Berapa panjang dan diameter dari tongkat estafet *?

tirto.id - Salah satu cabang atletik yang masuk kelompok nomor beregu adalah lari estafet yang disebut juga lari sambung. Lari estafet merupakan salah satu cabang paling bergengsi dalam lomba olahraga atletik.

Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan oleh Kemendikbud (2018:76), pengertian lari estafet atau lari sambung adalah lari nomor beregu yang dilakukan secara bersambung oleh pelari sebanyak empat orang, dengan bergantian membawa tongkat start hingga melewati garis finish.

Secara sederhana, lari estafet dilakukan secara bergantian atau menggunakan sistem beranting, di mana setiap regu terdiri atas empat orang atlet. Dalam lomba lari estafet dibutuhkan kerja sama apik di antara keempat pelari dalam proses memberi maupun menerima tongkat.

Setiap regu dalam lari estafet terdiri atas pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat. Adapun nomor lomba lari sambung yang kerap dilombakan ialah nomor 4x100 m dan 4x400 m.

Baca juga:

  • Berapa Jarak yang Ditempuh dalam Lari Jarak Pendek atau Sprint?
  • Cara Melakukan Teknik Lari Cepat Jarak Pendek dan Lari Jarak Jauh

Salah satu hal yang membedakan lari sambung dengan jenis olahraga atletik lainnya, yakni terletak dari adanya pemindahan tongkat ketika atlet melakukan lari dengan cepat dari nomor satu menuju nomor berikutnya hingga pelari terakhir.

Ukuran Tongkat Lari Estafet: Panjang, Keliling Silinder, dan Berat

Dalam perlombaan lari estafet, diperlukan adanya sarana dan prasarana yang menunjang. Sebenarnya terdapat beberapa sarana dan prasarana penting dalam lari estafet seperti sepatu, baju, lintasan (trek), dan tongkat atau batom. Namun, salah satu yang menjadi pembeda dengan cabang atletik lainnya adalah tongkat.

Dikutip dari buku Atletik: Dasar & Lanjutan oleh Zikrur Rahmat (2015:74-75), tongkat lari estafet terbuat dari kayu atau logam yang berbentuk silinder. Panjang tongkat lari estafet tidak lebih dari 30 cm atau tidak kurang dari 28 cm.

Tongkat lari estafet memiliki keliling silinder 12-13 cm. Adapun berat pipa tongkat lari estafet tidak boleh melebihi 50 gram. Untuk lari estafet dewasa, tongkat memiliki diameter 3,81 cm. Sedangkan, untuk lari estafet anak-anak, tongkat mempunyai ukuran diameter 2,54 cm.

Hal Penting dalam Lari Estafet

Dalam pelaksanaan lari estafet, pemain beregu harus memperhatikan beberapa hal yang bersifat penting untuk mencapai sebuah kemenangan. Adapun beberapa hal yang harus dicermati dalam lari estafet sebagai berikut:

1. Pengoperan (pemberian) tongkat sebaiknya dilaksanakan secara bersilang, yakni pelari 1 dan 3 memegang tongkat menggunakan tangan kanan. Sementara, pelari 2 dan 3 menahan tongkat pada tangan bagian kiri.

2. Penempatan nomor atau posisi pelari sebaiknya ditempatkan sesuai dengan kelebihan setiap pelari. Atlet yang mempunyai kehebatan dalam medan tikung, sebaiknya ditempatkan pada nomor 1 dan 3. Sedangkan, pelari dengan kemampuan daya tahan diposisikan pada nomor 2 dan 4.

3. Jarak penantian pelari nomor 2, 3, dan 4 harus tepat sesuai dengan waktu ketika latihan.

4. Setelah pelari 1, 2, dan 3 memberikan tongkat, sebaiknya tidak keluar dari lintasan masing-masing sebelum pemain nomor 4 sampai garis finish.

Baca juga artikel terkait CABANG ATLETIK atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/add)


Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Tongkat Estafet (Sumber: Pixabay)

Panjang tongkat yang digunakan untuk lari estafet adalah 28-30 cm dengan diameter 4 cm, kemudian berat tongkatnya 50 gram. Olahraga ini dilakukan dalam bentuk tim yang berlari secara bergantian dan saling memberikan tongkat secara estafet.

Menurut sejarahnya, lari estafet ada karena terinspirasi dari Suku Aztec, Suku Inca, dan Suku Maya yang menggelar sebuah misi dengan teknik lari sambung (estafet). Tujuan dari misi tersebut adalah menyampaikan kabar penting kepada anggota suku lainnya.

Kemudian, Bangsa Yunani Kuno juga melakukan lari sambung. Namun, lari sambung yang dilakukan berupa memberikan obor secara menyambung dengan tujuan untuk pemujaan spiritual kepada roh leluhur.

Olahraga lari estafet pertama kali diperlombakan pada 1992 di Stockholm, Swedia. Dalam ajang ini, jarak lari estafet adalah 4 x 100 meter yang dilakukan oleh empat orang. Jadi, masing-masing orang harus berlari sejauh 100 meter sebelum memberikan tongkat ke pemain berikutnya.

Teknik Melakukan Lari Estafet

Teknik Lari Estafet (Sumber: Unsplash)

1. Teknik Permulaan Start

Seperti namanya, teknik dikhususkan untuk posisi pelari yang diawali dengan jongkok. Saat melakukan posisi ini, hal yang perlu diperhatikan adalah posisi tangan berada di belakang garis start.

Kemudian, tongkat yang dipegang tidak boleh menyentuh garis start, sehingga harus berada di atas tanah. Jika tidak sesuai aturan, pelari akan didiskualifikasi.

2. Teknik Memegang Tongkat

Setelah memperbaiki posisi start, kini langkah berikutnya adalah memperbaiki cara memegang tongkat. Caranya, pegang bagian ujung hingga setengah bagian lalu gunakan tangan kanan atau kiri agar kuat dan stabil.

Selanjutnya, penerima tongkat harus memegang tongkat di bagian tengah hingga ke pelari estafet berikutnya.

3. Teknik Memberi dan Menerima Tongkat

Pada lari estafet, ada sebuah area khusus yang diperuntukkan untuk memberikan atau menerima tongkat estafet dari pemain sebelumnya.

Area ini dikenal dengan sebutan Wissel dan ukurannya sekitar 20 meter. Apabila atlet menerima atau memberikan tongkat di luar arena ini, maka akan didiskualifikasi.

4. Berlari di Jalur yang Tepat

Setelah semua pelari estafet berada di jalur lintasan yang tepat, maka pelari estafet akan memindahkan tongkat dengan mulus. Meski terlihat mudah, namun hal ini membutuhkan latihan yang rutin untuk membiasakan diri menggunakan pola tersebut.

5. Waktu Pergantian Tongkat

Setiap memberi dan menerima tongkat, pelari harus berada di zona tukar sepanjang 20 meter yang letaknya di antara dua tanda kuning. Kemudian, pelari penerima tongkat bisa berlari sepanjang 10 meter di depan zona tukar.

Lari Estafet (Sumber: Unsplash)

Berikut ini adalah beberapa peraturan dalam lomba lari estafet yang perlu diperhatikan, dikutip dari Athletics Coaching:

1. Peraturan Pergantian Tongkat

  • Pergantian tongkat harus dilakukan di zona pergantian yang sudah disediakan. Panjang zona tersebut adalah 20 meter dengan lebar 1,20 meter.

  • Jika yang sedang berlangsung adalah nomor lari estafet 4x100 m, zona pergantian tongkatnya lebih panjang. Sebab, ada tambahan 10 meter pra-zona.

  • Pra-zona merupakan suatu daerah bagi pelari untuk menambah kecepatan sambil menunggu pelari di belakang memberikan tongkat.

Selama pertandingan, setiap pelari tidak boleh keluar jalur lintasan masing-masing, meskipun sudah selesai memberikan baton ke pelari berikutnya. Apabila saat proses mengoper tongkat tersebut jatuh, pelari yang menjatuhkan harus mengambilnya.

Pada lari estafet, pelari pertama harus berlari di lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama. Sementara itu, pelari kedua boleh masuk ke lintasan dalam. Kemudian, pelari ketiga dan keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai dengan kedatangan pelari satu timnya.

Itulah panjang tongkat yang digunakan untuk lari estafet beserta teknik dan aturan lainnya.