Lihat Foto Oleh: Bonardo Lumbanraja, Guru UPTD SMPN 1 Lima Puluh, Batubara, Sumatera Utara KOMPAS.com - Kita pasti pernah melihat teman bertengkar di sekolah. Kejadian ini digolongkan konflik antarindividu. Adapun konflik antara majikan dan buruh dapat dapat dimasukkan dalam kategori konflik individu dengan kelompok. Contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik bahkan dapat terjadi dalam skala lebih luas. Konflik antarkelompok juga dapat berupa konflik antarsuku bahkan antarbangsa atau antarnegara. Konflik adalah proses sosial yang bersifat antagonistik dan terkadang tidak bisa diserasikan karena dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap dan struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam berbagai bentuk prilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung maupun yang terbuka dalam bentuk tindakan kekerasan. Baca juga: Bentuk-Bentuk Konflik Faktor-faktor penyebab konflik sosialMengapa terjadi konflik? Akar konflik adalah perbedaan. Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya terjadi dalam kehidupan manusia: Perbedaan individuPerbedaan pendrian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. Sebab, dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Sebagai contoh, para siswa dalam satu kelasmu tentu berbeda tanggapannya ketika mendengarkan musik rock. Ada yang merasa terganggu, namun ada juga yang merasa senang. Ilustrasi konflik lahan. Simak penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab konflik sosial, perbedaan individu hingga perubahan nilai.
TRIBUNNEWS.COM - Konflik adalah perselisihan atau pertentangan. Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) oleh Mukminan, contoh konflik antara kelompok dan kelompok adalah konflik para pedagang kaki lima dengan para petugas ketertiban. Konflik antarkelompok juga dapat berupa konflik antarsuku, antarbangsa, atau antarnegara. Perjuangan negara Palestina melawan penguasaan Israel pada saat sekarang merupakan salah satu bentuk konflik antarnegara. Baca juga: Mengenal Pencemaran Air dan Faktor Penyebabnya: Limbah Industri, Rumah Tangga, dan Pertanian Baca juga: Mengenal Dampak Positif dan Negatif dari Globalisasi, Berikut Penjelasannya Sejumlah warga RW 11 Tamansari yang terdampak proyek Rumah Deret melakukan unjuk rasa saat melayangkan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (7/12/2017). Dalam gugatannya ke PTUN, warga menuntut agar menghentikan tindakan intimidasi yang telah dilakukan dan tindakan yang berpotensi menimbulkan konflik sosial diantara warga dan meminta proses pembangunan Rumah Deret dihentikan selama belum sesuai peraturan perundang-undangan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)Faktor-Faktor Penyebab Konflik Sosial 1) Perbedaan Individu Manusia adalah individu yang unik. Jangankan manusia yang berbeda orang tua, suku, dan ras, manusia yang lahir dari dalam satu rahim pun memiliki banyak perbedaan. Meskipun secara fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar, belum tentu pendirian dan perasaan kedua kembar tersebut sama. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial. RG Squad, apakah di lingkungan kalian masih sering terjadi tawuran antarwarga? Sangat mengerikan ya? Kalian pasti sudah tahu kalau tawuran itu salah satu bentuk konflik sosial yang ada di masyarakat. Tapi, kalian tahu gak apa aja penyebab konflik sosial tersebut terjadi? Konflik sosial yang ada di masyarakat tidak terjadi begitu saja. Ada satu atau lebih pemicu dalam masyarakat tersebut yang menyebabkan antar individu atau kelompok bisa terlibat perselisihan dan konflik. Nah, RG Squad, berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat:
Ego masing-masing individu yang tidak dikendalikan secara tepat dapat menimbulkan konflik dengan individu lainnya, seperti pertengkaran antar siswa di sekolah, misalnya. Karakter seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, sedangkan tidak semua masyarakat memiliki kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Perbedaan kebiasaan, nilai dan norma sosial yang dianut oleh masing-masing orang atau kelompok dapat menjadi pemicu konflik jika seluruh pihak tidak mencoba mengerti nilai dan norma satu sama lain. Tingkat kebutuhan hidup yang berbeda-beda seringkali menyebabkan adanya perbedaan kepentingan antar individu dan kelompok. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Contoh konflik yang biasanya disebabkan oleh perbedaan kepentingan adalah pengurangan pegawai di suatu perusahaan untuk efisiensi operasionalisasi biaya produksi. Pegawai merasa masih membutuhkan gaji tetap, sedangkan pemilik perusahaan perlu menghemat biaya produksi untuk memaksimalkan keuntungan. Dalam masyarakat yang multikultural, sering terjadi pergesekan sistem nilai dan norma sosial antara etnis yang satu dengan etnis yang lainnya. Adanya fenomena primordialisme dan etnosentrisme yang tumbuh pada masing-masing etnis, maka akan tumbuh pertentangan-pertentangan yang memicu terjadinya konflik sosial. Sebagai contoh, dalam perekrutan pegawai, masing-masing pemerintah daerah akan memprioritaskan etnisnya sendiri, padahal di daerah tersebut masih ada etnis lain. Konflik rasial didasari oleh paham rasialisme atau diskriminasi ras. Di Indonesia, konflik ras terjadi akibat adanya kecemburuan sosial terhadap ras tertentu yang menjadi minoritas, tetapi memiliki kekuatan ekonomi yang jauh lebih besar daripada ras mayoritas. Baca Juga: Dampak Konflik Sosial di Masyarakat Agama sebenarnya bukan pencetus utama terjadinya suatu konflik sosial. Dalam banyak kasus yang sering terjadi, konflik agama adalah dampak negatif dari rentetan konflik yang terjadi sebelumnya. Contohnya bisa dilihat dari kasus mantan gubernur DKI Jakarta yang dijadikan tersangka penistaan agama beberapa waktu yang lalu. Itulah RG Squad beberapa faktor penyebab konflik sosial yang ada di masyarakat. Memang akhir-akhir ini sering kali kita sama-sama lihat masih ada saja konflik sosial di sekitar kita. Nah, tugas kalian sebagai pemuda Indonesia harus menjadi contoh yang baik dalam menangani konflik sosial. Dimulai dari yang paling sederhana yuk, seperti meningkatkan toleransi dan tenggang rasa kepada teman-teman kalian sendiri. Mau belajar ditemani dengan tutor yang andal? Atau menonton video animasi sesuai pelajaran sekolahmu? Semua bisa kamu dapatkan dengan bergabung di ruangbelajar. Yuk, daftar sekarang!
Referensi: Wrahatnala, Bondet. 2009. Sosiologi 2: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Artikel diperbarui pada 24 November 2020. |