Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

KOMPAS.com - Tradisi mudik Lebaran tahun ini akhirnya bisa dilakukan setelah dua tahun sebelumnya terkendala akibat kondisi pandemi Covid-19.

Beberapa rute perjalanan di dari Jakarta ke Padang akan dibanjiri perantau yang akan menggunakan berbagai moda transportasi.

Baca juga: Daftar Bus Jakarta-Padang dan Harga Tiketnya untuk Mudik 2022

Selain mempersiapkan diri dengan melakukan vaksinasi booster, perhitungan biaya transportasi dari ibu kota sampai ke kampung halaman juga menjadi sorotan.

Berikut adalah perbandingan perkiraan biaya mudik dari Jakarta ke Padang dengan mobil pribadi, bus, dan pesawat.

Video Rekomendasi

Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

Baca juga: Super Air Jet Tawarkan Rute Jakarta-Padang PP, Harga Mulai Rp 547.000

Perkiraan Biaya Mudik Jakarta-Padang dengan Mobil Pribadi

Perjalanan dengan mobil pribadi dengan rute Jakarta-Padang dimulai dari ruas tol Jakarta-Tangerang, ruas tol Tangerang-Merak, menyeberang dengan kapal feri di Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni, tol Bakauheni-Terbanggi Besar, tol Kayu Agung-Palembang dan dilanjutkan melalui jalan raya menuju Padang.

Baca juga: Pemkot Padang Imbau Perusahaan Bayar THR Sebelum H-7 Lebaran

Total waktu perjalanan rute Jakarta-Padang dengan mobil pribadi adalah sekitar 28 jam apabila lalu lintas lancar.

Adapun biaya mudik dengan mobil pribadi yang harus diperhitungkan adalah tarif tol, tarif penyeberangan, dan biaya bensin Jakarta-Padang.

Dari rincian tarif pada tiap ruas tol, perkiraan total tarif tol Jakarta - Padang untuk jenis kendaraan golongan I adalah Rp 162.000.

Sementara biaya penyeberangan untuk kendaraan golongan IV A dengan kapal feri di Pelabuhan Merak-Pelabuhan Bakauheni adalah RP 419.000

Selanjutnya, dengan jarak Jakarta-Padang sekitar 1.344,7 kilometer dan harga BBM Pertamax yang kini naik menjadi Rp 12.500 per liter, maka biaya bensin Jakarta-Padang kurang lebih Rp 1.200.625.

Hal ini mempertimbangkan konsumsi BBM mobil keluarga yang diasumsikan rata-rata adalah sekitar 1:15 kpl.

Total biaya mudik Jakarta-Padang dengan mobil pribadi adalah sekitar Rp 1.781.625.

Dengan begitu apabila menggunakan sebuah kendaran dengan empat penumpang, maka rata-rata biaya mudik yang dikeluarkan per orang jika dibulatkan adalah sekitar Rp 445.500.

Perkiraan Biaya Mudik Jakarta-Padang dengan Bus

Masih melalui jalur darat, moda transportasi bus rute Jakarta - Padang masih diminati karena keterjangkauannya ke daerah-daerah tujuan.

Adapun waktu tempuh bus rute Jakarta-Padang adalah sekitar 32-36 jam apabila lalu lintas lancar, dengan mempertimbangkan adanya beberapa titik pemberhentian penumpang.

Berdasar penelusuran melalui situs booking tiket online, tarif bus Jakarta-Padang untuk tiap PO memang cukup beragam.

Tarif bus Jakarta-Padang diketahui berkisar antara Rp 400.000 hingga Rp 630.000 untuk bus eksekutif.

Perkiraan Biaya Mudik Jakarta-Padang dengan Pesawat

Moda transportasi pesawat juga dipilih masyarakat karena mengedepankan sisi kenyamanan penumpang dan waktu tempuh yang jauh lebih singkat.

Adapun lama perjalanan pesawat rute Jakarta-Padang hampir berkisar antara 1 jam 35 menit hingga 2 jam.

Berdasar penelusuran melalui situs tiket online, tarif kereta api Jakarta-Padang berkisar antara Rp 585.900 untuk kelas ekonomi hingga Rp 4.841.400 untuk kelas bisnis.

Kesimpulan

Dari perbandingan tersebut terlihat bahwa biaya mudik Jakarta-Padang dengan menggunakan bus memang bisa lebih murah dibanding dengan mobil pribadi atau pesawat.

Tentunya tarif di atas belum mempertimbangkan ketersediaan tiket dengan harga batas bawah maupun biaya lain seperti transportasi dari dan ke terminal atau bandara.

Namun perkiraan biaya ini bisa jadi pertimbangan untuk mempertimbangkan cara mudik dari Jakarta ke Padang tahun ini sesuai dengan budget yang dimiliki.

Sumber:
traveloka.com,kompas.com, dantravel.kompas.com

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Wisatawan KM. Lawit ke Karimunjawa foto gembira (Dok. Pelni)

Naik kapal laut ke Padang saat ini menjadi spesial. Pasalnya satu-satunya pelayaran ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli yang dilayani perusahaan BUMN, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI pelayaran regulernya sudah dihentikan sejak 7 tahun silam. Kapal PELNI  hanya dioperasikan 2 kali dalam setahun.  PELNI akan mengoperasikan KM. Lawit ke Padang Sumatera Barat, Sibolga  dan Gunung Sitoli, Sumatera Utara menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

KM. Lawit dari Haluan (Dok. Pelni)

Berkembangnya dunia penerbangan dengan hadir swasta yang mendorong tarif penerbangan lebih terjangkau mendorong orang memilih pesawat dibanding naik kapal laut atau bus dari Jakarta ke Padang. Disamping tarifnya sudah terjangkau masyarakat, pesawat udara memberikan waktu lebih cepat dibanding kapal laut maupun bus antar kota.

Meskipun pelayaran kapal PELNI ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli dilakukan  setiap tahun  menjelang Natal dan setelah Tahun Baru. KM. Lawit akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Rabu (19/12-2018) pukul 19.00 WIB kapal PELNI memiki history, kenangan masa lalu yang indah bagi perantau Minang di Jabaodetabek, Jawa Barat dan kota-kota di Jawa.

Para pejabat tinggi negara, BUMN, penyiar TV  dan perusahaan swasta tak sedikit dari tanah Minang. Pada masa kuliah atau memulai merintis usaha di tahun 1980-an mereka pengguna kapal PELNI. Setelah sukses, naik kapal menjadi tidak efisien, sehingga kapal PELNI tidak dioperasikan lagi ke Padang karena sedikitnya penumpang. 

Hingga pukul 13.00 tadi siang pemesan tiket KM. Lawit sudah 499 orang, rincianya ke Padang hanya 14 orang, ke Sibolga 51 orang dan terbanyak ke Gunung Sitoli sebanyak 434 orang. Kapasitas KM. Lawit bisa mengangkut 1000 orang. bagi anda yang mau naik kapal buatan Jerman ini besok pagimasih bisa beli tiket dan berangkat pukul 19.00 WIB.

Menjelang akhir tahun kapal PELNI kembali hadir untuk menghadirkan angkutan nostalgia yang akan dioperasikan pada   angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) transportasi laut akan berlangsung selama  22 hari  mulai hari ini, Selasa (18/12-2018) hingga Selasa (8/1-2019), PELNI menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan  kapal perintis sebanyak 52 unit kapal. 

Dari 26 kapal tersebut PELNI menambah frekuensi dengan rerouting dan deviasi, sehingga pada Nataru PELNI mengoperasikan 13 kapal reguler, mererouting 9 kapal tipe 3000 dan tipe  2000 pax, 2 kapal tipe 1000 pax serta 2 kapal tipe 500 pax. Salah satu trayek rerouting KM. Lawit melayari ke Padang, Sibolga  dan Gunung Sitoli.

Pengoperasian KM. Lawit ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli sudah rutin dilakukan PELNI, hanya saja pengoperasianya setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. PELNI menyiapkan KM. Lawit untuk melayani warga ke Padang dan Gunung Sitoli. Semoga bisa untuk mengenang masa perjuangan warga Padang dan Gunung Sitoli pada awal merantau ke Jakarta di masa kuliah dan mengawali usaha.

KM. Lawit merupakan kapal tipe 1000 pax berkapasitas 1000 penumpang. Pada rute reguler KM. Lawit melayani pelayaran dari Tanjung Priok-Tanjung Pandan-Pontianak-Surabaya-Semarang-Karimunjawa PP. Pada masa angkutan Nataru kapal kami tambah rutenya ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli.

Pemberangkatan pertama KM. Lawit sebelum Natal dari Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (19/12) malam pukul 19.00. tiba di Padang, Sabtu (22/12 pukul 08.00 berangkat ke  Sibolga pukul 11.00, tiba Minggu (23/12) pukul 10.00 menuju Gunung Sitoli berangkat pukul Minggu (23/12) pukul 21.00.  pukul 23.00 tiba di Padang Senin (24/12) pukul 23.00 berangkat Selasa (25/12) pukul 02.00 dan tiba kembali di Tanjung Priok, Kamis (27/12-2018) pukul 15.00.


Page 2

Naik kapal laut ke Padang saat ini menjadi spesial. Pasalnya satu-satunya pelayaran ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli yang dilayani perusahaan BUMN, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI pelayaran regulernya sudah dihentikan sejak 7 tahun silam. Kapal PELNI  hanya dioperasikan 2 kali dalam setahun.  PELNI akan mengoperasikan KM. Lawit ke Padang Sumatera Barat, Sibolga  dan Gunung Sitoli, Sumatera Utara menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

KM. Lawit dari Haluan (Dok. Pelni)

Berkembangnya dunia penerbangan dengan hadir swasta yang mendorong tarif penerbangan lebih terjangkau mendorong orang memilih pesawat dibanding naik kapal laut atau bus dari Jakarta ke Padang. Disamping tarifnya sudah terjangkau masyarakat, pesawat udara memberikan waktu lebih cepat dibanding kapal laut maupun bus antar kota.

Meskipun pelayaran kapal PELNI ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli dilakukan  setiap tahun  menjelang Natal dan setelah Tahun Baru. KM. Lawit akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Rabu (19/12-2018) pukul 19.00 WIB kapal PELNI memiki history, kenangan masa lalu yang indah bagi perantau Minang di Jabaodetabek, Jawa Barat dan kota-kota di Jawa.

Para pejabat tinggi negara, BUMN, penyiar TV  dan perusahaan swasta tak sedikit dari tanah Minang. Pada masa kuliah atau memulai merintis usaha di tahun 1980-an mereka pengguna kapal PELNI. Setelah sukses, naik kapal menjadi tidak efisien, sehingga kapal PELNI tidak dioperasikan lagi ke Padang karena sedikitnya penumpang. 

Hingga pukul 13.00 tadi siang pemesan tiket KM. Lawit sudah 499 orang, rincianya ke Padang hanya 14 orang, ke Sibolga 51 orang dan terbanyak ke Gunung Sitoli sebanyak 434 orang. Kapasitas KM. Lawit bisa mengangkut 1000 orang. bagi anda yang mau naik kapal buatan Jerman ini besok pagimasih bisa beli tiket dan berangkat pukul 19.00 WIB.

Menjelang akhir tahun kapal PELNI kembali hadir untuk menghadirkan angkutan nostalgia yang akan dioperasikan pada   angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) transportasi laut akan berlangsung selama  22 hari  mulai hari ini, Selasa (18/12-2018) hingga Selasa (8/1-2019), PELNI menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan  kapal perintis sebanyak 52 unit kapal. 

Dari 26 kapal tersebut PELNI menambah frekuensi dengan rerouting dan deviasi, sehingga pada Nataru PELNI mengoperasikan 13 kapal reguler, mererouting 9 kapal tipe 3000 dan tipe  2000 pax, 2 kapal tipe 1000 pax serta 2 kapal tipe 500 pax. Salah satu trayek rerouting KM. Lawit melayari ke Padang, Sibolga  dan Gunung Sitoli.

Pengoperasian KM. Lawit ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli sudah rutin dilakukan PELNI, hanya saja pengoperasianya setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. PELNI menyiapkan KM. Lawit untuk melayani warga ke Padang dan Gunung Sitoli. Semoga bisa untuk mengenang masa perjuangan warga Padang dan Gunung Sitoli pada awal merantau ke Jakarta di masa kuliah dan mengawali usaha.

KM. Lawit merupakan kapal tipe 1000 pax berkapasitas 1000 penumpang. Pada rute reguler KM. Lawit melayani pelayaran dari Tanjung Priok-Tanjung Pandan-Pontianak-Surabaya-Semarang-Karimunjawa PP. Pada masa angkutan Nataru kapal kami tambah rutenya ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli.

Pemberangkatan pertama KM. Lawit sebelum Natal dari Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (19/12) malam pukul 19.00. tiba di Padang, Sabtu (22/12 pukul 08.00 berangkat ke  Sibolga pukul 11.00, tiba Minggu (23/12) pukul 10.00 menuju Gunung Sitoli berangkat pukul Minggu (23/12) pukul 21.00.  pukul 23.00 tiba di Padang Senin (24/12) pukul 23.00 berangkat Selasa (25/12) pukul 02.00 dan tiba kembali di Tanjung Priok, Kamis (27/12-2018) pukul 15.00.


Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

Lihat Trip Selengkapnya


Page 3

Naik kapal laut ke Padang saat ini menjadi spesial. Pasalnya satu-satunya pelayaran ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli yang dilayani perusahaan BUMN, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI pelayaran regulernya sudah dihentikan sejak 7 tahun silam. Kapal PELNI  hanya dioperasikan 2 kali dalam setahun.  PELNI akan mengoperasikan KM. Lawit ke Padang Sumatera Barat, Sibolga  dan Gunung Sitoli, Sumatera Utara menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

KM. Lawit dari Haluan (Dok. Pelni)

Berkembangnya dunia penerbangan dengan hadir swasta yang mendorong tarif penerbangan lebih terjangkau mendorong orang memilih pesawat dibanding naik kapal laut atau bus dari Jakarta ke Padang. Disamping tarifnya sudah terjangkau masyarakat, pesawat udara memberikan waktu lebih cepat dibanding kapal laut maupun bus antar kota.

Meskipun pelayaran kapal PELNI ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli dilakukan  setiap tahun  menjelang Natal dan setelah Tahun Baru. KM. Lawit akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Rabu (19/12-2018) pukul 19.00 WIB kapal PELNI memiki history, kenangan masa lalu yang indah bagi perantau Minang di Jabaodetabek, Jawa Barat dan kota-kota di Jawa.

Para pejabat tinggi negara, BUMN, penyiar TV  dan perusahaan swasta tak sedikit dari tanah Minang. Pada masa kuliah atau memulai merintis usaha di tahun 1980-an mereka pengguna kapal PELNI. Setelah sukses, naik kapal menjadi tidak efisien, sehingga kapal PELNI tidak dioperasikan lagi ke Padang karena sedikitnya penumpang. 

Hingga pukul 13.00 tadi siang pemesan tiket KM. Lawit sudah 499 orang, rincianya ke Padang hanya 14 orang, ke Sibolga 51 orang dan terbanyak ke Gunung Sitoli sebanyak 434 orang. Kapasitas KM. Lawit bisa mengangkut 1000 orang. bagi anda yang mau naik kapal buatan Jerman ini besok pagimasih bisa beli tiket dan berangkat pukul 19.00 WIB.

Menjelang akhir tahun kapal PELNI kembali hadir untuk menghadirkan angkutan nostalgia yang akan dioperasikan pada   angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) transportasi laut akan berlangsung selama  22 hari  mulai hari ini, Selasa (18/12-2018) hingga Selasa (8/1-2019), PELNI menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan  kapal perintis sebanyak 52 unit kapal. 

Dari 26 kapal tersebut PELNI menambah frekuensi dengan rerouting dan deviasi, sehingga pada Nataru PELNI mengoperasikan 13 kapal reguler, mererouting 9 kapal tipe 3000 dan tipe  2000 pax, 2 kapal tipe 1000 pax serta 2 kapal tipe 500 pax. Salah satu trayek rerouting KM. Lawit melayari ke Padang, Sibolga  dan Gunung Sitoli.

Pengoperasian KM. Lawit ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli sudah rutin dilakukan PELNI, hanya saja pengoperasianya setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. PELNI menyiapkan KM. Lawit untuk melayani warga ke Padang dan Gunung Sitoli. Semoga bisa untuk mengenang masa perjuangan warga Padang dan Gunung Sitoli pada awal merantau ke Jakarta di masa kuliah dan mengawali usaha.

KM. Lawit merupakan kapal tipe 1000 pax berkapasitas 1000 penumpang. Pada rute reguler KM. Lawit melayani pelayaran dari Tanjung Priok-Tanjung Pandan-Pontianak-Surabaya-Semarang-Karimunjawa PP. Pada masa angkutan Nataru kapal kami tambah rutenya ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli.

Pemberangkatan pertama KM. Lawit sebelum Natal dari Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (19/12) malam pukul 19.00. tiba di Padang, Sabtu (22/12 pukul 08.00 berangkat ke  Sibolga pukul 11.00, tiba Minggu (23/12) pukul 10.00 menuju Gunung Sitoli berangkat pukul Minggu (23/12) pukul 21.00.  pukul 23.00 tiba di Padang Senin (24/12) pukul 23.00 berangkat Selasa (25/12) pukul 02.00 dan tiba kembali di Tanjung Priok, Kamis (27/12-2018) pukul 15.00.


Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

Lihat Trip Selengkapnya


Page 4

Naik kapal laut ke Padang saat ini menjadi spesial. Pasalnya satu-satunya pelayaran ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli yang dilayani perusahaan BUMN, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI pelayaran regulernya sudah dihentikan sejak 7 tahun silam. Kapal PELNI  hanya dioperasikan 2 kali dalam setahun.  PELNI akan mengoperasikan KM. Lawit ke Padang Sumatera Barat, Sibolga  dan Gunung Sitoli, Sumatera Utara menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

KM. Lawit dari Haluan (Dok. Pelni)

Berkembangnya dunia penerbangan dengan hadir swasta yang mendorong tarif penerbangan lebih terjangkau mendorong orang memilih pesawat dibanding naik kapal laut atau bus dari Jakarta ke Padang. Disamping tarifnya sudah terjangkau masyarakat, pesawat udara memberikan waktu lebih cepat dibanding kapal laut maupun bus antar kota.

Meskipun pelayaran kapal PELNI ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli dilakukan  setiap tahun  menjelang Natal dan setelah Tahun Baru. KM. Lawit akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Rabu (19/12-2018) pukul 19.00 WIB kapal PELNI memiki history, kenangan masa lalu yang indah bagi perantau Minang di Jabaodetabek, Jawa Barat dan kota-kota di Jawa.

Para pejabat tinggi negara, BUMN, penyiar TV  dan perusahaan swasta tak sedikit dari tanah Minang. Pada masa kuliah atau memulai merintis usaha di tahun 1980-an mereka pengguna kapal PELNI. Setelah sukses, naik kapal menjadi tidak efisien, sehingga kapal PELNI tidak dioperasikan lagi ke Padang karena sedikitnya penumpang. 

Hingga pukul 13.00 tadi siang pemesan tiket KM. Lawit sudah 499 orang, rincianya ke Padang hanya 14 orang, ke Sibolga 51 orang dan terbanyak ke Gunung Sitoli sebanyak 434 orang. Kapasitas KM. Lawit bisa mengangkut 1000 orang. bagi anda yang mau naik kapal buatan Jerman ini besok pagimasih bisa beli tiket dan berangkat pukul 19.00 WIB.

Menjelang akhir tahun kapal PELNI kembali hadir untuk menghadirkan angkutan nostalgia yang akan dioperasikan pada   angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) transportasi laut akan berlangsung selama  22 hari  mulai hari ini, Selasa (18/12-2018) hingga Selasa (8/1-2019), PELNI menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan  kapal perintis sebanyak 52 unit kapal. 

Dari 26 kapal tersebut PELNI menambah frekuensi dengan rerouting dan deviasi, sehingga pada Nataru PELNI mengoperasikan 13 kapal reguler, mererouting 9 kapal tipe 3000 dan tipe  2000 pax, 2 kapal tipe 1000 pax serta 2 kapal tipe 500 pax. Salah satu trayek rerouting KM. Lawit melayari ke Padang, Sibolga  dan Gunung Sitoli.

Pengoperasian KM. Lawit ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli sudah rutin dilakukan PELNI, hanya saja pengoperasianya setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. PELNI menyiapkan KM. Lawit untuk melayani warga ke Padang dan Gunung Sitoli. Semoga bisa untuk mengenang masa perjuangan warga Padang dan Gunung Sitoli pada awal merantau ke Jakarta di masa kuliah dan mengawali usaha.

KM. Lawit merupakan kapal tipe 1000 pax berkapasitas 1000 penumpang. Pada rute reguler KM. Lawit melayani pelayaran dari Tanjung Priok-Tanjung Pandan-Pontianak-Surabaya-Semarang-Karimunjawa PP. Pada masa angkutan Nataru kapal kami tambah rutenya ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli.

Pemberangkatan pertama KM. Lawit sebelum Natal dari Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (19/12) malam pukul 19.00. tiba di Padang, Sabtu (22/12 pukul 08.00 berangkat ke  Sibolga pukul 11.00, tiba Minggu (23/12) pukul 10.00 menuju Gunung Sitoli berangkat pukul Minggu (23/12) pukul 21.00.  pukul 23.00 tiba di Padang Senin (24/12) pukul 23.00 berangkat Selasa (25/12) pukul 02.00 dan tiba kembali di Tanjung Priok, Kamis (27/12-2018) pukul 15.00.


Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

Lihat Trip Selengkapnya


Page 5

Naik kapal laut ke Padang saat ini menjadi spesial. Pasalnya satu-satunya pelayaran ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli yang dilayani perusahaan BUMN, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - PELNI pelayaran regulernya sudah dihentikan sejak 7 tahun silam. Kapal PELNI  hanya dioperasikan 2 kali dalam setahun.  PELNI akan mengoperasikan KM. Lawit ke Padang Sumatera Barat, Sibolga  dan Gunung Sitoli, Sumatera Utara menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

KM. Lawit dari Haluan (Dok. Pelni)

Berkembangnya dunia penerbangan dengan hadir swasta yang mendorong tarif penerbangan lebih terjangkau mendorong orang memilih pesawat dibanding naik kapal laut atau bus dari Jakarta ke Padang. Disamping tarifnya sudah terjangkau masyarakat, pesawat udara memberikan waktu lebih cepat dibanding kapal laut maupun bus antar kota.

Meskipun pelayaran kapal PELNI ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli dilakukan  setiap tahun  menjelang Natal dan setelah Tahun Baru. KM. Lawit akan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Rabu (19/12-2018) pukul 19.00 WIB kapal PELNI memiki history, kenangan masa lalu yang indah bagi perantau Minang di Jabaodetabek, Jawa Barat dan kota-kota di Jawa.

Para pejabat tinggi negara, BUMN, penyiar TV  dan perusahaan swasta tak sedikit dari tanah Minang. Pada masa kuliah atau memulai merintis usaha di tahun 1980-an mereka pengguna kapal PELNI. Setelah sukses, naik kapal menjadi tidak efisien, sehingga kapal PELNI tidak dioperasikan lagi ke Padang karena sedikitnya penumpang. 

Hingga pukul 13.00 tadi siang pemesan tiket KM. Lawit sudah 499 orang, rincianya ke Padang hanya 14 orang, ke Sibolga 51 orang dan terbanyak ke Gunung Sitoli sebanyak 434 orang. Kapasitas KM. Lawit bisa mengangkut 1000 orang. bagi anda yang mau naik kapal buatan Jerman ini besok pagimasih bisa beli tiket dan berangkat pukul 19.00 WIB.

Menjelang akhir tahun kapal PELNI kembali hadir untuk menghadirkan angkutan nostalgia yang akan dioperasikan pada   angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru) transportasi laut akan berlangsung selama  22 hari  mulai hari ini, Selasa (18/12-2018) hingga Selasa (8/1-2019), PELNI menyiapkan 26 armada trayek Nusantara dan  kapal perintis sebanyak 52 unit kapal. 

Dari 26 kapal tersebut PELNI menambah frekuensi dengan rerouting dan deviasi, sehingga pada Nataru PELNI mengoperasikan 13 kapal reguler, mererouting 9 kapal tipe 3000 dan tipe  2000 pax, 2 kapal tipe 1000 pax serta 2 kapal tipe 500 pax. Salah satu trayek rerouting KM. Lawit melayari ke Padang, Sibolga  dan Gunung Sitoli.

Pengoperasian KM. Lawit ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli sudah rutin dilakukan PELNI, hanya saja pengoperasianya setiap menjelang Natal dan Tahun Baru. PELNI menyiapkan KM. Lawit untuk melayani warga ke Padang dan Gunung Sitoli. Semoga bisa untuk mengenang masa perjuangan warga Padang dan Gunung Sitoli pada awal merantau ke Jakarta di masa kuliah dan mengawali usaha.

KM. Lawit merupakan kapal tipe 1000 pax berkapasitas 1000 penumpang. Pada rute reguler KM. Lawit melayani pelayaran dari Tanjung Priok-Tanjung Pandan-Pontianak-Surabaya-Semarang-Karimunjawa PP. Pada masa angkutan Nataru kapal kami tambah rutenya ke Padang, Sibolga dan Gunung Sitoli.

Pemberangkatan pertama KM. Lawit sebelum Natal dari Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (19/12) malam pukul 19.00. tiba di Padang, Sabtu (22/12 pukul 08.00 berangkat ke  Sibolga pukul 11.00, tiba Minggu (23/12) pukul 10.00 menuju Gunung Sitoli berangkat pukul Minggu (23/12) pukul 21.00.  pukul 23.00 tiba di Padang Senin (24/12) pukul 23.00 berangkat Selasa (25/12) pukul 02.00 dan tiba kembali di Tanjung Priok, Kamis (27/12-2018) pukul 15.00.


Berapa lama naik kapal dari jakarta ke padang

Lihat Trip Selengkapnya