Berikut ini hal yang penting menyangkut multikulturalisme yang memperkuat persatuan umat Kristen

Nampaknya yang menjadi fokus utama dalam Kitab Perjanjian Lamaadalah bagaimana Allah mempersiapkan Israel sebagai bangsa yang akanmewujudkan “Ibadah dan ketaatannya” pada Allah. Jadi, yang ditolak daribangsa-bangsa lain adalah ibadah mereka yang tidak ditujukan pada Allah.Jika orang-orang Israel bergaul dengan bangsa-bangsa itu dan mereka tidakmemiliki kemampuan untuk memfilter atau menyaring berbagai pengaruhdari budaya dan ibadah mereka maka akibatnya bangsa itu akan melupakanAllah dan tidak lagi beribadah kepada-Nya. Oleh karena itu, pergaulan dengansuku bangsa, budaya, dan agama lain yang beragam tidak berarti kamu harusmelebur ke dalamnya tanpa batas.Sebagai remaja Kristen dalam membangun multikulturalisme kamu harusberpedoman pada ajaran iman Kristen. Pergaulan dan kerja sama kamu denganorang-orang yang berbeda suku, budaya, adat istiadat, kebiasaan, cara pandang,cara berpikir dan agama yang berbeda diharapkan semakin memperkuat imankamu kepada Allah. Mengapa? Karena dari keberagaman itu kamu dapatmerenungkan betapa luar biasanya Allah yang telah menjadikan manusiadalam keberagaman. Dengan begitu kamu dapat menerima dan menghargaiberbagai perbedaan yang ada.

56Kelas XII SMA/SMKYesus sendiri mengemukakan sebuah cerita mengenai orang Samaria yangmurah hati untuk menjelaskan pada para pendengarnya mengenai siapakahsesama manusia dan bagaimana kita harus mengasihi. Cerita mengenai orangSamaria yang murah hati mewakili pandangan Yesus mengenai kasih padasesama. Bahwa semua orang tanpa kecuali terpanggil untuk mewujudkansolidaritas dan kasih bagi sesama tanpa memandang perbedaan latar belakang.Solidaritas dan kasih itu tidak meniadakan perbedaan namun menerimaperbedaan itu sebagai anugerah dan dalam perbedaan itulah manusia diberikesempatan untuk mewujudkan kasih dan solidaritasnya bagi sesama.F. Menerapkan Kesadaran dan Praktik HidupMultikulturTuhan menciptakan manusia dalam kepelbagaian supaya dapat salingmengisi dan melengkapi satu dengan yang lain. Dalam diri manusia jugadianugerahi kebaikan dan kemampuan untuk beradaptasidengan alam danlingkungan hidup terutama dengan sesamanya. Manusia juga diciptakansebagai makhluk mulia yang memiliki harkat dan martabat. Di era modernsekarang ini, masyarakat dunia memiliki kesadaran multikultur yang jauh lebihbaik, bahkan pemenuhan hak setiap orang untuk diterima dan dihargai. Hakuntuk memperoleh keadilan, demokrasi dan HAM telah menjadi kewajibanyang harus dipenuhi baik oleh negara terhadap warganya maupun oleh sesamawarga negara termasuk warga gereja.Meskipun demikian, masih banyakterjadi pelanggaran terhadap pemenuhan hak pribadi maupun kelompokmasyarakat minoritas. Misalnya di Indonesia pada zaman orde baru tidakada pengakuan terhadap agama Khonghucu, bahkan masyarakat keturunanCina amat dibatasi hak-hak politiknya. Sejak zaman reformasi, kaumminoritas mulai menikmati pemenuhan hak-haknya. Di bawah pemerintahanPresiden Abdulrahman Wahid, negara mengakui agama Khonghucu dan

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 200 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

”Dari dia seluruh tubuh itu ... dipersatukan secara harmonis dan dibuat bekerja sama.”​—EF. 4:16.

NYANYIAN: 53,107

APA JAWABAN SAUDARA?

  • Bagaimana persatuan kita terlihat dalam pengabaran?

  • Apa beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memperkuat persatuan sidang?

  • Bagaimana suami dan istri bisa tetap bersatu?

1. Sejak awal, apa yang menjadi ciri dari cara kerja Allah?

YEHUWA dan Yesus selalu bekerja sama sejak awal penciptaan. Yesus adalah ciptaan Yehuwa yang pertama. Lalu, Yesus bekerja sama dengan-Nya dan ”ada di sisinya sebagai pekerja ahli”. (Ams. 8:30) Umat Yehuwa juga bekerja sama dalam melakukan tugas mereka. Misalnya, Nuh dan keluarganya bekerja sama membangun bahtera. Belakangan, orang Israel bekerja sama untuk mendirikan, membongkar, dan memindah-mindahkan tabernakel. Di bait, mereka bernyanyi dan memainkan musik yang indah bersama-sama untuk memuji Yehuwa. Umat Yehuwa sanggup melakukan semua itu karena mereka bekerja sama.​—Kej. 6:14-16,22; Bil. 4:4-32; 1Taw. 25:1-8.

2. (a) Apa yang patut kita contoh dari sidang Kristen abad pertama? (b)Pertanyaan apa yang akan kita bahas?

2 Orang Kristen pada abad pertama juga selalu bekerja sama. Rasul Paulus menjelaskan bahwa meski mereka memiliki kemampuan dan tugas yang berbeda-beda, mereka tetap bersatu. Mereka semua mengikuti Yesus Kristus, Pemimpin mereka. Paulus menyamakan mereka dengan sebuah tubuh yang bagian-bagiannya saling bekerja sama. (Baca 1Korintus 12:4-6,12.) Bagaimana dengan kita sekarang? Bagaimana kita bisa bekerja sama dalam pengabaran, di sidang, dan dalam keluarga?

BEKERJA SAMA DALAM PENGABARAN

3. Penglihatan apa yang rasul Yohanes dapatkan?

3 Pada abad pertama, rasul Yohanes mendapat penglihatan tentang tujuh malaikat yang meniup trompet. Saat malaikat yang kelima meniup trompetnya, Yohanes melihat ”sebuah bintang yang telah jatuh dari langit ke bumi”. ”Bintang” itu diberi sebuah kunci untuk membuka pintu lubang yang gelap dan dalam. Awalnya, asap tebal keluar dari dalam lubang itu. Kemudian, sekumpulan belalang keluar dari asap itu. Belalang-belalang ini tidak merusak pohon atau tanaman. Tapi, mereka menyerang ”orang-orang yang tidak memiliki meterai Allah di dahi mereka”. (Pny. 9:1-4) Yohanes tahu bahwa sekumpulan belalang bisa mengakibatkan kerusakan besar. Ini pernah terjadi di Mesir pada zaman Musa. (Kel. 10:12-15) Belalang-belalang yang Yohanes lihat memaksudkan orang Kristen terurap yang memberitakan penghakiman atas agama palsu. Dan, jutaan orang yang berharap untuk hidup di bumi firdaus bergabung bersama mereka. Kedua kelompok ini bersatu menjalankan pekerjaan itu. Hasilnya, banyak orang meninggalkan agama palsu dan terbebas dari pengaruh Setan.

4. Apa tugas umat Yehuwa sekarang, dan apa satu-satunya cara mereka bisa melakukannya?

4 Kita ditugasi untuk memberitakan ”kabar baik” ke seluruh bumi sebelum akhir itu tiba. Ini proyek yang sangat besar! (Mat. 24:14; 28:19,20) Kita harus mengundang semua yang ”haus” untuk meminum ”air kehidupan”. Artinya, kita harus mengajarkan kebenaran Alkitab kepada semua yang ingin memahaminya. (Pny. 22:17) Tapi, kita baru bisa melakukannya jika kita ”dipersatukan secara harmonis” dan bekerja sama dengan saudara-saudari di sidang.​—Ef. 4:16.

5, 6. Bagaimana persatuan kita terlihat dalam pengabaran?

5 Untuk bisa mencapai sebanyak mungkin orang, pengabaran kita harus diatur dengan rapi. Kita bisa bersatu melakukannya karena mendapat pengarahan di sidang. Setelah mengikuti pertemuan dinas lapangan, kita memberitakan kabar baik. Kita juga menawarkan bacaan Alkitab. Kita bahkan sudah menyebarkan jutaan bacaan seperti ini di seluruh dunia. Kadang, kita diminta ikut mendukung kampanye khusus dalam pengabaran. Dengan ikut serta, kita bersatu dengan jutaan hamba Allah di seluruh dunia yang memberitakan hal yang sama! Kita juga bekerja sama dengan para malaikat, yang membantu umat Allah menginjil.​—Pny. 14:6.

6 Kita pasti sangat senang saat membaca hasil pengabaran di seluruh dunia dalam Buku Tahunan. Selain itu, kita bersatu di seluruh dunia untuk mengundang orang-orang datang ke kebaktian. Kita semua mendapat informasi yang sama di kebaktian. Khotbah, drama, dan pertunjukan membuat kita semakin ingin memberikan yang terbaik untuk Yehuwa. Kita juga bersatu dengan saudara-saudari di seluruh dunia saat kita menghadiri Peringatan setiap tahun. (1Kor. 11:23-26) Kita berkumpul pada tanggal yang sama, 14Nisan, setelah matahari terbenam untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Yehuwa dan untuk mematuhi perintah Yesus. Dan, selama minggu-minggu sebelum Peringatan, kita semua bekerja sama untuk mengundang sebanyak mungkin orang ke acara istimewa ini.

7. Apa yang bisa kita lakukan kalau kita bekerja sama?

7 Satu belalang tidak bisa berbuat apa-apa. Demikian juga, kalau kita sendirian, kita tidak mungkin mengabar kepada semua orang. Tapi, karena kita bekerja sama, kita bisa memberi tahu jutaan orang tentang Yehuwa sehingga mereka bisa memuji dan menghormati Dia.

BEKERJA SAMA DI SIDANG

8, 9. (a) Gambaran apa yang Paulus berikan untuk mengajar orang Kristen agar tetap bersatu? (b)Bagaimana kita bisa bekerja sama di sidang?

8 Paulus menjelaskan kepada orang-orang Efesus caranya sidang diatur. Ia juga berkata bahwa semua anggota sidang harus ”bertumbuh dalam segala hal”. (Baca Efesus 4:15,16.) Paulus menggunakan tubuh manusia untuk menjelaskan bahwa setiap orang Kristen bisa membantu sidang untuk tetap bersatu dan mengikuti Yesus, Sang Pemimpin sidang. Ia berkata bahwa semua anggota tubuh ”bekerja sama melalui setiap sendi yang memberikan apa yang dibutuhkan”. Jadi, tua ataupun muda, sehat ataupun tidak, apa yang harus kita semua lakukan?

9 Yesus melantik penatua untuk memberikan arahan kepada sidang, dan ia ingin agar kita merespek mereka dan mengikuti arahan mereka. (Ibr. 13:7,17) Hal ini tidak selalu mudah dilakukan. Tapi, kita bisa meminta bantuan Yehuwa. Roh kudus-Nya dapat membantu kita mengikuti semua arahan dari para penatua. Pikirkan juga manfaatnya bagi sidang jika kita rendah hati dan bekerja sama dengan para penatua. Sidang akan bersatu, dan semua anggotanya akan semakin menyayangi satu sama lain.

10. Bagaimana hamba pelayanan membantu sidang untuk bersatu? (Lihat gambar di awal artikel.)

10 Hamba pelayanan juga membantu sidang tetap bersatu. Mereka bekerja keras membantu para penatua. Mereka memastikan kita punya cukup publikasi untuk menginjil, dan mereka menyambut para peminat yang datang ke perhimpunan. Mereka juga bekerja keras untuk merawat Balai Kerajaan dan menjaganya tetap bersih. Kita berterima kasih atas bantuan mereka. Jika kita bekerja sama dengan mereka, semua urusan di sidang akan berlangsung dengan tertib.​—Bandingkan Kisah6:3-6.

11. Apa yang bisa dilakukan saudara-saudara muda untuk membantu sidang bersatu?

11 Banyak penatua telah bekerja keras melayani sidang selama bertahun-tahun. Tapi, karena semakin tua, mereka mungkin tidak bisa bekerja sebanyak dulu. Saudara-saudara muda bisa membantu. Jika dilatih, mereka bisa menjalankan lebih banyak tanggung jawab di sidang. Selain itu, jika hamba pelayanan bekerja keras, mereka nantinya bisa menjadi penatua. (1Tim. 3:1,10) Sekarang, beberapa penatua muda bahkan sudah berbuat lebih dari itu. Mereka melayani sebagai pengawas wilayah dan membantu saudara-saudari di banyak sidang. Kita bersyukur karena saudara-saudara muda ini rela melayani.​—Baca Mazmur 110:3; Pengkhotbah 12:1.

BEKERJA SAMA DALAM KELUARGA

12, 13. Apa yang bisa membantu semua anggota keluarga untuk bekerja sama?

12 Bagaimana kita bisa membantu para anggota keluarga kita untuk bekerja sama? Salah satunya adalah melalui ibadat keluarga setiap minggu. Jika orang tua dan anak-anak belajar bersama tentang Yehuwa, mereka akan semakin menyayangi satu sama lain. Dalam ibadat keluarga, mereka bisa berlatih untuk pengabaran sehingga mereka semakin siap. Dalam acara itu, mereka juga mendengar anggota keluarga lain membicarakan Alkitab dan melihat bahwa semua mengasihi Yehuwa dan ingin menyenangkan Dia. Hasilnya, mereka semakin akrab.

Ibadat keluarga bisa membuat tua dan muda semakin akrab (Lihat paragraf 12,15)

13 Bagaimana suami dan istri bisa bekerja sama? (Mat. 19:6) Jika mereka berdua mengasihi Yehuwa dan bersama-sama melayani Dia, mereka akan bahagia dan kompak sebagai suami-istri. Mereka juga perlu saling menunjukkan kasih sayang, seperti yang dilakukan Abraham dan Sara, Ishak dan Ribka, serta Elkana dan Hana. (Kej. 26:8; 1Sam. 1:5,8; 1Ptr. 3:5,6) Hasilnya, suami dan istri akan bersatu dan semakin akrab dengan Yehuwa.​—Baca Pengkhotbah 4:12.

14. Jika teman hidup Saudara tidak melayani Yehuwa, apa yang bisa dilakukan agar perkawinan Saudara tetap kuat?

14 Alkitab jelas melarang kita menikah dengan orang yang tidak melayani Yehuwa. (2Kor. 6:14) Tapi, ada saudara-saudari yang teman hidupnya bukan Saksi Yehuwa. Ada yang mengenal kebenaran setelah mereka menikah, dan teman hidupnya tidak mau menjadi Saksi. Yang lainnya menikah dengan hamba Yehuwa, tapi teman hidupnya belakangan meninggalkan sidang. Meski begitu, saudara-saudari itu berusaha sebisanya untuk menjaga perkawinan mereka tetap kuat dengan mengikuti nasihat Alkitab. Ini tidak selalu mudah. Misalnya, Mary dan suaminya, David, melayani Yehuwa bersama-sama. Belakangan, David tidak lagi berhimpun. Namun, Mary tetap berusaha menjadi istri yang baik dan menunjukkan sifat Kristen. Ia juga mengajar keenam anak mereka tentang Yehuwa, dan ia terus berhimpun dan menghadiri kebaktian. Bertahun-tahun kemudian, setelah anak-anak dewasa dan hidup mandiri, Mary terus melayani Yehuwa meski keadaannya jauh lebih sulit. Tapi saat itu, David mulai membaca majalah-majalah yang Mary berikan. Akhirnya, ia mulai sesekali berhimpun. Cucunya, yang berumur enam tahun, selalu menyediakan tempat duduk. Kalau David tidak datang, cucunya bilang, ”Aku sedih Kakek tidak datang.” Setelah 25tahun, David akhirnya kembali kepada Yehuwa. Ia dan istrinya bahagia karena melayani Yehuwa bersama-sama lagi.

15. Bagaimana pasangan yang lansia bisa membantu pasangan muda?

15 Sekarang, Setan terus menyerang keluarga. Itulah sebabnya suami dan istri yang melayani Yehuwa harus bekerja sama. Tidak soal Saudara sudah lama atau baru menikah, pikirkan apa saja yang bisa Saudara katakan atau lakukan untuk memperkuat perkawinan Saudara. Pasangan yang sudah lansia bisa menjadi teladan bagi pasangan muda. Mungkin mereka bisa mengundang pasangan muda untuk ikut dalam ibadat keluarga mereka. Pasangan muda itu pun bisa melihat bahwa suami-istri harus tetap saling menunjukkan kasih sayang dan kompak tidak soal sudah berapa lama mereka menikah.​—Tit. 2:3-7.

”MARI KITA NAIK KE GUNUNG YEHUWA”

16, 17. Apa yang dinantikan semua hamba Allah yang bersatu?

16 Ketika orang Israel pergi ke Yerusalem untuk perayaan, mereka bekerja sama. Mereka menyiapkan semua yang dibutuhkan untuk perjalanan. Lalu, mereka pergi bersama dan saling membantu. Di bait, mereka memuji dan menyembah Yehuwa bersama-sama. (Luk. 2:41-44) Sekarang, kita sedang bersiap-siap memasuki dunia baru. Jadi, kita harus bersatu dan berusaha sebisa kita untuk bekerja sama. Apakah Saudara perlu lebih mengupayakannya?

17 Orang-orang di dunia ini sering tidak sepakat dan bahkan bertengkar tentang banyak hal. Tapi, kita bersyukur kepada Yehuwa karena kita menikmati perdamaian dan memahami kebenaran! Umat Allah di seluruh dunia menyembah Dia dengan cara yang Ia inginkan. Dan, khususnya pada hari-hari terakhir ini, umat Yehuwa lebih kompak daripada yang sudah-sudah. Seperti yang dinubuatkan oleh Yesaya dan Mikha, kita bersama-sama naik ke ”gunung Yehuwa”. (Yes. 2:2-4; baca Mikha 4:2-4.) Di masa depan, kita akan bersukacita saat semua orang di seluruh bumi ”dipersatukan secara harmonis” dan bekerja sama untuk menyembah Yehuwa!