Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak

Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak

Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak
Lihat Foto

Thinkstockphotos.com

Ilustrasi

KOMPAS.com - Banyak kawula muda yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang dokter, apalagi generasi milenial di zaman saat ini.

Pemilihan dokter oleh generasi muda, karena profesi ini memiliki prospek yang sangat cerah di masa depan.

Baca juga: 6 Jurusan Kuliah Langka, tapi Mudah Dapat Kerja

Memang terbilang menggiurkan, tapi menjadi seorang dokter tidak semudah membalikkan tangan. Perlu kerja keras dan banyak proses yang harus dijalankan.

Berdasarkan rangkuman Kompas.com, Selasa (15/12/2020), ada empat tahapan bagi mahasiswa perguruan tinggi yang ingin memperoleh Sarjana Kedokteran hingga menjadi seorang dokter spesialis.

Mari simak rangkumannya, seperti di bawah ini.

Demi menjadi seorang dokter, maka kalian harus menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran dalam kurun waktu 3,5-4 tahun. Selama kuliah, mahasiswa kedokteran akan ditempa kemampuannya lewat skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi, hingga anatomi.

Dengan begitu, kemampuan kalian di ilmu kedokteran akan mumpuni. Bila sudah dapat ilmu yang matang, maka kalian bisa melanjuti proses berikutnya hingga menjadi dokter spesialis.

2. Ambil Program Profesi

Bila ingin memperoleh gelar dokter, sarjana kedokteran harus mengambil program profesi. Program ini banyak yang menyebut dengan kata koas atau dokter muda.

Untuk menjalani koas, kalian akan menghabiskan waktu selama 1,5-2 tahun. Di program ini, kalian akan dihadapkan ilmu kedokteran yang sebenarnya.

Pastinya, pada tahapan ini kalian akan dihadapkan dengan pasien langsung. Maka dari itu, kalian harus benar-benar sabar menjalani masa koas.

Baca juga: 5 Jurusan Kuliah Kekinian untuk Kalangan Milenial

Sudah jadi keharusan biaya pendidikan anak perlu disiapkan dari jauh-jauh hari oleh para orangtua. Mengingat biaya pendidikan di Indonesia bisa dikatakan masih jauh dari kata murah. Terlebih lagi untuk jurusan-jurusan profesi khusus semisal kedokteran.

Tanpa perencanaan dan persiapan yang baik, bisa-bisa cita-cita sang anak hanya sekedar angan saja. Kalau sudah begitu, bukan hanya Anda sebagai orangtua, sang anak pun pasti akan kecewa tak bisa meraih mimpinya sebagai dokter yang diidam-idamkan di masa depan.

Tapi kita tahu kuliah kedokteran dikenal dengan biayanya yang tidak sedikit. Sehingga untuk bisa menempuh jurusan yang satu ini perlu persiapan yang matang. Tentu kita semua setuju bahwa biaya kuliah kedokteran yang sangat tinggi adalah tantangan tersendiri bagi orang tua.

Tidak tanggung-tanggung, untuk meraih gelar dokter, seorang mahasiswa/i akan membutuhkan biaya hingga ratusan juta rupiah, tergantung pada pilihan kampusnya. Beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) selalu menjadi pilihan utama, karena biayanya relatif lebih lebih murah ketimbang Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Lalu berapa besar sebenarnya biaya kuliah kedokteran yang dibutuhkan saat ini? Besarnya biaya kuliah kedokteran ini dipengaruhi oleh beberapa hal. Meski sama-sama jurusan kedokteran, biaya yang dibutuhkan bisa berbeda. Apa saja hal-hal yang mempengaruhi biaya kuliah kedokteran ini?

Baca Juga: Khusus Para Orangtua, Siapkan Dana Pendidikan Anak melalui Asuransi Pendidikan

Sistem dan Kebijakan yang Dijalankan Kampus

Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak

Ilustrasi pendidikan di perguruan tinggi

Antara PTN dan PTS memiliki sistem dan kebijakan berbeda yang dijalankan masing-masing kampus. Terkadang perbedaan biaya tersebut terbilang sangat besar, bahkan bisa mencapai berkali lipat.

Sejak tahun ajaran 2013/2014, pemerintah melalui Kemendikbud telah menyalurkan dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). Bantuan ini disalurkan melalui DIKTI kepada seluruh PTN yang ada di Indonesia. Dengan adanya BOPTN, maka PTN bisa menerapkan sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswanya.

BOPTN merupakan bantuan dana operasional yang diberikan kepada seluruh PTN, sehingga memungkinkan kampus untuk menyelenggarakan kuliah tanpa harus memungut sejumlah biaya Sumbangan Peningkatan Mutu Akademik (SPMA) dari mahasiswanya. Sehingga adanya program ini memungkinkan kampus tetap bisa memberikan pendidikan yang bermutu tanpa harus menerapkan biaya mahal.

Dengan program UKT, maka SPMA dan juga uang SKS (sistem kredit semester) sudah tidak diberlakukan lagi di PTN. Maka penerapan UKT di PTN ini jelas memberikan perbedaan yang sangat jauh antara biaya kuliah di PTN dan PTS lainnya.

Inilah yang menjadi alasan utama mengapa banyak orangtua yang menginginkan anaknya masuk dan menempuh pendidikan kedokteran di PTN. Bukan hanya itu saja, sejumlah biaya tambahan lainnya tentu akan terbilang berat, terutama jika pilihan kampus itu berada di kota besar dengan biaya hidup yang terbilang tinggi.

Jika semua itu tidak diantisipasi dan dipersiapkan dengan baik sejak awal, maka biaya yang tinggi ini akan menjadi kendala utama untuk menempuh pendidikan kedokteran ini. Berikut adalah perbedaan biaya kuliah kedokteran di beberapa perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta tahun ajaran 2017/2018:

1. Biaya Kuliah Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri

Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak

Fakultas Kedokteran UI via solopos.com

Ada beberapa PTN yang ada di Indonesia dengan jurusan kedokteran, seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Hasanuddin (UNHAS), dan Universitas Diponegoro (UNDIP), dan lainnya.

Biaya masuk kuliah kedokteran di UI untuk Sarjana Reguler, tarif UKT bagi mekanisme BOP-Berkeadilan terbagi menjadi 2 yakni Sains Technology dan Kesehatan (IPA) serta Sosial Humaniora (IPS) saja adalah:

. Rp0 – Rp2.000.000 (Kelas 1)

. Rp2.000.000 – Rp4.000.000 (Kelas 2)

. Rp4.000.000 – Rp6.000.000 (Kelas 3)

. Rp6.000.000 – Rp7.500.000 (Kelas 4)

. Rp0 – Rp1.500.000 (Kelas 1)

. Rp1.500.000 – Rp3.000.000 (Kelas 2)

. Rp3.000.000 – Rp4.000.000 (Kelas 3)

. Rp4.000.000 – Rp5.000.000 (Kelas 4)

Biaya masuk kuliah kedokteran di UNAIR dengan jalur SNMPTN untuk program Strata Satu (S1) adalah:

  • UKT I = Rp0 – Rp500.000
  • UKT II = Rp750.000 – Rp1.000.000
  • UKT III = Rp5.000.000 – Rp6.000.000
  • UKT IV = Rp7.000.000 – Rp9.500.000
  • UKT V = Rp12.500.000 – Rp13.500.000
  • UKT Bidikmisi = Rp2.400.000

Biaya masuk kuliah Pendidikan Kedokteran di UGM rinciannya adalah:

  • UKT I = Rp500.000
  • UKT II = Rp1.000.000
  • UKT III = Rp7.250.000
  • UKT IV = Rp10.857.000
  • UKT V = Rp14.500.000
  • UKT VI = Rp22.500.000

Biaya masuk kuliah Pendidikan Dokter (Kedokteran) di UNHAS dengan biaya tunggal mencapai Rp27.805.871, dengan rincian:

  • KLP I = Rp500.000
  • KLP II = Rp750.000
  • KLP III = Rp2.000.000
  • KLP IV = Rp2.400.000
  • KLP V = Rp20.000.000

Biaya masuk kuliah pada Program Studi Fakultas Kedokteran untuk Pendidikan Dokter di UNDIP terdiri dari:

  • UKT I = Rp500.000
  • UKT II = Rp1.000.000
  • UKT III = Rp5.000.000
  • UKT IV = Rp10.000.000
  • UKT V = Rp12.000.000
  • UKT VI = Rp15.000.000
  • UKT VII = Rp19.000.000

2. Biaya Kuliah Kedokteran Perguruan Tinggi Swasta

Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak

Kampus Universitas Atma Jaya via marketeers.com

Ada beberapa PTS yang ada di Indonesia dengan jurusan kedokteran, seperti Universitas Tarumanagara (UNTAR), Universitas Kristen Inddonesia (UKI), Univesitas Katolik Atma Jaya (UNIKA Atma Jaya), dan lainnya.

Untuk masuk kuliah Ilmu Kedokteran dan Profesi Dokter di UNTAR, maka perlu merogoh kocek hingga ratusan juta, dengan rincian:

  • SPP = Rp350.000.000
  • BPP = Rp25.000.000
  • Per SKS/Blok = Rp3.000.000
  • Jumlah SKS/Blok = 3
  • Total biaya kuliah semester I = Rp34.000.000
  • Total biaya kuliah = Rp238.000.000

Biaya kuliah kedokteran di UKI tidak jauh berbeda dengan universitas-universitas swasta lainnya, terbagi dalam 3 peringkat, yakni:

Peringkat 1

  • DPMB = Rp1.000.000
  • SPP = Rp175.000.000
  • Beban tetap = Rp9.500.000
  • Beban variabel = Rp440.000
  • Her registrasi = Rp300.000

Peringkat 2

  • DPMB = Rp1.000.000
  • SPP = Rp205.000.000
  • Beban tetap = Rp9.500.000
  • Beban variabel = Rp440.000
  • Her registrasi = Rp300.000

Peringkat 3

  • DPMB = Rp1.000.000
  • SPP = Rp175.000.000
  • Beban tetap = Rp9.500.000
  • Beban variabel = Rp440.000
  • Her registrasi = Rp300.000

Biaya masuk kuliah kedokteran di Unika Atma Jaya ini dibagi beberapa kelompok dengan rinciannya sebagai berikut:

Kelompok A

  • SPP = Rp225.000.000
  • BKP = Rp6.500.000
  • SKS = -
  • Harga per SKS = Rp24.000.000
  • Biaya per Semester = Rp31.125.000
  • Pengenalan Kampus = Rp1.000.000
  • Jumlah total = Rp257.125.000
  • Perkiraan sampai lulus = Rp443.875.000
  • Pembayaran pertama/iniial payment = Rp25.000.000

Kelompok B

  • SPP = Rp255.000.000
  • BKP = Rp6.500.000
  • SKS = -
  • Harga per SKS = Rp24.000.000
  • Biaya per Semester = Rp31.125.000
  • Pengenalan Kampus = Rp1.000.000
  • Jumlah total = Rp287.125.000
  • Perkiraan sampai lulus = Rp473.875.000
  • Pembayaran pertama/iniial payment = Rp25.000.000

Kelompok C

  • SPP = Rp285.000.000
  • BKP = Rp6.500.000
  • SKS = -
  • Harga per SKS = Rp24.000.000
  • Biaya per Semester = Rp31.125.000
  • Pengenalan Kampus = Rp1.000.000
  • Jumlah total = Rp317.125.000
  • Perkiraan sampai lulus = Rp503.875.000
  • Pembayaran pertama/iniial payment = Rp25.000.000

Berdasarkan data di atas, maka sudah jelas biaya kuliah kedokteran di PTS jauh lebih besar dibanding di PTN. Belum lagi biaya-biaya tidak resmi lainnya atau praktik-praktik yang diperlukan. Tentu jumlahnya akan lebih besar lagi dari angka di atas.

Berapa biaya yang akan dibutuhkan?

Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak

Mahalnya biaya kuliah kedokteran kerap jadi masalah utama

Dengan asumsi saat ini berusia 2 tahun, maka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai usia kuliah adalah 16 tahun ke depan. Lalu pertumbuhan inflasi biaya pendidikan sebesar 10% per tahunnya, maka besaran biaya kuliah kedokteran yang akan dibutuhkan anak tersebut untuk masa kuliah sekitar 5 tahun dengan mengambil perbandingan dari PTN Universitas Indonesia dan PTS Universitas Atma Jaya adalah sebagai berikut:

  • PTN (Universitas Indonesia)

Jumlah biaya kuliah yang saat ini sebesar Rp75.000.000, lalu pada saat anak telah menginjak usia kuliah (rata-rata 18 tahun), maka besaran uang kuliah ini akan meningkat menjadi sekitar Rp346.953.257 (dengan perhitungan inflasi 10% per tahun).

Sedangkan untuk biaya kuliah kedokteran di PTS ini yang sekarang mencapai sekitar Rp443.875.000, maka akan meningkat hingga menjadi sekitar Rp2.000.000.000 (dua miliar) pada 16 tahun mendatang pada saat anak menginjak usia kuliah nanti.

Pentingnya Asuransi Pendidikan

Berapa lama kuliah kedokteran spesialis anak

Siapkan dana pendidikan sejak dini

Dengan semakin mahalnya biaya pendidikan khususnya untuk jurusan ilmu kedokteran ini, maka mempersiapkan sejak dini melalui asuransi pendidikan sangat diperlukan. Dengan asuransi pendidikan, maka Anda pun juga bisa memperhitungkan dari awal kebutuhan biaya pendidikan anak Anda.

Ada banyak jenis asuransi pendidikan yang ada, Anda tinggal memilih sesuai dengan kebutuhan untuk memenuhi biaya studinya kelak. Tidak hanya berupa asuransi pendidikan, Anda juga bisa mempersiapkan dananya melalui tabungan pendidikan. 

Baca Juga: Tabungan Pendidikan VS Asuransi Pendidikan, Mana yang Lebih Unggul?

Hitung dan Persiapkan Dana Pendidikan Sejak Dini

Tingginya biaya kuliah kedokteran menjadi salah satu alasan mengapa jurusan yang satu ini terbilang sulit diraih. Namun hal ini tentu bukan harga mati, terutama bagi orangtua yang mau berupaya keras untuk mempersiapkannya dengan baik.

Hitung dan mulailah menata investasi pendidikan untuk anak sejak dini, agar persiapan biaya kuliah kedokteran yang tinggi ini bisa diatasi dengan baik dan tepat di masa yang akan datang. Persiapkan keuangan dengan baik dan bantu buah hati untuk mewujudkan mimpinya.

Baca Juga: Asuransi Pendidikan Terbaik untuk Anak