Kualitas ASI setiap ibu dapat berbeda-beda tergantung dari makanan yang dikonsumsinya. Berikut ini ulasan lengkapnya. Show Klikdokter.com, Jakarta ASI adalah makanan terbaik bagi bayi dan merupakan makanan satu-satunya yang dianjurkan untuk bayi usia 0-6 bulan. Begitu pentingnya kandungan nutrisi ASI menjadikan ibu menyusui harus memperhatikan asupan makanannya. Pasalnya, apa apun yang dikonsumsi akan berdampak pada kualitas ASI. Berbagai penelitian telah membuktikan adanya kaitan antara asupan makanan ibu menyusui dengan kualitas ASI yang dihasilkan. Oleh karena itu, tidak hanya saat hamil, ibu juga harus menjaga kualitas makanannya selama menyusui agar tetap dapat menyediakan nutrisi terbaik bagi bayinya. Baca Juga Bagaimana makanan bisa memengaruhi kualitas ASI?Sebenarnya kandungan ASI relatif konstan untuk setiap ibu menyusui. Hanya beberapa zat gizi tertentu yang bisa mengalami perbedaan pada tiap ibu. Karbohidrat, protein, lemak, asam folat, kalsium, zink, dan zat besi relatif konstan, karena tubuh ibu sendiri akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan zat tersebut untuk bayi. Sementara itu, kandungan lemak, vitamin A, B, C, D, dan E dapat bervariasi. Jika ibu menyusui kurang mengonsumsi lemak dan vitamin A, B, C, D, dan E, maka kandungannya di dalam ASI akan berkurang. Sementara untuk zat gizi lainnya, tubuh ibu akan berusaha untuk mencukupi kebutuhan nutrisi di dalam ASI untuk memastikan kadarnya konstan. Sehingga, kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi. Ini artinya, apabila asupan gizi ibu kurang, misalnya kalsium, otomatis kandungan kalsium di dalam ASI juga berkurang. Untuk mencegah kekurangan tersebut, ada mekanisme otomatis yang mana tubuh ibu akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan kalsium di dalam ASI tersebut. Kalsium dalam tulang ibu akan dipecah dan diambil untuk memenuhi kebutuhan kalsium bayi. Tak heran jika banyak ibu yang mengalami gangguan gigi, tulang, dan sendi pascapersalinan akibat kekurangan kalsium. Apabila asupan makanan dan gizi ibu tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi, maka otomatis tubuh ibu akan “dirombak” untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dalam ASI. Jika ini terus berlangsung, lama-kelamaan ibu juga dapat mengalami gangguan kesehatan dan kekurangan gizi. Itulah kenapa ibu menyusui harus mengonsumsi makanan dengan gizi yang cukup untuk dirinya dan juga bayinya. Pentingnya omega-3Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kadar lemak, vitamin A, D, dan B1 akan berkurang apabila asupan ibu juga kurang. Ingat, tidak semua lemak itu jahat. Ada lemak baik yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak bayi. Salah satunya adalah jenis asam lemak omega-3, yaitu DHA dan EPA. Omega-3 DHA dan EPA adalah nutrisi esensial untuk tumbuh kembang otak bayi yang optimal. Asam lemak esensial ini berfungsi untuk membantu pembentukan sel saraf di otak dan juga mielinisasi sel saraf. Pertumbuhan otak bayi mengalami masa yang paling pesat pada 1.000 hari pertama kehidupannya, yakni sejak bayi berada di dalam kandungan hingga ia berusia 2 tahun. Lewat dari yang disebut sebagai periode emas tersebut, pertumbuhan tetap berjalan, tetapi tidak sepesat periode tersebut. Selesai dari 1.000 hari pertama, otak bayi telah mencapai 80 persen kapasitas orang dewasa. Tinggal sedikit lagi pertumbuhan dan perkembangan otak yang belum selesai. Jadi, apabila bayi gagal mendapatkan nutrisi yang memadai untuk pertumbuhan otaknya selama masa itu, maka bisa dibayangkan apa yang akan terjadi pada kemampuan kognitifnya. Ibu menyusui dapat memenuhi kebutuhan omega-3 DHA dan EPA dengan mengonsumsi makanan seperti telur omega-3, ikan samon, tuna, haring, makerel, sarden, teri, dan gabus. Apabila masih juga sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka suplementasi bisa dipertimbangkan. Namun harus konsultasi dengan dokter dulu, ya! Untuk dapat memenuhi kebutuhan nutrisi baik ibu maupun bayi, ikuti panduan ini.
Catatan penting untuk ibu menyusui, apa pun yang dikonsumsi akan memengaruhi kualitas ASI. Apabila ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil, penuhi kebutuhan nutrisi masa menyusui yang dibutuhkan agar pertumbuhan dan perkembangan bayi bisa optimal dan kesehatan ibu pun tetap terjaga. (RN/RH) Menyusui Meita Fajriana | Haibunda Minggu, 17 Apr 2022 11:21 WIB caption
Jakarta - Setuju ya, Bunda, apa yang kita makan saat menyusui sangat berpengaruh kepada Si Kecil. Makanan yang bernutrisi dapat membuat Air Susu Ibu (ASI) lebih berkualitas Bunda. Lantas, apa saja makanan yang perlu Bunda konsumsi selama menyusui agar ASI berkualitas? Simak terus penjelasannya ya Bunda. Melansir dari laman Healthline, ASI penuh dengan nutrisi bergizi dan senyawa pelindung yang penting untuk perkembangan bayi Bunda. Inilah sebabnya mengapa ASI sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. "ASI merupakan sebuah hal yang menakjubkan yang dapat Anda berikan kepada bayi. Asi tidak hanya memberikan nutrisi yang baik untuk tumbuh kembang Si Kecil, namun juga menjaga daya tahan tubuh mereka," kata Miho Hatanaka ahli nutrisi yang berbasis di Amerika Serikat dikutip dari laman Healthline. Tidak mengherankan, dibutuhkan banyak energi untuk menghasilkan cairan berharga ini. Sehingga kebutuhan nutrisi ibu menyusui akan meningkat untuk memenuhi permintaan ASI dari Si Kecil.
Untuk itu, sangat penting untuk memilih makanan yang padat nutrisi dan bergizi untuk mendukung produksi ASI Bunda. Selain itu, makan makanan sehat pasca melahirkan jug dapat membantu Bunda merasa lebih baik baik secara mental maupun fisik. Karena ibu baru biasanya rentan dengan kesehatan mental dan fisik. Sebagai ibu menyusui, tubuh akan selalu aktif memproduksi ASI untuk Si Kecil. Banyak ibu menyusui merasa lapar terus-menerus, dan ini berasal dari jumlah kalori yang digunakan untuk memproduksi ASI. Sehingga, sangat penting untuk mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi untuk membantu mengisi energi tubuh Bunda. Daftar makanan yang baik dikonsumsi ibu menyusuiLantas, apa saja makanan yang baik untuk dikonsumsi saat menyusui? Ada beberapa makanan yang dapat meningkatkan suplai ASI serta membuatnya lebih berkualitas. Berikut makanan sehat untuk mendukung keberhasilan menyusui Bunda yang dilansir dari laman Parents. 1. AlpukatAlpukat adalah buah dengan nutrisi tinggi untuk ibu menyusui. Alpukat mengandung hampir 80 persen lemak dan membantu menjaga rasa kenyang selain memberi tubuh Bunda lemak yang menyehatkan jantung. Alpukat juga merupakan sumber vitamin B, vitamin K, folat, kalium, vitamin C, dan vitamin E yang baik. 2. Kacang-kacanganMakanan tinggi nutrisi lainnya untuk ibu menyusui adalah kacang-kacangan. Kacang-kacangan kaya akan mineral penting seperti zat besi, kalsium, dan seng serta vitamin K, dan vitamin B. Kacang juga merupakan sumber asam lemak esensial dan protein yang sehat. Selain kandungan nutrisinya, kacang-kacangan dianggap sebagai laktogenik yang membantu memproduksi ASI. Simak penjelasan soal pilihan makanan lain agar ASI berkualitas di halaman berikutnya ya Bunda! Bunda ingin berpuasa, simak makanan untuk ASI booster di bawah ini: (rap/rap)
Menyusui Radian Nyi Sukmasari | Haibunda Kamis, 15 Aug 2019 08:59 WIB Jakarta - Momen memberi ASI si kecil bisa jadi masa yang penuh tantangan dan suka duka bagi ibu menyusui. Nah, dalam keseharian, pernahkah Bunda yang tengah menyusui punya pertanyaan tentang bagaimana sebenarnya produksi ASI?Dijelaskan perawat anak bersertifikat Donna Murray, RN, BSN, persiapan payudara memproduksi ASI sudah dimulai bahkan sebelum seorang wanita lahir. Kemudian, berlanjut saat pubertas dan hamil. Ketika melahirkan, produksi ASI bisa berlanjut selama hitungan bulan atau tahun."Saat lahir, wanita punya semua bagian payudara tapi belum berfungsi. Setelah masa puber, hormon berubah dan jaringan penghasil ASI mulai terbangun seiring bertambahnya ukuran dan lembutnya payudara," kata Murray, dilansir Very Well Family.Saat hamil, hormon estrogen dan progesteron membuat saluran susu dan jaringan pembuat ASI tumbuh juga berkembang. Saat usia kehamilan mencapai 16 minggu, tubuh Bunda sudah mulai memproduksi ASI pertama yang disebut kolostrum yang berbentuk cairan bening atau putih dengan jumlah sedikit.Saat Bunda melahirkan, tubuh sudah siap memproduksi ASI. Tahapan ini disebut laktogenesis, Bun, yang berlangsung sejak usia kandungan 16 minggu sampai hari kedua atau ketiga setelah melahirkan. "Saat bayi lahir, plasenta sudah tidak ada. Alhasil, hormon progesteron dan estrogen menurun, sedangkan hormon prolaktin meningkat dan memberi sinyal pada otak untuk memproduksi ASI," papar Murray.
Dari sisi psikologis, kata Ameetha, anak umur dua tahun sudah mulai masuk fase mandiri. Nah, ketika dia masih menyusu bisa saja anak enggak terlatih mandiri kan? Maka dari itu, jelang anak umur dua tahun, Ameetha menyarankan Bunda untuk mulai menyapih anak secara bertahap dan tidak memaksa, sehingga Weaning With Love (WWL) bisa diterapkan. Bunda, ketahui juga asupan yang bisa bantu perbanyak jumlah ASI, di video ini: (rdn/muf)link telah dicopy menyusui asi kesehatan bayi produksi asi berkurang ibu menyusui
Pantau terus tumbuh kembang Si Kecil setiap bulannya hanya di Aplikasi HaiBunda!
ARTIKEL TERKAIT
FOTO TERKAIT
TERPOPULER
Ayo sharing bersama HaiBunda Squad dan ikuti Live Chat langsung bersama pakar, Bun! Gabung sekarang di Aplikasi HaiBunda!
REKOMENDASI
|