KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA Show +7 (7172) 79-06-70 , HOTLINE +7 771 836 0245
Lihat Foto KOMPAS.com - Samudra adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas. Bumi memiliki lima samudra. Kelima samudra ini menghubungkan benua-benua yang dihuni manusia. Berikut nama lima samudra yang ada di dunia seperti dirangkum dari Encyclopaedia Britannica (2015): Lihat Foto Encyclopaedia Britannica Peta Samudra Pasifik Samudra PasifikSamudra Pasifik adalah samudra yang terbesar di bumi. Luasnya sekitar 166 juta kilometer persegi. Sepertiga permukaan bumi adalah Samudra Pasifik. Panjangnya mencapai 15.000 kilometer. Di Samudra Pasifik pula, Palung Mariana, laut yang terdalam terletak. Baca juga: Di Mana Posisi Samudra di Permukaan Bumi? Palung Mariana memiliki kedalaman 11.000 meter, lebih tinggi dari gunung tertinggi, Gunung Everest dengan ketinggian 8.848 meter. Samudra AtlantikSamudra Atlantik adalah samudra terbesar kedua di dunia. Luasnya sekitar 82.443.000 kilometer persegi atau seperenam luas permukaan bumi. Namun Samudra Atlantik merupakan samudra yang "termuda" di antara samudra lainnya. Samudra ini terbentuk sekitar 200 juta tahun lalu ketika benua raksasa Pangea terpecah menjadi beberapa benua. Samudra Pasifik atau Lautan Teduh (dari bahasa Spanyol : Pacifico, artinya tenang) adalah kawasan kumpulan air terbesar di dunia, serta mencakup kira-kira sepertiga luas permukaan Bumi, dengan luas permukaan sebesar 165.250.000 km² (63.800.000 mil2) . Panjangnya sekitar 15.500 km (9.600 mi) dari Laut Bering di Arktik hingga batasan es di Laut Ross di Antartika di selatan. Samudera Pasifik mencapai lebar timur-barat terbesarnya pada sekitar 5 derajat U garis lintang, di mana ia terbentang sekitar 19.800 km (12.300 mi) dari Indonesia hingga pesisir Kolombia. Batas sebelah barat samudra ini biasanya diletakkan di Selat Malaka. Titik terendah permukaan Bumi, yaitu Palung Mariana juga berada di Samudra Pasifik. Samudra ini terletak di antara Asia dan Australia di sebelah barat, Amerika di sebelah timur, Antartika di sebelah selatan dan Samudra Arktik di sebelah utara.
Samudra Pasifik terdiri atas sekitar 25.000 kepulauan (lebih dari jumlah kepulauan yang berada di lautan dunia lainnya jika digabung), yang mayoritas terletak di selatan khatulistiwa. (Lihat: Kepulauan Pasifik.) Di batasan ireguler Samudra Pasifik terdapat banyak lautan, yang terbesar adalah Laut Sulawesi, Laut Koral, Laut China Timur, Laut Jepang, Laut China Selatan, Laut Sulu, Laut Tasman dan Laut Kuning. Selat Malaka menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia di sebelah barat, dan Selat Magelhaens menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Atlantik di sebelah timur. Penjelajah Portugis Fernando de Magelhaens adalah orang yang menamakan Samudra Pasifik. Untuk sebagian besar perjalanannya dari Selat Magelhaens menuju Filipina, Magellan memang merasakan ketenangan lautan tersebut. Tetapi, Samudra Pasifik tidaklah selalu tenang. Di mana Samudra Atlantik melebar, Samudra Pasifik menciut. Hal ini menyebabkan banyak terjadinya gempa bumi. Banyak angin puyuh dan badai yang merusak pulau-pulau di bagian Pasifik dan tanah di sekitar Pasifik dipenuhi gunung berapi dan sering diguncang gempa bumi. Tsunami, yang disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut, telah menghancurkan banyak pulau dan meruntuhkan bangunan-bangunan kota. Samudra Pasifik sendiri dibagi menjadi dua yakni Samudra Pasifik Utara dan Selatan. Samudra Pasifik menjadi dua karena luasnya yang sangat besar. Dalam sejarah geologi, disebutkan bahwa awal mula Samudra Pasifik berasal dari Superlautan Panthalassa pada akhir Prakambrium. Ketika Superbenua Pannotia terpecah sekitar 540 juta tahun yang lalu, Samudra Panthalassa mulai meluas dan mengambil keseluruhan luas Samudra Pan-Afrika dan Mirovoi yang merupakan pendahulunya. Panthalassa terus meluas hingga pembentukan Pangea dan pada akhirnya, ia menjadi Superlautan dan hampir mengambil 70% permukaan bumi selama Mesozoikum. Pada awal periode Jurassik, Pangea mulai terfragmentasi,[1] akhirnya Panthalassa mulai menyusut dan lempeng samudra Pasifik mulai terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu, melalui pergerakan lempeng tektonik dari konveksi mantel,[2] dan berisi litosfer termuda yang secara langsung dapat membatasi sejsrah geodinamika Bumi mengelilingi Pangea.[3] Perpecahan membentuk dua benua, Laurasia dan Gondwana, sekitar 140 juta tahun lalu Samudra Atlantik terbentuk, dan benua mulai terpecah.[4] Pada zaman Senozoikum, Panthalassa akhirnya bubar dan sisa-sisa Samudranya masih bisa ditemukan di seluruh penjuru Samudra Dunia. Sementara itu, bagian terbesar Panthalassa saat ini, Samudra Pasifik hanya mengambil lebih dari 40% bagian Superlautan tersebut, yang artinya Panthalassa sangatlah besar. Oleh karena Samudra Pasifik berawal dari Panthalassa, Panthalassa kadang-kadang kadang disebut pula Samudra Paleo-Pasifik atau Proto-Pasifik.
Di Samudra Pasifik sering terjadi badai karena merupakan pusat badai tropis. GeologiSamudra ini merupakan daerah divergensi lempeng samudra bergerak saling menjauh. Vasco Nunez de Balboa adalah orang Spanyol pertama sekaligus orang Eropa pertama yang melihat Samudra ini pada tahun 1513 ketika melewati tanah genting Panama dan menamakan samudra ini Mar del Sur atau lautan selatan. Negara yang memiliki garis pantai yang berbatasan dengan Samudra Pasifik adalah: Negara berdaulatAmerika
Asia
Oseania
Negara/wilayah dependensi
Lempeng Pasifik bergerak ke barat laut dengan kecepatan antara 7 dan 11 cm per tahun.[5] Subduksi dengan lempeng sekitar telah membuat Samudra Pasifik menyusut dan menciptakan Cincin Api.[6] Pasifik mungkin akan menutup dalam 250 juta tahun mendatang. Saat Asia, Australia, dan Amerika bertemu, planet bumi mungkin akan berakhir dengan superbenua baru. Tapi itu hanya satu hipotetis. Beberapa ahli geologi berpikir Samudra Atlantik atau Arktik lebih mungkin menghilang daripada Pasifik.[7] Ada empat skenario fundamental untuk pembentukan superbenua berikutnya: Novo Pangea, Aurica, Amasia, dan Pangea Ultima. Superbenua terbentuk dan menyebar melalui konveksi mantel berskala besar dan ini mengikuti siklus yang berlangsung setiap 600 juta tahun sekali.[8][9] Pecahnya Pangaea menyebabkan terbentuknya Samudra Atlantik, yang masih terbuka dan semakin lebar hingga saat ini. Akhirnya, Samudra Pasifik semakin menutup dan sempit.[10]
|