Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel Liputan6.com, Jakarta Manfaat break even point sangatlah berkontribusi positif dalam suatu perusahaan atau bidang usaha yang dijalankan oleh wirausaha. Break even point adalah suatu kondisi di mana jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan yang diterima dari hasil penjualannya. Maka dari itu, break even point juga dikenal dengan istilah titik impas karena perhitungan break even point akan membuat perusahaan tidak mendapatkan laba tetapi juga tidak mengalami kerugian. Dalam analisis ini memerlukan estimasi mengenai biaya tetap, biaya variabel, dan penjualan. Manfaat break even point yang utama adalah untuk menganalisis proyeksi sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang harus diterima untuk mendapatkan titik impas atau kembali modal. Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai manfaat break even point beserta pengertian menurut para ahli dan tujuannya yang telh dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (28/9/2021). Ilustrasi mengetik surat (sumber:Pixabay) Secara umum, break even point adalah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Namun, ada perbedaan pendapat menurut para ahli mengenai pengertian break even point, yaitu: Sigit (1993, p. 2) Break Even Point adalah suatu cara atau suatu teknik yang digunakan oleh seorang petugas atau manajer perusahaan untuk mengetahui pada volume (jumlah) penjualan dan volume produksi berapakah perusahaan yang bersangkutan tidak menderita kerugian dan tidak pula memperoleh laba. Schmidgall, Hayes, dan Ninemeier (2002) Break Even Point adalah suatu alat manajemen yang dapat membantu manajer restoran untuk melihat hubungan antara bermacam-macam biaya, pendapatan dan volume penjualan. Melalui analisa titik impas, manajer juga dapat menentukan jumlah pendapatan yang diperlukan pada suatu tingkat pencapaian laba yang diinginkan yang juga biasa disebut Analisis Biaya-Volume-Laba. Mulyadi (1993, 230) Break Even Point adalah suatu cara untuk mengetahui volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba yang dengan kata lain labanya sama dengan nol. Matz, Usry, dan Hammer (1991, p. 202) Break Even Point adalah suatu analisa yang digunakan untuk menentukan tingkat penjualan dan bauran produk yang diperlukan agar semua biaya yang terjadi dalam periode tersebut dapat tertutupi, yang mana analisa tersebut dapat menunjukkan suatu titik dimana perusahaan tidak memperoleh laba ataupun menderita rugi. Rony (1990, p. 358) Break Even Point adalah sarana bagi manajemen untuk mengetahui pada titik berapa hasil penjualan sama dengan jumlah biaya sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan maupun kerugian. Ilustrasi laporan keuangan. (Photo by Serpstat from Pexels) Menurut Rony (1990, p. 357) analisis titik impas atau analisis Break Even Point sangat bermanfaat bagi manajemen dalam menjelaskan beberapa keputusan operasional yang penting dalam tiga cara berbeda namun tetap berkaitan yaitu:
Matz, Usry dan Hammer (1991, p. 224) juga menjelaskan beberapa manfaat analisa break even untuk manajemen, yaitu :
Sedangkan menurut Sigit (1993, p. 1) analisa Break Even Point mempunyai beberapa manfaat, diantaranya adalah :
Berikut ini terdapat beberapa tujuan break even point, terdiri atas: 1. Mendesain spesifikasi produk. 2. Menentukan harga jual persatuan. 3. Menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak mengalami kerugian. 4. Memaksimalkan jumlah suatu produksi. 5. Merencanakan laba yang diinginkan Perubahan harga jual per unit dapat mempengaruhi besarnya BEP. Apabila harga jual naik sementara biaya tidak berubah, maka akan menurunkan BEP, demikian pula sebaliknya. Perubahan pada biaya variable pun akan merubah posisi BEP, apabila biaya variable naik makan BEP pun akan naik, dan begitu pula sebaliknya. Ilustrasi Proses Analisis Credit: pexels.com/Anna Rumus BEP atau analisis break even point (Analisis balik modal) digunakan untuk menentukan hal-hal seperti:
Ada 3 elemen dari rumus BEP yang menyusun perhitungan BEP tersebut diantaranya :
|