Lihat Foto KOMPAS.com – Manusia adalah makhluk sosial yang hidup dengan mengandalkan satu sama lain melalui komunikasi. Manusia dapat berkomunikasi karena adanya bahasa. Menurut Abdul Chaer dalam buku berjudul Kesantunan Berbahasa (2010) bahasa adalah suatu lambang bunyi yang arvitrer, yang digunakan manusia sebagai alat komunikasi atau alat interaksi sosial. Dalam bahasa terdapat rangkaian kata berupa kalimat yang memiliki makna dan tujuan untuk disampaikan. Menurut Henry Guntur Tarigan dalam buku Pengajaran Sintaksis (1984) menyebutkan bahwa kalimat berdasarkan jenis respons yang diharapkan terbagi menjadi kalimat deklaratif, kalimat interogatif, dan kalimat perintah. Kalimat deklaratifKalimat deklaratif adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan informasi sehingga sering disebut dengan kalimat pernyataan. Kalimat deklaratif bertujuan untuk memberi tahu pendengar maupun pembacanya tentang sesuatu yang diketahui oleh pembicara atau penulisnya. Baca juga: Konstruksi Kalimat: Pengedepanan dan Pengebelakangan Kalimat deklaratif tidak membutuhkan jawaban dari pembaca atau pendengarnya. Kalimat deklaratif hanya bertujuan memberi informasi, dan perhatian dari pendengar atau pembacanya merupakan respon yang diharapkan. Ciri kalimat deklaratif menurut M Ramlan buku Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis (1987) adalah kalimat tersebut memiliki intonasi berita, tidak terdapat kata tanya (apa, siapa, kenapa, di mana, dan sebagainya), juga tidak berisi kata ajakan (ayo, jangan, mari, silahkan, dan sebagainya). Sehingga kalimat deklaratif tidak bersifat memaksa atau mengajak pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Hal ini didukung dengan pengucapan kalimat deklaratif dengan intonasi yang datar dan penulisannya diakhiri dengan tanda titik. Kalimat deklaratif digunakan di berbagai jenis teks, salah satunya dalam negosiasi. "Di tempat lain harganya bisa lebih mahal, Pak. Ini sudah paling murah jadi Bapak tidak akan rugi beli di sini." Bentuk di atas dalam negosiasi disebut kalimat deklaratif. Contoh kalimat deklaratifKalimat deklaratif sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam acara berita. Berikut adalah contoh kalimat deklaratif:
Baca juga: Perbedaan Klausa dan Konstruksi Kalimat Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya Bola.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari ada beragam jenis kalimat dan bisa digolongkan ke dalam berbagai kelompok. Satu di antara jenis kalimat yang sering dijumpai ialah jenis kalimat imperatif. Kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi anjuran, imbauan, larangan, keharusan atau perintah untuk melaksanakan perbuatan dari narasumber kepada pendengar atau pembaca. Pengertian lain menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalimat imperatif adalah kata yang menurut sifatnya memberikan perintah, komando, mempunyai hak memberi perintah, dan bersifat mengharuskan atau wajib bagi pendengarnya. Atau dengan kata lain, kalimat imperatif terkadang disebut juga sebagai jenis kalimat perintah. Kalimat imperatif jika diucapkan secara lisan lazimnya menggunakan intonasi tinggi cenderung keras atau kasar, meski ada beberapa yang bisa dilafalkan secara halus atau santun pada kondisi tertentu. Sementara jika ditulis lewat teks, sering disertai dengan tanda baca, seperti tanda seru (!), atau tanda baca lainnya yang sesuai. Untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkap perihal kalimat imperatif, berikut ini pembahasannya, seperti dikutip dari laman Dosenbahasa dan Studiobelajar, Kamis (26/8/2021). Beberapa fungsi kalimat imperatif: - Memberi perintah Contoh
- Memberi komando Contoh
- Memberi larangan Contoh
- Memberi ajakan Contoh
- Memberi tuntutan Contoh
- Memberi isyarat Contoh
- Memberikan pembiaran Contoh
Kalimat imperatif memiliki ciri sebagai berikut:
Kalimat imperatif memiliki bermacam-macam jenis, antara lain: - Kalimat Imperatif Tak Transitif Kalimat imperatif tak transitif dibentuk dari kalimat deklaratif tak transitif yang bisa berpredikat verba dasar, frasa adjektiva, dan frasa verbal yang berprefiks ber-, dan meng-, atau frasa preposional. - Kalimat Imperatif Transitif Kalimat imperatif transitif adalah kalimat imperatif yang memiliki predikat verba transitif mirip dengan konstruksi kalimat deklaratif pasif. - Kalimat Imperatif Halus Kalimat imperatif halus adalah bentuk kalimat yang menggunakan pemilihan kosakata lebih halus, seperti: tolong, coba, silakan, sudilah, dan kiranya. - Kalimat Imperatif Permintaan Kalimat imperatif ini menggunakan kosakata yang mengandung makna meminta atau memohon. - Kalimat Imperatif Ajakan dan Harapan Kalimat imperatif ini mengandung makna ajakan atau harapan, yang biasanya terdapat kata: ayo(lah), mari(lah), atau hendaknya. - Kalimat Imperatif Larangan Kalimat imperatif larangan memiliki maksud memberikan sebuah larangan yang biasanya berisi negatif di akhir kalimat, biasanya ditandai dengan jangan (lah). - Kalimat Imperatif Pembiaran Kalimat imperatif ini tidak melarang seseorang untuk melakukan sesuatu, sebaliknya, mengandung makna pembiaran agar perbuatan atau aktivitas tetap dilakukan. Biasanya, kata-kata yang digunakan berupa: biarkan-(lah) dan biar-(lah). Untuk lebih memahami bahasan kali ini, berikut beberapa contoh kalimat imperatif:
Sumber: Dosenbahasa.com, Studiobelajar.com |