Lihat Foto Show KOMPAS.com - Dalam wirausaha budidaya tanaman hias, kejelian dalam memilih jenis tanaman menjadi yang utama. Perlu dipertimbangkan selera konsumen karena konsumen akan menyenangi tanaman hias yang saat itu menjadi tren di pasaran. Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, teknik budidaya tanaman hias hampir sama dengan teknik budidaya tanaman pangan. Teknik budidaya yang baik menentukan kualitas produk tanaman hias. Sarana produksi yang diperlukan tanaman hias, juga sama dengan tanaman pangan. Umumnya tanaman pangan membutuhkan lahan yang luas, sedangkan tanaman hias dapat memanfaatkan lahan di rumah atau hanya menggunakan pot di tempat terbuka. Baca juga: Wirausaha Budidaya Tanaman Hias Berikut proses produksi budidaya tanaman hias: Dalam buku Media Tanam untuk Tanaman Hias (2007) karya Surip Prayugo, dijelaskan bahwa pemilihan bahan-bahan media tanam selayaknya disesuaikan dengan jenis tanaman dan teknis pemeliharaannya. Persiapan media tanam dilakukan untuk menyediakan media tumbuh yang sesuai untuk setiap tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Membuat media tanamn sendiri juga sudah banyak dilakukan. Bahan-bahan untuk media tanam yang mungkin bisa dibuat sendiri di antaranya arang, kompos, pupuk kandang, dan sekam bakar. Persiapan bibit menjadi penting bagi budidaya tanaman hias. Untuk memperbanyak bahan tanaman hias dapat dilakukan melalui:
Baca juga: Di mana Tanaman Padi dapat Tumbuh?
Penanaman bibit sebaiknya dilakukan jika tanah sudah gembur. Waktu yang baik untuk menanam adalah pagi hari atau sore hari. Jika diperbanyak dengan benih, benih bisa langsung ditanam atau disemai agar siap tanam. Bibit ditanam dalam lubang tanaman dengan ukuran yang sesuai dengan jenis tanaman hias. Disadur dari buku Memupuk Tanaman Hias (2007) karya Budiana, jenis dan formula pupuk sangat beragam. Ada pupuk yang berbahan organik dan dibuat dari bahan anorganik. Pemilihan dan pemakaian pupuk juga harus tepat agar tanaman hias dapat tumbuh optimal. Pemberian pupuk yang tidak tepat, akan membuat rugui karena terbuang percuma. Kadar unsur hara yang kurang dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu dan mudah terserang penyakit. Sehingga tanaman mati dengan sia-sia. Penggunaan pupuk (khususnya pupuk akar) yang tidak tepat juga berdampak pada struktur media tanam berubah dan menimbulkan efek racun tanaman. Baca juga: Mengapa Tanaman Padi Penting bagi Masyarakat Indonesia? Pemeliharaan yang dilakukan, sebagai berikut:
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida atau secara manual dengan mencabut serta membuang tanaman yang terserang dan memungut hama pengganggu tanaman. Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Perkembangbiakan Vegetatif Buatan? Panen dan pasca panen dilakukan dengan hatio-hati agar hasil dan kualitas tanaman hias tidak berkurang. Panen dilakukan pada pagi atau sore hari. Pascapanen tanaman hias dilakukan sesuai produk budidayanya, yaitu:
tirto.id - Indonesia yang terletak di daerah tropis sangat kondusif untuk budidaya tanaman sayuran. Sejumlah jenis sayuran dapat tumbuh subur di berbagai wilayah di Indonesia. Budidaya tanaman sayuran ini membutuhkan sarana bahan dan alat produksi tepat agar sayuran dapat tumbuh baik dan optimal. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap diet dan pola makan sehat, permintaan pasar terhadap komoditas sayuran juga kian tinggi. Saat ini, budidaya tanaman sayuran dilakukan secara intensif dan terbilang usaha menguntungkan. Sayuran sendiri merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan. Kadar air dan serat dalam sayuran tergolong tinggi. Ia mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh agar tetap terjaga kesehatannya.
Untuk melakukan budidaya sayuran, seorang petani atau orang yang berkecimpung dalam usaha sayuran harus mengerti jenis-jenis tanaman sayuran dan sarana produksinya. Penjelasan mengenai dua hal tersebut adalah sebagai berikut.
Jenis-Jenis Tanaman Sayuran (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});Jenis-jenis tanaman sayuran dibudidayakan di Indonesia dapat dilihat dari ragam pengelompokannya. Dikutip dari Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (2013), jenis tanaman sayuran berdasarkan pengelompokannya adalah sebagai berikut:
Selanjutnya, berdasarkan ketinggian tempat tumbuhnya, tanaman sayuran juga terbagi menjadi tiga jenis sebagai berikut.
Sarana Produksi Tanaman Sayuran
Untuk memperoleh panen sayuran yang optimal, perlu diketahui sarana produksi budidaya tanaman sayuran. Sarana produksinya ini terdiri dari bahan dan alat produksi. Berikut ini penjelasan mengenai dua sarana produksi budidaya sayuran tersebut, sebagaimana dikutip dari Prakarya (2017) yang ditulis Suci Paresti, dkk. 1. Bahan Produksi Tanaman Sayuran Bahan produksi tanaman sayuran ini terdiri dari benih atau bibit sayuran, pupuk, pestisida untuk mengusir hama, dan media tanamnya.
Benih dan bibit yang baik berasal dari varietas unggul. Ia memiliki daya tumbuh tinggi, murni, bebas dari kotoran, serta tidak tercemar hama dan penyakit tumbuhan.
Pupuk yang diberikan ke tanaman sayuran dapat berupa pupuk organik atau pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan, misalnya pupuk kandang sapi, ayam, atau kambing. Sementara itu, pupuk anorganik adalah pupuk yang mengandung zat kimia, serta dilengkapi dengan unsur hara nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K).
Jenis media tanam sendiri ada dua, yaitu media tanam organik dan media tanam anorganik. Media tanam organik adalah media tanam yang berasal dari alam, misalnya arang sekam, kompos, dan sabut kelapa. Sementara itu, media tanam anorganik adalah media tanam buatan, misalnya media tanam menggunakan gel, spons, pecahan batu-bata, hingga vermikulit dan perlit. 2. Alat Tanam Sayuran Setelan bahan tanaman tersedia, sarana produksi berikutnya adalah alat tanam untuk mempermudah budidaya sayuran. Alat tanam ini dapat berupa pengolah tanah yang mencakup garpu, sekop, dan cangkul. Alat tanam lainnya adalah alat pemeliharaan tanaman yang berupa gembor, kored, dan sprayer.
Baca juga
artikel terkait
SAYURAN
atau
tulisan menarik lainnya
Abdul Hadi
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|