Bau keputihan normal seperti apa

Bau keputihan normal seperti apa
Ilustrasi. Beda keputihan yang normal dan tidak normal bisa dilihat dari warna dan tekstur cairan. (iStockphoto/Teerasak1988)

Jakarta, CNN Indonesia --

Vaginayang sehat mengeluarkan cairan putih yang normal. Adanya perubahan pada cairan menandakan adanya masalah kesehatan.

Bagaimana cara membedakan keputihan yang normal dan tidak normal?

Penting untuk diketahui bahwa semua vagina mengeluarkan cairan. Kelenjar pada vagina dan leher rahim mengeluarkan sejumlah kecil cairan yang keluar dari tubuh setiap hari. Cairan ini berfungsi dalam melumasi vagina.

Melansir Very Well Health, pada dasarnya, cairan dalam vagina membantu menciptakan lingkungan asam yang alami. Keasaman pada vagina membantu mencegah infeksi, sekaligus mempromosikan keseimbangan bakteri baik.

Pilihan Redaksi

  • Vagina 'Becek' atau Sering Keputihan, Normalkah?
  • 8 Kebiasaan yang Bikin Otak Lebih Encer saat Usia Semakin Tua
  • Awas Tanda-tanda Omicron BA.4 dan BA.5, Sering Disangka Flu Ringan

Vagina yang sehat akan mengeluarkan cairan bening seperti lendir. Cairan ini biasanya tidak mengeluarkan bau.

Namun, dalam kondisi tertentu, lingkungan asam pada vagina terganggu dan membuat cairan tersebut berubah. Misalnya saja produk kebersihan organ intim seperti pembalut, konsumsi obat antibiotik, kehamilan, seks tanpa kondom, hingga diabetes.

Tak cuma itu, siklus menstruasi juga berpengaruh terhadap cairan yang dikeluarkan vagina. Jelang periode menstruasi, jumlah cairan yang keluar dari vagina akan meningkat.

Kondisinya yang lebih basah dan bening menandakan fase ovulasi. Saat itulah, ovarium melepaskan sel telur.

Setelah proses ovulasi, cairan vagian jadi lebih sedikit. Vagina juga akan terasa lebih kering.

Tanda Keputihan Tidak Normal

Bau keputihan normal seperti apa
Ilustrasi. Beda keputihan yang normal dan tidak normal bisa dilihat dari warna dan teksturnya. (DieterRobbins/Pixabay)

Cara membedakan keputihan normal dan tidak normal salah satunya bisa dilihat dari teksturnya.

Keputihan yang normal akan terlihat seperti cairan bening bak lendir. Perbedaan cairan yang keluar dari vagina bisa menandakan adanya infeksi.

Berikut beberapa tanda keputihan tidak normal yang perlu diwaspadai.

1. Jumlah

Salah satunya adalah jumlah. Jumlah cairan yang lebih banyak menandakan adanya masalah.

2. Warna

Selain jumlah, warna juga jadi penentu. Cairan keputihan yang berwarna kekuningan atau hijau pucat harus menjadi perhatian.

3. Terlihat menggumpal atau lebih encer

Dalam kondisi ini, keputihan akan terlihat seperti kotoran yang menggumpal (seperti keju) atau cairan yang tampak sangat encer.

Selain itu, ada beberapa tanda infeksi lain yang perlu diwaspadai. Berikut diantaranya:

- gatal, rasa tidak nyaman, atau ruam di sekitar vagina;
- sensasi panas dan terbakar saat buang air kecil;
- darah yang keluar sebelum periode;
- bau busuk.

Arti Warna dan Tekstur Keputihan

Masing-masing warna dan tekstur pada cairan keputihan menandakan kondisi yang saling berbeda. Berikut diantaranya.

1. Warna kucing pucat, tampak menggumpal, disertai rasa gatal bisa menandakan infeksi jamur;
2. Lebih berat atau encer dari biasanya, berwarna keabu-abuan, disertai bau amis bisa menandakan vaginosis bakterial;
3. Segera lakukan pemeriksaan jika jumlah cairan keputihan meningkat, berwarna kehijauan atau kekuningan, disertai bau tak sedap.

Dengan mengetahui beda keputihan normal dan tidak normal di atas, Anda bisa melakukan pencegahan.

(tim/asr)

[Gambas:Video CNN]

KOMPAS.com - Penyebab keputihan disertai bau tak sedap biasanya berasal dari sejumlah infeksi.

Melansir Patient, vagina sebenarnya memiliki bau atau aroma yang khas. Aroma tersebut dapat berubah-ubah, tergantung kadar keasaman vagina.

Ketika kadar keasaman vagina tidak seimbang karena kondisi atau suatu penyakit, bakteri baik setempat jadi berkurang.

Imbasnya, wanita bisa mengalami keputihan bau tak sedap. Sebelum mengulas penyebabnya, simak dulu tanda-tanda keputihan normal berikut.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Keputihan

Tanda-tanda keputihan normal

Melansir Kids’s Health, keputihan normalnya berfungsi untuk membersihkan, melembabkan vagina, sampai mencegah infeksi.

Ciri-ciri keputihan normal bisa dikenali dari tampilan warna, tekstur, dan jumlahnya. Beberapa tanda-tanda keputihan normal di antaranya:

  • Teksturnya agak tipis, lengket, elastis, terkadang tebal dan sedikit lengket
  • Jumlahnya bisa sedikit atau banyak, tergantung siklus menstruasi
  • Warnanya bisa bening, putih, atau bening keputihan

Tekstur, jumlah, maupun warna keputihan bisa berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi. Namun, yang pasti keputihan normal tidak mengeluarkan bau tak sedap seperti aroma busuk atau amis.

Baca juga: Keputihan Saat Hamil: Penyebab sampai Kapan Perlu Waspada

Penyebab keputihan bau tak sedap

Melansir Medical News Today, penyebab keputihan bau tak sedap bisa berasal dari penyakit menular seksual, infeksi bakteri, sampai jamur. Berikut beberapa di antaranya:

  • Gonorea

Gonorea atau penyakit kencing nanah adalah penyakit menular seksual yang bisa menyerang pria maupun wanita.

Pada wanita, penyakit ini ditandai dengan keputihan bau tak sedap, sakit saat kencing, sampai flek atau pendarahan di luar jadwal haid.

  • Klamidia

Gejala penyakit menular seksual klamidia pada wanita yang umum di antaranya keputihan baunya sangat tak sedap, vagina sakit saat kencing dan berhubungan seks, vagina gatal, dan sakit perut bagian bawah.

Baca juga: Kenali Tanda-tanda Keputihan Normal dan Berbahaya

  • Herpes vagina

Herpes vagina disebabkan infeksi virus. Gejala herpes vagina antara lain keputihan bau tak sedap, ada luka di sekitar alat kelamin, kencing terasa sakit atau panas, keluar flek atau pendarahan di luar jadwal haid.

  • Trikomoniasis

Trikomoniasis disebabkan oleh infeksi parasit Trichomonas vaginalis. Gejala trichomonasis antara lain keputihan bau tak enak, vagina gatal dan sakit, kulit sekitar vagina ruam, sakit saat buang air kecil.

  • Sariawan vagina

Sariawan bisa menyerang sejumlah bagian tubuh, termasuk vagina. Penyebab penyakit ini bisa berasal dari infeksi jamur Candida albicans.

Gejala sariawan pada vagina di antaranya keputihan seperti keju cottage, vagina gatal dan iritasi, vagina sakit saat kencing dan berhubungan seks.

Baca juga: 7 Penyebab Keputihan Gatal dan Cara Mengatasinya

  • Infeksi bakteri

Keputihan bau tak sedap juga bisa disebabkan infeksi bakteri pada vagina atau vaginosis bakteri.

Tanda-tanda keputihan vaginosis bakteri yakni warnanya keabu-abuan dan berair atau berbusa, serta baunya amis. Selain itu, vagina juga gatal atau panas.

  • Trimetilaminuria

Penyebab keputihan bau tak sedap lainnya yakni trimetilaminuria. Kelainan bawaan ini membuat penderitanya tidak dapat memecah senyawa beraroma kuat.

Akibatnya, tubuh akan mengeluarkan keringat, urine, napas, atau keputihan dengan bau tak amis tak sedap.

Meskipun belum ada obatnya, masalah kesehatan ini bisa diantisipasi dengan menghindari makanan bau amis seperti makanan laut, jeroan, telur, susu sapi, sampai kacang polong.

Baca juga: 7 Bau Vagina dan Artinya Bagi Kesehatan Reproduksi Wanita

Kapan perlu ke dokter?

Wanita yang mengalami keputihan dengan bau tak sedap perlu berkonsultasi dengan dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan merekomendasikan sejumlah tes untuk menentukan pengobatan tepat sesuai penyebab keputihan bau.

Jika ada indikasi penyakit menular seksual, pasangan juga perlu menjalani pengobatan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apakah keputihan bau itu normal?

Keputihan yang normal tidak berbau, sedangkan keputihan patologis akan menimbulkan bau yang khas. Keputihan akibat infeksi bakteri biasanya berbau amis, sedangkan keputihan akibat infeksi jamur kadangkala tidak berbau. Bau yang paling khas adalah pada keputihan akibat infeksi parasit.

Keputihan yang tidak normal itu seperti apa?

Sementara itu, tanda keputihan yang berbahaya atau tidak normal adalah: Jumlah keputihan yang keluar lebih banyak. Warnanya berbeda dari biasa, misalnya kekuningan, hijau, coklat, atau keabu-abuan. Berbau tidak sedap.

Kenapa air keputihan bau?

Keputihan yang berbau tidak sedap paling sering memang terjadi karena infeksi, tidak hanya oleh bakteri, namun bisa juga jamur, virus, atau parasit. Infeksi ini sebagian bisa ditularkan lewat hubungan seks berisiko, misalnya jika Anda kerap bergonta ganti pasangan seks, terlebih yang tidak jelas riwayat seksualnya.

Apakah keputihan yang berbau itu berbahaya?

Keputihan berwarna abu-abu dan berbau Keputihan berwarna abu-abu dan berbau bisa jadi merupakan tanda Anda sedang menderita infeksi bakteri (vaginosis bakterialis). Bahaya keputihan ini biasanya muncul akibat terganggunya keseimbangan bakteri di vagina.