Bayangan samar samar dari bumi ketika terjadi gerhana bulan dinamakan dengan titik titik

Penampakan bulan yang mengalami fenomena gerhana dalam kurun waktu tertentu. Foto: Pixabay

Dalam kurun waktu tertentu, terjadi fenomena gerhana bulan di muka bumi. Faktor yang menyebabkan terjadinya gerhana adalah lintasan yang dimiliki bulan. Bulan mengelilingi lintasannya yang berbentuk elips.

Bumi terletak pada salah satu titik elips tersebut. Oleh karena itu, pada bulan terdapat bagian yang letaknya terjauh dan terdekat dari Bumi. Bagian terjauh dinamakan apogea dan yang terdekat perigea.

Bulan sebenarnya tidak memancarkan cahaya. Namun, bulan dapat terlihat, karena cahaya matahari memantulkan cahayanya ke bulan, sehingga pantulannya dapat ditangkap oleh manusia yang berada di Bumi.

Bulan mengalami revolusi terhadap matahari yang menyebabkan terjadinya gerhana bulan. Peristiwa gerhana disebabkan oleh bayangan yang dibentuk Bumi atau bulan berada pada satu garis lurus.

Lantas bagaimana proses terjadinya gerhana bulan sehingga manusia di Bumi dapat melihat fenomenanya dalam kurun waktu tertentu? Selengkapnya ada di dalam artikel ini.

Proses terjadinya gerhana bulan. Foto: Pixabay

Dikutip berdasarkan buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP Kelas X oleh Tia Mutiara dkk (2008: 105), gerhana bulan terjadi apabila bulan tertutup oleh bayangan Bumi. Proses ini hanya dapat terjadi pada fase bulan purnama.

Pada saat gerhana bulan berlangsung, posisi Bumi berada di antara matahari dan bulan. Cahaya matahari yang menuju ke bulan, tertutup sebagian ataupun keseluruhan. Durasi gerhana bulan terjadi sekitar 1 jam 40 menit.

Bulan masih mendapatkan sinar matahari berspektrum merah yang dibelokkan oleh atmosfer Bumi. Karena itu, pada saat terjadinya gerhana bulan, bulan akan tampak gelap, kemerahan, ataupun coklat.

Melansir buku Taktis Belajar Ilmu Pengetahuan Alam SMP karangan Bob Foster dan Joko Sutrisno (2019: 80), daerah bayangan bulan dibagi menjadi dua, yaitu umbra dan penumbra. Umbra adalah daerah bayangan inti yang sangat gelap, sedangkan penumbra adalah daerah bayangan yang kabur.

Gerhana bulan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.

Gerhana bulan terjadi pada saat fase bulan purnama. Foto: Pixabay

Gerhana bulan total dicirikan warna bulan menjadi gelap atau merah merata. Gerhana bulan total terjadi pada saat seluruh bagian bulan masuk ke dalam daerah umbra (bayangan inti) Bumi, di mana posisi Bumi secara keseluruhan menghalangi sinar matahari.

2. Gerhana Bulan Sebagian

Pada gerhana bulan sebagian, Bumi tidak seluruhnya menghalangi sinar matahari. Sebagian dari bulan berada di daerah penumbra, sehingga hanya sebagian yang tertutup.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana bulan penumbra terjadi, apabila seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga, bulan masih terlihat dengan warna yang samar-samar.

Gerhana bulan memang terjadi pada saat bulan purnama. Namun, tidak setiap bulan purnama akan terjadi bulan purnama, karena posisi matahari, Bumi, dan bulan tidak selalu dalam satu garis lurus.

Gerhana bulan selalu diawali dengan gerhana bulan sebagian, gerhana bulan total, dan diakhiri dengan gerhana bulan sebagian lagi.

Liputan6.com, Jakarta - Gerhana terakhir pada tahun 2016 akan terjadi akhir pekan ini, yakni 16-17 September. Tak seperti gerhana yang biasanya menampakkan semburat merah, kali ini satelit Bumi itu justru tampak samar.

Hal tersebut terjadi karena Bulan tak masuk di dalam umbra atau bayang-bayang inti Bumi, melainkan berada di area penumbra. Fenomena itu dikenal dengan Gerhana Bulan Penumbra (GBP).

Berbeda dengan gerhana bulan total, saat GBP, posisi Matahari, Bumi, Bulan tidak benar-benar sejajar, sehingga sebagian area Bulan masih mendapat cahaya Matahari.

"Gerhana bulan penumbra adalah gerhana samar, karena bulan purnama hanya terkena bayangan sekunder. Orang awam sulit mengenalinya, karena purnama hanya sedikit meredup," ujar Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, kepada Liputan6.com.

Bayangan samar samar dari bumi ketika terjadi gerhana bulan dinamakan dengan titik titik

Dibandingkan dengan dua gerhana lain, yakni parsial dan total, GBP hampir tak terlihat perbedaannya. Akan lebih baik jika fenomena GBP diamati dengan menggunakan teropong atau teleskop agar bisa disaksikan lebih jelas.

"Karena perubahan Bulan akan terlihat samar, maka bagi mereka yang ingin mengamati sebaiknya menggunakan teropong atau teleskop untuk menangkap bayangan Bumi yang biasanya menyelimuti cahaya menyilaukan Bulan," ujar Andrew Fazekas kepada National Geographic.

Bayangan samar samar dari bumi ketika terjadi gerhana bulan dinamakan dengan titik titik

Seperti dikutip dari Science Alert, Jumat (16/9/2016), gerhana itu akan berlangsung selama 3 jam, 59 menit, dan 16 detik. Fenomena tersebut juga bertepatan dengan Harvest Moon atau Bulan Panen, yakni ketika bulan purnama berada paling dekat dengan equinox September di Bumi Belahan Utara.

Gerhana bulan penumbra dapat disaksikan oleh mereka yang tinggal di Asia, Australia, Afrika, dan Eropa. Sementara penduduk Amerika Utara dan Selatan harus menunggu hingga 2017 untuk melihat gerhana lain.

Bayangan samar samar dari bumi ketika terjadi gerhana bulan dinamakan dengan titik titik

Seperti dilansir dari situs langitselatan, awal GBP terjadi pada 16 September pukul 23.54 WIB (Waktu Indonesia Barat). Sementara puncak dan akhir GBP berlangsung pada 17 September pukul 01.55 WIB dan 03.53 WIB.