Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah

Apakah benua ini bergerak?Apakah nanti suatu saat Indonesia akan berubah bentuk kepulauannya?. 

Pertanyaan tersebut banyak dilontarkan oleh murid-murid kita di sekolah dan sudah seharusnya mereka memahami tentang dinamika planet Bumi ini.

Francis Bacon (1620) merupakan seseorang yang pertama menaruh perhatian akan fakta bahwa permukaan bumi ini seperti puzzle dan bisa dirangkai satu sama lain. 



Baca juga:


7 komoditas perkebunan Indonesia

Fokus kerja geografer jaman now



Kemudian pada awal abad ke 20 Alfred Wegener (Jerman) dan F. B Taylor (USA) memiliki pendapat sama tentang benua yang tidak statis namun bergeser. 

Namun bagaimanapun, konsep dari Teori Apungan Benua (Continental Drift) selalu ditujukan pada Alfred Wegener. Baca juga: Peta ring of fire Indonesia

Wegener berasumsi bahwa dahulu terdapat satu superbenua yang dinamai Pangaea. Dari era Karbon (250 juta tahun lalu) sampai zaman Kuarter (dari 2.5 juta tahun lalu), superbenua ini terpecah menjadi dua benua besar yaitu Laurasia di utara dan Gondwana di selatan sebelum akhirnya membentuk susunan benua seperti saat ini. 

Wegener memberikan bukti-bukti mengenai dasar teori tersebut yaitu:

Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah
Pergerakan benua waktu ke waktu

# Adanya temuan beberapa fosil identik di benua berbeda yang kini terpisahkan oleh lautan.

# Fosil Mesosaurus (sejenis reptil kecil zaman Perm), ditemukan di Afrika Selatan dan Brazil.

# Beberapa tumbuhan yang tumbuh di zaman Karbon ditemukan terkubur di  India dan Antartika.

Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah
Sebaran fosil di belahan bumi yang sama

#  Adanya kesamaan jenis, formasi dan umur batuan di Afrika Selatan dan Brazil.

#  Deretan pegunungan Appalachia akan menjadi satu kesatuan jalur jika ditarik dengan pegunungan di barat laut Eropa.

# Bentuk lekuk pantai Amerika Selatan sama dengan lekuk bentuk pantai Afrika bagian Timur. 

Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah
Afrika dan Amerika kala menyatu

# Bukti kehadiran zaman es ditemukan di wilayah tropis Brazil dan India bagian tengah.

# Batu bara yang terbentuk di daerah panas dan lembab dahulu, ditemukan terkubur di bawah es Antartika.

# Batukapur, batupasir dan batubara di Inggris tidak dapat terbentuk di era sekarang.

Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah
Endapan batubara era karbon


disini, disini, disini, disini 

Kerak bumi ini terus bergerak dan benua akan terus berubah dari masa ke masa. Perburuan tentang kebenaran teori apungan benua dimulai akhir abda 16 dan awal abad ke 17. Kartografer Flemish Abraham Ortelius dan Filsuf Inggris Sir Francis Bacon tertarik melihat bentuk  pola garis pantai Amerika selatan dan Afrika barat. 

Hal itu memungkinkan kedua benua dahulu pernah menyatu jika ditarik kembali. Baca juga: Patahan Lembang Bandung



Di tahun 1912, meteorolog Jerman Alfred Wegener akhirnya mengemukakan gagasan brilian bahwa daratan benua saat ini saling terhubung satu sama lain dan lahirlah Continental Drift Theory. Meski beberapa dekade teori ini masih belum dibuktikan kebenarannya namun pada akhirnya kebenaranlah yang akan menang. 

Di awal abad 20 para ilmuwan menemukan bukti pergeseran lempeng tektonik tersebut diantaranya:

Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah
Puzzle lempeng tektonik, pic: geologycafe.com

1. Kesamaan garis pantai Amerika bagian timur dengan Afrika bagian barat. Jika disatukan kembali seperti puzzle maka pasti akan cocok. 

2. Hewan yang ditemukan di kedua benua memiliki karakteristik yang sama. Misalnya India dan Madagaskar punya mamalia yang sama meskipun Madagaskar kini lebih dekat ke Afrika.

3. Fosil tanaman di India, Afrika Selatan, Australia, Antartika dan Amerika Selatan memiliki kesamaan. Tanaman itu bernama Glossopteris yang sangat khas dan tidak ditemukan di belahan dunia lain selain di beberapa benua tadi.

4. Fosil hewan yang sama juga ditemukan di benua tadi seperti Lystosaurus, Mesosaurus dan Cynognathus.

5. Ada kesamaan struktur dan jenis batuan di Amerika selatan dan Afrika barat.

6. Adanya bukit atau ridge di tengah Atlantik menyebabkan pemekaran samudera Atlantik.

7. Adanya pergeseran medan magnet bumi.

8. Ditemukannya sisa deposit glasial era Perm-Karbon di benua-benua tadi.

Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah
Teori Apungan Benua, pic: britannica.com

Pergerakan Bumi Dari Masa Ke Masa

Pada periode Perm, 270 juta tahun lalu di bumi hanya ada satu Superbenua yanng dinamakan Pangaea. Lalu hanya ada dua samudera yaitu Panthalassa dan Tetys.

Pada periode Trias, dimulai 240 juta tahun lalu Superbenua ini mulai pecah dan bergerak saling menjauh. Dari gerakan ini menciptakan dua benua yaitu Laurasia di utara dan Gondwana di selatan. Baca juga: Dampak angin fohn

Selama periode Jura, Pangaea semakin pecah lalu Samudera Tethys terbuka memisahkan Laurasia dan Gondwana. Baca juga: 4 masa pembabakan geologi bumi

Di masa Cretaceous awal juta tahun ke belakang, Laurasi dan Gondwana benar-benar terpisah. Belahan bumi utara yang ada saat ini terbentuk di masa Crestaceous, lalu Greenland terpisah dari Eropa dan Samudera Atlantik mulai terbuka dan terus meluas. 

Di masa Crestaceous akhir yaitu 95 juta tahun lalu, India terpisah dari Afrika dan bergerak ke timur laut sebelum menghantam Asia dan membangun Himalaya. Eropa bercerai dari Amerika Utara dan Amerika Selatan berpisah dari Afrika. Australia dan Antartika masih terhubung. Baca juga: Terbentuknya awan di langit

Dunia saat ini terdiri dari 7 benua dan pergeseran masih berlanjut dengan kecepatan lambat. Atlantik semakin meluas sedangkan Pasifik menyempit. Australia semakin mendesak ke utara dan Afrika pada akhirnya akan kembali menyatu dengan Eropa dan Asia. Baca juga: Kode promo Quipper Video 2017

Berikut yang menunjukkan bukti pergerakan benua menurut teori Apungan dan pergeseran benua adalah

Pada dasarnya pergeseran benua merupakan pergerakan horizontal yang terjadi dalam skala besar dari benua relatif satu sama lain dan ke cekungan samudra selama satu atau lebih episode waktu geologi. Konsep ini merupakan pendahulu penting bagi perkembangan teori lempeng tektonik, yang menggabungkannya dalam contoh fenomena alam sehingga menjadi bukti teori apungan benua.

Pasalnya, ide perpindahan benua dalam skala besar memiliki sejarah yang panjang. Memperhatikan kecocokan yang jelas dari tonjolan Amerika Selatan bagian timur dengan teluk Afrika, naturalis Jerman Alexander von Humboldt berteori sekitar tahun 1800 bahwa daratan yang berbatasan dengan Samudra Atlantik pernah digabungkan.

Teori Apungan Benua

Buku yang mencatat sejarah geografi menerangkan bahwa teori apungan benua pertamakali dikemukakan oleh Alfred Wegener pada tahun 1912. Akan tetapi 50 tahun kemudian, Antonio Snider Pellegrini, seorang ilmuwan Prancis, berpendapat bahwa keberadaan fosil tumbuhan yang identik di endapan batubara Amerika Utara dan Eropa dapat dijelaskan jika dalam menghubungkan kedua benua.

Prosesi ini bisa dikatakan sebagai suatu hubungan yang sulit dijelaskan. Bahkan pada tahun 1908 Frank B. Taylor dari Amerika Serikat menggunakan gagasan tabrakan benua untuk menjelaskan pembentukan beberapa pegunungan dunia.

Bukti Teori Apungan Benua

Yang pasti. terdapat beragam fenomena yang dapat dijadikan sebagai bukti bahwa benua-benua di dunia bergerak, tapi bukti fenomena yang paling berpengaruh diantaranya yaitu:

Fenomena yang menunjukkan hal tersebut, diantaranya yaitu:

  1. Tonjolan Brasil (Amerika Selatan) tampaknya masuk ke Teluk Guinea (Afrika).
  2. Greenland tampaknya cocok dengan pulau Ellesmere dan Baffin di Kanada.
  3. Pantai barat India, Madagaskar, dan Afrika tampaknya pernah bergabung.
  4. Amerika Utara dan Selatan di satu sisi dan Afrika serta Eropa di sisi lain berada di sepanjang punggung tengah Atlantik.
  5. Pegunungan Caledonian dan Hercynian di Eropa dan Appalachian di Amerika Serikat tampaknya menjadi satu rangkaian yang berkelanjutan.

Kritik terhadap bukti ini, yaitu:

  1. Garis pantai adalah fitur sementara dan dapat berubah.
  2. Beberapa kombinasi lain dari pemasangan bentuk lahan yang tidak terkait dapat dicoba.
  3. Teori Arus Kontinental menggeser posisi India terlalu banyak ke selatan, merusak hubungannya dengan Laut Mediterania dan Pegunungan Alpen.
  4. Pegunungan tidak selalu menunjukkan kedekatan geologis.

Posisi kutub yang terjadi secara terus-menerus bergeser biasanya akibat adanya akibat berbagai jenis lempeng tektonik. Akan tetapi kritik terhadap bukti ini yaitu kutub mungkin telah bergeser, belum tentu benua juga akan ikut bergeser dari tempat aslinya.

Keberadaan vegetasi glossopteris di batuan Karbon di India, Australia, Afrika Selatan, Kepulauan Falkland (Wilayah seberang Inggris), Antartika, dan lain-lain. (Semuanya terpisah dari daratan yang sama yang disebut Gondwana) dapat dijelaskan dari fakta bahwa bagian-bagian tersebut terhubung di masa lalu.

Kritik terhadap bukti ini yaitu vegetasi serupa ditemukan di bagian dunia yang tidak terhubung seperti Afghanistan, Iran dan Siberia.

Fenomena yang menunjukkan hal tersebut, diantaranya yaitu:

  1. Pengamatan bahwa Lemur terjadi di India, Madagaskar dan Afrika membuat beberapa orang mempertimbangkan massa daratan yang berdekatan “Lemuria” yang menghubungkan ketiga daratan ini.
  2. Mesosaurus adalah reptil kecil yang beradaptasi dengan air payau yang dangkal. Kerangka ini hanya ditemukan di Afrika Selatan dan Brasil. Kedua daerah tersebut saat ini terpisah sejauh 4.800 km dengan lautan di antaranya.

Fenomena yang menunjukkan hal tersebut yaitu sabuk bebatuan kuno 2.000 juta tahun dari pantai Brasil cocok dengan yang dari Afrika barat. Kritik terhadap bukti ini yaitu batuan dengan usia yang sama dan karakteristik yang mirip juga ditemukan di belahan dunia lain.

Fenomena yang menunjukkan hal tersebut, diantaranya yaitu:

  1. Endapan tillite adalah batuan sedimen yang terbentuk dari endapan gletser.
  2. Sistem sedimen Gondwana ditemukan di India, Afrika, Pulau Falkland, Madagaskar, Antartika dan Australia (semuanya sebelumnya bagian dari Gondwana).
  3. Kemiripan keseluruhan menunjukkan bahwa daratan ini memiliki sejarah yang sangat mirip.

Endapan emas yang kaya ditemukan di pantai Ghana (Afrika Barat) tetapi sumbernya ada di Brasil, dan jelas bahwa endapan emas Ghana berasal dari dataran tinggi Brasil ketika kedua benua itu berdampingan sehingga hasil sumber daya alam tentang emas banyak sekali.

Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa secara garis besar, keseluruhan fenomena yang menjadi bukti dari teori apungan benua yang juga dikenal dengan teori pergeseran benua bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Bukti klimatik terkuat yang menunjukkan terjadinya apungan benua yaitu keberadaan deposit batu bara di daerah kutub dan lintang tinggi. Padahal, proses terbentuknya batu bara membutuhkan hutan-hutan lebat, yang tidak mungkin tumbuh di daerah kutub dan lintang tinggi.

Oleh sebab itu, ada dugaan kuat bahwa daerah-daerah tersebut pernah berada di daerah tropis atau subtropis, sehingga dapat terbentuk batu bara di lokasi tersebut. Akan tetapi, terjadinya pergerakan benua-benua menggeser daerah tersebut pada posisi mereka sekarang, yaitu di daerah kutub dan lintang tinggi. Hal itu sejalan dengan asumsi dari teori apungan benua bahwa benua-benua bisa bergerak.

Buktigeologis paling kuat yang menunjukkan terjadinya apungan benua yaitu adanya kesamaan-kesamaan endapan sedimen dan struktur lapisan batuan di lokasi-lokasi yang berjauhan yang biasanya itu akan terbentuk seperti daratan atau bisa pegunungan.

Oleh sebab itu, logis apabila berasumsi bahwa pada zaman dahulu, daerah-daerah ini tergabung, misalnya adanya sedimen gletser permo-carboniferous di Amerika Selatan, Afrika, Madagascar, Jazirah Arab, India, Antarktika, dan Australia.

Ada dugaan bahwa pada zaman dahulu daerah-daerah tersebut tergabung dalam satu benua yang lebih besar dan berada di lokasi yang sama, yang kita ketahui dengan nama Benua Gondwana.

Contoh lain misalnya barisan pegunungan di Amerika Serikat. Pegunungan Appalachian dan Adirondacks yang terdapat di pantai timur Amerika tiba-tiba menghilang di daerah Newfoundland. Tapi kita bisa menemukan barisan pegunungan dengan karakteristik yang hampir sama di daerah Greenland, Inggris, Norwegia, dan Swedia. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa pada zaman dahulu, mereka merupakan baris pegunungan yang sama.

Bukti biologis yang menunjukkan terjadinya pergerakan benua yaitu ditemukannya fosil hewan yang sama tapi lokasi penemuannya saling berjauhan, bahkan berbeda benua. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa pada zaman dahulu, benua tersebut menyatu dengan benua lain, atau setidaknya dihubungkan oleh daratan.

Contoh fosil hewan maupun tumbuhan yang ditemukan ditempat-tempat yang berjauhan, misalnya fossil Cynognathus ditemukan di Amerika Selatan dan Afrika. Hewan ini  adalah  reptil yang hidup sekitar 240 juta tahun silam.

Nah, demikianlah tadi artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan berbagai fenomena yang menjadi pembuktian dalam teori apungan benua. Semoga memberikan edukasi untuk kalian yang sedang membutuhkannya pada saat ini.

  1. Continental drift dari https://en.wikipedia.org/wiki/Continental_drift#Modern_evidence
  2. Continental Drift Theory: Evidences and Drawbacks, Tectonics dari https://www.pmfias.com/continental-drift-theory-tectonics-evidences-continental-drift/#Continental_Drift_Theory_(Alfred_Wegener,_1922)