Anak yang hilang telah kembali. Karya Rembrandt 1662 Show Perumpamaan anak yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Cerita ini tercantum di dalam Lukas 15:11-32. Perumpamaan ini menceritakan tentang kasih seorang bapa kepada anaknya. Di dalam cerita ini, sekalipun titik beratnya adalah tentang si anak bungsu, namun sebenarnya si anak sulung juga mempunyai peran di dalam cerita ini. Daftar isi
Anak yang hilangPerumpamaan ini menceritakan tentang seorang bapa yang mempunyai dua orang anak. Pada suatu hari, anaknya yang bungsu ini menginginkan harta warisan yang menjadi anggota miliknya (yang seharusnya dibagikan ketika bapanya sudah meninggal). Belakang dengan harta warisannya itu, dia berkunjung berfoya-foya ke negeri yang jauh. Setelah uangnya habis, dan di negeri tempat dia berdiam itu timbul bahaya kelaparan, timbul penyesalannya mengapa dia harus berkunjung dari rumah ayahnya, sebab ketika dia berada di negeri tersebut, dia sangat kelaparan, bahkan sampai-sampai ingin memakan ampas babi di tempatnya bertugas untuk penjaga babi. Belakang anak itu penghabisannya memutuskan untuk pulang, dengan berencana akan menjadi pekerja dari ayahnya saja. Dia berpikir, ayahnya pasti tidak mau menerimanya lagi untuk anaknya. setelah perlakukannya terhadap ayahnya. Namun ternyata, apa yang terjadi sungguh di luar lebih kurangnya. Ayahnya bukan saja berlari menerimanya dengan gembira, namun segera memanggil pelayan-pelayannya untuk mengganti pakaian anaknya itu dengan pakaian yang indah beserta perhiasan-perhiasannya, serta mengadakan suatu pesta yang akbar, sebab katanya, "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, dia telah hilang dan didapat kembali." Namun, kakaknya si anak sulung ternyata tidak terima ayahnya memperlakukan si anak bungsu sebaik itu. Dia merasa iri, bahwa setelah sekian lama dia bertugas membantu ayahnya, tidak pernah ayahnya memperlakukannya sebaik itu. Dia marah dan tidak mau mengikuti pesta itu. Namun ayahnya belakang datang padanya dan menjelaskan, bahwa selain bapanya itu tidak pernah menutup mata terhadap hal-hal yang anak sulungnya pernah lakukan untuk dirinya, bapanya juga menyadarkan bahwa sudah sama berat sang anak sulung ini bergembira, sebab yang pulang ini adalah saudara kandung yang lebih mudanya sendiri. PenjelasanPerumpamaan tentang anak yang hilang ini adalah suatu perumpamaan yang sering digunakan untuk menggambarkan kesetiaan Allah (yang sering digambarkan untuk Bapa) yang tidak pernah berubah, sekalipun umatNya (digambarkan untuk anak) sering menyakiti hatiNya dan meninggalkanNya untuk berkunjung menikmati kesenangan duniawi (digambarkan untuk negeri yang jauh). Secara kenyataan, di dalam berbagai kesempatan, Tuhan memang menyatakan di dalam Alkitab bahwa umat-umatNya memang mempunyai status dan kuasa untuk anak-anakNya, bukan hanya perumpamaan saja. Tuhan Yesus ingin menekankan bahwa seindah-indahnya kenikmatan duniawi yang dapat dipandang mata, suatu ketika itu akan berbalik menjadi jerat yang akan membikin seseorang meninggalkan Tuhan, apabila kenikmatan itu dikejar melebihi apapun, bahkan kenikmatan yang rupa-rupanya tidak berdosa sekalipun. Yesus juga secara tidak langsung menyatakan bahwa "tempat tinggal" manusia yang sesungguhnya adalah berada di "rumah Bapa", dalam rumusan selalu bersekutu dan berkomunikasi dengan Tuhan, sebab analoginya, dengan tinggal di dalam satu rumah yang sama, maka orang-orang yang benar di dalamnya akan mempunyai relasi yang kuat. Tuhan tidak ingin umatNya mencoba mengais-ais "kesenangan duniawi", padahal di dalam persekutuan dengan Dia, Tuhan ingin menyediakan suatu kesenangan yang sejati yang berlimpah. Sebaliknya, anaknya yang sulung, sekalipun memang tidak berkunjung dari rumah bapanya, namun dia bertugas pada bapanya dengan berarah pada upah. Dia lama memendam hasrat untuk diperlakukan secara khusus oleh bapanya oleh sebab dia menjadi satu-satunya anak bapanya, namun perlakuan itu tak kunjung datang. Padahal dia lupa, seluruh milik bapanya itu adalah miliknya juga. Bila dia ingin mengadakan pesta atau apapun yang dia suka, tentu bapanya tidak akan melarang. Namun dengan itu, dapat dikenali bahwa anak yang sulung ini pun tidak mempunyai kasih, selalu menuntut penghargaan demi penghargaan dari bapanya. Dia bertugas hanya untuk dirinya sendiri. Di penghabisan pengajarannya Yesus menekankan tujuanNya datang ke dunia adalah untuk mencari orang-orang yang terhilang, seperti kata-kata bapa itu:
Demikian pula Dia menekankan bahwa Dia tidak ingin umat-umatNya menjadi seperti anak yang sulung yang hanya memikirkan diri sendiri, tidak mempunyai kasih terhadap saudara kandung yang lebih mudanya yang bungsu, namun Dia ingin supaya umat-umatNya peduli terhadap orang-orang yang belum mengenal Yesus. Perumpamaan tentang anak yang hilang, seperti juga perumpamaan tentang domba yang hilang dan perumpamaan tentang dirham yang hilang, selalu diakhiri dengan pesta akbar ketika hal yang hilang itu diketemukan. Dan semua perumpamaan itu bercakap tentang orang-orang berdosa yang belum mengenal Kristus. Bahkan, benar sukacita yang akbar di Sorga oleh sebab satu orang berdosa bertobat (Lukas 15:7) . Oleh sebabnya mengapa dalam ketiga perumpamaan tersebut selalu diakhiri dengan pesta akbar. Karya seniSejumlah lukisan atau karya seni terkenal mengambil inspirasi dari perumpamaan ini.
Lihat pulaedunitas.com Page 2Anak yang hilang telah kembali. Karya Rembrandt 1662 Perumpamaan anak yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Cerita ini tercantum di dalam Lukas 15:11-32. Perumpamaan ini menceritakan tentang kasih seorang bapa kepada anaknya. Di dalam cerita ini, sekalipun titik beratnya adalah tentang si anak bungsu, namun sebenarnya si anak sulung juga mempunyai peran di dalam cerita ini. Daftar isi
Anak yang hilangPerumpamaan ini menceritakan tentang seorang bapa yang mempunyai dua orang anak. Pada suatu hari, anaknya yang bungsu ini menginginkan harta warisan yang menjadi anggota miliknya (yang seharusnya dibagikan ketika bapanya sudah meninggal). Belakang dengan harta warisannya itu, dia berkunjung berfoya-foya ke negeri yang jauh. Setelah uangnya habis, dan di negeri lokasi dia berdiam itu timbul bahaya kelaparan, timbul penyesalannya mengapa dia harus berkunjung dari rumah ayahnya, sebab ketika dia berada di negeri tersebut, dia sangat kelaparan, bahkan sampai-sampai ingin memakan ampas babi di lokasinya bertugas untuk penjaga babi. Belakang anak itu penghabisannya memutuskan untuk pulang, dengan berencana akan menjadi pekerja dari ayahnya saja. Dia berpikir, ayahnya pasti tidak mau menerimanya lagi untuk anaknya. setelah perlakukannya terhadap ayahnya. Namun ternyata, apa yang terjadi sungguh di luar lebih kurangnya. Ayahnya bukan saja berlari menerimanya dengan gembira, namun segera memanggil pelayan-pelayannya untuk mengganti pakaian anaknya itu dengan pakaian yang indah beserta perhiasan-perhiasannya, serta mengadakan suatu pesta yang akbar, sebab katanya, "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, dia telah hilang dan didapat kembali." Namun, kakaknya si anak sulung ternyata tidak terima ayahnya memperlakukan si anak bungsu sebaik itu. Dia merasa iri, bahwa setelah sekian lama dia bertugas membantu ayahnya, tidak pernah ayahnya memperlakukannya sebaik itu. Dia marah dan tidak mau mengikuti pesta itu. Namun ayahnya belakang datang padanya dan menjelaskan, bahwa selain bapanya itu tidak pernah menutup mata terhadap hal-hal yang anak sulungnya pernah lakukan untuk dirinya, bapanya juga menyadarkan bahwa sudah sama berat sang anak sulung ini bergembira, sebab yang pulang ini adalah saudara kandung yang lebih mudanya sendiri. PenjelasanPerumpamaan tentang anak yang hilang ini adalah suatu perumpamaan yang sering dipergunakan untuk menggambarkan kesetiaan Allah (yang sering digambarkan untuk Bapa) yang tidak pernah berubah, sekalipun umatNya (digambarkan untuk anak) sering menyakiti hatiNya dan meninggalkanNya untuk berkunjung menikmati kesenangan duniawi (digambarkan untuk negeri yang jauh). Secara kenyataan, di dalam bermacam kesempatan, Tuhan memang menyatakan di dalam Alkitab bahwa umat-umatNya memang mempunyai status dan kuasa untuk anak-anakNya, bukan hanya perumpamaan saja. Tuhan Yesus ingin menekankan bahwa seindah-indahnya kenikmatan duniawi yang dapat dipandang mata, suatu ketika itu akan berbalik menjadi jerat yang akan membikin seseorang meninggalkan Tuhan, apabila kenikmatan itu dikejar melebihi apapun, bahkan kenikmatan yang rupa-rupanya tidak berdosa sekalipun. Yesus juga secara tidak langsung menyatakan bahwa "tempat tinggal" manusia yang sesungguhnya adalah berada di "rumah Bapa", dalam rumusan selalu bersekutu dan berkomunikasi dengan Tuhan, sebab analoginya, dengan tinggal di dalam satu rumah yang sama, karenanya orang-orang yang benar di dalamnya akan mempunyai relasi yang kuat. Tuhan tidak ingin umatNya mencoba mengais-ais "kesenangan duniawi", padahal di dalam persekutuan dengan Dia, Tuhan ingin menyediakan suatu kesenangan yang sejati yang berlimpah. Sebaliknya, anaknya yang sulung, sekalipun memang tidak berkunjung dari rumah bapanya, namun dia bertugas pada bapanya dengan berarah pada upah. Dia lama memendam hasrat untuk diperlakukan secara khusus oleh bapanya oleh sebab dia menjadi satu-satunya anak bapanya, namun perlakuan itu tak kunjung datang. Padahal dia lupa, seluruh milik bapanya itu adalah miliknya juga. Bila dia ingin mengadakan pesta atau apapun yang dia suka, tentu bapanya tidak akan melarang. Namun dengan itu, dapat dikenali bahwa anak yang sulung ini pun tidak mempunyai kasih, selalu menuntut penghargaan demi penghargaan dari bapanya. Dia bertugas hanya untuk dirinya sendiri. Di penghabisan pengajarannya Yesus menekankan tujuanNya datang ke dunia adalah untuk mencari orang-orang yang terhilang, seperti kata-kata bapa itu:
Demikian pula Dia menekankan bahwa Dia tidak ingin umat-umatNya menjadi seperti anak yang sulung yang hanya memikirkan diri sendiri, tidak mempunyai kasih terhadap saudara kandung yang lebih mudanya yang bungsu, namun Dia ingin supaya umat-umatNya peduli terhadap orang-orang yang belum mengenal Yesus. Perumpamaan tentang anak yang hilang, seperti juga perumpamaan tentang domba yang hilang dan perumpamaan tentang dirham yang hilang, selalu diakhiri dengan pesta akbar ketika hal yang hilang itu diketemukan. Dan seluruh perumpamaan itu bercakap tentang orang-orang berdosa yang belum mengenal Kristus. Bahkan, benar sukacita yang akbar di Sorga oleh sebab satu orang berdosa bertobat (Lukas 15:7) . Oleh sebabnya mengapa dalam ketiga perumpamaan tersebut selalu diakhiri dengan pesta akbar. Karya seniSejumlah lukisan atau karya seni terkenal mengambil inspirasi dari perumpamaan ini.
Lihat pulaedunitas.com Page 3Anak yang hilang telah kembali. Karya Rembrandt 1662 Perumpamaan anak yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Cerita ini tercantum di dalam Lukas 15:11-32. Perumpamaan ini menceritakan tentang kasih seorang bapa kepada anaknya. Di dalam cerita ini, sekalipun titik beratnya adalah tentang si anak bungsu, namun sebenarnya si anak sulung juga mempunyai peran di dalam cerita ini. Daftar isi
Anak yang hilangPerumpamaan ini menceritakan tentang seorang bapa yang mempunyai dua orang anak. Pada suatu hari, anaknya yang bungsu ini menginginkan harta warisan yang menjadi anggota miliknya (yang seharusnya dibagikan ketika bapanya sudah meninggal). Belakang dengan harta warisannya itu, dia berkunjung berfoya-foya ke negeri yang jauh. Setelah uangnya habis, dan di negeri lokasi dia berdiam itu timbul bahaya kelaparan, timbul penyesalannya mengapa dia harus berkunjung dari rumah ayahnya, sebab ketika dia berada di negeri tersebut, dia sangat kelaparan, bahkan sampai-sampai ingin memakan ampas babi di lokasinya bertugas untuk penjaga babi. Belakang anak itu penghabisannya memutuskan untuk pulang, dengan berencana akan menjadi pekerja dari ayahnya saja. Dia berpikir, ayahnya pasti tidak mau menerimanya lagi untuk anaknya. setelah perlakukannya terhadap ayahnya. Namun ternyata, apa yang terjadi sungguh di luar lebih kurangnya. Ayahnya bukan saja berlari menerimanya dengan gembira, namun segera memanggil pelayan-pelayannya untuk mengganti pakaian anaknya itu dengan pakaian yang indah beserta perhiasan-perhiasannya, serta mengadakan suatu pesta yang akbar, sebab katanya, "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, dia telah hilang dan didapat kembali." Namun, kakaknya si anak sulung ternyata tidak terima ayahnya memperlakukan si anak bungsu sebaik itu. Dia merasa iri, bahwa setelah sekian lama dia bertugas membantu ayahnya, tidak pernah ayahnya memperlakukannya sebaik itu. Dia marah dan tidak mau mengikuti pesta itu. Namun ayahnya belakang datang padanya dan menjelaskan, bahwa selain bapanya itu tidak pernah menutup mata terhadap hal-hal yang anak sulungnya pernah lakukan untuk dirinya, bapanya juga menyadarkan bahwa sudah sama berat sang anak sulung ini bergembira, sebab yang pulang ini adalah saudara kandung yang lebih mudanya sendiri. PenjelasanPerumpamaan tentang anak yang hilang ini adalah suatu perumpamaan yang sering dipergunakan untuk menggambarkan kesetiaan Allah (yang sering digambarkan untuk Bapa) yang tidak pernah berubah, sekalipun umatNya (digambarkan untuk anak) sering menyakiti hatiNya dan meninggalkanNya untuk berkunjung menikmati kesenangan duniawi (digambarkan untuk negeri yang jauh). Secara kenyataan, di dalam bermacam kesempatan, Tuhan memang menyatakan di dalam Alkitab bahwa umat-umatNya memang mempunyai status dan kuasa untuk anak-anakNya, bukan hanya perumpamaan saja. Tuhan Yesus ingin menekankan bahwa seindah-indahnya kenikmatan duniawi yang dapat dipandang mata, suatu ketika itu akan berbalik menjadi jerat yang akan membikin seseorang meninggalkan Tuhan, apabila kenikmatan itu dikejar melebihi apapun, bahkan kenikmatan yang rupa-rupanya tidak berdosa sekalipun. Yesus juga secara tidak langsung menyatakan bahwa "tempat tinggal" manusia yang sesungguhnya adalah berada di "rumah Bapa", dalam rumusan selalu bersekutu dan berkomunikasi dengan Tuhan, sebab analoginya, dengan tinggal di dalam satu rumah yang sama, karenanya orang-orang yang benar di dalamnya akan mempunyai relasi yang kuat. Tuhan tidak ingin umatNya mencoba mengais-ais "kesenangan duniawi", padahal di dalam persekutuan dengan Dia, Tuhan ingin menyediakan suatu kesenangan yang sejati yang berlimpah. Sebaliknya, anaknya yang sulung, sekalipun memang tidak berkunjung dari rumah bapanya, namun dia bertugas pada bapanya dengan berarah pada upah. Dia lama memendam hasrat untuk diperlakukan secara khusus oleh bapanya oleh sebab dia menjadi satu-satunya anak bapanya, namun perlakuan itu tak kunjung datang. Padahal dia lupa, seluruh milik bapanya itu adalah miliknya juga. Bila dia ingin mengadakan pesta atau apapun yang dia suka, tentu bapanya tidak akan melarang. Namun dengan itu, dapat dikenali bahwa anak yang sulung ini pun tidak mempunyai kasih, selalu menuntut penghargaan demi penghargaan dari bapanya. Dia bertugas hanya untuk dirinya sendiri. Di penghabisan pengajarannya Yesus menekankan tujuanNya datang ke dunia adalah untuk mencari orang-orang yang terhilang, seperti kata-kata bapa itu:
Demikian pula Dia menekankan bahwa Dia tidak ingin umat-umatNya menjadi seperti anak yang sulung yang hanya memikirkan diri sendiri, tidak mempunyai kasih terhadap saudara kandung yang lebih mudanya yang bungsu, namun Dia ingin supaya umat-umatNya peduli terhadap orang-orang yang belum mengenal Yesus. Perumpamaan tentang anak yang hilang, seperti juga perumpamaan tentang domba yang hilang dan perumpamaan tentang dirham yang hilang, selalu diakhiri dengan pesta akbar ketika hal yang hilang itu diketemukan. Dan seluruh perumpamaan itu bercakap tentang orang-orang berdosa yang belum mengenal Kristus. Bahkan, benar sukacita yang akbar di Sorga oleh sebab satu orang berdosa bertobat (Lukas 15:7) . Oleh sebabnya mengapa dalam ketiga perumpamaan tersebut selalu diakhiri dengan pesta akbar. Karya seniSejumlah lukisan atau karya seni terkenal mengambil inspirasi dari perumpamaan ini.
Lihat pulaedunitas.com Page 4Anak yang hilang telah kembali. Karya Rembrandt 1662 Perumpamaan anak yang hilang adalah sebuah perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-muridnya. Cerita ini tercantum di dalam Lukas 15:11-32. Perumpamaan ini menceritakan tentang kasih seorang bapa kepada anaknya. Di dalam cerita ini, sekalipun titik beratnya adalah tentang si anak bungsu, namun sebenarnya si anak sulung juga mempunyai peran di dalam cerita ini. Daftar isi
Anak yang hilangPerumpamaan ini menceritakan tentang seorang bapa yang mempunyai dua orang anak. Pada suatu hari, anaknya yang bungsu ini menginginkan harta warisan yang menjadi anggota miliknya (yang seharusnya dibagikan ketika bapanya sudah meninggal). Belakang dengan harta warisannya itu, dia berkunjung berfoya-foya ke negeri yang jauh. Setelah uangnya habis, dan di negeri tempat dia berdiam itu timbul bahaya kelaparan, timbul penyesalannya mengapa dia harus berkunjung dari rumah ayahnya, sebab ketika dia berada di negeri tersebut, dia sangat kelaparan, bahkan sampai-sampai ingin memakan ampas babi di tempatnya bertugas untuk penjaga babi. Belakang anak itu penghabisannya memutuskan untuk pulang, dengan berencana akan menjadi pekerja dari ayahnya saja. Dia berpikir, ayahnya pasti tidak mau menerimanya lagi untuk anaknya. setelah perlakukannya terhadap ayahnya. Namun ternyata, apa yang terjadi sungguh di luar lebih kurangnya. Ayahnya bukan saja berlari menerimanya dengan gembira, namun segera memanggil pelayan-pelayannya untuk mengganti pakaian anaknya itu dengan pakaian yang indah beserta perhiasan-perhiasannya, serta mengadakan suatu pesta yang akbar, sebab katanya, "Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, dia telah hilang dan didapat kembali." Namun, kakaknya si anak sulung ternyata tidak terima ayahnya memperlakukan si anak bungsu sebaik itu. Dia merasa iri, bahwa setelah sekian lama dia bertugas membantu ayahnya, tidak pernah ayahnya memperlakukannya sebaik itu. Dia marah dan tidak mau mengikuti pesta itu. Namun ayahnya belakang datang padanya dan menjelaskan, bahwa selain bapanya itu tidak pernah menutup mata terhadap hal-hal yang anak sulungnya pernah lakukan untuk dirinya, bapanya juga menyadarkan bahwa sudah sama berat sang anak sulung ini bergembira, sebab yang pulang ini adalah saudara kandung yang lebih mudanya sendiri. PenjelasanPerumpamaan tentang anak yang hilang ini adalah suatu perumpamaan yang sering digunakan untuk menggambarkan kesetiaan Allah (yang sering digambarkan untuk Bapa) yang tidak pernah berubah, sekalipun umatNya (digambarkan untuk anak) sering menyakiti hatiNya dan meninggalkanNya untuk berkunjung menikmati kesenangan duniawi (digambarkan untuk negeri yang jauh). Secara kenyataan, di dalam berbagai kesempatan, Tuhan memang menyatakan di dalam Alkitab bahwa umat-umatNya memang mempunyai status dan kuasa untuk anak-anakNya, bukan hanya perumpamaan saja. Tuhan Yesus ingin menekankan bahwa seindah-indahnya kenikmatan duniawi yang dapat dipandang mata, suatu ketika itu akan berbalik menjadi jerat yang akan membikin seseorang meninggalkan Tuhan, apabila kenikmatan itu dikejar melebihi apapun, bahkan kenikmatan yang rupa-rupanya tidak berdosa sekalipun. Yesus juga secara tidak langsung menyatakan bahwa "tempat tinggal" manusia yang sesungguhnya adalah berada di "rumah Bapa", dalam rumusan selalu bersekutu dan berkomunikasi dengan Tuhan, sebab analoginya, dengan tinggal di dalam satu rumah yang sama, maka orang-orang yang benar di dalamnya akan mempunyai relasi yang kuat. Tuhan tidak ingin umatNya mencoba mengais-ais "kesenangan duniawi", padahal di dalam persekutuan dengan Dia, Tuhan ingin menyediakan suatu kesenangan yang sejati yang berlimpah. Sebaliknya, anaknya yang sulung, sekalipun memang tidak berkunjung dari rumah bapanya, namun dia bertugas pada bapanya dengan berarah pada upah. Dia lama memendam hasrat untuk diperlakukan secara khusus oleh bapanya oleh sebab dia menjadi satu-satunya anak bapanya, namun perlakuan itu tak kunjung datang. Padahal dia lupa, seluruh milik bapanya itu adalah miliknya juga. Bila dia ingin mengadakan pesta atau apapun yang dia suka, tentu bapanya tidak akan melarang. Namun dengan itu, dapat dikenali bahwa anak yang sulung ini pun tidak mempunyai kasih, selalu menuntut penghargaan demi penghargaan dari bapanya. Dia bertugas hanya untuk dirinya sendiri. Di penghabisan pengajarannya Yesus menekankan tujuanNya datang ke dunia adalah untuk mencari orang-orang yang terhilang, seperti kata-kata bapa itu:
Demikian pula Dia menekankan bahwa Dia tidak ingin umat-umatNya menjadi seperti anak yang sulung yang hanya memikirkan diri sendiri, tidak mempunyai kasih terhadap saudara kandung yang lebih mudanya yang bungsu, namun Dia ingin supaya umat-umatNya peduli terhadap orang-orang yang belum mengenal Yesus. Perumpamaan tentang anak yang hilang, seperti juga perumpamaan tentang domba yang hilang dan perumpamaan tentang dirham yang hilang, selalu diakhiri dengan pesta akbar ketika hal yang hilang itu diketemukan. Dan semua perumpamaan itu bercakap tentang orang-orang berdosa yang belum mengenal Kristus. Bahkan, benar sukacita yang akbar di Sorga oleh sebab satu orang berdosa bertobat (Lukas 15:7) . Oleh sebabnya mengapa dalam ketiga perumpamaan tersebut selalu diakhiri dengan pesta akbar. Karya seniSejumlah lukisan atau karya seni terkenal mengambil inspirasi dari perumpamaan ini.
Lihat pulaedunitas.com Page 5Tags (tagged): portal, oceania, unkris, oseania meliputi, australia, indonesia bagian timur, negeri perancis, baca, lebih lanjut artikel, pilihan pulau, besar, patung berjenis monolitis, dipahat dari, palau, papua nugini samoa, selandia baru, tonga, tuvalu vanuatu, center, of studies, kepulauan, pitcairn polinesia perancis, samoa samoa, amerika Page 6Tags (tagged): portal, oceania, unkris, berada samudra, pasifik, sekitarnya oseania, penguasa, kolonial mereka, telah, mendapatkan, roa pulau, terkenal banyaknya, patung, patung moai, australia, bangunan struktur, polinesia, perancis, center of, studies kepulauan, marshall, mikronesia nauru palau, melanesia fiji Page 7Tags (tagged): portal, oseania, unkris, berada samudra, pasifik, sekitarnya oseania, penguasa, kolonial mereka, telah, mendapatkan, roa pulau, terkenal banyaknya, patung, patung moai, australia, bangunan struktur, polinesia, perancis, pusat ilmu, pengetahuan kepulauan, marshall, mikronesia nauru palau, melanesia fiji Page 8Tags (tagged): portal, oseania, unkris, oseania meliputi, australia, indonesia bagian timur, negeri perancis, baca, lebih lanjut artikel, pilihan pulau, besar, patung berjenis monolitis, dipahat dari, palau, papua nugini samoa, selandia baru, tonga, tuvalu vanuatu, pusat, ilmu pengetahuan, kepulauan, pitcairn polinesia perancis, samoa samoa, amerika Page 9[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [×] Aturan sejak dahulu kala olahraga [+] Rintisan bertopik olahraga Page 10[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [+] Rintisan bertopik olahraga Page 11[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [+] Rintisan bertopik olahraga Page 12Tags (tagged): portal, oceania, unkris, berada samudra, pasifik, sekitarnya oseania, penguasa, kolonial mereka, telah, mendapatkan, roa pulau, terkenal banyaknya, patung, patung moai, australia, bangunan struktur, polinesia, perancis, center of, studies kepulauan, marshall, mikronesia nauru palau, melanesia fiji Page 13Tags (tagged): portal, oceania, unkris, oseania meliputi, australia, indonesia bagian timur, negeri perancis, baca, lebih lanjut artikel, pilihan pulau, besar, patung berjenis monolitis, dipahat dari, palau, papua nugini samoa, selandia baru, tonga, tuvalu vanuatu, center, of studies, kepulauan, pitcairn polinesia perancis, samoa samoa, amerika Page 14Tags (tagged): portal, oseania, unkris, oseania meliputi, australia, indonesia bagian timur, negeri perancis, baca, lebih lanjut artikel, pilihan pulau, besar, patung berjenis monolitis, dipahat dari, palau, papua nugini samoa, selandia baru, tonga, tuvalu vanuatu, pusat, ilmu pengetahuan, kepulauan, pitcairn polinesia perancis, samoa samoa, amerika Page 15Tags (tagged): portal, oseania, unkris, berada samudra, pasifik, sekitarnya oseania, penguasa, kolonial mereka, telah, mendapatkan, roa pulau, terkenal banyaknya, patung, patung moai, australia, bangunan struktur, polinesia, perancis, pusat ilmu, pengetahuan kepulauan, marshall, mikronesia nauru palau, melanesia fiji Page 16[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [×] Aturan sejak dahulu kala olahraga [+] Rintisan bertopik olahraga Page 17[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [+] Rintisan bertopik olahraga Page 18[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [+] Rintisan bertopik olahraga Page 19[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [×] Aturan sejak dahulu kala olahraga [+] Rintisan bertopik olahraga Page 20
edunitas.com Page 21Tags (tagged): portal, sports, unkris, balap, motor balap mobil, balap sepeda, berkuda, binaraga, olahraga artikel, pilihan bertopik, olahraga, daftar bertopik, berusaha, melempar bola, disebut, bola bisbol, lian, xiang lahir, tasikmalaya, jawa barat 11, februari 1971, center, of studies liem, swie king, selengkapnya, portal ensiklopedia portal Page 22Tags (tagged): portal, sports, unkris, bola, formula satu bulu, tangkis tenis, olahraga, air panahan, paralayang petanque, pilates, renang rugbi seni, olahraga maraton, cina, olahragawan organisasi, menangkap, bola dipukul, oleh, tim memukul agar, center of, studies, meraih medali emas, bersamanya olimpiade Page 23[×] Artikel pilihan bertopik olahraga [+] Daftar bertopik olahraga [+] Olahraga menurut kawasan [+] Olahraga menurut negara [+] Olahraga menurut tahun [+] Rintisan bertopik olahraga Page 24Tags (tagged): portal, olahraga, unkris, balap, motor balap mobil, balap sepeda, berkuda, binaraga, olahraga artikel, pilihan bertopik, daftar bertopik, berusaha, melempar bola, disebut, bola bisbol, lian, xiang lahir, tasikmalaya, jawa barat 11, februari 1971, pusat, ilmu pengetahuan liem, swie king, selengkapnya, portal ensiklopedia portal Page 25Tags (tagged): portal, oseania, unkris, berada samudra, pasifik, sekitarnya oseania, penguasa, kolonial mereka, telah, mendapatkan, roa pulau, terkenal banyaknya, patung, patung moai, australia, bangunan struktur, polinesia, perancis, pusat ilmu, pengetahuan kepulauan, marshall, mikronesia nauru palau, melanesia fiji Page 26Tags (tagged): portal, oseania, unkris, oseania meliputi, australia, indonesia bagian timur, negeri perancis, baca, lebih lanjut artikel, pilihan pulau, besar, patung berjenis monolitis, dipahat dari, palau, papua nugini samoa, selandia baru, tonga, tuvalu vanuatu, pusat, ilmu pengetahuan, kepulauan, pitcairn polinesia perancis, samoa samoa, amerika |