Berapa lama rambut rontok setelah covid

Studi temukan banyak pasien alami kerontokan rambut berlebihan setelah pulih.

Ahad , 16 Jan 2022, 00:40 WIB

www.freepik.com.

Studi temukan banyak pasien alami kerontokan rambut berlebihan setelah pulih.

Rep: Meiliza Laveda Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter mengidentifikasi gejala baru di antara pasien Covid-19, yaitu rambut rontok. Menurut Pusat Medis Universitas Hackensack Amerika Serikat yang merawat banyak pasien Covid-19 di New Jersey, banyak pasien yang mengalami kerontokan rambut berlebihan setelah terinfeksi virus dan pulih dari gejala primer.

Baca Juga

Dokter Kulit Alexis Young mengatakan dalam sebuah pernyataan, kerontokan rambut biasanya dimulai beberapa pekan hingga tiga bulan setelah infeksi. Biasanya, kerontokan rambut terjadi selama enam hingga sembilan bulan. Namun, di beberapa kasus lain, itu dapat berlangsung berbeda setiap individu. Yang jelas, kerontokan rambut terutama terjadi pada pasien jarak jauh.

“Saya menghabiskan enam hari di rumah sakit dan dirawat karena virus. Beberapa pekan setelah saya pulang, rambut saya mulai rontok,” kata Eks Pasien Paula Diaz. Momen tersebut sangat menghancurkan dirinya karena ia memiliki rambut yang tebal.

Young menjelaskan kerontokan rambut terjadi karena peradangan yang terlalu aktif di dalam tubuh. “Peradangan dapat menyebabkan perubahan siklus rambut,” kata Young, dikutip Fortune, Ahad (16/1/2022).

Rambut rontok adalah gejala terbaru dalam daftar efek Covid-19 yang tak terduga dan terus bertambah. Awal bulan ini, dokter di Mayo Clinic mencatat pasien dengan varian Omicron menderita keringat malam.

Rumah sakit mencatat 22 persen pasien yang dirawat karena Covid-19 mengalami kerontokan rambut beberapa bulan setelah dipulangkan. Musim panas lalu, 79 persen anggota Institute of Trichologists Inggris mengatakan mereka telah melihat kasus kerontokan rambut setelah Covid-19 di klinik mereka.

Dalam hal ini, inti masalahnya bisa karena stres. “Rambut rontok setelah situasi stres bukanlah hal yang aneh. Orang dapat mengalami kerontokan rambut setelah melahirkan atau operasi besar dan kami sekarang melihat hasil yang sama setelah infeksi Covid-19 pada beberapa orang,” ujar Young.

Dermatologis di Texas telah melihat gejala pasca Covid-19 yang secara resmi dikenal sebagai telogen effluvium. Dia mengatakan siklus pertumbuhan rambut akan diatur ulang dalam waktu satu setengah tahun.

Sementara itu, pasien yang mengalami kerontokan rambut setelah Covid-19 dapat meningkatkan penyerapan vitamin mereka dan mengelola stres serta diet untuk mencoba mengendalikan kondisi tersebut. 

“Pandemi COVID-19 hingga saat ini masih belum berakhir. Setelah sembuh, ternyata masih ada efek jangka panjang yang dirasakan oleh sebagian penyintas. Salah satunya adalah kerontokan rambut. Lantas, apa yang menjadi alasan rambut rontok pasca infeksi COVID-19?”

Halodoc, Jakarta – Infeksi COVID-19 yang hingga kini belum juga tuntas membuat seluruh orang waspada dengan gejala yang ditimbulkan. Namun, belum banyak yang tahu perihal dampak yang bisa saja terjadi setelah sembuh dari infeksi virus tersebut. Salah satunya adalah soal kerontokan rambut. Kondisi tersebut dialami oleh banyak penyintas, setelah dinyatakan sembuh dari infeksi COVID-19. Berikut ini alasan mengapa rambut rontok pasca infeksi COVID-19.

Baca juga: Waspadai Bahaya Lalilulelo Pasca COVID-19

Dipicu Berbagai Faktor

Meski sebelumnya tidak pernah mengalami kasus rambut rontok, kondisi tersebut bisa saja terjadi setelah kamu terinfeksi COVID-19. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormon dalam tubuh, obat-obatan yang dikonsumsi, serta tingkat stres yang tinggi. Kerontokan rambut dalam kasus ini disebut dengan istilah telogen effluvium (rambut rontok secara mendadak).

Saat jatuh sakit, seseorang pasti akan mengalami stres. Nah, kondisi tersebut membuat rambut memasuki fase istirahat, yaitu tidak tumbuh atau berkembang. Hal tersebut dilakukan agar tubuh dapat fokus pada proses penyembuhan penyakit. Ketika sudah sembuh, rambut pun menyiapkan proses pertumbuhannya kembali. Pertumbuhan rambut baru akan mendorong rambut yang sudah ada, sehingga kerontokan pun terjadi.

Meskipun masalah kerontokan tersebut biasanya bersifat sementara, tetapi sangat memengaruhi rasa percaya diri seseorang. Umumnya, rambut rontok pasca COVID-19 terjadi dalam 3-6 bulan setelah dinyatakan benar-benar sembuh. Perlu diketahui bahwa bukan hanya penyintas COVID-19 saja yang bisa mengalami kerontokan rambut, orang-orang yang cemas berlebihan akibat berita terkait dengan virus corona bisa saja mengalami hal tersebut.

Baca juga: Ketahui Tanda COVID-19 Sudah Menyebar di Paru-Paru

Dialami oleh Sebagian Besar Penyintas

Rambut rontok pasca infeksi COVID-19 menjadi perhatian banyak orang. Pasalnya, banyak orang yang tidak mengalami kondisi tersebut sebelumnya. Selain itu, rambut rontok pasca infeksi COVID-19 menjadi hal yang terlihat aneh, mengingat virus hanya menyerang saluran pernapasan, dan umumnya berdampak pada organ paru-paru saja. Jadi, ketika dampaknya terjadi pada rambut, hal tersebut yang memicu banyak pertanyaan.

Oleh karena itu, meski tidak mudah, tapi sebaiknya kelolalah stres dengan baik. Pasalnya, semakin berat tingkat stres yang dialami, maka semakin banyak pula kerontokan rambut yang dialami. 

Salah satu cara ampuh untuk mengatasinya adalah dengan mengelola emosi negatif, seperti rasa cemas dan stres berlebihan dengan sebaik-baiknya. Jika sudah berhasil dilakukan, maka hanya butuh waktu 1-3 bulan agar kerontokan rambut berhenti.

Jika kondisi tersebut tidak juga membuahkan hasil, kamu bisa mengatasinya dengan menggunakan produk sampo atau vitamin rambut yang mampu menunjang pertumbuhan rambut. Gunakan produk yang tepat dan sesuai kebutuhan. Karena jika tidak, alih-alih membaik, kerontokan rambut justru bisa saja semakin parah. Selain itu, jangan terlalu sering menguncir rambut dan mengeringkan dengan hair dryer.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Vaksin COVID-19 dalam Tubuh?

Jika rambut rontok pasca infeksi COVID-19 sudah membuat botak di sebagian kulit kepala, hal tersebut menandakan kerontokan sudah tidak terkendali. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan adalah mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc.

Referensi: Healthline. Diakses pada 2021. COVID-19 Survivors Are Losing Their Hair — Here’s Why. Times of India. Diakses pada 2021. Losing hair post COVID? Here’s what doctors want you to know. American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2021. CAN COVID-19 CAUSE HAIR LOSS?

Beberapa orang yang sembuh dari covid-19 biasanya mengalami kerontokan rambut. Lantas, apakah ini menjadi salah satu efek pasca covid-19?

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arthur S., SpKK, FINSDV menjelaskan rambut rontok yang terjadi pada para penyintas covid-19 tidak termasuk pada gejala penyakit tersebut.

"Banyak penyintas covid yang mengeluhkan hal ini bahkan setelah berbulan-bulan sembuh. Sejauh ini, rambut rontok tidak termasuk gejala covid. Tapi dianggap sebagai efek bonus dari covid," tulis dr. Arthur di instagram @dokterkulitkucom, Rabu (1/9)

Dr. Arthur menjelaskan ada beberapa faktor terjadinya kerontokan rambut pada para penyintas covid-19 di antaranya adalah stres. "Kerontokan pada penyintas covid, bisa disebabkan karena stres. Bisa juga karena shock pada tubuh. Ketika kita sakit atau sistem tubuh mengalami shock, tubuh langsung melakukan PPKM dan lockdown. Semua fungsi yang dianggap kurang penting akan langsung dihentikan dan tubuh hanya akan fokus pada yang penting-penting aja," lanjutnya.

Shock pada tubuh inilah sebagai salah satu penyebab kerontokan rambut. Dalam postingannya tersebut, dijelaskan juga bahwa menurut beberapa penelitian awal, kerontokan rambut pasca covid-19 dapat terjadi hingga sekitar 300 lembar per hari dan dapat terus rontok hingga sekitar enam bulan.

"Tetapi, perlu diingat jika kerontokan ini hanya bersifat sementara dan nantinya rambut akan kembali seperti semula." Selain itu, dr. Arthur juga menyarankan untuk para penyintas covid-19 yang mengalami kerontokan rambut untuk berfokus mengatur kadar stres dan memastikan asupan yang baik. Akan tetapi, jika merasa terganggu dapat dikonsultasikan dengan dokter. (M-4)

Rambut rontok setelah pulih dari Covid-19.

GridHEALTH.id - Rambut rontok menjadi masalah yang umum dialami oleh banyak orang.

Di tengah pandemi seperti saat ini, hal tersebut dikaitkan dengan Covid-19. Pasalnya, sejumlah penyintas Covid-19 mengaku mengalami kerontokan rambut setelah sembuh.

Dilansir dari Tribunnews.com yang mengutip grup Facebook Survivor Covid-19, Senin (15/11/2021), beberapa orang mengeluhkan rambutnya rontok setelah pulih dari infeksi tersebut.

Baca Juga: Fakta; Mereka yang Enggan Divaksin Covid-19 Abai Terhadap Prokes

“Yang pasca covid, efek rambut rontok ada gak..? Butuh berapa lama untuk pertumbuhan rambut? Makasih,” ujar seorang warganet.

Apakah benar Covid-19 dapat menyebabkan rambut menjadi rontok?

Rambut yang rontok setelah sembuh dari Covid-19, sebenarnya berkaitan salah satu gejala yang terjadi ketika terinfeksi oleh virus tersebut.

Baca Juga: Tak Hanya Bikin Sengsara, Tidak Ikut Vaksin Covid-19 Juga Bisa Buat Hidup Kesepian

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA