungan Protoplasma

Telah tersedia 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik[6]

  • Pada sel binatang dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
  • 75-85% air,
  • 10-20% protein
  • 2-3% lipida
  • 1% karbohidrat
  • dan 1% zat-zat anorganik lainnya[7]

Jadi air terlihat adalah komponen utama

Dan bila seluruh senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya karenanya terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) adalah empat unsur utama yang telah tersedia di dalam protoplasma / Unsur Makro. Agar jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah menerapkan experimen dengan aktivitas Analisa sisa dari pembakaran , dengan membakar Organ daun sampai menjadi sisa dari pembakaran dengan menghilangkan unsur air yang mendominasi, Dan yang belakang sekali Sisa dari pembakaran itu dianalisis.

Air

Di dalam sel, air terdapat dalam dua bangun-bangun, Dua bangun-bangun itu yaitu bangun-bangun tidak terikat dan bangun-bangun terikat. Air dalam bangun-bangun tidak terikat mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air memerankan sbg pelarut dan sbg medium dispersi sistem koloid. Air dalam bangun-bangun terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel Kandungan air pada berjenis-jenis sel bervariasi di sela tipe sel yang beda. Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu beda lain karena sekeliling yang terkait dan perannya Air adalah medium tempat berlanjutnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian agung dari reaksi-reaksinya berlanjut dalam sekeliling yang terkait cair. Air memerankan giat dalam banyak reaksi biokimia dan adalah penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein

Karena stryktur Air benar produk ionisasinya seperti ion O+ dan H karenanya sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.

Hal yang sering muncul sbg contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH- Karena itulah , seluruh bidang dari bangun dan fungsi sel mesti beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air adalah komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk : Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berjenis-jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berjenis-jenis vitamin.

  • Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul agung seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air adalah medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
  • Air adalah media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi sbg berdifusi atau melakukan usaha dari suatu anggota sel ke anggota sel yang lain.
  • Air adalah media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlanjut di dalam sel.
  • Air dipakai sbg mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
  • air sbg bahan baku sbg reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat . misal dalam fotosintesis

Air benar titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang semakin tinggi dibandingkan dengan nyaris seluruh air. Kenyataan ini menunjukkan hal telah tersedia gaya tarik yang kuat di sela molekul-molekul air yang berdekatan yang memberikan air gaya kohesi internal yang tinggi. Sbg contoh, panas penguapan adalah ukuran langsung dari banyak energi yang diperlukan sbg mengalahkan gaya tarik menarik di sela molekul air yang berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas.

Bidang oksigen yang berhadapan dengan dua hidrogen relatif kaya akan elektron, sedangkan pada bidang lainnya, inti hidrogen yang relatif tak ditutupi membentuk kawasan dengan muatan positif sehingga dituturkan bahwa molekul air bersifat dipolar atau dwikutub [8] karena pemisahan muatan tersebut.

karenanya dua molekul air dapat tertarik satu dengan yang lainnya oleh gaya elek-trostatik di sela muatan negatif beberapa pada atom oksigen dari suatu molekul air dan muatan positif beberapa pada atom hidrogen dari molekul air yang lain. Jenis interaksi elektrostatik ini dinamakan ikatan hidrogen.

katan hidrogen segera terbentuk sela atom yang bersifat elektronegatif, kebanyakan atom oksigen atau nitrogen, dan suatu atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom elektronegatif lainnya pada molekul yang sama atau molekul lain. Atom hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif kuat seperti oksigen cenderung benar muatan positif kuat beberapa. Akan tapi, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom karbon yang tak bersifat elektronegatif tak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan hidrogen.[6]

Garam mineral

Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi Di dalam sel, garam-garam mineral dapat merasakan disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam air sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral benar dua fungsi yaitu :

  • Fungsi osmosis, dalam guna bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air menempuh membran sel
  • Fungsi yang semakin spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap bangun dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul. [6]

Berjenis-jenis garam-garam mineral sangat penting sbg kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, memerankan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa air sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sbg dampak masuknya air ke dalam sel.

Beberapa ion-ion anorganik memerankan sbg kofaktor dalam aktivitas enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik dipakai dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia sbg proses kehidupan dari sel melewati proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam air jaringan sbg ion-ion tidak terikat, tapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bangun-bangun fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [9]

Di dalam sel juga terkandung berjenis-jenis gas yang berasal dari sekeliling yang terkait atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen memerankan sbg mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari sekeliling yang terkait luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sbg hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang berikutnya merasakan disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sbg berikut :

  • C6H12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
  • CO2 + H2O -------> H2CO3
  • H2CO3 ---------> H+ + HCO3- [6]

Umumnya karbon dioksida di dalam sel telah tersedia dalam bangun-bangun bikarbonat atau karbonat

Protein

Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di sela gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain. Ikatan di sela asam amino dinamakan ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dinamakan polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sebanyak rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan sampai jutaan residu asam amino.[6]

Klasifikasi

Sampai ketika ini belum telah tersedia klasifikasi protein yang secara umum memuaskan. Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada diantaranya[6]:

  • Kelarutan
  • Bangun-bangun semuanya
  • Peranan biologis
  • Peranan Gravitasi

Pembagian protein juga dapat dilakukan berlandaskan fungsi dan bangunnya. Berlandaskan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi

  • Protein enzim, memerankan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
  • Protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis,
  • Protein transpor, memerankan sbg pengangkut subtansi-subtansi penting,
  • Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing.

Berlandaskan bangunnya, protein diklasifikasikan menjadi:

  • Protein globular, benar pelipatan-pelipatan yang kompleks, bangun tertier dengan bangun-bangun yang tak teratur.
  • Protein serabut ( Protein fibrosa ) memanjang, lipatan sederhana,umum dijumpai pada protein struktural.

Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berlandaskan bangun-bangun dan peranan biologisnya.

Berlandaskan bangun-bangunnya, protein dibagi menjadi :

  • Protein globular Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan melilit. Rasio aksial kurang dari 10, misalnya insulin, albumin, globulin plasma, dan kebanyakan enzim.
  • Protein fibrosa Rantai polipeptida atau himpunan rantai yang membelit dalam bangun-bangun spiral atau heliks, dan dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen.
  • Rasio aksial semakin agung dari 10, misalnya keratin dan miosin[6].

Karbohidrat

Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan sela molekul H dan O adalah 2:1. Jadi benar rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:

  • Ribosa = C6H10O5
  • Glukosa = C6H12O6
  • Sukrosa = C12H24O11[6]

Rumusa empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n.

Dengan landasan perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga dipakai kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air.

Karbohidrat sering dinamakan sakarida. Telah tersedia beberapa senyawa yang benar rumus empiris seperti karbohidrat tapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tapi yang penting adalah rumus bangunnya. Dari rumus bangun, akan terlihat bahwa telah tersedia gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berlandaskan gugus molekul yang telah tersedia pada karbohidrat, karenanya karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sbg plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berbagai senyawa yang termasuk himpunan karbohidrat benar molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul ren-dah sampai berat molekul agung.[6] Berbagai senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu

  • monosakarida
  • disakarida/ oligosakarida
  • polisakarida.

Monosakarida

Monosakarida sering dinamakan gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi bangun-bangun yang semakin sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berlandaskan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya :

  • Triosa = (C3H6O3)
  • Tetrosa = (C4H8O4)
  • Pentosa = (C5H10O5)
  • Heksosa = (C6H12O6)[6]

Disakarida

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida dinamakan ikatan glikosida, dan diproduksi bila gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau beda bila merasakan hidrolisis, misalnya:

  • Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
  • Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
  • Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa [6]

Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila merasakan hidrolisis, misalnya :

  • Maltotriosa -------> 3 residu Glukosa
  • Rafinosa ---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa
  • Stakiosa ---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa[6]

Refrensi

  1. ^ Cammack, Richard; Teresa Atwood; Attwood, Teresa K.; Campbell, Peter Scott; Parish, Howard I.; Smith, Tony; Vella, Frank; Stirling, John (2006), Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology, Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press, ISBN 0-19-852917-1
  2. ^ Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook of Medical Physiology, Eleventh Edition, Saunders, "Protoplasm is composed mainly of five basic substances: water, electrolytes, proteins, lipids and carbohydrates."
  3. ^ [Later J. E. Purkinje coined the term for Cytoplasm + Nucleoplasm in animal cell. 1911 Edition of the Encyclopaedia Britannica.
  4. ^ Harvey, E. N. (2004), "Some Physical Properties of Protoplasm", Journal of Applied Physics 9 (2): 68, doi:10.1063/1.1710397
  5. ^ Lazcano, A.; Capone, S.; Walde, P.; Seebach, D.; Ishikawa, T.; Caputo, R. (2008), "What Is Life? A Brief Historical Overview", Chemistry & Biodiversity 5 (1): 1–15, doi:10.1002/cbdv.200890001, PMID 18205130
  6. ^ a b c d e f g h i j k l Protoplasma di Biologi Gonzaga, http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/penyusun-protoplasma-sel.html, diakses 30 Desember 2011
  7. ^ De Robertis et al., 1975
  8. ^ Mayes, 1988; Lehninger, 1988
  9. ^ De Robertis et al., 1975

Pranala luar

  • Artikel protoplasma di Biologi Gonzaga

edunitas.com


Page 7

Protoplasma adalah anggota hidup dari suatu sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini adalah istilah umum Sitoplasma [1]. Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan air, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. [2] Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sbg sitoplasma dan bahwa di dalam inti sbg nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma adalah sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tapi di dalam membran luar periplasm tersebut.

Sejarah dari istilah

'Protoplasma' berasal dari protos Yunani sbg pertama, dan plasma sbg hal terbentuk. Ini pertama kali dipakai pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl sbg menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, sbg membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola [3]. Thomas Huxley yang belakang sekali dinamakan sbg "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, adalah misterius dan telah tersedia banyak kontroversi atas apa macam substansi itu [4]. Upaya sbg menyelidiki asal usul kehidupan melewati penciptaan sintetik "protoplasma" di laboratorium tak sukses, namun. [5]

Kandungan Protoplasma

Telah tersedia 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik[6]

  • Pada sel binatang dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
  • 75-85% air,
  • 10-20% protein
  • 2-3% lipida
  • 1% karbohidrat
  • dan 1% zat-zat anorganik lainnya[7]

Jadi air terlihat adalah komponen utama

Dan bila seluruh senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya karenanya terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) adalah empat unsur utama yang telah tersedia di dalam protoplasma / Unsur Makro. Agar jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah menerapkan experimen dengan aktivitas Analisa sisa dari pembakaran , dengan membakar Organ daun sampai menjadi sisa dari pembakaran dengan menghilangkan unsur air yang mendominasi, Dan yang belakang sekali Sisa dari pembakaran itu dianalisis.

Air

Di dalam sel, air terdapat dalam dua bangun-bangun, Dua bangun-bangun itu yaitu bangun-bangun tidak terikat dan bangun-bangun terikat. Air dalam bangun-bangun tidak terikat mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air memerankan sbg pelarut dan sbg medium dispersi sistem koloid. Air dalam bangun-bangun terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel Kandungan air pada berjenis-jenis sel bervariasi di sela tipe sel yang beda. Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu beda lain karena sekeliling yang terkait dan perannya Air adalah medium tempat berlanjutnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian agung dari reaksi-reaksinya berlanjut dalam sekeliling yang terkait cair. Air memerankan giat dalam banyak reaksi biokimia dan adalah penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein

Karena stryktur Air benar produk ionisasinya seperti ion O+ dan H karenanya sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.

Hal yang sering muncul sbg contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH- Karena itulah , seluruh bidang dari bangun dan fungsi sel mesti beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air adalah komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk : Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berjenis-jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berjenis-jenis vitamin.

  • Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul agung seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air adalah medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
  • Air adalah media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi sbg berdifusi atau melakukan usaha dari suatu anggota sel ke anggota sel yang lain.
  • Air adalah media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlanjut di dalam sel.
  • Air dipakai sbg mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
  • air sbg bahan baku sbg reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat . misal dalam fotosintesis

Air benar titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang semakin tinggi dibandingkan dengan nyaris seluruh air. Kenyataan ini menunjukkan hal telah tersedia gaya tarik yang kuat di sela molekul-molekul air yang berdekatan yang memberikan air gaya kohesi internal yang tinggi. Sbg contoh, panas penguapan adalah ukuran langsung dari banyak energi yang diperlukan sbg mengalahkan gaya tarik menarik di sela molekul air yang berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas.

Bidang oksigen yang berhadapan dengan dua hidrogen relatif kaya akan elektron, sedangkan pada bidang lainnya, inti hidrogen yang relatif tak ditutupi membentuk kawasan dengan muatan positif sehingga dituturkan bahwa molekul air bersifat dipolar atau dwikutub [8] karena pemisahan muatan tersebut.

karenanya dua molekul air dapat tertarik satu dengan yang lainnya oleh gaya elek-trostatik di sela muatan negatif beberapa pada atom oksigen dari suatu molekul air dan muatan positif beberapa pada atom hidrogen dari molekul air yang lain. Jenis interaksi elektrostatik ini dinamakan ikatan hidrogen.

katan hidrogen segera terbentuk sela atom yang bersifat elektronegatif, kebanyakan atom oksigen atau nitrogen, dan suatu atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom elektronegatif lainnya pada molekul yang sama atau molekul lain. Atom hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif kuat seperti oksigen cenderung benar muatan positif kuat beberapa. Akan tapi, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom karbon yang tak bersifat elektronegatif tak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan hidrogen.[6]

Garam mineral

Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi Di dalam sel, garam-garam mineral dapat merasakan disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam air sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral benar dua fungsi yaitu :

  • Fungsi osmosis, dalam guna bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air menempuh membran sel
  • Fungsi yang semakin spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap bangun dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul. [6]

Berjenis-jenis garam-garam mineral sangat penting sbg kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, memerankan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa air sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sbg dampak masuknya air ke dalam sel.

Beberapa ion-ion anorganik memerankan sbg kofaktor dalam aktivitas enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik dipakai dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia sbg proses kehidupan dari sel melewati proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam air jaringan sbg ion-ion tidak terikat, tapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bangun-bangun fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [9]

Di dalam sel juga terkandung berjenis-jenis gas yang berasal dari sekeliling yang terkait atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen memerankan sbg mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari sekeliling yang terkait luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sbg hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang berikutnya merasakan disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sbg berikut :

  • C6H12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
  • CO2 + H2O -------> H2CO3
  • H2CO3 ---------> H+ + HCO3- [6]

Umumnya karbon dioksida di dalam sel telah tersedia dalam bangun-bangun bikarbonat atau karbonat

Protein

Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di sela gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain. Ikatan di sela asam amino dinamakan ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dinamakan polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sebanyak rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan sampai jutaan residu asam amino.[6]

Klasifikasi

Sampai ketika ini belum telah tersedia klasifikasi protein yang secara umum memuaskan. Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada diantaranya[6]:

  • Kelarutan
  • Bangun-bangun semuanya
  • Peranan biologis
  • Peranan Gravitasi

Pembagian protein juga dapat dilakukan berlandaskan fungsi dan bangunnya. Berlandaskan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi

  • Protein enzim, memerankan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
  • Protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis,
  • Protein transpor, memerankan sbg pengangkut subtansi-subtansi penting,
  • Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing.

Berlandaskan bangunnya, protein diklasifikasikan menjadi:

  • Protein globular, benar pelipatan-pelipatan yang kompleks, bangun tertier dengan bangun-bangun yang tak teratur.
  • Protein serabut ( Protein fibrosa ) memanjang, lipatan sederhana,umum dijumpai pada protein struktural.

Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berlandaskan bangun-bangun dan peranan biologisnya.

Berlandaskan bangun-bangunnya, protein dibagi menjadi :

  • Protein globular Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan melilit. Rasio aksial kurang dari 10, misalnya insulin, albumin, globulin plasma, dan kebanyakan enzim.
  • Protein fibrosa Rantai polipeptida atau himpunan rantai yang membelit dalam bangun-bangun spiral atau heliks, dan dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen.
  • Rasio aksial semakin agung dari 10, misalnya keratin dan miosin[6].

Karbohidrat

Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan sela molekul H dan O adalah 2:1. Jadi benar rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:

  • Ribosa = C6H10O5
  • Glukosa = C6H12O6
  • Sukrosa = C12H24O11[6]

Rumusa empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n.

Dengan landasan perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga dipakai kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air.

Karbohidrat sering dinamakan sakarida. Telah tersedia beberapa senyawa yang benar rumus empiris seperti karbohidrat tapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tapi yang penting adalah rumus bangunnya. Dari rumus bangun, akan terlihat bahwa telah tersedia gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berlandaskan gugus molekul yang telah tersedia pada karbohidrat, karenanya karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sbg plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berbagai senyawa yang termasuk himpunan karbohidrat benar molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul ren-dah sampai berat molekul agung.[6] Berbagai senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu

  • monosakarida
  • disakarida/ oligosakarida
  • polisakarida.

Monosakarida

Monosakarida sering dinamakan gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi bangun-bangun yang semakin sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berlandaskan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya :

  • Triosa = (C3H6O3)
  • Tetrosa = (C4H8O4)
  • Pentosa = (C5H10O5)
  • Heksosa = (C6H12O6)[6]

Disakarida

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida dinamakan ikatan glikosida, dan diproduksi bila gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau beda bila merasakan hidrolisis, misalnya:

  • Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
  • Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
  • Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa [6]

Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila merasakan hidrolisis, misalnya :

  • Maltotriosa -------> 3 residu Glukosa
  • Rafinosa ---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa
  • Stakiosa ---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa[6]

Refrensi

  1. ^ Cammack, Richard; Teresa Atwood; Attwood, Teresa K.; Campbell, Peter Scott; Parish, Howard I.; Smith, Tony; Vella, Frank; Stirling, John (2006), Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology, Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press, ISBN 0-19-852917-1
  2. ^ Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook of Medical Physiology, Eleventh Edition, Saunders, "Protoplasm is composed mainly of five basic substances: water, electrolytes, proteins, lipids and carbohydrates."
  3. ^ [Later J. E. Purkinje coined the term for Cytoplasm + Nucleoplasm in animal cell. 1911 Edition of the Encyclopaedia Britannica.
  4. ^ Harvey, E. N. (2004), "Some Physical Properties of Protoplasm", Journal of Applied Physics 9 (2): 68, doi:10.1063/1.1710397
  5. ^ Lazcano, A.; Capone, S.; Walde, P.; Seebach, D.; Ishikawa, T.; Caputo, R. (2008), "What Is Life? A Brief Historical Overview", Chemistry & Biodiversity 5 (1): 1–15, doi:10.1002/cbdv.200890001, PMID 18205130
  6. ^ a b c d e f g h i j k l Protoplasma di Biologi Gonzaga, http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/penyusun-protoplasma-sel.html, diakses 30 Desember 2011
  7. ^ De Robertis et al., 1975
  8. ^ Mayes, 1988; Lehninger, 1988
  9. ^ De Robertis et al., 1975

Pranala luar

  • Artikel protoplasma di Biologi Gonzaga

edunitas.com


Page 8

Protoplasma adalah anggota hidup dari suatu sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini adalah istilah umum Sitoplasma [1]. Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan air, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. [2] Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sbg sitoplasma dan bahwa di dalam inti sbg nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma adalah sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tapi di dalam membran luar periplasm tersebut.

Sejarah dari istilah

'Protoplasma' berasal dari protos Yunani sbg pertama, dan plasma sbg hal terbentuk. Ini pertama kali dipakai pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl sbg menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, sbg membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola [3]. Thomas Huxley yang belakang sekali dinamakan sbg "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, adalah misterius dan telah tersedia banyak kontroversi atas apa macam substansi itu [4]. Upaya sbg menyelidiki asal usul kehidupan melewati penciptaan sintetik "protoplasma" di laboratorium tak sukses, namun. [5]

Kandungan Protoplasma

Telah tersedia 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik[6]

  • Pada sel binatang dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
  • 75-85% air,
  • 10-20% protein
  • 2-3% lipida
  • 1% karbohidrat
  • dan 1% zat-zat anorganik lainnya[7]

Jadi air terlihat adalah komponen utama

Dan bila seluruh senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya karenanya terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) adalah empat unsur utama yang telah tersedia di dalam protoplasma / Unsur Makro. Agar jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah menerapkan experimen dengan aktivitas Analisa sisa dari pembakaran , dengan membakar Organ daun sampai menjadi sisa dari pembakaran dengan menghilangkan unsur air yang mendominasi, Dan yang belakang sekali Sisa dari pembakaran itu dianalisis.

Air

Di dalam sel, air terdapat dalam dua bangun-bangun, Dua bangun-bangun itu yaitu bangun-bangun tidak terikat dan bangun-bangun terikat. Air dalam bangun-bangun tidak terikat mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air memerankan sbg pelarut dan sbg medium dispersi sistem koloid. Air dalam bangun-bangun terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel Kandungan air pada berjenis-jenis sel bervariasi di sela tipe sel yang beda. Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu beda lain karena sekeliling yang terkait dan perannya Air adalah medium tempat berlanjutnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian agung dari reaksi-reaksinya berlanjut dalam sekeliling yang terkait cair. Air memerankan giat dalam banyak reaksi biokimia dan adalah penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein

Karena stryktur Air benar produk ionisasinya seperti ion O+ dan H karenanya sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.

Hal yang sering muncul sbg contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH- Karena itulah , seluruh bidang dari bangun dan fungsi sel mesti beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air adalah komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk : Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berjenis-jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berjenis-jenis vitamin.

  • Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul agung seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air adalah medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
  • Air adalah media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi sbg berdifusi atau melakukan usaha dari suatu anggota sel ke anggota sel yang lain.
  • Air adalah media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlanjut di dalam sel.
  • Air dipakai sbg mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
  • air sbg bahan baku sbg reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat . misal dalam fotosintesis

Air benar titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang semakin tinggi dibandingkan dengan nyaris seluruh air. Kenyataan ini menunjukkan hal telah tersedia gaya tarik yang kuat di sela molekul-molekul air yang berdekatan yang memberikan air gaya kohesi internal yang tinggi. Sbg contoh, panas penguapan adalah ukuran langsung dari banyak energi yang diperlukan sbg mengalahkan gaya tarik menarik di sela molekul air yang berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas.

Bidang oksigen yang berhadapan dengan dua hidrogen relatif kaya akan elektron, sedangkan pada bidang lainnya, inti hidrogen yang relatif tak ditutupi membentuk kawasan dengan muatan positif sehingga dituturkan bahwa molekul air bersifat dipolar atau dwikutub [8] karena pemisahan muatan tersebut.

karenanya dua molekul air dapat tertarik satu dengan yang lainnya oleh gaya elek-trostatik di sela muatan negatif beberapa pada atom oksigen dari suatu molekul air dan muatan positif beberapa pada atom hidrogen dari molekul air yang lain. Jenis interaksi elektrostatik ini dinamakan ikatan hidrogen.

katan hidrogen segera terbentuk sela atom yang bersifat elektronegatif, kebanyakan atom oksigen atau nitrogen, dan suatu atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom elektronegatif lainnya pada molekul yang sama atau molekul lain. Atom hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif kuat seperti oksigen cenderung benar muatan positif kuat beberapa. Akan tapi, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom karbon yang tak bersifat elektronegatif tak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan hidrogen.[6]

Garam mineral

Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi Di dalam sel, garam-garam mineral dapat merasakan disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam air sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral benar dua fungsi yaitu :

  • Fungsi osmosis, dalam guna bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air menempuh membran sel
  • Fungsi yang semakin spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap bangun dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul. [6]

Berjenis-jenis garam-garam mineral sangat penting sbg kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, memerankan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa air sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sbg dampak masuknya air ke dalam sel.

Beberapa ion-ion anorganik memerankan sbg kofaktor dalam aktivitas enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik dipakai dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia sbg proses kehidupan dari sel melewati proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam air jaringan sbg ion-ion tidak terikat, tapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bangun-bangun fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [9]

Di dalam sel juga terkandung berjenis-jenis gas yang berasal dari sekeliling yang terkait atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen memerankan sbg mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari sekeliling yang terkait luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sbg hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang berikutnya merasakan disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sbg berikut :

  • C6H12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
  • CO2 + H2O -------> H2CO3
  • H2CO3 ---------> H+ + HCO3- [6]

Umumnya karbon dioksida di dalam sel telah tersedia dalam bangun-bangun bikarbonat atau karbonat

Protein

Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di sela gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain. Ikatan di sela asam amino dinamakan ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dinamakan polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sebanyak rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan sampai jutaan residu asam amino.[6]

Klasifikasi

Sampai ketika ini belum telah tersedia klasifikasi protein yang secara umum memuaskan. Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada diantaranya[6]:

  • Kelarutan
  • Bangun-bangun semuanya
  • Peranan biologis
  • Peranan Gravitasi

Pembagian protein juga dapat dilakukan berlandaskan fungsi dan bangunnya. Berlandaskan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi

  • Protein enzim, memerankan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
  • Protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis,
  • Protein transpor, memerankan sbg pengangkut subtansi-subtansi penting,
  • Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing.

Berlandaskan bangunnya, protein diklasifikasikan menjadi:

  • Protein globular, benar pelipatan-pelipatan yang kompleks, bangun tertier dengan bangun-bangun yang tak teratur.
  • Protein serabut ( Protein fibrosa ) memanjang, lipatan sederhana,umum dijumpai pada protein struktural.

Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berlandaskan bangun-bangun dan peranan biologisnya.

Berlandaskan bangun-bangunnya, protein dibagi menjadi :

  • Protein globular Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan melilit. Rasio aksial kurang dari 10, misalnya insulin, albumin, globulin plasma, dan kebanyakan enzim.
  • Protein fibrosa Rantai polipeptida atau himpunan rantai yang membelit dalam bangun-bangun spiral atau heliks, dan dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen.
  • Rasio aksial semakin agung dari 10, misalnya keratin dan miosin[6].

Karbohidrat

Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan sela molekul H dan O adalah 2:1. Jadi benar rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:

  • Ribosa = C6H10O5
  • Glukosa = C6H12O6
  • Sukrosa = C12H24O11[6]

Rumusa empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n.

Dengan landasan perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga dipakai kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air.

Karbohidrat sering dinamakan sakarida. Telah tersedia beberapa senyawa yang benar rumus empiris seperti karbohidrat tapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tapi yang penting adalah rumus bangunnya. Dari rumus bangun, akan terlihat bahwa telah tersedia gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berlandaskan gugus molekul yang telah tersedia pada karbohidrat, karenanya karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sbg plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berbagai senyawa yang termasuk himpunan karbohidrat benar molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul ren-dah sampai berat molekul agung.[6] Berbagai senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu

  • monosakarida
  • disakarida/ oligosakarida
  • polisakarida.

Monosakarida

Monosakarida sering dinamakan gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi bangun-bangun yang semakin sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berlandaskan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya :

  • Triosa = (C3H6O3)
  • Tetrosa = (C4H8O4)
  • Pentosa = (C5H10O5)
  • Heksosa = (C6H12O6)[6]

Disakarida

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida dinamakan ikatan glikosida, dan diproduksi bila gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau beda bila merasakan hidrolisis, misalnya:

  • Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
  • Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
  • Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa [6]

Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila merasakan hidrolisis, misalnya :

  • Maltotriosa -------> 3 residu Glukosa
  • Rafinosa ---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa
  • Stakiosa ---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa[6]

Refrensi

  1. ^ Cammack, Richard; Teresa Atwood; Attwood, Teresa K.; Campbell, Peter Scott; Parish, Howard I.; Smith, Tony; Vella, Frank; Stirling, John (2006), Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology, Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press, ISBN 0-19-852917-1
  2. ^ Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook of Medical Physiology, Eleventh Edition, Saunders, "Protoplasm is composed mainly of five basic substances: water, electrolytes, proteins, lipids and carbohydrates."
  3. ^ [Later J. E. Purkinje coined the term for Cytoplasm + Nucleoplasm in animal cell. 1911 Edition of the Encyclopaedia Britannica.
  4. ^ Harvey, E. N. (2004), "Some Physical Properties of Protoplasm", Journal of Applied Physics 9 (2): 68, doi:10.1063/1.1710397
  5. ^ Lazcano, A.; Capone, S.; Walde, P.; Seebach, D.; Ishikawa, T.; Caputo, R. (2008), "What Is Life? A Brief Historical Overview", Chemistry & Biodiversity 5 (1): 1–15, doi:10.1002/cbdv.200890001, PMID 18205130
  6. ^ a b c d e f g h i j k l Protoplasma di Biologi Gonzaga, http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/penyusun-protoplasma-sel.html, diakses 30 Desember 2011
  7. ^ De Robertis et al., 1975
  8. ^ Mayes, 1988; Lehninger, 1988
  9. ^ De Robertis et al., 1975

Pranala luar

  • Artikel protoplasma di Biologi Gonzaga

edunitas.com


Page 9

Protoplasma adalah anggota hidup dari suatu sel yang dikelilingi oleh membran plasma. Ini adalah istilah umum Sitoplasma [1]. Protoplasma terdiri dari campuran molekul kecil seperti ion, asam amino, monosakarida dan air, dan makromolekul seperti asam nukleat, protein, lipid dan polisakarida. [2] Pada eukariota protoplasma yang mengelilingi inti sel dikenal sbg sitoplasma dan bahwa di dalam inti sbg nucleoplasm tersebut. Dalam prokariota bahan di dalam membran plasma adalah sitoplasma bakteri, sementara di bakteri gram negatif wilayah di luar membran plasma tapi di dalam membran luar periplasm tersebut.

Sejarah dari istilah

'Protoplasma' berasal dari protos Yunani sbg pertama, dan plasma sbg hal terbentuk. Ini pertama kali dipakai pada tahun 1846 oleh Hugo von Mohl sbg menggambarkan "tangguh, berlendir, granular, semi-fluida" substansi dalam sel tanaman, sbg membedakan ini dari dinding sel, inti sel dan sel getah dalam vakuola [3]. Thomas Huxley yang belakang sekali dinamakan sbg "dasar fisik dari kehidupan" dan menganggap bahwa properti kehidupan dihasilkan dari distribusi molekul dalam zat ini. Komposisi, bagaimanapun, adalah misterius dan telah tersedia banyak kontroversi atas apa macam substansi itu [4]. Upaya sbg menyelidiki asal usul kehidupan melewati penciptaan sintetik "protoplasma" di laboratorium tak sukses, namun. [5]

Kandungan Protoplasma

Telah tersedia 2 kandungan utama dari protoplasma yaitu kandungan organik dan anorganik[6]

  • Pada sel binatang dan tumbuhan, protoplasma mengandung sekitar
  • 75-85% air,
  • 10-20% protein
  • 2-3% lipida
  • 1% karbohidrat
  • dan 1% zat-zat anorganik lainnya[7]

Jadi air terlihat adalah komponen utama

Dan bila seluruh senyawa senyawa organik itu diurai menjadi unsur unsurnya karenanya terlihat Carbon ,Hidrogen , Oksigen dan Nitrogen ( CHON) adalah empat unsur utama yang telah tersedia di dalam protoplasma / Unsur Makro. Agar jelas prosentasenya ini kami sajikan sampai berapa prosentasinya , Sachs pernah menerapkan experimen dengan aktivitas Analisa sisa dari pembakaran , dengan membakar Organ daun sampai menjadi sisa dari pembakaran dengan menghilangkan unsur air yang mendominasi, Dan yang belakang sekali Sisa dari pembakaran itu dianalisis.

Air

Di dalam sel, air terdapat dalam dua bangun-bangun, Dua bangun-bangun itu yaitu bangun-bangun tidak terikat dan bangun-bangun terikat. Air dalam bangun-bangun tidak terikat mencakup 95% dari total air di dalam sel. Umumnya air memerankan sbg pelarut dan sbg medium dispersi sistem koloid. Air dalam bangun-bangun terikat mencakup 4-5% dari total air di dalam sel Kandungan air pada berjenis-jenis sel bervariasi di sela tipe sel yang beda. Kandungan air (persen dari berat basah total) pada hati tikus 6—72%, otot rangka tikus 76% , telur bintang laut 77%, E. coli 73%, dan biji jagung 13% tentu beda lain karena sekeliling yang terkait dan perannya Air adalah medium tempat berlanjutnya transpor nutrien, reaksi-reaksi enzimatis metabolisme sel dan transpor energi kimia Di dalam sel hidup, kebanyakan senyawa biokimia dan sebahagian agung dari reaksi-reaksinya berlanjut dalam sekeliling yang terkait cair. Air memerankan giat dalam banyak reaksi biokimia dan adalah penentu penting dari sifat-sifat makromolekul seperti protein

Karena stryktur Air benar produk ionisasinya seperti ion O+ dan H karenanya sangat mempengaruhi berbagai sifat komponen penting sel seperti enzim, protein, asam nukleat, dan lipida.

Hal yang sering muncul sbg contoh, aktivitas katalitik enzim sangat tergantung pada konsentrasi ion H+ dan OH- Karena itulah , seluruh bidang dari bangun dan fungsi sel mesti beradaptasi dengan sifat-sifat fisik dan kimia air. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa air adalah komponen sel yang dominan dan berfungsi untuk : Pelarut berbagai zat organik dan anorganik, misalnya berjenis-jenis ion-ion, glukosa, sukrosa, asam amino, serta berjenis-jenis vitamin.

  • Bahan pengsuspensi zat-zat organik dengan molekul agung seperti protein, lemak, dan pati. Dalam hal tersebut, air adalah medium dispersi dari sistem koloid protoplasma.
  • Air adalah media transpor berbagai zat yang terlarut atau yang tersuspensi sbg berdifusi atau melakukan usaha dari suatu anggota sel ke anggota sel yang lain.
  • Air adalah media berbagai proses reaksi-reaksi enzimatis yang berlanjut di dalam sel.
  • Air dipakai sbg mengabsorbsi panas dan mencegah perubahan temperatur yang drastis atau mendadak di dalam sel.
  • air sbg bahan baku sbg reaksi hidrolisis dan sintesis karbohidat . misal dalam fotosintesis

Air benar titik lebur, titik didih dan panas penguapan yang semakin tinggi dibandingkan dengan nyaris seluruh air. Kenyataan ini menunjukkan hal telah tersedia gaya tarik yang kuat di sela molekul-molekul air yang berdekatan yang memberikan air gaya kohesi internal yang tinggi. Sbg contoh, panas penguapan adalah ukuran langsung dari banyak energi yang diperlukan sbg mengalahkan gaya tarik menarik di sela molekul air yang berdekatan, sehingga molekul tersebut dapat saling berpisah dan masuk ke dalam fase gas.

Bidang oksigen yang berhadapan dengan dua hidrogen relatif kaya akan elektron, sedangkan pada bidang lainnya, inti hidrogen yang relatif tak ditutupi membentuk kawasan dengan muatan positif sehingga dituturkan bahwa molekul air bersifat dipolar atau dwikutub [8] karena pemisahan muatan tersebut.

karenanya dua molekul air dapat tertarik satu dengan yang lainnya oleh gaya elek-trostatik di sela muatan negatif beberapa pada atom oksigen dari suatu molekul air dan muatan positif beberapa pada atom hidrogen dari molekul air yang lain. Jenis interaksi elektrostatik ini dinamakan ikatan hidrogen.

katan hidrogen segera terbentuk sela atom yang bersifat elektronegatif, kebanyakan atom oksigen atau nitrogen, dan suatu atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom elektronegatif lainnya pada molekul yang sama atau molekul lain. Atom hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif kuat seperti oksigen cenderung benar muatan positif kuat beberapa. Akan tapi, atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan atom karbon yang tak bersifat elektronegatif tak berpartisipasi dalam pembentukan ikatan hidrogen.[6]

Garam mineral

Kandungan garam-garam mineral pada berbagai tipe sel sangat bervariasi Di dalam sel, garam-garam mineral dapat merasakan disosiasi menjadi anion dan kation. Bentuk-bentuk anion dan kation tersebut dinamakan ion. Ion-ion dapat terlarut di dalam air sel atau terikat secara khusus pada molekul-molekul lain seperti protein dan lipida. Secara umum, garam-garam mineral benar dua fungsi yaitu :

  • Fungsi osmosis, dalam guna bahwa konsentrasi total garam-garam terlarut berpengaruh terhadap pelaluan air menempuh membran sel
  • Fungsi yang semakin spesifik, yaitu peran seluler setiap ion terhadap bangun dan fungsi dari partikel-partikel seluler dan makromolekul. [6]

Berjenis-jenis garam-garam mineral sangat penting sbg kelangsungan aktivitas metabolisme sel, misal-nya ion Na+ dan K+, ion Na+ dan K+, memerankan dalam memelihara tekanan osmosis dan keseimbangan asam basa air sel. Retensi ion-ion menghasilkan peningkatan tekanan osmosis sbg dampak masuknya air ke dalam sel.

Beberapa ion-ion anorganik memerankan sbg kofaktor dalam aktivitas enzim, misalnya ion magnesium , ferrum Fosfat anorganik dipakai dalam sintesis ATP yang mengsuplai energi kimia sbg proses kehidupan dari sel melewati proses fosforilasi oksidatif. Ion-ion kalsium dijumpai dalam sirkulasi darah dan di dalam sel. Di dalam tulang, ion-ion kalsium berkombinasi dengan ion-ion fosfat dan karbonat membentuk kristalin. Fosfat dijumpai di dalam darah dan di dalam air jaringan sbg ion-ion tidak terikat, tapi fosfat di dalam tubuh banyak terikat dalam bangun-bangun fosfolipida, nukleotida, fosfoprotein, dan gula-gula terfosforilasi [9]

Di dalam sel juga terkandung berjenis-jenis gas yang berasal dari sekeliling yang terkait atau dihasilkan oleh metabolisme sel. Beberapa gas yang terdapat di atmosfer dapat masuk ke dalam sel misalnya gas oksigen (O2), karbon dioksida (CO2), dan gas nitrogen (N2). Di dalam sel, oksigen memerankan sbg mengoksidasi bahan-bahan makanan. Karbon dioksida selain berasal dari sekeliling yang terkait luar, juga dihasilkan dalam oksidasi bahan makanan sbg hasil sampingan. CO2 dapat bereaksi dengan air membentuk asam karbonat yang berikutnya merasakan disosiasi membentuk ion hidrogen dan bikarbonat dengan reaksi sbg berikut :

  • C6H12O6 + 6 CO2 --------> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
  • CO2 + H2O -------> H2CO3
  • H2CO3 ---------> H+ + HCO3- [6]

Umumnya karbon dioksida di dalam sel telah tersedia dalam bangun-bangun bikarbonat atau karbonat

Protein

Protein adalah makromolekul yang terdiri atas asam-asam a-amino yang saling berikatan dengan ikatan kovalen di sela gugus a-karboksil asam amino dengan gugus a-amino dari asam amino yang lain. Ikatan di sela asam amino dinamakan ikatan peptida. Beberapa unit asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dinamakan polipeptida. Molekul protein dapat terdiri atas satu atau sebanyak rantai polipeptida dan setiap rantai dapat terdiri atas ratusan sampai jutaan residu asam amino.[6]

Klasifikasi

Sampai ketika ini belum telah tersedia klasifikasi protein yang secara umum memuaskan. Klasifikasi protein yang menonjol didasarkan pada diantaranya[6]:

  • Kelarutan
  • Bangun-bangun semuanya
  • Peranan biologis
  • Peranan Gravitasi

Pembagian protein juga dapat dilakukan berlandaskan fungsi dan bangunnya. Berlandaskan fungsinya, protein diklasifikasikan menjadi

  • Protein enzim, memerankan dalam mempercepat reaksi-reaksi biokimia,
  • Protein sruktural, membentuk struktur-struktur biologis,
  • Protein transpor, memerankan sbg pengangkut subtansi-subtansi penting,
  • Protein pertahanan, melindungi tubuh dari invasi benda-benda asing.

Berlandaskan bangunnya, protein diklasifikasikan menjadi:

  • Protein globular, benar pelipatan-pelipatan yang kompleks, bangun tertier dengan bangun-bangun yang tak teratur.
  • Protein serabut ( Protein fibrosa ) memanjang, lipatan sederhana,umum dijumpai pada protein struktural.

Dalam uraian berikut ini hanya dibahas klasifikasi berlandaskan bangun-bangun dan peranan biologisnya.

Berlandaskan bangun-bangunnya, protein dibagi menjadi :

  • Protein globular Rantai polipeptida mengandung banyak lipatan dan melilit. Rasio aksial kurang dari 10, misalnya insulin, albumin, globulin plasma, dan kebanyakan enzim.
  • Protein fibrosa Rantai polipeptida atau himpunan rantai yang membelit dalam bangun-bangun spiral atau heliks, dan dihubungkan oleh ikatan disulfida dan hidrogen.
  • Rasio aksial semakin agung dari 10, misalnya keratin dan miosin[6].

Karbohidrat

Molekul karbohidrat adalah substansi yang terdiri atas atom-atom C, H, dan O. Perbandingan sela molekul H dan O adalah 2:1. Jadi benar rasio yang sama dengan molekul air (H2O), misalnya:

  • Ribosa = C6H10O5
  • Glukosa = C6H12O6
  • Sukrosa = C12H24O11[6]

Rumusa empiris dari karbohidrat adalah Cn(H2O)n.

Dengan landasan perbandingan tersebut, orang pada mulanya berkesimpulan bahwa dalam karbohidrat terdapat air, sehingga dipakai kata karbohidrat yang berasal dari kata karbon dan hidrat atau air.

Karbohidrat sering dinamakan sakarida. Telah tersedia beberapa senyawa yang benar rumus empiris seperti karbohidrat tapi bukan karbohidrat, misalnya C2H4O2 (asam asetat), CH2O (formaldehida). Dengan demikian, senyawa yang termasuk karbohidrat tak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja, tapi yang penting adalah rumus bangunnya. Dari rumus bangun, akan terlihat bahwa telah tersedia gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat. Gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut. Berlandaskan gugus molekul yang telah tersedia pada karbohidrat, karenanya karbohidrat dapat didefenisikan secara kimia sbg plohidroksialdehid atau polihidroksiketon serta yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Berbagai senyawa yang termasuk himpunan karbohidrat benar molekul yang berbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa sederhana dengan berat molekul ren-dah sampai berat molekul agung.[6] Berbagai senyawa terse-but dapat dibagi dalam empat golongan, yaitu

  • monosakarida
  • disakarida/ oligosakarida
  • polisakarida.

Monosakarida

Monosakarida sering dinamakan gula sederhana (simple sugars) adalah karbohidrat yang tak dapat dihidrolisis menjadi bangun-bangun yang semakin sederhana lagi. Molekulnya hanya terdiri atas beberapa atom karbon saja. Monosakarida dapat dikelompokkan berlandaskan kandungan atom karbonnya, yaitu triosa, tetrosa, pentosa, dan heksosa atau heptosa. Misalnya :

  • Triosa = (C3H6O3)
  • Tetrosa = (C4H8O4)
  • Pentosa = (C5H10O5)
  • Heksosa = (C6H12O6)[6]

Disakarida

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pada kebanyakan disakarida, ikatan kimia yang menggabungkan kedua unit monosakarida dinamakan ikatan glikosida, dan diproduksi bila gugus hidroksil pada salah satu gula bereaksi dengan karbon pada gula yang kedua. Disakarida menghasilkan dua molekul monosakarida yang sama atau beda bila merasakan hidrolisis, misalnya:

  • Maltosa -------> Glukosa + Glukosa
  • Laktosa -------> Glukosa + Galaktosa
  • Sukrosa -------> Glukosa + Fruktosa [6]

Oligosakarida menghasilkan 3-6 molekul monosakarida bila merasakan hidrolisis, misalnya :

  • Maltotriosa -------> 3 residu Glukosa
  • Rafinosa ---------> Galaktosa+ galaktosa + Fruktosa
  • Stakiosa ---------> Galaktosa + Glukosa + Fruktosa[6]

Refrensi

  1. ^ Cammack, Richard; Teresa Atwood; Attwood, Teresa K.; Campbell, Peter Scott; Parish, Howard I.; Smith, Tony; Vella, Frank; Stirling, John (2006), Oxford dictionary of biochemistry and molecular biology, Oxford [Oxfordshire]: Oxford University Press, ISBN 0-19-852917-1
  2. ^ Arthur C. Guyton, John E. Hall, Textbook of Medical Physiology, Eleventh Edition, Saunders, "Protoplasm is composed mainly of five basic substances: water, electrolytes, proteins, lipids and carbohydrates."
  3. ^ [Later J. E. Purkinje coined the term for Cytoplasm + Nucleoplasm in animal cell. 1911 Edition of the Encyclopaedia Britannica.
  4. ^ Harvey, E. N. (2004), "Some Physical Properties of Protoplasm", Journal of Applied Physics 9 (2): 68, doi:10.1063/1.1710397
  5. ^ Lazcano, A.; Capone, S.; Walde, P.; Seebach, D.; Ishikawa, T.; Caputo, R. (2008), "What Is Life? A Brief Historical Overview", Chemistry & Biodiversity 5 (1): 1–15, doi:10.1002/cbdv.200890001, PMID 18205130
  6. ^ a b c d e f g h i j k l Protoplasma di Biologi Gonzaga, http://biologigonz.blogspot.com/2009/12/penyusun-protoplasma-sel.html, diakses 30 Desember 2011
  7. ^ De Robertis et al., 1975
  8. ^ Mayes, 1988; Lehninger, 1988
  9. ^ De Robertis et al., 1975

Pranala luar

  • Artikel protoplasma di Biologi Gonzaga

edunitas.com


Page 10

Tags (tagged): proton, unkris, otomotif struktur quark, proton dalam, fisika, 1836 kali, massa sebuah, elektron, suatu atom biasanya, terdiri, dalam, atom, bermuatan netral banyaknya, proton akan, sama, dikenal istilah nuklei, nukleus nukleon, bhs, pusat ilmu pengetahuan, elektron pranala, luar, particle data group, large hadron


Page 11

Tags (tagged): proton, unkris, otomotif struktur quark, proton dalam, fisika, 1836 kali, massa sebuah, elektron, suatu atom biasanya, terdiri, dalam, atom, bermuatan netral banyaknya, proton akan, sama, dikenal istilah nuklei, nukleus nukleon, bhs, pusat ilmu pengetahuan, elektron pranala, luar, particle data group, large hadron


Page 12

Tags (tagged): proton, unkris, otomotif struktur quark, proton dalam, fisika, 1836 kali, massa sebuah, elektron, suatu atom biasanya, terdiri, dalam, atom, bermuatan netral banyaknya, proton akan, sama, dikenal istilah nuklei, nukleus nukleon, bhs, center of studies, elektron pranala, luar, particle data group, large hadron


Page 13

Tags (tagged): neutron, unkris, memiliki massa, 940 mev, c, 6749 10 27, kg sedikit, lebih, sama peluruhan beta, terjadi beberapa, inti, atom partikel, mereka, tidak bermuatan, sifat, netron membuat penemuannya, menduga bahwa, terdapat, partikel lain dalam, center, of, studies dilepaskan ketika, logam berilium, ditembak, center of, studies


Page 14

Tags (tagged): neutron, unkris, memiliki massa, 940 mev, c, 6749 10 27, kg sedikit, lebih, sama peluruhan beta, terjadi beberapa, inti, atom partikel, mereka, tidak bermuatan, sifat, netron membuat penemuannya, menduga bahwa, terdapat, partikel lain dalam, center, of, studies dilepaskan ketika, logam berilium, ditembak, center of, studies


Page 15

New Line Cinema, dibangun tahun 1967, adalah salah satu studio film akbar A.S.. Meskipun awalnya adalah studio film independen, perusahaan ini sekarang merupakan cabang Time Warner. Penanggungjawab ketua dan CEO dirikan oleh Robert Shaye dan Michael Lynne.

New Line Cinema beroperasi dalam beberapa divisi, meliputi distribusi layar lebar, pemasaran, home video, dan unit khususnya dalam film independen yang disebut Picturehouse (awalnya dikenal sbg Fine Line Features) dengan mengikuti cabang Time Warner HBO.


edunitas.com


Page 16

New Line Cinema, dibangun tahun 1967, adalah salah satu studio film akbar A.S.. Walaupun awalnya adalah studio film independen, perusahaan ini sekarang merupakan cabang Time Warner. Penanggungjawab ketua dan CEO dirikan oleh Robert Shaye dan Michael Lynne.

New Line Cinema beroperasi dalam beberapa divisi, meliputi distribusi layar lebar, pemasaran, home video, dan unit khususnya dalam film independen yang disebut Picturehouse (awalnya dikenal sbg Fine Line Features) dengan mengikuti cabang Time Warner HBO.


edunitas.com


Page 17

New Line Cinema, dibangun tahun 1967, adalah salah satu studio film akbar A.S.. Walaupun awalnya adalah studio film independen, perusahaan ini sekarang merupakan cabang Time Warner. Penanggungjawab ketua dan CEO dirikan oleh Robert Shaye dan Michael Lynne.

New Line Cinema beroperasi dalam beberapa divisi, meliputi distribusi layar lebar, pemasaran, home video, dan unit khususnya dalam film independen yang disebut Picturehouse (awalnya dikenal sbg Fine Line Features) dengan mengikuti cabang Time Warner HBO.


edunitas.com


Page 18

New Line Cinema, dibangun tahun 1967, adalah salah satu studio film akbar A.S.. Meskipun awalnya adalah studio film independen, perusahaan ini sekarang merupakan cabang Time Warner. Penanggungjawab ketua dan CEO dirikan oleh Robert Shaye dan Michael Lynne.

New Line Cinema beroperasi dalam beberapa divisi, meliputi distribusi layar lebar, pemasaran, home video, dan unit khususnya dalam film independen yang disebut Picturehouse (awalnya dikenal sbg Fine Line Features) dengan mengikuti cabang Time Warner HBO.


edunitas.com


Page 19

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Struktur quark dari suatu neutron

Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit semakin berat dari proton. Putarannya adalah ½.

Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum, yang terdiri dari suatu proton) terdiri dari proton dan neutron.

Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki ketika paruh sekitar 10 menit, meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino sebagai menjadi proton. Cara peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti atom kebanyakan adalah neutron dan proton, yang berganti menjadi satu dan lainnya dengan pemancaran dan penyerapan pion. Suatu neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya adalah antineutron.

Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya semakin terbelakang, dan sangat menembus, membuatnya sulit diamati dan diteliti secara langsung dan membuatnya sangat pentin sebagai mata-mata negara asing dalam perubahan nuklir.

Penelitian yang dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa inti atom unsur selalu semakin akbar daripada massa proton di dalam inti atom. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif diakibatkan mempunyainya proton yang bermuatan positif. Mempunyainya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melaksanakan penelitian dengan menembak logam berilium menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tidak bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan partikel ini disebut sebagai neutron.

Netron tidak bermuatan dan bermassa 1 sma (pembulatan).

Lihat pula


edunitas.com


Page 20

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Struktur quark dari suatu neutron

Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit semakin berat dari proton. Putarannya adalah ½.

Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum, yang terdiri dari suatu proton) terdiri dari proton dan neutron.

Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki ketika paruh sekitar 10 menit, meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino sebagai menjadi proton. Cara peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti atom kebanyakan adalah neutron dan proton, yang berganti menjadi satu dan lainnya dengan pemancaran dan penyerapan pion. Suatu neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya adalah antineutron.

Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya semakin terbelakang, dan sangat menembus, membuatnya sulit diamati dan diteliti secara langsung dan membuatnya sangat pentin sebagai mata-mata negara asing dalam perubahan nuklir.

Penelitian yang dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa inti atom unsur selalu semakin akbar daripada massa proton di dalam inti atom. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif diakibatkan mempunyainya proton yang bermuatan positif. Mempunyainya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melaksanakan penelitian dengan menembak logam berilium menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tidak bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan partikel ini disebut sebagai neutron.

Netron tidak bermuatan dan bermassa 1 sma (pembulatan).

Lihat pula


edunitas.com


Page 21

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Struktur quark dari suatu neutron

Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit semakin berat dari proton. Putarannya adalah ½.

Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum, yang terdiri dari suatu proton) terdiri dari proton dan neutron.

Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki ketika paruh sekitar 10 menit, meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino sebagai menjadi proton. Cara peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti atom kebanyakan adalah neutron dan proton, yang berganti menjadi satu dan lainnya dengan pemancaran dan penyerapan pion. Suatu neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya adalah antineutron.

Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya semakin terbelakang, dan sangat menembus, membuatnya sulit diamati dan diteliti secara langsung dan membuatnya sangat pentin sebagai mata-mata negara asing dalam perubahan nuklir.

Penelitian yang dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa inti atom unsur selalu semakin akbar daripada massa proton di dalam inti atom. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif diakibatkan mempunyainya proton yang bermuatan positif. Mempunyainya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melaksanakan penelitian dengan menembak logam berilium menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tidak bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan partikel ini disebut sebagai neutron.

Netron tidak bermuatan dan bermassa 1 sma (pembulatan).

Lihat pula


edunitas.com


Page 22

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Struktur quark dari suatu neutron

Neutron atau netron adalah partikel subatomik yang tidak bermuatan (netral) dan memiliki massa 940 MeV/c² (1.6749 × 10-27 kg, sedikit semakin berat dari proton. Putarannya adalah ½.

Inti atom dari kebanyakan atom (semua kecuali isotop Hidrogen yang paling umum, yang terdiri dari suatu proton) terdiri dari proton dan neutron.

Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki ketika paruh sekitar 10 menit, meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino sebagai menjadi proton. Cara peluruhan yang sama (peluruhan beta) terjadi di beberapa inti atom. Partikel-partikel dalam inti atom kebanyakan adalah neutron dan proton, yang berganti menjadi satu dan lainnya dengan pemancaran dan penyerapan pion. Suatu neutron diklasifikasikan sebagai baryon dan terdiri dari dua quark bawah dan satu quark atas. Persamaan Neutron antibendanya adalah antineutron.

Perbedaan utama dari neutron dengan partikel subatomik lainnya adalah mereka tidak bermuatan. Sifat netron ini membuat penemuannya semakin terbelakang, dan sangat menembus, membuatnya sulit diamati dan diteliti secara langsung dan membuatnya sangat pentin sebagai mata-mata negara asing dalam perubahan nuklir.

Penelitian yang dilakukan Rutherford selain sukses mendapatkan beberapa hasil yang memuaskan juga mendapatkan kejanggalan yaitu massa inti atom unsur selalu semakin akbar daripada massa proton di dalam inti atom. Rutherford menduga bahwa terdapat partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan karena atom bermuatan positif diakibatkan mempunyainya proton yang bermuatan positif. Mempunyainya partikel lain di dalam inti atom yang tidak bermuatan dibuktikan oleh James Chadwick pada tahun 1932. Chadwick melaksanakan penelitian dengan menembak logam berilium menggunakan sinar alfa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suatu partikel yang tidak bermuatan dilepaskan ketika logam berilium ditembak dengan sinar alfa dan partikel ini disebut sebagai neutron.

Netron tidak bermuatan dan bermassa 1 sma (pembulatan).

Lihat pula


edunitas.com


Page 23


Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

FootballFormula OneBadmintonTennisOlympics


Some Countries Portal


Other Portal


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
GodMuhammadQur'anPillars of IslamPillars of FaithSchoolHistory


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Jesus ChristTrinityBibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiMaluku Islands : Maluku | North MalukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermukah | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 24


Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

FootballFormula One

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

BadmintonTennis

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Olympics


Some Countries Portal


Other Portal


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
GodMuhammad
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Qur'anPillars of Islam
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Pillars of FaithSchool
Bagaimana struktur serta fungsi protein
History


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Jesus ChristTrinity
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
BibleHistory



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Bangka Belitung Islands | Riau Islands | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | West Sumatra | South Sumatra | North SumatraJava : Banten | DKI Jakarta | West Java | Central Java | East Java | Yogyakarta | Kalimantan : West Kalimantan | South Kalimantan | Central Kalimantan | East Kalimantan | North KalimantanNusa Tenggara Islands : Bali | West Nusa Tenggara | East Nusa TenggaraSulawesi : Gorontalo | West Sulawesi | South Sulawesi | Central Sulawesi | Southeast Sulawesi | North SulawesiMaluku Islands : Maluku | North MalukuPapua : Papua | West Papua



Afghanistan | Saudi Arabia | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | China (People's Republic of China) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Japan | Cambodia | Kazakhstan | Cocos Islands (Keeling) (Australia) | South Korea | North Korea | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Macau | Malaysia | Maldives | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestine | Christmas Island (Australia) | Qatar | Russia | Singapore | Sri Lanka | Syria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor Leste (East Timor) | Turkey | Turkmenistan | United Arab Emirates | Uzbekistan | Vietnam |
Yemen | Jordan


Countries in South America

Argentina | Bolivia | Brazil | Chile | Ecuador | Guyana | Colombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


State and Territory in North America

United States | Antigua And Barbuda | Bahamas | Barbados | Belize | Dominican | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaica | Canada | Costa Rica | Cuba | Mexico | Panama | Saint Kitts and Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent and the GrenadinesDenmark Region : Greenland
Netherlands Region : Aruba | Netherlands Antilles
French Region : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre and Miquelon
USA Region : United States Virgin Islands | Puerto Rico
Region United Kingdom : Anguilla | Bermukah | Cayman Islands | Turks and Caicos Islands |
British Virgin Islands | Montserrat


North Africa : Algeria | Libya | Morocco | Egypt | Sudan | TunisiaWest Africa : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Ivory Coast | Senegal | Sierra Leone | Cape Verde | TogoCentral Africa : Central Africa | Angola | Chad | Gabon | Equatorial Guinea | Cameroon | Democratic Republic of the Congo | Republic of Congo | Sao Tome and PrincipeEast Africa : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Comoros | Madagascar | Malawi | Mauritius | Mozambique | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweSouth Africa : South Africa | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial and Regional Dependency : Melilla | Reunion | Western Sahara | Saint Helena


Australasian :Australia | Cocos Islands Cocos (Keeling) | Christmas Island | Norfolk Island | New Zealand | Micronesia :Guam | Mariana Mariana Islands | Marshall Islands | Kiribati | Micronesia | Nauru | PalauMelanesia :Fiji | New Caledonia | Solomon Islands | Papua New Guinea | VanuatuPolynesia :Cook Islands | Pitcairn Islands | French Polynesia | Samoa | American Samoa | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis and Futuna


List Portal

Page 25


Daftar Pokok
Ensiklopedia Dunia
Bercakap Indonesia

Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
AteismeBuddha
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
HinduIslam & Al Qur'an
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
KristenMitologi
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Yahudi


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
SumateraJabodetabek
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
KalimantanWayang
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Jawa


Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Sepak bolaFormula Satu

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bulu tangkisTenis

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Olimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Pautannya


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
AllahMuhammad
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Al Qur'anRukun Islam
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Rukun ImanMazhab
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Sejarah


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Yesus KristusTritunggal
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
AlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Maluku : Maluku | Maluku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermukah | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal

Page 26


Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Bagaimana struktur serta fungsi protein

Sepak bolaFormula SatuBulu tangkisTenisOlimpiade


Portal Beberapa Negara


Portal Pautannya


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
AllahMuhammadAl Qur'anRukun IslamRukun ImanMazhabSejarah


Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Bagaimana struktur serta fungsi protein
Yesus KristusTritunggalAlkitabSejarah



Sumatera : Bengkulu | Jambi | Kepulauan Bangka Belitung | Kepulauan Riau | Lampung | NAD (Nanggro Aceh Darusalam) | Riau | Sumatera Barat | Sumatera Selatan | Sumatera UtaraJawa : Banten | DKI Jakarta | Jawa Barat | Jawa Tengah | Jawa Timur | Yogyakarta | Kalimantan : Kalimantan Barat | Kalimantan Selatan | Kalimantan Tengah | Kalimantan Timur | Kalimantan UtaraKepulauan Nusa Tenggara : Bali | Nusa Tenggara Barat | Nusa Tenggara TimurSulawesi : Gorontalo | Sulawesi Barat | Sulawesi Selatan | Sulawesi Tengah | Sulawesi Tenggara | Sulawesi UtaraKepulauan Maluku : Maluku | Maluku UtaraPapua : Papua | Papua Barat



Afganistan | Arab Saudi | Armenia | Azerbaijan | Bahrain | Bangladesh | Bhutan | Brunei | Cina (Republik Rakyat Cina) | Georgia | Hong Kong | India | Indonesia | Iran | Iraq | Israel | Jepang | Kamboja | Kazakhstan | Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia) | Korea Selatan | Korea Utara | Kuwait | Kyrgyzstan | Laos | Lebanon | Makau | Malaysia | Maladewa | Mongolia | Myanmar (Burma) | Nepal | Oman | Pakistan | Palestina | Pulau Natal (Australia) | Qatar | Rusia | Singapura | Sri Lanka | Siria | Taiwan | Tajikistan | Thailand | Timor-Leste | Turki | Turkmenistan | Uni Emirat Arab | Uzbekistan | Vietnam | Yaman | Yordania


Negara di Amerika Selatan

Argentina | Bolivia | Brasil | Chili | Ekuador | Guyana | Kolombia | Paraguay | Peru | Suriname | Uruguay | Venezuela


Negara dan Wilayah Teritorial di Amerika Utara

Amerika Serikat | Antigua dan Barbuda | Bahama | Barbados | Belize | Dominika | El Salvador | Grenada | Guatemala | Haiti | Honduras | Jamaika | Kanada | Kosta Rika | Kuba | Meksiko | Panama | Saint Kitts dan Nevis | Saint Lucia |
Saint Vincent dan GrenadinesWilayah Denmark : Greenland
Wilayah Belanda : Aruba | Antillen Belanda
Wilayah Perancis : Guadeloupe | Martinique | Saint Pierre dan Miquelon
Wilayah Amerika Serikat : Kepulauan Virgin Amerika Serikat | Puerto Riko
Wilayah Britania Raya : Anguilla | Bermukah | Kepulauan Cayman | Kepulauan Turks dan Caicos |
Kepulauan Virgin Britania Raya | Montserrat


Afrika Utara : Aljazair | Libya | Maroko | Mesir | Sudan | TunisiaAfrika Barat : Benin | Burkina Faso | Gambia | Ghana | Guinea | Guinea-Bissau | Liberia | Mali | Mauritania | Niger | Nigeria | Pantai Gading | Senegal | Sierra Leone | Tanjung Verde | TogoAfrika Tengah : Afrika Tengah | Angola | Chad | Gabon | Guinea Khatulistiwa | Kamerun | Republik Demokrasi Kongo |
Republik Kongo | Sao Tome dan PrincipeAfrika Timur : Burundi | Djibouti | Eritrea | Ethiopia | Kenya | Komoro | Madagaskar | Malawi | Mauritius | Mozambik | Rwanda | Seychelles | Somalia | Tanzania | Uganda | Zambia | ZimbabweAfrika Selatan : Afrika Selatan | Botswana | Lesotho | Namibia | SwazilandTerritorial dan Wilayah Dependensi : Melilla | Reunion | Sahara Barat | Saint Helena


Australasia : Australia | Kepulauan Cocos (Keeling) | Pulau Natal | Pulau Norfolk | Selandia Baru | Mikronesia : Guam | Kepulauan Mariana Utara | Kepulauan Marshall | Kiribati | Mikronesia | Nauru | PalauMelanesia : Fiji | Kaledonia Baru | Kepulauan Solomon | Papua Nugini | VanuatuPolinesia : Kepulauan Cook | Kepulauan Pitcairn | Polinesia Perancis | Samoa | Samoa Amerika | Tokelau | Tonga | Tuvalu |
Wallis dan Futuna


Daftar Portal