Berikut merupakan faktor yang Mempengaruhi pemilihan saluran distribusi kecuali pertimbangan

Produsen harus selalu memperhatikan berbagai macam faktor yang berpengaruh dalam pemilihan sebuah saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu menyangkut: pertimbangan pasar, pertimbangan barang, pertimbangan perusahaan, dan juga pertimbangan perantara.


Oleh karena saluran distribusi sangatlah dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini adalah merupakan faktor penentu didalam pemilihan saluran. Ada beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan, antara lain yaitu konsumen atau pasar industri, jumlah pembeli potensial, konsentrasi pasar secara geografis, jumlah pesanan, dan juga kebiasaan dalam pembelian.

Jika pasar berupa pasar industri, maka pengecer akan jarang atau bahkan tidak pernah dipakai dalam saluran ini. Namun apabila pasar berupa konsumen dan pasar industri, maka perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran.

Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung kepada pemakai.

Secara geografis pasar bisa dibagi ke dalam beberapa konsentrasi seperti misalnya industri kertas, industri tekstil, dan lain sebagainya. Untuk daerah konsentrasi yang memiliki tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan bisa menggunakan distributor industri.

Volume penjualan dari suatu perusahaan akan sangat berpengaruh pada saluran yang digunakannya. Apabila volume yang dibeli pemakai industri tidak terlalu besar ataupun relatif kecil, maka perusahaan bisa menggunakan distributor industri (untuk barang-barang berjenis perlengkapan operasi)

Kebiasaan membeli yang dilakukan oleh konsumen akhir dan pemakai industri sangatlah berpengaruh terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Dan yang termasuk dalam kebiasaan membeli ini antara lain yaitu:

1)      Kemauan untuk membelanjakan uangnya.

2)      Lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali.

3)      Tertariknya pada pembelian dengan kredit.

4)      Tertariknya pada pelayanan penjual.

Terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi pertimbangan barang ini, antara lain yaitu: nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, sifat teknis, barang standar dan pesanan, luasnya prodct line.

Apabila nila unit dari barang yang dijual relatif cukup rendah maka produsen cenderung akan menggunakan saluran distribusi yang panjang. Namun sebaliknya, apabila nilai unitnya relatif tinggi maka saluran distribusinya akan pendek ataupun langsung.

Manajemen juga harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam kaitannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar serta berat barang sangatlah menentukan. Apabila ongkos angkut terlalu besar jika dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga ada beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut bisa dialihkan kepada perantara. Jadi, artinya perantara ikut juga menanggung sebagian dari ongkos angkut.

Apabila barang yang dijual mudah sekali rusak maka perusahaan tidaklah perlu menggunakan perantara. Bila tetap ingin menggunakannya maka harus dipilih perantara yang mempunyai fasilitas penyimpanan yang baik.

Beberapa jenis barang industri seperti misalnya instalasi pada umumnya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini adalah produsen harus memiliki penjual yang bisa menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan serta pemeliharaannya. Mereka juga harus bisa memberikan pelayanan yang baik sebelum dan sesudahnya penjualan. Pekerjaan seperti ini sangat jarang sekali atau bahkan tidak pernah dilaksanakan oleh pedagang besar atau grosir.

Apabila barang yang dijual adalah berupa barang standard maka sebaiknya dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Demikian juga sebaliknya, apabila barang yang dijual berdasarkan pada pesanan maka penyalur tidak perlu untuk memelihara persediaan.

Apabila perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka itu artinya penggunaan pedagang besar sebagai penyalur ialah baik. Akan tetapi, apabila macam barangnya cukup banyak maka perusahaan bisa menjual langsung kepada para pengecer.

Berikut merupakan faktor yang Mempengaruhi pemilihan saluran distribusi kecuali pertimbangan

Sementara itu pada segi perusahaan, beberapa faktor yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah: sumber pembelanjaan, pengalaman dan kemampuan manajemen, pengawasan saluran, dan juga pelayanan yang diberikan oleh penjual.

Pemakaian saluran distribusi langsung ataupun pendek biasanya membutuhkan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karenanya saluran distribusi pendek ini kebanyakan hanya dilaksanakan oleh perusahaan yang kuat pada bidang keuangannya. Perusahaan yang tidak terlalu kuat kondisi keuangannya cenderung akan menggunakan saluran distribusi yang lebih panjang.

Pada umumnya perusahaan yang menjual barang baru ataupun ingin memasuki pasar baru, lebih suka untuk menggunakan perantara. Hal tersebut karena biasanya para perantara sudah memiliki pengalaman, sehingga manajemen bisa mengambil pelajaran dari mereka.

Faktor pengawasan saluran terkadang menjadi pusat perhatian produsen didalam kebijaksanaan saluran distribusinya. Pengawasan akan lebih mudah untuk dilakukan apabila saluran distribusinya pendek. Oleh karena itu perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung akan memilih saluran yang pendek meskipun ongkosnya relatif tinggi.

Apabila produsen ingin memberikan pelayanan yang lebih baik seperti misalnya membangun ertalase (ruang peragaan), dan mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan ada banyak perantara yang akan bersedia menjadi penyalurnya.

Kalau dilihat dari segi perantara, beberapa faktor yang harus dipertimbangkan ialah: pelayanan yang diberikan oleh perantara, kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan, dan ongkos.

Apabila perantara ingin memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan cara memberikan fasilitas penyimpanan, maka produsen cenderung akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur.

Perantara akan dipakai sebagai penyalur jika ia bisa membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu memiliki inisiatif untuk memberikan usulan mengenai barang baru.

Jika perantara bersedia menerima risiko yang dibebankan oleh produsen kepadanya, misalnya seperti risiko turun harga, maka produsen bisa memilihnya sebagai penyalur. Hal ini bisa memperingan tanggung jawab produsen dalam usahanya menghadapi berbagai macam risiko.

Dalam kaitannya dengan hal ini, produsen cenderung akan memilih perantara yang bisa menawarkan barangnya dalam volume yang besar dan untuk jangka waktu yang lama.

Apabila ongkos dalam penyaluran barang bisa lebih ringan dengan menggunakan perantara, maka hal ini bisa dilaksanakan secara terus menerus.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran 

Produsen harus memperhatikan berbagai macam faktor yang sangat berpengaruh dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut adalah : 

Karena saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran. Beberapa faktor pasar yang perlu diperhatikan adalah : 

a. Konsumen / pasar industri 

Apabila pasarnya berupa pasar industri maka perusahaan jarang/ bahkan tidak pernah menggunakan pengecer dalam saluran distribusinya. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industri, maka perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran. 

b. Jumlah pembeli potensial 

Jika jumlah konsumen relative kecil dalam pasarnya, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung pada pembeli 

c. Konsentrasi pasar secara geografis 

Untuk daerah konsentrasi yang mempunyai tingkat kepadatan yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan distributor industry 

Jika volume yang dibeli oleh pemakai produk tidak begitu besar atau relative kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri. 

e. Kebiasaan dalam pembelian 

Kebiasaan membeli dari konsumen akhir dan pemakai industri sangat berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli ini antara lain : 

- kemauan untuk membelanjakan uangnya 

- tertariknya pada pembelian dengan kredit 

- lebih senang melakukan pembelian yang tidak berkali-kali 

- tertariknya pada pelayanan penjual 

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang ini antara lain : 

Jika nilai unit dari barang yang dijual relative rendah maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi jika nilai unitnya relative tinggi maka saluran distribusinya pendek atau langsung. 

b. Besar dan berat barang 

Manajemen harus mempertimbangkan ongkos angkut dalam hubungannya dengan nilai barang secara keseluruhan dimana besar dan berat barang sangat menentukan. Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barangnya sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi, perantara ikut menanggung sebagian dari ongkos angkut. 

Jika barang yang dijual mudah rusak maka perusahan tidak perlu menggunakan perantara. Jika ingin menggunakannya maka harus dipilih perantara yang memiliki fasilitas penyimpanan yang cukup baik 

Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat menerangkan berbagai masalah teknis penggunaan dan pemeliharaannya. 

e. Barang standard dan pesanan 

Jika barang yang dijual berupa barang standard maka dipelihara sejumlah persediaan pada penyalur. Kalau barang yang dijual berdasarkan pesanan maka penyalur tidak perlu memelihara persediaan. 

Jika perusahaan hanya membuat satu macam barang saja, maka penggunaan pedagang besar sebagai penyalur adalah baik. Tetapi jika macam barangnya banyak maka perusahaan dapat menjual langsung kepada para pengecer. 

3. Pertimbangan Perusahaan 

Pada segi perusahaan, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : 

Penggunaan saluran distribusi langsung atau pendek biasanya memerlukan jumlah dana yang lebih besar. Oleh karena itu, saluran distribusi pendek ini kebanyakan hanya dilakukan oleh perusahaan yang kuat dibidang keuangannya. Perusahaan yang tidak kuat kondisi keuangannya akan cenderung menggunakan saluran distribusi yang lebih panjang. 

b. Pengalaman dan kemampuan manajemen 

Suatu perusahaan yang menjual barang baru, atau ingin memasuki pasaran baru, lebih suka menggunakan perantara. Hal ini disebabkan karena umumnya para perantara sudah mempunyai pengalaman, sehingga manajemen dapat mengambil pelajaran dari mereka. 

Pengawasan akan lebih mudah dilakukan bila saluran distribusinya pendek. Jadi, perusahaan yang ingin mengawasi penyaluran barangnya cenderung memilih saluran yang pendek walaupun ongkosnya tinggi. 

d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual 

Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase (ruang peragaan), mencarikan pembeli untuk perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya. 

4. Pertimbangan Perantara 

Pada segi perantara, beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan adalah : 

a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara 

Jika perantara mau memberikan pelayanan yang lebih baik, misalnya dengan menyediakan fasilitas penyimpanan, maka produsen akan bersedia menggunakannya sebagai penyalur. 

Perantara akan digunakan sebagai penyalur apabila ia dapat membawa barang produsen dalam persaingan, dan selalu mempunyai inisiatif untuk memberikan usul tentang barang baru 

c. Sikap Perantara terhadap kebijaksanaan produsen 

Kalau perantara bersedia menerima resiko yang dibebankan oleh produsen, misalnya resiko turunnya harga, maka produsen dapat memilihnya sebagai penyalur. Hal ini dapat memperingan tanggung jawab produsen dalam menghadapi berbagai macam resiko. 

Dalam hal ini , produsen cenderung memilih perantara yang dapat menawarkan barangnya dalam volume yang besar untuk jangka waktu lama 

Jika ongkos dalam penyaluran barang dapat lebih ringan dengan digunakannya perantara, maka hal ini dapat dilaksanakan terus