Bagian akhir teks yang berisi penilaian terhadap apa yang kita pikirkan tentang sesuatu disebut

ilmubindo.com | Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi perkembangan dan kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dan harapannya apa yang admin bagikan ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Bagian akhir teks yang berisi penilaian terhadap apa yang kita pikirkan tentang sesuatu disebut

Penilaian adalah bagian akhir dalam teks tanggapan atau bagian akhir dalam teks yang berisi penilaian terhadap apa yang kita pikirkan tentang sesuatu. 

Berikut ini adalah beberapa contoh bagian penilaian dalam teks tanggapan. Adapun bagian-bagiannya adalah sebagai berikut.

Contoh Penilaian 1

Sayangnya pada tulisan ini, penulis tidak menyertakan gambar detail dari setiap contoh yang diberikan. Padahal, dengan menyertakan gambar, pembaca akan lebih mudah memahami dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Dalam tulisan ini juga tidak disertakan arti istilah-istilah teknologi otomotif yang bagi pembaca umum tentu akan sulit memahaminya. Sangat disayangkan juga karena penulis tidak membahas keunggulan dan kelemahan teknologi baru tersebut.
 

Secara umum, artikel ini tentu sangat bermanfaat bagi pembaca, terutama yang menggemari otomotif. Ditulisnya artikel ini dengan tampilan serta bahasa yang ringan akan membuat isi artikel jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Pandangan positif juga ditunjukkan oleh penulis terhadap perkembangan teknologi dari setiap produsen yang berbeda-beda itu.

Contoh Penilaian 2

Sesungguhnya tari tradisional tidal kalah bagus dari tari modern. Tari tradisional sarat nilai budaya. Namun, kesadaran terhadap keindahan tari tradisional jauh dari benak mereka. Mereka justru dengan dengan tari modern yang populer saat ini. Tarian modern tidak mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan meniru kebudayaan bangsa lain, ciri khas kebudayaan Indonesia luntur. Seharusnya sebagai penerus bangsa, kita dapat membanggakan kebudayaan sendiri kepada seluruh dunia. Kita dapat menunjukkan kepada bangsa lain bahwa tari tradisional Indonesia sangat beragam.

Contoh Penilaian 3

Tidak sedikit masyarakat, khususnya wanita, tergiur dengan barang yang didiskon. Sikap tersebut menimbulkan budaya konsumtif pada wanita Indonesia. Budaya konsumtif tersebut dapat mengubah gaya hidup seseorang. Gaya hidup konsumtif tidak sesuai dengan budaya asli Indonesia.

Dampak globalisasi terjadi pada semua aspek kehidupan. Salah satu dampaknya kebiasaan memburu barang yang mendapat potongan harga. Kebiasaan membeli barang diskonan tersebut tidak hanya menjadi gaya hidup. Gaya hidup tersebut dianggap penting dalam penyusunan identitas diri seseorang (prestise).

Contoh Penilaian 4

Secara umum, artikel tersebut dapat berguna untuk menyadarkan pembaca akan pentingnya pendidikan karakter dalam upaya menanggulangi krisis multidimensi di Indonesia. Disamping itu,  ini dapat menyadarkan dunia pendidikan untuk melakukan pendidikan karakter sedini mungkin, khususnya di sekolah. Pembaca pun diajak untuk aktif dalam pendidikan karakter bangsa.
 

Gagasan yang dibangun terstruktur dengan baik. Beberapa paragraf yang ada dapat digunakan dalam membangun teori, khsusnya untuk penelitian yang berhubungan dengan pendidikan karakter.
 

Sayangnya, artikel tersebut lebih bersifat teoretis. Sebagian besar uraian dalam artikel lebih banyak mengambil teori pembangunan karakter dari beberapa tokoh. Dukungan berupa data yang menunjukkan adanya krisis karakter di negeri kita pun belum ada. Begitu pula data yang mendukung keberhasilan pembangunan karakter di negara lain yang dicontohkan pun tidak ditemukan. Namun demikian, artikel tersebut baik untuk kita baca. Paling tidak, artikel itu dapat menambah wawasan tentang pembangunan karakter bangsa.


Demikianlah yang dapat admin bagikan tentang  pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang admin bagikan ini dapat memberikan dampak positif yang baik bagi kemajuan belajar anak didik dalam memahami pengertian dan contoh penilaian teks tanggapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Selamat belajar dan terima kasih.

Teks tanggapan adalah teks yang berupa tanggapan dalam bentuk pujian atau dukungan, hingga kritik dan penolakan terhadap suatu karya, hal, atau peristiwa yang diberikan oleh penanggapnya sebagai bentuk apresiasi atau saran yang dapat membangun.

Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Mulyadi (2015, hlm. 71) yang mengemukakan bahwa teks tanggapan adalah teks yang berisi tanggapan, berupa dukungan atau penolakan, terhadap sebuah hal atau peristiwa yang didukung oleh data pendukung tanggapan.

Jika ditanyakan teks ini sama atau mirip dengan apa maka kemungkinan besar kita akan teringat dengan teks ulasan. Apa bedanya teks tanggapan dengan ulasan yang sama-sama menganalisis dan memaparkan suatu karya atau hal kemudian menilai?

Pertama, keduanya mirip karena sama-sama memiliki bagian deskripsi dan penilaian yang berarti menggunakan eksposisi (argumentasi). Namun teks tanggapan cenderung lebih bebas dan boleh dikatakan versi lebih luwes dari ulasan. Ulasan mengulas suatu karya, sementara tanggapan dapat menanggapi suatu peristiwa atau berita yang sedang hangat dibicarakan. Kemudian, teks ini juga tidak harus menilai, bisa jadi teks tanggapan hanya memuji atau mengkritik saja.

Struktur Teks Tanggapan

Menurut tim Kemdikbud (2017, hlm. 93) struktur teks tanggapan terdiri beberapa bagian pembentuknya sebagai berikut ini.

  1. Konteks, meliputi apa yang sedang ditanggapi?, di mana dan kapan peristiwa atau hal tersebut terjadi?, jenis peristiwa atau hal apa? sosial, teknologi, budaya, atau seni?
  2. Deskripsi, apa dan bagaimana peristiwa itu terjadi atau bagaimana sesuatu dapat terealisasi/diciptakan atau dihasilkan?
  3. Penilaian, Apa yang kita pikirkan mengenai hal yang diulas atau penilaian seperti apa yang kita berikan? Apa kelebihan dan kekurangannya?

Tentunya dapat dengan mudah dipahami juga bahwa teks ini tersusun melalui beberapa teks seperti: teks deskripsi dan teks ulasan. Boleh dikatakan bahwa teks tanggapan merupakan salah satu jenis teks majemuk yang dibangun dari beberapa jenis teks lain.

Teks Tanggapan Kritis

Teks tanggapan juga identik disandingkan dengan kata Kritis. Mengapa? Karena pada bagian penilaian, kita harus mampu berpikir kritis. Berpikir kritis mungkin terdengar seakan kita harus memberikan kritik yang tajam dalam menanggapi sesuatu. Tidak selalu dan sebenarnya bukan itu esensinya.

Berpikir kritis artinya kita harus harus mampu menguraikan asumsi-asumsi terhadap peristiwa atau hal yang ditanggapi dengan hati-hati dan bijaksana. Seperti yang diungkapkan oleh Hidayati (2015, hlm. 25) bahwa berpikir kritis artinya mampu menguraikan asumsi-asumsi terhadap peristiwa, masalah, isu, keputusan, atau situasi dengan hati-hati dan bijaksana.

Semua aspek diperhatikan dengan teliti dan dilihat sisi baik dan buruknya. Biasanya pemikiran seperti ini memang akan menghasilkan kritik tajam namun mampu memperlihatkan keunggulan yang tak dapat dilihat oleh orang lain pula.

Struktur Teks Tanggapan Kritis

Mulyadi (2015, hlm. 58-59) berpendapat bahwa struktur teks tanggapan kritis terdiri dari:

  1. Konteks: bagian ini berisi persoalan umum dari sebuah masalah. Selain persoalan umum, dalam bagian ini juga biasanya dituliskan penafsiran penulis mengenai permasalahan tersebut pula;
  2. Pendeskripsian: merupakan bagian utama dari teks ulasan kritis yang berisi informasi tentang kelebihan atau kekurangan dari sebuah pernyataan yang dapat mendukung atau melemahkan;
  3. Penilaian Menyeluruh: bagian akhir teks yang berisi penerangan kembali terhadap apa yang telah diputuskan dalam menilai atau menanggapi suatu hal. Biasanya bagian ini juga disertai pilihan penulis dan pertimbangan kepada pembaca.

Sebetulnya pendapat struktur teks ulasan di atas hampir sama dengan apa yang diungkapkan oleh tim Kemdikbud sebelumnya. Hanya saja dalam tanggapan kritis, bagian deskripsi sudah dipastikan akan berisi ulasan kritis mengenai hal yang ditanggapi. Sementara itu, tim Kemdikbud memberikan pengertian bagian deskripsi yang lebih umum dan bisa memuat lebih dari kritik saja.

Kaidah Kebahasaan Teks Tanggapan

Ciri teks kebahasaan teks tanggapan dapat dilihat dengan banyaknya jenis kata dan kalimat sebagai berikut ini.

  1. Menggunakan kalimat aktif, yang merupakan kalimat yang subjeknya melakukan suatu perbuatan, ditandai oleh verba (kata kerja) yang berimbuhan me(n)-, ber-. Contoh kalimatnya: Affandi melukiskan kebun cengkeh tersebut dengan apik.
  2. Banyak menggunakan kata tugas, yang menyatakan hubungan gramatikal yang tidak bisa digabungkan dengan imbuhan (afiks) dan tidak mengandung makna leksikal. Contohnya: ke, di, dari, oleh(preposisi), karena, sehingga, bahwa, yang(konjungsi), pun, -lah, -kah(partikel).
  3. Menggunakan kalimat deskripsi, yakni kalimat yang menggambarkan sesuatu yang ada dengan pemaparan yang rinci dan jelas.
  4. Penggunaan kalimat penilaian dalam model tanggapan kritis.
  5. Menggunakan kalimat pujian dalam model tanggapan pujian.

Jenis Jenis Teks Tanggapan (Model)

Jenis teks ini dapat terbagi menjadi beberapa model teks tanggapan. Jenis model tanggapan tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Model teks tanggapan pujian, merupakan model teks tanggapan yang memberikan apresiasi sedalam-dalamnya terhadap suatu karya atau hal yang memang dianggap sangat baik dalam penilaian penanggapnya.
  2. Model tanggapan kritik, adalah model teks tanggapan yang menelaah secara teliti secara hati-hati dan bijaksana, sehingga kesalahan sekecil apapun dapat tampak dan ditanggapi. Terkadang cara seperti ini kurang cocok untuk digunakan karena bersifat pesimistis (terlalu melihat sisi buruknya) namun terkadang justru tanggapan ini lebih baik jika dibandingkan dengan pujian semu.
  3. Model tanggapan saran, merupakan alternatif yang lebih baik dalam situasi dan kondisi apapun dalam menanggapi dengan santun karena dapat memberikan kritik membangun, bukan hanya mengumbar kesalahan suatu karya atau hal saja.

Namun, baik model apapun itu, pujian maupun kritik tajam sekali pun, keduanya tetap harus disampaikan dengan cara yang santun dan memiliki saran yang ditunjukkan bagaimana cara memperbaiki atau mengembangkan hal yang ditanggapi.

Fungsi teks tanggapan

Fungsi teks tanggapan meliputi beberapa hal yang dipaparkan di bawah ini.

  1. Mengapresiasi suatu karya atau hal yang dilakukan oleh orang lain dengan cara yang sedetail dan sejelas mungkin.
  2. Memberikan kritik membangun yang dapat membantu suatu hal untuk diselesaikan atau menjadi lebih baik lagi.
  3. Wahana atau sarana dari hal yang ditanggapi agar sesama pemuji atau pengkritik dapat berdialog dengan lebih baik melalui konteks, deskripsi dan penilaian yang diberikan oleh teks tanggapan.
  4. Memberikan saran terhadap suatu hal atau persoalan melalui cara yang sistematis, terarah, dan terbaik sehingga pujian atau kritikan tidak semu dan dapat dipertanggungjawabkan (objektif).

Mengidentifikasi & Menyimpulkan Informasi Isi teks tanggapan

Mengidentifikasi informasi teks tanggapan berarti mampu menyimpulkan isi teksnya pula. Berikut adalah langkah yang dapat diambil untuk mengidentifikasi dan menyimpulkan informasi tanggapan.

  1. Ketahui karya apakah yang ditanggapi
  2. Cari tahu siapa yang menghasilkan karya atau hal yang ditanggapi
  3. Cari tahu juga siapa yang menanggapinya
  4. Pelajari bagaimana bentuk tanggapannya
  5. Analisis cara menanggapinya

Agar lebih jelas, berikut adalah contoh cara untuk mengidentifikasi informasi tanggapan.

Contoh Teks Tanggapan Singkat

Lukisan ini adalah sebuah karya seni berkelas tinggi dari sang maestro Affandi. Ia melukiskan pemandangan alam perkebunan cengkeh di area perkebunan berbukit yang masih alami dan tampak apa adanya dari alam.

Untuk menghidupkan suasana pada lukisan, dihadirkannya figur manusia sebagai objek pendukung, tetap ini dari lukisan tetap menunjukkan adanya aktivitas kehidupan yang menyatu dengan alam. Seperti biasa, ekspresi goresan khas Affandi yang unik menjadikan lukisan ini lebih istimewa lagi.

Seperti kebanyakan lukisan Affandi yang lainnya, ia selalu menempatkan matahari sebagai objek utamanya. Namun dalam lukisan ini, penempatan matahari tampak unik, seolah sang pelukis ingin mengambil perspektif posisi di balik matahari.

Tampak dalam lukisan matahari tidak ada di balik bukit, tapi di atas bukit dan bahkan menutupi bukit. Keunikan ini sepertinya hanya dimiliki oleh Affandi, sebagai sudut pandang maestro ekspresionis ini dalam berekspresi. Ia memang layak untuk menjadi seorang pelukis ternama.

Indentifikasi Informasi Teks Tanggapan

Karya apa yang ditanggapi? Lukisan kebun cengkeh
Siapa yang menghasilkan karya tersebut? Affandi
Siapa yang menanggapi? Dilihat dari tanggapannya yang menggunakan banyak bahasa teknis seni, kemungkinan penanggapnya adalah seorang kurator (penilai) atau kritikus seni, jika bukan kemungkinan seorang jurnalis seni atau orang yang sangat menyukai seni murni dan bisa jadi seorang kolektor.
Bagaimana bentuk tanggapanya? Bentuk tanggapan yang diberikan adalah pujian, tidak ada kritik  yang diberikan pada tulisan di atas.
Bagaimana cara menanggapinya? Penanggap memberikan konteks singkat berupa deskripsi karya di bagian yang paling menariknya saja. Kemudian membahas teknik lukis yang dianggap sangat baik (dipuji) dari maestro Affandi. Tanggapan diakhiri oleh penyimpulan bahwa inti dari keindahan lukisan adalah sudut pandang dan teknik lukis Affandi yang unik dan istimewa.

Menyimpulkan Isi Informasi Teks Tanggapan

Berdasarkan identifikasi di atas, dapat disimpulkan bahwa tanggapan di atas adalah sebuah tanggapan pujian dari seorang yang mengerti dan memahami seni dengan baik terhadap lukisan “Kebun Cengkeh” karya Affandi yang menurutnya merupakan karya yang sangat baik dan unik karena ciri khas sudut pandang dan gaya lukis Affandi yang sangat berbed dan apik, hingga ia layak menjadi salah satu maestro lukis terbesar di Indonesia.

Menelaah struktur dan kebahasaan teks tanggapan

Seperti yang telah dikemukakan di atas, struktur teks pujian terdiri dari: 1) konteks yang berarti apa, di mana, dan kapan hal yang ditanggapi terjadi; 2) Deskripsi, bagaimana dan seperti apa hal yang ditanggapi, 3) Penilaian, yang berarti bagaimana pendapat penanggap terhadap hal yang ditanggapi.

Ketiga bagian dari struktur tanggapan tersebut adalah kunci utama untuk menelaah teks tanggapan. Selain itu, kebahasaan juga dapat menjadi patokan terbesar lainnya.

Memuji Secara Tepat

Teks tanggapan berisi teks deskripsi yang menggambarkan atau memaparkan secara detail suatu hal yang ditanggapi. Kemudian dalam model pujian, otomatis akan terdapat bahasa pujian. Berbicara mengenai pujian, terdapat beberapa aspek yang harus diperhatikan sebagai berikut ini.

  1. Tulus, bukan basa-basi
  2. Menghormati dan menghargai
  3. Waktu yang tepat (terkadang pujian cocok diberikan saat itu juga atau di depan orang banyak agar lebih bermakna bagi yang terpuji).
  4. Memberikan rasa nyaman, karena terkadang memuji itu membuat seseorang menjadi canggung

Mengkritik dengan Objektif

Kritik dalam bahasa sehari-hari sebetulnya telah kehilangan esensi sebenarnya. Kritik terlalu identik dengan suatu cercaan atau hinaan terhadap sesuatu yang dianggap buruk oleh pengkritiknya. Padahal, kenyataannya kritik adalah suatu tinjauan hati-hati yang dilakukan secara objektif berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan cermat dan tidak hanya menghakimi sesuatu dari pendapat pribadi saja.

Contoh Teks Tanggapan

Kumpulan beberapa contoh teks tanggapan dapat dilihat pada artikel di bawah ini:

Contoh Teks Tanggapan Beserta Strukturnya (Kritis,Pujian,Budaya, Dsb)

Referensi

  1. Hidayati, Panca Pertiwi. (2015). Pembelajaran Menulis Esai Berorientasi Peta Berpikir Kritis. Bandung: Prisma Press Prodaktama.
  2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
  3. Mulyadi, Yudi. (2015). Bahasa Indonesia untuk SMP-MTS Kelas IX. Bandung: Yrama Widya.