Batik tulis biasanya dibuat dengan alat yang disebut

Pernikahan Adat © KrajanBatik

Mungkin Kawan GNFI masih banyak yang belum tahu apa saja alat yang digunakan para seniman di Indonesia untuk membuat batik tulis. Terlebih, pada era digital saat ini makin banyak generasi muda yang terpengaruh akan perkembangan teknologi sehingga lupa dengan tradisi Indonesia.

Jauh sebelum adanya mesin printing, nenek moyang kita sudah mengenakan batik yang dibuat sendiri dengan alat batik tulis. Batik tulis sendiri adalah salah satu teknik pembuatan batik tradisional di Indonesia. Teknik ini pertama kali dikembangkan pada kerajaan Majapahit masih berdiri, abad ke-12.

Salah satu peninggalan batik tulis yang paling lama yaitu terdapat pada ukiran arca Prajnaparamita dari Jawa Kuno yang terdapat motif batik di bagian bawahnya. Arca ini ditemukan di reruntuhan Cungkup Putri dekat Candi Singhasari, Malang dan di perkirakan dibuat pada abad ke-13.

Cara Membuat Batik Jumputan, Batik Motif Tiongkok di Nusantara

Berbeda dengan batik cetak atau cap, batik tulis ini dibuat oleh para seniman pembatik tanpa bantuan alat modern satupun. Mulai pembuatan pola hingga proses pewarnaan, semua dilakukan secara manual. Oleh sebab itu, harga kain batik tulis jauh lebih mahal dibandingkan batik cetak ataupun metode pembuatan modern lainnya.

Alat untuk membuat batik tulis sendiri tidak memiliki banyak perubahan dari jaman dahulu hingga yang digunakan saat ini. Meskipun telah berganti era, membuat batik tulis masih menggunakan alat tradisional yang rata-rata terbuat dari kayu dan bambu. Selengkapnya, berikut alat pembuatan batik tulis yang perlu kawan ketahui.

Batik tulis biasanya dibuat dengan alat yang disebut

Batik tulis biasanya dibuat dengan alat yang disebut

Gawangan | Foto: Pinterest

Kain mori ini berperan sebagai media utama untuk membuat batik tulis. Beberapa daerah mungkin memiliki kain khusus untuk membatik, namun sebagian besar di daerah Jawa menggunakan kain mori sebagai media batik tulis.

Kain mori memiliki permukaan yang sedikit kasar dibandingkan kain lainnya. Karena, bahan pembuatan kain mori adalah kapas yang telah melewati proses pemutihan. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor kenapa kain mori memiliki harga murah, dengan keadaan putih polos. Meskipun begitu, kain ini bisa menyerap pewarna dengan baik dan cepat.

Meskipun batik tulis dibuat menggunakan media kain, para seniman masih menggunakan pensil dan kertas untuk membuat pola batik itu sendiri. Pada umumnya, mereka membuat pola di atas kertas yang seukuran dengan kain. Sehingga, ketika proses pemindahan pola dari kertas ke kain bisa lebih cepat tanpa banyak penyesuaian dari media yang berbeda.

Pensil yang digunakan pun bukan pensil 2B ataupun sejenisnya yang biasa digunakan untuk menulis. Melainkan pensi HP yang memiliki tingkat ketebalan lebih tipis dan mudah di hapus.

Canting

Batik tulis biasanya dibuat dengan alat yang disebut

Canting | Foto: Pinterest

Canting merupakan alat yang digunakan sebagai wadah lilin panas untuk membatik. Canting terbuat dari gagang bambu atau kayu dan mempunyai bagian depan yang terbuat dari seng alumunium yang dibentuk menyerupai corong. Alat ini pertama kali ditemukan oleh orang jawa di abad ke-12.

Canting sendiri memiliki beberapa ukuran yaitu canting kecil yang memiliki ukuran corong paling kecil diameter kurang dari 1mm, canting sedang yang memiliki diameter 1 sampai 2,5 milimeter, dan canting besar yang memiliki diameter corong lebih dar 2,5 milimeter. Biasanya, canting besar ini digunakan untuk mengisi pola yang sebelumnya sudah dibuat sebelumnya.

Ciri dan Karakteristik Batik Madura, Berwarna Berani dan Kuat

Malam atau Lilin

Malam atau lilin ini merupakan salah satu bahan yang sangat penting dalam pembuatan batik. Hal itu karena malam atau lilin memiliki fungsi untuk menjaga kain agar tidak terkena cairan pewarna.

Dengan begitu, motif yang dihasilkan akanlebih terlihat karena mimiliki warna yang berbeda dengan latar warna kain aslinya. Lilin ini nantinya akan dilelehkan lalu diaplikasikan ke kain sesuai dengan pola yang sudah ditentukan.

Kompor dan Kuwali

Agar lilin dapat dimasukan kedalam cantik pembatik perlu melelehkan lilin terlebih dahulu. Alat yang digunakan untuk melelehkan lilin pembatik biasanya mennggunakan kompor dan kuwali.

Untuk besar kecilnya kuwali dapat disesuaikan dengan jumlah pembatik yang mengerjakan secara bersamaan. Biasanya kuwali kecil bisa digunakan untuk dua hingga tiga pembatik bersamaan.

Gawangan

Gawangan merupakan alat yang berfungsi sebagai panggantung kain ketika pengaplikasian lilin, alat ini berbahan dasar kayu atau bambu yang mudah dipindah.

Menyelisik Seni Batik Khas Pangandaran yang Nyaris Luput dari Perhatian

Bandul

Sifat kain yang sangat ringan dan mudah terbang, bandul berfungsi sebagai pemberat saat kalin digantung di gawangan agar kain bisa tetap diam. Bandul biasanya terbuat dari kayu, besi ataupun benda berat lainnya yang bsia menahan kain tanpa merusaknya.

Zat Pewarna

Zat pewarna yang banyak digunakan oleh pembatik adalah wantex. Wantex banyak digunakan dengan berbagai alasan antara lain karena harganya yang terjangkau dan memiliki banyak warna sehingga akan menghasilkan warna yang bagus dan tidak monoton.

Nah, sekarang Kawan GNFI sudah tahu 'kan alat apa saja yang digunakan untuk membuat batik tulis? Jangan lupa bagikan agar tradisi asli tanah air kita tidak pudar.*

Referensi:Krajan Batik | KunungKidulKab.go.id

pexels.com - alat serta bahan yang dipergunakan untuk membuat batik

Batik adalah seni karya asli dari Indonesia yang memiliki motif dan pola khas, lantaran itulah alat serta bahan yang dipergunakan untuk membuat batik juga sangat khas dan unik.

Alat serta bahan yang dipergunakan untuk membuat batik biasanya digunakan dalam metode batik tulis canting, karena memang prosesnya panjang, rumit, dan membutuhkan kreativitas serta keuletan tingkat tinggi dari pembatiknya sendiri.

Alat Serta Bahan yang Dipergunakan untuk Membuat Batik

Dilansir dari buku Membuat Batik, 2001, berikut alat serta bahan yang dipergunakan untuk membuat batik.

Kain putih import baru dikenal dalam pembuatan batik pada sekitar abad ke-19. Tidak semua jenis kain bisa digunakan, Jenis kain yang dapat digunakan antara lain jenis kain mori sampai jenis kain sutera.

Contohnya, kain mori primisima yang merupakan salah satu jenis kain yang memiliki kualitas tertinggi. Walaupun daya serapnya kurang. Bisa juga menggunakan kain mori berjenis prima yang memiliki kualitas sedang dengan benang yang sedikit kasar. Biasanya untuk menghemat biaya pembatik menggunakan kain mori biru yang merupakan kain dengan kualitas rendah dengan tekstur kasar

Canting memiliki bentuk yang beraneka ragam, dari yang berujung satu hingga beberapa ujung. Canting yang memiliki beberapa ujung berfungsi membuat titik dalam sekali sentuhan. Sedangkan canting yang berujung satu berfungsi untuk membuat garis, lekukan dan sebagainya.

Gawangan adalah tempat untuk menyampirkan kain yang dipakai untuk membuat batik. Fungsinya untuk penyangga kain saat proses membatik berlangsung. Gawangan batik ini bisa terbuat dari kayu ataupun bambu. Para juragan batik jaman dulu biasanya memiliki gawangan yang diberi motif hiasan pada bagian atasnya berupa ukiran kayu yang membentuk motif tertentu seperti naga ataupun motif lung-lungan (tumbuhan).

4. Lilin (malam) yang dicairkan

Lilin malam dalam proses pembuatan batik berfungsi untuk menahan warna agar tidak masuk ke dalam serat kain. Malam atau lilin batik ini secara garis besar berfungsi untuk menutupi bagian tertentu agar tidak terkena pewarna atau bisa juga disebut sebagai perintang. Malam bukan hanya digunakan sebagai salah satu bahan utama pembuatan batik tulis tapi juga menjadi salah satu bahan pembuatan batik cap.

5. Panci dan kompor kecil

Panci dan kompor sudah jelas fungsinya yaitu dipakai untuk memanaskan lilin malam.

Pewarna batik berasal dari bahan-bahan yang ada di tiap daerah. Sehingga pewarna yang dipakai tiap daerah berbeda-beda. Untuk pembuatan batik terdapat dua jenis zat pewarna yang bisa dipakai, zat pewarna alami dan sintetis/buatan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Industri batik saat ini lebih banyak menggunakan zat pewarna sintetis karena lebih praktis, bahan mudah didapat, murah dan terdapat banyak pilihan warna.

Dingklik adalah kursi kecil terbuat dari kayu, plastik atau apapun sebagai tempat duduk pengrajin. Biasanya memang proses menggambar batik tulis dilakukan dengan cara duduk di bawah, bukan dengan berdiri seperti yang dilakukan pengrajin saat membuat batik cap.

Bandul adalah alat pemberat yang digunakan untuk menahan kain batik agar tidak mudah bergeser ketika sedang dilukis dengan lilin malam. Bandul ini bisa terbuat dari kayu, besi atau apapun yang bisa difungsikan sebagai pemberat.

Taplak di sini adalah kain yang dipakai sebagai alas saat membatik. Alas ini ditempatkan diantara paha dan kain batik agar tidak mengotori pembatik.

Meja kayu biasanya digunakan untuk meluruskan/meratakan permukaan kain sebelum dibatik. Selain itu juga digunakan untuk menggambar pola motif batik diatas kain dengan menggunakan pensil. (DNR)