Berapa lama jual saham di ipot

Pada saat melakukan transaksi penjualan saham, dana transaksi tidak akan langsung masuk ke deposito RDN. Kamu perlu menunggu Siklus Penyelesaian T+2 bursa.Siklus Penyelesaian T+2 adalah istilah yang menjelaskan bahwa proses penyerahan dana hasil penjualan saham akan selesai dua hari setelah transaksi dilakukan.

Sesaat setelah melakukan penjualan saham pada aplikasi Stockbit, uang pada deposito RDN memang tampak seperti sudah masuk. Namun, jika proses transaksi penjualan belum mencapai Siklus Penyelesaian T+2, maka dana tersebut belum menjadi cash on hand atau belum benar-benar cair dan masuk ke RDN.

Jika dana sudah menjadi cash on hand, kamu bisa menggunakannya untuk melakukan pembelian e-IPO, pembelian dan exercise Right dan Warrant, hingga melakukan penarikan dana dari RDN ke rekening biasa.

Untuk melihat apakah dana penjualan saham sudah masuk RDN, ikuti langkah di bawah ini:

Klik side menu, lalu pilih Withdrawal

Berapa lama jual saham di ipot

Di Stockbit, proses penyelesaian membutuhkan waktu T+3. Artinya, dana akan masuk tiga hari setelah transaksi

Artikel yang terkait

Kenapa Pencairan Reksa Dana Bisa Sampai 7 Hari Kerja?

Karena ada prosedur dan proses yang harus dilalui. Dana investasi kamu tidak lagi berupa cash yang bisa diambil kapan saja, melainkan berupa aset saham, obligasi, maupun deposito yang sebelumnya sudah dibelikan oleh Manajer Investasi Reksadana.

Makanya ketika kamu menjual reksa dana, tidak langsung instan masuk ke rekening kamu, karena Manajer Investasi reksadana perlu menjual dulu saham/Obligasi/Deposito yang dibelinya dulu, dilakukan rekapitulasi berapa penjualan reksadana di hari tersebut, dicatat dan diadministrasi oleh Bank Kustodian, baru ditransfer ke rekening investor. Nah ini butuh proses dan waktu, tidak bisa langsung selesai sehari.Namun OJK memberikan batas waktu maksimal 7 hari kerja (tidak termasuk weekend) untuk proses pencairan.

Mengapa terkadang bisa sampai 7 hari kerja?

Kita ambil contoh reksa dana saham yang mana minimum 80% dana investor akan diinvestasikan di saham. Lalu suatu ketika kamu ingin menjual reksa dana tersebut. Maka, dana tidak langsung masuk rekening ya, karena Manager Investasi perlu menjual saham di portofolionya terlebih dahulu.

Proses transaksi penjualan saham tersebut membutuhkan waktu, karena Bursa Efek Indonesia memiliki ketentuan penyelesaian transaksi (settlement) saham (T+2), artinya ketika hari ini melakukan penjualan, Manajer Investasi tersebut baru akan dapat uangnya 2 hari kerja berikutnya.

Karena itu, rata-rata penjualan reksa dana saham paling cepat adalah adalah T+3 (3 hari kerja). Apabila Bank Kustodian tidak sempat mengirimkan dana investor pada hari ke 3 setelah tanggal transaksi, Bank Kustodian akan mengirimkan dana tersebut keesokan harinya sehingga proses penjualan menjadi T+4 (4 hari kerja).Namun, proses pencairan reksa dana terkadang bisa mencapai T+7 (7 hari kerja) apabila nilai transaksi nasabah pada satu hari cukup besar. Misalnya, apabila terdapat beberapa investor yang ingin mencairkan reksa dananya dengan nilai total di atas Rp1 Millyar, Manajer Investasi biasanya akan menjual portofolio sahamnya tersebut secara bertahap di Bursa Efek Indonesia, agar memperoleh harga jual saham terbaik.

Penjualan secara bertahap dan lebih dari satu hari tentunya akan memengaruhi waktu settlement yang kemudian membuat proses penarikan dana investor bisa lebih lama. Namun Otoritas Jasa Keuangan menetapkan waktu maksimal sampai dana hasil penjualan reksadana masuk ke rekening investor adalah T+7 (7 hari kerja).

Withdraw adalah penarikan atau pencairan uang (withdraw) dari sekuritas ditransfer ke rekening tabungan nasabah yang diterima T+2.

Melangkah untuk memperbanyak ilmu dunia keuangan dan investasi membuat kita menemukan istilah-istilah keuangan yang belum dikenal. Salah satunya istilah investasi saham yaitu withdraw. 

Apa itu withdraw (WD) dan bagaimana strateginya? LandX ulas lebih lanjut untuk Anda dalam artikel ini.

Withdraw adalah Penarikan Dana dari Rekening

Kebalikan dari withdraw adalah melakukan deposit. Deposit adalah kegiatan menyetorkan sejumlah uang yang ingin diinvestasikan pada rekening instrumen investasi, seperti saham. Sebaliknya, withdraw adalah penarikan dana dari sebuah rekening. 

Penarikan atau pencairan uang (withdraw) dari sekuritas ditransfer ke rekening tabungan nasabah. Pencairan ini dapat dilakukan setelah terjadi transaksi di pasar modal, seperti transaksi jual beli saham ataupun transaksi lainnya.

Berapa Lama Proses Withdraw?

Bagi Anda yang pernah berinvestasi dan melakukan proses withdraw, dana tidak langsung masuk ke rekening secara otomatis. Terdapat proses dan persyaratan untuk dana dapat masuk ke rekening Anda.

Jangan khawatir jika saat mengecek saldo rekening pribadi Anda, dana yang telah Anda withdraw belum masuk. Karena Bursa Efek Indonesia menetapkan kebijakan T+2 (re: T plus dua). Apa itu T+2?

T+2 adalah lama waktu penyelesaian proses transaksi jual beli saham yaitu 2 hari setelah transaksi selesai atau done. Sesuai arti dari T+2 berupa trade date plus 2 days (hari perdagangan ditambah 2 hari).

Dengan T+2, jadi jika Anda mengajukan withdraw di hari Senin, maka dana akan masuk ke rekening Anda dua hari setelahnya yaitu hari Rabu. Dana hasil transaksi jual beli Anda disimpan dan diproses terlebih dahulu di RDN atau rekening dana nasabah.

Rekening dana nasabah (RDN) adalah rekening khusus yang digunakan untuk pembayaran dan penerimaan hasil penjualan saham ataupun efek lainnya. RDN tentunya rekening khusus seorang investor yang dikelola oleh bank.

Cara Withdraw Saham di IPOT Terbaru:

  1. Masuk menggunakan username dan password di aplikasi IPOT Anda
  2. Klik bagian profil di kanan atas
  3. Pilih menu Withdrawal
  4. Akan muncul laman limit saldo yang bisa ditarik sebesar dana di kas atau dana yang belum diinvestasikan. Minimum penarikan adalah Rp 100.000 dan diinformasikan akan ditransfer ke rekening pribadi yang Anda daftarkan saat buka akun di IPOT.
  5. Selanjutnya, masukkan jumlah dana yang ingin ditarik dan klik submit
  6. Akan muncul laman one-time password (OTP) atau password khusus yang dikirim melalui SMS ke nomor yang Anda daftarkan.
  7. Setelah memasukkan password dan submit maka akan muncul informasi withdraw sukses.
  8. Ingat, dana yang ditarik akan masuk ke rekening Anda setelah 2 hari kerja. Jadi jangan panik saat cek saldo rekening di hari yang sama setelah melakukan withdraw.

Tujuan Withdraw

Kenapa seseorang melakukan withdraw saham? Apakah karena sudah untung atau faktor lainnya? Yuk, kita cari tahu.

Bagi investor dengan strategi jangka pendek biasanya sering melakukan trading. Trading adalah transaksi jual beli saham dalam waktu relatif singkat. Trading dilakukan untuk meraih keuntungan secara cepat dan maksimal.

Baca juga: Perbedaan Trading dan Investasi

Apapun strategi jangka pendek atau jangka panjang investasi seseorang, tujuan sebuah investasi tentunya untuk mendapat keuntungan di masa depan. Setelah mendapat keuntungan, dana hasil keuntungan dapat ditarik (withdraw) ke dalam tabungan.

Namun, tujuan withdraw bukan hanya agar Anda bisa menikmati hasil transaksi jual beli saham saja. Dengan melakukan withdraw, seorang investor dapat memiliki motif lain yang di antaranya:

Strategi exit adalah cara seorang investor menjual habis seluruh dana yang telah diinvestasikan pada sebuah saham. Exit plan dilakukan karena investor merasa telah mencapai keuntungan yang diinginkan atau mengakhiri potensi kerugian yang dapat terjadi.

  • Mengatur Ulang Strategi Investasi

Bisa jadi seorang investor atau trader ingin menarik seluruh dana yang telah diinvestasikan untuk mengatur kembali strategi investasinya. Keuntungan yang telah didapat dari jual beli saham sebelumnya akan diputar untuk diinvestasikan pada saham potensial lainnya.

Ia juga dapat menggunakan keuntungan dari withdraw untuk berinvestasi pada instrumen saham lainnya. Artinya melakukan strategi diversifikasi portofolio investasi.

Pilihan Instrumen Investasi untuk Diversifikasi Portofolio

Diversifikasi adalah strategi investasi berupa menempatkan dana pada beberapa jenis instrumen investasi yang berbeda. Kenapa dana yang ingin diinvestasikan harus dipisah-pisah? Sesuai pepatah, sebaiknya jangan menempatkan semua telur pada satu keranjang.

Sejalan dengan maksud yang dikandung, hal ini untuk mencegah terjadi kerusakan atau kerugian dari seluruh dana. Strategi diversifikasi portofolio berarti merupakan bentuk mitigasi atau upaya meminimalisir terjadinya risiko.

Karena itu lebih baik menanamkan sejumlah dana pada beberapa instrumen investasi yang berbeda demi menjaga dan memaksimalkan keuntungan dari berbagai aspek. Beberapa instrumen investasi selain saham yang dapat Anda jadikan opsi diversifikasi:

1. Emas

Emas dapat menjadi pilihan diversifikasi portofolio investasi Anda karena banyak dipilih oleh investor pemula hingga para penguasa ekonomi. Para investor menganggap emas sebagai instrumen investasi yang menguntungkan. Kenapa?

Emas dianggap sebagai pilihan aman karena memiliki nilai yang stabil dan likuid. Likuid artinya mudah dicairkan menjadi uang kembali dalam keadaan mendesak. Emas dipercaya juga dapat menjaga nilai kekayaan Anda karena tidak tergerus oleh inflasi.

Baca lebih lanjut: Investasi Emas di Tahun 2022

2. Cryptocurrency

Cryptocurrency atau kripto digadang-gadang sebagai instrumen investasi paling aman. Teknologi kripto menggunakan sistem kriptografi sebagai bentuk perlindungan transaksi yang disimpan pada bank data (blockchain).

Kripto adalah mata uang digital yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di beberapa negara. Alasan kenapa seseorang investasi kripto pada umumnya karena percaya dengan potensi kripto di masa depan sebagai alat pembayaran.

Dengan popularitas dunia virtual metaverse dan kemudahaan transaksi yang ditawarkan, buat banyak orang tertarik dengan potensi instrumen investasi ini.

Baca juga Keuntungan dan Kekurangan Investasi Kripto

3. Equity Crowdfunding

Jika Anda ingin memiliki bisnis namun tidak memiliki waktu untuk mengolahnya, investasi pada bisnis pilihan melalui skema equity crowdfunding dapat menjadi opsi terbaik. 

Equity crowdfunding adalah bentuk investasi pada suatu project bisnis secara bersama oleh pemilik modal (masyarakat) secara digital. Bentuk kepemilikan project bisnis melalui equity crowdfunding adalah kepemilikan lot saham.

Imbal hasil keuntungannya adalah persentase dividen dari sejumlah dana yang telah diinvestasikan pada project yang dipilih. Dividen ini berasal dari bagi hasil profit operasional perusahaan/project yang dijalankan.

Dividen juga didistribusikan secara rutin sesuai dokumen yang ditunjukkan di awal penawaran saham project bisnis crowdfunding. Anda dapat berinvestasi pada project bisnis pilihan pada platform crowdfunding di Indonesia seperti LandX.

Baca juga: Investasi Crowdfunding di Indonesia

Sebagai pemegang saham sekaligus bagian pemilik project bisnis, Anda dapat memantau kinerja bisnis tersebut dan memberikan masukan maupun kritikan. Setiap kinerja dan masukan yang ingin disampaikan dapat dilakukan pada aplikasi LandX.

Yuk, Kenal Lebih Lanjut Investasi Crowdfunding di Indonesia

Berapa lama jual saham di ipot