Sperma hasil spermatogenesis memilki ukuran sekitar 60 mikrometer dan memiliki struktur sperma yang terdiri atas kepala, leher, badan, dan ekor. Adapun penjelasan dari tiap struktur tersebut yaitu sebagai berikut. Show Struktur SpermaSel sperma merupakan sel yang berperan dalam proses reproduksi untuk membuahi sel telur. Bagian sel sperma yang mengandung DNA yaitu kepala sperma (pada nukleus). Terdapat 4 bagian dari sperma yakni kepala sperma, leher sperma, badan sperma, dan ekor sperma. a. Kepala SpermaKepala sperma memiliki inti sel haploid dan dilindungi oleh lapisan khusus yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim khusus yang dapat menembus lapisan pelindung ovum. Ada dua enzim yang dihasilkan oleh akrosom, yaitu hialuronidase dan akrosin.
Kepala sperma mengandung informasi genetik sifat penurunan ayah dalam molekul DNA. b. Leher SpermaStruktur leher pada sperma berfungsi menghubungkan bagian kepala dengan badan. c. Badan Sperma (Bagian Tengah)Struktur badan pada sperma mengandung mitokondria berbentuk spiral yang berfungsi menghasilkan ATP yang diperlukan oleh sperma untuk bergerak. d. Ekor SpermaEkor dibagi menjadi 3 bagian yaitu bagian tengah (midpiece), bagian utama (principle piece) dan bagian ujung (endpiece).Panjang ekor seluruhnya sekitar 55 mikron dengan diameter yang makin ke ujung makin kecil. Ekor sperma berfungsi membantu pergerakan sperma di dalam saluran reproduksi perempuan.
Referensi:
Lihat Foto KOMPAS.com - Fertilisasi atau pembuahan merupakan proses berfungsinya pronuklesus jantan pada sperma dengan pronukleus betina pada ovum atau sel telur. Proses tersebut berbentuka zigot yang berlangsung di dalam tuba falopii (saluran sel). Proses fertilisasiDilansir Encyclopaedia Britannica (2015), peristiwa penting pertama dalam pembuahan adalah penggabungan membran dari dua gamet. Baca juga: Terobosan Baru, Ahli Jepang Bikin Program Fertilisasi Lewat Darah Kemudian menghasilkan pembentukan saluran yang memungkinkan lewatnya bahan dari satu sel ke sel lainnya. Hasil pembuahan adalah sel (zigot) yang mampu menjalani pembelahan sel untuk membentuk individu baru. Fertilisasi terjadi pada oosit sekunder yang mengandung ovum yang dibuahi oleh sperma dan terjadi di tuba falopii. Untuk kejadiannya fertilisasi sebagai berikut: Oosit sekunder memgeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekati. Sperma harus menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit (telur yang belum matang) sekunder dengan cara mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada corona radiata. Baca juga: Proses Pembentukan Urin Kemudian pengerluarkan akrosin untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan anti fertilizin agar dapat melekata pada oosit sekunder.
Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu. Itu terjadi agar zona pelusida tidak dapat ditembuh soleh sperma yang lainnya. Nantinya penetrasi sperma akan merangsang sel telur. Itu dilakukan untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan tiga badan polar dan ovum. Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan berdegradasi. Selanjutnya penggabungan ini sperma yang mengandung 23 kromosom dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom. Baca juga: Sistem Peredarah Darah Manusia Proses tersebut kemudian sehingga menghasilkan zigot. Pematangan adalah langkah terakhir dalam produksi telur fungsional (oogenesis) yang dapat berasosiasi dengan spermatozoon dan mengembangkan reaksi mencegah masuknya lebih dari satu spermatozoon. Selain itu, sitoplasma telur yang matang dapat mendukung perubahan yang mengarah pada fusi spermatozoal dan inti telur dan memulai perkembangan embrionik. Struktur spermaDikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pada sperma memiliki beberapa bagian sebagai berikut:
Baca juga: Sistem Saraf pada Manusia Pada bagian akrosom sperma menghasilkan enzim, sebagai berikut:
Spermatozoa terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsinya masing-masing dalam menunjang sel reproduksi pria tersebut. Bagian-bagian tersebut meliputi kepala, badan, dan ekor. Ditinjau olehdr. Karlina Lestari Spermatozoa terdiri dari kepala, badan, dan ekorAnda mungkin sudah familier dengan istilah sperma. Nah, apakah Anda juga masih mengingat istilah spermatozoa yang sering diajarkan dalam pelajaran biologi? Ya, spermatozoa adalah nama lain dari sel sperma. Mengetahuinya lebih dalam dapat membantu Anda memahami kesehatan Anda secara menyeluruh. Mengenal spermatozoa dan bagian-bagiannyaSpermatozoa adalah sel sperma yang keluar bersama air mani saat pria berejakulasi. Sebagai sel reproduksi, sel ini memiliki peran yang amat vital, yakni membuahi sel telur untuk menciptakan kehamilan. Itu sebabnya, kualitas dan kuantitas sperma menjadi penentu tingkat kesuburan seorang pria.Bentuk sel sperma secara umum mirip dengan berudu, alias kecebong. Terdapat 3 bagian utama yang menyusun struktur sperma, yakni:Kepala spermatozoa mengandung kapsul genetik berisi 23 kromosom yang sangat penting bagi proses terbentuknya zigot organisme baru yang kemudian kita kenal dengan istilah janin atau bayi.Kepala sel sperma "dipersenjatai" dengan enzim yang disebut hyaluronidase. Saat mencapai sel telur, kepala sperma akan mengeluarkan enzim ini agar dapat menembus sel telur dengan cara menghancurkan asam hialuronat sebagai "benteng" dari sel reproduksi wanita tersebut.Bagian spermatozoa selanjutnya adalah badan atau bagian tengah. Kandungan sel sperma di bagian badannya meliputi mitokondria yang berfungsi sebagai penyuplai energi untuk aktivitas sel sperma, seperti berenang menuju sel telur dalam proses pembuahan (fertilisasi).Bagian sperma yang terakhir adalah ekor. Ekor sperma, disebut juga flagelum, terbentuk dari benang-benang protein yang juga berperan memberi energi pada sel sperma untuk berenang keluar dari air mani menuju tempat sel telur berada.Baca JugaInfertilitas Adalah Gangguan Kesuburan yang Harus Diwaspadai PasanganSperma Anda Subur atau Tidak? Ini Cara MembedakannyaPersiapan dan Prosedur Proses Inseminasi Buatan untuk Program KehamilanCiri-ciri spermatozoa yang sehatSel sperma memainkan peran yang sangat penting dalam sistem reproduksi manusia. Oleh karena itu, penting bagi seorang pria untuk memastikan bahwa organ reproduksinya menghasilkan spermatozoa yang sehat.Sel sperma yang sehat bukan hanya bisa membuahi sel telur, melainkan memastikan wanita mengalami proses kehamilan yang lancar dan meminimalisir risiko terjadinya keguguran ataupun kelahiran prematur.Pada janin, sperma yang sehat memperbesar peluang terbentuknya embrio yang sempurna, sehat, serta menurunkan risiko bayi lahir dengan cacat bawaan.Meski berukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, ciri-ciri sperma yang sehat dapat diukur dari beberapa hal, sebagai berikut:
Sel sperma yang tidak normalSayangnya, sekitar 15 persen pria memiliki sperma yang tidak normal, yang dapat berujung pada timbulnya gejala infertilitas. Artinya, mereka akan sulit memiliki keturunan, sekalipun sudah berhubungan seksual dengan wanita tanpa menggunakan pengaman selama bertahun-tahun.Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti penyakit keturunan, ketidakseimbangan hormon, ataupun penyempitan saluran sperma.Beberapa kondisi yang dihubungkan sebagai gejala abnormalitas spermatozoa, antara lain:
Baca JugaKenali Penyebab Kanker Vagina yang Mengintai Anda7 Pilihan Obat Herbal Prostat sebagai Pengobatan PenunjangMioma Uteri, Inilah Penyebab hingga Cara MengobatinyaCara menjaga kesehatan spermatozoaApabila sel sperma yang tidak normal bukan karena penyakit atau faktor keturunan, ada beberapa penerapan dan perubahan aya hidup yang bisa menjaga sperma tetap sehat.Beberapa langkah mudah untuk memastikan kesehatan sel sperma adalah:
North Arizona University. http://www2.nau.edu/gaud/bio301/content/spmtz.htm Ada sejumlah penyebab air mani sedikit, mulai dari gangguan medis, paparan zat kimia, hingga gaya hidup tidak sehat. Apa saja penyebab sperma sedikit tersebut? 21 Mei 2020|Nina Hertiwi Putri Pola makan tidak tepat bisa memperbesar risiko kanker prostat. Apa saja makanan yang bisa menjadi penyebab gangguan prostat? 09 Mar 2021|Rhandy Verizarie Payudara kecil tidak memengaruhi kesuburan. Wanita dengan payudara kecil tetap bisa punya anak selama tubuhnya sehat dan tidak mengalami penyakit tertentu yang berhubungan dengan kesuburan. 06 Agu 2021|Nina Hertiwi Putri Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto Dijawab Oleh dr. Denny Sutanto Dijawab Oleh dr. Sarah Fajriah |