Berapa lama transfer uang antar bank

Proses transfer berbeda bank berapa lama ya? Pertanyaan yang kerap kali ditanyakan kepada saya. Terlebih bagi freelancer termasuk saya, momen menunggu pembayaran dari pemberi kerja adalah momen menegangkan. Kabar dari bagian keuangan perihal dimulai proses pembayaran, bagaikan menemukan oase di tengah padang gurun yang gersang. Namun, setelah ditunggu-tunggu seraya, memerika mutasi rekening. Kerapkali berujung pada di-PHP-in. Katanya sudah ditransfer, kok belum masuk juga ya? Jangan-jangan bagian keuangannya belum memproses. Perasaan menjadi gundah gulana dan galau, tagihan sudah "mengantri" untuk dibayarkan. Namun, apa daya saldo di rekening tabungan belum bertambah. Sampai suatu hari, saya mengujungi salah bank yang ada di Mal Kota Kasablanka. Untuk melakukan pencetakan buku tabungan. Saya masuk ke bank, satpam meminta saya mengambil nomor antrian. Saya duduk dan menunggu nomor dipanggil.

Berapa lama transfer uang antar bank

Tiba saat nomor antrian saya dipanggil, saya menuju petugas teller. Saya serahkan buku tabungan kepada petugas teller, saya menegok ke kiri dan kanan. Saya menemukan ada sebuah banner di sisi kiri area teller. Saya membaca banner berjudul "Transfer Dana Melalui Sistem BI-RTGS dan SKNBI". Ada penjelasan mengenai proses layanan RTGS dan kliring, jadi selain melalui jasa perusahaan switching. Proses transfer antarbank, bisa juga melalui layanan dari Bank Indonesia. Ada dua pilihan layanan transfer dari Bank Indonesia. Kiat bisa memilih sesuai kebutuhan, yaitu: 1) Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settelment (Sistem BI RTGS) 2)  Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKN-BI)

Berapa lama transfer uang antar bank

Untuk transaksi transfer berbeda bank < 100 juta maka perusahaan, menggunakan kliring/SKN-BI. Proses SKN-BI membutuhkan proses: maksimal 2  jam dari bank pengirim, waktu setelmen terdekat, dan maksimal 2 jam ke bank penerima. Waktu settelment Bank Indonesia untuk SKN-BI ada lima kali sehari: 09.00, 11.00, 13.00, 15.00, dan 16.30. Proses kliring/SKN-BI berlangsung di hari kerja. Nominal maksimal sebesar 500 juta. Biaya dikenakan untuk transaksi kliring, kepada nasabah maksimal 5.000 (Sesuai aturan Bank Indonesia) Contoh 1: PT XYZ memiliki rekening di Bank Mandiri, saya memiliki rekening di Bank BCA. Bagian keuangan PT XYZ melakukan transfer sebesar 5 juta (<100 juta). Dengan kliring/SKN-BI, dari Bank Mandiri ke Bank BCA pada pukul 17.00. Sehingga proses transaksi, diproses keesokan harinya (jika hari kerja). Sehingga baru keesokan harinya,  dana yang dikirimkan PT XYZ, dari Bank Mandiri sampai di rekening BCA milik saya. Beda halnya jika, besaran nilai transfer di atas 100 juta. Maka perusahaan bisa memilih menggunakan kliring/SKN-BI ataupun Sistem BI RTGS. Dengan memilih transfer dengan RTGS. Maka proses transfer maksimal 2 jam, setelah transaksi transfer RTGS dilakukan. Namun, proses dilakukan hanya di hari kerja. Biaya yang dikenakan lebih besar daripada kliring, yaitu: maksimal 35 ribu kepada nasabah (sesuai aturan Bank Indonesia). Contoh 2: PT OPQ  memiliki rekening di Bank BNI, saya memiliki rekening di Bank BRI. Bagian keuangan PT OPQ melakukan transfer sebesar 150 juta. Sehingga bisa memilih antara transfer dengan kliring ataupun RTGS. Karena ingin proses yang lebih cepat, PT OPQ melakukan transfer kepada saya dengan RTGS. Sehingga dua jam setelah transaksi RTGS, dana yang dikirimkan akan saya terima. Sehingga kegalauan saya dan teman lainnya, kini sudah terjawab. Dana bisa saja sudah ditransfer perusahaan namun, dilakukan sore hari sehingga baru sampai keesokan harinya. Mungkin juga dilakukan pada hari Jumat sore atau hari libur, sehingga baru diproses pada hari kerja berikutnya. Jadi, kini tak galau lagi jika menerima transferan berbeda bank. Solusinya menghindari proses transfer dengan kliring ada dua: 1) Menggunakan Fasilitas Perusahaan Switching.

Keuntungannya dana yang dikirim bisa langsung sampai. Namun, kekurangannya rata-rata batasan harian, transfer ke bank berbeda hanya 10 juta per hari. Bisa menggunakan layanan ATM Prima, ATM Bersama, ATM LINK, dan ATM ALTO

2) Memiliki Rekening Bank yang Sama dengan Pengirim Kalau memiliki rekening bank yang sama, proses transfer antar bank terhindarkan. Namun, pilih dengan cermat jenis tabungan yang akan dimiliki.

Sekian tulisan untuk jawaban atas kegalauan, tatkala transferan tak kunjung sampai. Siapa tahu memang sudah diproses namun, memang prosesnya tertunda.

Disadari atau tidak, layanan transfer pastinya menjadi salah satu kegiatan perbankan yang sering Anda lakukan. Layanan transfer sendiri adalah kegiatan perbankan yang bertujuan memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan pemberi amanat yang ditujukan ke rekening tertentu sebagai penerima transfer. Singkatnya, transfer adalah pengiriman dana atau uang dari rekening pengirim ke rekening penerima.

Kegiatan transfer ada beberapa jenis, bisa dilakukan ke rekening dalam satu bank yang sama maupun berbeda. Konsekuensi yang ditimbulkan juga berbeda. Jika dilakukan transfer dalam satu bank yang sama, maka tidak akan dikenakan biaya administrasi. Sebaliknya, jika dilakukan antar bank berbeda otomatis akan dikenakan biaya transfer antar bank.

Baca Juga : Pengertian Inflasi dan Strategi Mengatasinya dengan Investasi

Mengapa pengetahuan atas biaya transfer antar bank menjadi penting? Saat ini, transfer antar bank berbeda seringkali dilakukan. Meski banyak orang sudah mengetahui adanya biaya transfer antar bank namun tak sedikit yang belum mengetahui berapa persisnya biaya transfer antar bank yang berlaku.

Di sisi lain, karena pengaruh mobilitas dan tuntutan yang serba cepat, membuat semua orang melakukan mengutamakan efektivitas, termasuk soal transfer. Dengan alasan kecepatan dan efektivitas, orang-orang rela dikenakan biaya transfer antar bank agar urusan nya bisa segera rampung.

Jenis Layanan Transfer

Sebelum merinci mengenai biaya transfer antar bank, beberapa hal yang perlu Anda ketahui adalah jenis-jenis layanan transfer yang biasa ditemui di bank. Dulu, transfer uang dilakukan melalui teller pada bank lalu berkembang menjadi via Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kini, transfer baik itu ke bank yang sama maupun berbeda bisa dilakukan dengan lebih mudah yakni secara online seperti melalui SMS banking, mobile banking, internet banking, dan rekening ponsel. 

Baca Juga : Inilah 7 Cara berbisnis yang bisa Anda terapkan untuk usaha rumahan

Lalu apa saja jenis-jenis layanan transfer?

  1. Sistem kliring

    Yang pertama adalah sistem kliring. Sistem ini biasanya dilakukan untuk transfer antar bank. Semisal, Anda memiliki dana dari rekening bank A ingin mentransfer sejumlah uang kepada rekan Anda yang memiliki tabungan di rekening bank B. Nah, dalam proses transfer inilah pihak bank A akan melakukan proses pengecekkan apakah terdapat ketersediaan dana untuk melakukan transfer ke rekening bank B. Proses pengecekkan inilah yang disebut kliring.

    Kliring umumnya dilakukan untuk transfer dengan jumlah biaya yang besar semisal di atas Rp 100.000.000 dan dilakukan melalui teller di bank. Minusnya, proses transfer via kliring akan memakan waktu yang lebih lama yakni 2-3 hari kerja untuk pengecekkan baru sampai ke rekening tujuan. Sedangkan untuk biaya transfer antar bank pada sistem kliring biasanya dikenakan tarif Rp 2.900 - Rp 5.000.

  2. Real time gross settlement (RTGS)

    Selain kliring ada yang dinamakan Real Time Gross Settlement atau biasa disingkat RTGS. Berbeda dengan kliring yang bisa memakan waktu 2-3 hari kerja, pada layanan transfer RTGS uang yang ditransfer bisa sampai di rekening penerima di hari yang sama. Pada RTGS waktu yang dibutuhkan relatif lebih singkat yakni berkisar 4 jam. Namun apabila transfer dilakukan di atas pukul 15.00 maka dana yang ditransfer baru akan sampai di rekening tujuan pada keesokan harinya. Hal itu karena pada pukul 15.00 bank sudah dalam proses closing. Sama halnya apabila transfer dilakukan di akhir bulan (tanggal 30/31), transfer akan mengalami keterlambatan selama satu hari karena adanya proses tutup buku pada bank.

    Seperti kliring, transfer RTGS umumnya dilakukan untuk transfer dalam jumlah yang besar, di atas Rp 100.000.000 dan dilakukan melalui teller bank. Biaya transfer antar bank pada RTGS lebih mahal ketimbang sistem kliring yakni berkisar Rp 25.000 - Rp 50.000.

  3. Real time online

    Yang terakhir adalah layanan transfer Real Time Online (RTO). Saat ini, jenis layanan RTO adalah yang paling sering dan umum dilakukan. Sistem transfer RTO ini bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja melalui ATM, internet banking, mobile banking, maupun SMS banking tanpa harus melalui teller di bank. Selain itu pada RTO, uang yang ditransferkan juga langsung sampai ke rekening tujuan tidak seperti RTGS yang membutuhkan waktu beberapa jam atau bahkan kliring yang membutuhkan waktu beberapa hari. Hanya saja, pada RTO jumlah limit dana yang bisa ditransfer relatif lebih kecil ketimbang RTGS dan kliring. Karena itu RTO biasanya dilakukan untuk transfer di kehidupan sehari-hari yang sering dilakukan.

    Pada RTO jumlah limit dana yang bisa ditransfer biasanya berkisar pada Rp 25.000.000 per transaksi. Sedangkan untuk biaya transfer antar bank pada RTO jumlahnya tergantung kebijakan masing-masing bank, umumnya berkisar pada Rp 6.500 - Rp 7.500.

Biaya transfer antar bank

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, transfer antar bank merupakan kegiatan yang cukup sering dilakukan di era dengan mobilitas dan efektivitas tinggi seperti saat ini. Karena itu, biaya transfer antar bank bisa jadi termasuk pengeluaran yang tidak disadari. Meski jumlahnya tidak terlalu besar, namun jumlah ini akan cukup terasa apabila Anda merupakan orang yang kerap melakukan transfer antar bank.

Baca Juga : Serba-serbi Usaha Rumahan Modal Kecil

Untuk itu, agar meminimalisir pengeluaran akibat biaya transfer antar bank ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan :

  1. Gunakan rekening yang tidak mengenakan biaya administrasi

    Saat ini bank menawarkan jenis rekening yang bervariasi. Untuk meminimalisir biaya administrasi, sebelum menabung, pilih jenis rekening yang paling minim atau bahkan tidak dipungut biaya administrasi.

  2. Gunakan rekening bank berbeda

    Untuk mengantisipasi pengeluaran karena biaya transfer antar bank, tidak ada salahnya untuk memiliki dua atau lebih rekening dari bank yang berbeda. Namun tentunya tidak asal pilih. Pilih dengan cermat di bank mana Anda akan membuka rekening tabungan. Faktor yang bisa dijadikan rujukan antara lain ketersediaan jaringan ATM yang luas, jenis tabungan atau rekening yang ditawarkan, serta fasilitas dan keuntungan yang Anda dapatkan jika membuka rekening tabungan di bank tersebut.

Salah satu yang bisa Anda jadikan pilihan adalah CIMB Niaga. Layanan yang ditawarkan di CIMB Niaga cukup bervariasi antara lain digital banking OCTO Mobile. Melalui CIMB Niaga OCTO Mobile berbagai kemudahan bertransaksi ditawarkan dalam satu genggaman. Mulai dari pembukaan rekening pertama tanpa harus ke cabang, tarik dan setor tunai tanpa kartu serta berbagai promo transaksi lainnya.

Baca Juga : Untung Berinvestasi Dengan Mengenal Jenis-Jenis Reksadana

Selain itu, kebutuhan transfer antar bank Anda tak perlu lagi repot dengan CIMB Niaga OCTO Mobile. Lewat CIMB Niaga OCTO Mobile, transfer ke rekening bank online lainnya (ATM Bersama dan prima) hanya dikenakan biaya transfer antar bank sebesar RP 6.500 dengan jumlah limit transaksi Rp 25.000.000/transaksi atau Rp 100.000.000/hari atau bebas biaya transfer hingga 20 kali per bulan jika Anda memiliki tabungan OCTO Savers. Sementara untuk transfer ke sesama rekening CIMB Niaga tidak dipungut biaya administrasi namun dibatasi dengan jumlah transaksi sebesar Rp 500.000.000/transaksi/hari*. Sedangkan untuk transfer ke rekening sendiri tidak dikenakan biaya sama sekali dan tanpa limit transaksi.

Untuk mengetahui keuntungan dan kemudahan transfer lainnya yang tersedia di CIMB Niaga OCTO Mobile, selengkapnya bisa Anda klik di sini.