Bolehkah minum vitamin bersamaan dengan obat?

Banyak dari kita punya pendapat berbeda terkait kapan waktu terbaik untuk meminum vitamin. Ada yang saat perut kosong, setelah makan, bahkan sebelum tidur.

Di saat pandemi covid-19 yang mewabah, banyak orang mengonsumsi suplemen satuan maupun multivitamin dengan harapan bisa menjaga kekebalan tubuh. Tapi, perlu diketahui bahwa jenis vitamin ini adalah booster atau pendukung. Selebihnya, sebenarnya bisa didapat dari makanan alami.

Bolehkah minum vitamin bersamaan dengan obat?
ilustrasi konsumsi vitamin [sumber gambar]Sebagian orang beranggapan meminum vitamin di pagi hari baik bagi tubuh, meski tidak sepenuhnya salah.  Ada yang mengatakan bahwa pagi hari baik untuk konsumsi vitamin agar  berenergi saat melakukan aktivitas.

Tapi, ada juga yang mengatakan waktu terbaik adalah malam hari agar saat bangun, tubuh akan merasa bugar. Semua ini tentu saja membuat bingung, mana yang benar. Sebelum hanya menebak berdasarkan feeling,, kitabisa mencari tahu kapan waktu yang tepat untuk meminum vitamin dalam tulisan ini.

Bukan waktu, melainkan jenis vitamin

Sebetulnya meminum vitamin pagi atau sore hari tidak masalah. Yang perlu kita perhatikan adalah  menyesuaikan jenis vitaminnya. Untuk multivitamin memang idealnya diminum pada pagi hari setelah sarapan atau makan siang. Ini dikarenakan multivitamin memiliki zat sintetis yang paling baik diserap tubuh bersaman dengan makanan lainnya. Saat pagi hari, kemungkinan zat ini akan terserap secara baik ke dalam tubuh dibanding waktu malam.

Bolehkah minum vitamin bersamaan dengan obat?
jenis vitamin yang cocok berdasarkan waktu siang atau malam hari [sumber gambar]Selain itu untuk jenis vitamin yang larut dalam lemak, biasanya mengharuskan kita mengonsumsi bersamaan dengan jenis makanan sumber lemak seperti kacang-kacangan. Ini bertujuan agar mudah terserap di dalam tubuh. Vitamin yang mudah larut dalam lemak adalah jenis vitamin A, D, E, dan K. jenis ini juga baik dikonsumsi pada pagi hari.

Untuk vitamin yang mampu diserap tubuh pada pagi, siang, atau malam hari adalah vitamin C dan B. Hal ini memungkinkan terjadi karena vitamin jenis ini tidak perlu dikonsumsi bersamaan dengan makanan. Vitamin jenis ini akan mudah larut dalam air dan sangat dibutuhkan setiap hari.

Menyesuaikan dengan kondisi tubuh

Beberapa dari kita mungkin akan merasa sulit tidur saat mengonsumsi multivitamin di malam hari. Ini menyebabkan gangguan dan menjadikan kita kurang istirahat hingga sulit beraktivitas pada pagi hari.

Pada sebuah penelitian yang dirilis Sleep Medicine pada Desember 2007, menemukan fakta bahwa ada keterkaitan antara penggunaan multivitamin dan kualitas tidur seseorang. Akan tetapi hal ini tidak membuktikan bahwa vitamin tersebut menyebabkan masalah tidur secara langsung.

Pastikan jika anda merasakan gejala tersebut sebaiknya anda mempertimbangkan untuk meminum multivitamin hanya pada pagi hari.

Ketika mengkonsumsi makanan dan obat-obatan

Beberapa vitamin akan bereaksi dengan senyawa dalam makanan ataupun obat dan berpotensi tidak menyehatkan tubuh. Contohnya ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi kalsium. sebaiknya tidak minum vitamin yang mengandung zat besi. Atau juga ketika mengonsumsi makanan berserat tinggi atau minuman berkafein disarankan tidak mengonsumsi multivitamin suplemen atau zat besi.

Bolehkah minum vitamin bersamaan dengan obat?

Saat sedang menjalani proses penyembuhan dan sedang mengonsumsi obat-obatan, akan berpotensi mengganggu penyerapan. Ada baiknya konsultasikan pada dokter terlebih dahulu saat ingin mengonsumsi vitamin, apakah kita perlukan atau tidak.

Ini karena seorang yang membutuhkan suplemen multivitamin biasanya memiliki asupan gizi yang tidak seimbang. Sebaiknya konsultasikan kemungkinan bagaimana reaksi tubuh saat meminum vitamin dan obat yang dikonsumsi. Jangan sampai meminum vitamin tersebut membahayakan bagi tubuh.

Jangan lupakan juga bahwa sebagian besar makanan yang dikonsumsi juga mengandung berbagai kebutuhan vitamin pada tubuh.  Kita bisa mendapatkannya dengan mencukupi kebutuhan gizi seimbang.

Bolehkah minum vitamin bersamaan dengan obat?
Obat apa saja yang tidak boleh dicampur dengan vitamin D? Ini kata dokter. (Foto: Ilustrasi/Freepik.com)

Jakarta: Kesadaran akan kebutuhan vitamin D sedang meningkat di masyarakat. Faktanya, angka mortalitas pada orang yang terinfeksi covid-19 lebih tinggi pada orang yang kekurangan vitamin D. 

Salah satu cara untuk mendapatkan tambahan vitamin D ini adalah dengan menggunakan suplemen. Namun bagaimana bila kamu sedang konsumsi obat tertentu? Apakah vitamin D dicampur dengan obat lain bisa berbahaya?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, CHt menjelaskan bahwa vitamin D memang bisa bereaksi bila dicampur dengan obat tertentu. Namun, obat yang bereaksi dengan vitamin D tersebut jumlahnya sedikit dan jarang digunakan oleh masyarakat. “Obat yang membuat vitamin D kita jadi kurang itu adalah obat kejang, HIV,” paparnya dalam acara Peluncuran Holisticare D3 1000.

“Namun ini jarang dipakai obat ini. Jadi teman-teman tidak perlu khawatir dengan penggunaan obat. Asal bisa jelaskan dokter dosis vitamin yang dibutuhkan dan akan diaturkan oleh dokternya,” tambahnya.

Bolehkah minum vitamin bersamaan dengan obat?


(Kekurangan vitamin D juga dapat menyebabkan berbagai penyakit salah satunya adalah kanker. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)
 
Orang yang konsumsi vitamin D mungkin juga sedang minum obat lainnya di waktu bersamaan. Menurut dr. Jeffri, kamu boleh memberikan jarak waktu saat mengonsumsi obat dan suplemen vitamin D bila tidak merasa kerepotan. “Boleh saja sebenarnya untuk diberi jarak. Namun, belum ada studi terkait ini,” jelasnya. Ia mengingatkan bahwa hal paling aman yang bisa kamu lakukan saat konsumsi vitamin D adalah konsultasi dengan dokter. Ini akan membuat vitamin D bekerja secara efektif.

“Selain dapat mudah terinfeksi virus, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker, diabetes, serta depresi. Maka dari itu, untuk menjauhkan bahaya dari virus dan agar organ tubuh tidak mengalami masalah, diharapkan masyarakat dapat mencukupi kebutuhan vitamin D melalui suplemen pendamping," papar dr. Jeffri.

"Namun, untuk mengetahui lebih pasti berapa kebutuhan vitamin D yang wajib dikonsumsi, disarankan agar masyarakat mendiskusikan kepada dokter yang bersangkutan,” tutup dr. Jeffri.

(TIN)

Ada sejumlah pil harian yang tidak boleh diminum secara bersamaan.

www.freepik.com.

Suplemen yang tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan. (ilustrasi)

Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua tahun terakhir banyak orang fokus menjaga kesehatannya. Ketika memulai rezim kesehatan baru, banyak yang beralih ke suplemen untuk membantu mengurangi gejala yang tidak biasa dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Baca Juga

Suplemen adalah cara terbaik untuk membantu dengan sejumlah penyakit. Namun, berhati-hatilah. Ada sejumlah pil harian yang tidak boleh diminum secara bersamaan.

Anda kemungkinan besar mengalami efek samping dari suplemen makanan jika Anda meminumnya dalam dosis tinggi. Mengganti obat yang diresepkan dengan suplemen juga menyebabkan efek samping. Jika Anda mengonsumsi banyak suplemen yang berbeda juga akan menimbulkan efek samping.

Penyebab mengapa beberapa suplemen tidak boleh dikonsumsi bersamaan mencakup banyak alasan. Seperti, mengganggu penyerapan mineral yang lebih kecil yang ditemukan dalam multivitamin, menangkal kemampuannya, atau meningkatkan gejala tidak biasa lainnya.

Suplemen yang tidak boleh Anda konsumsi secara bersamaan meliputi magnesium dan multivitamin, vitamin D, E dan K, minyak Ikan dan gingko biloba. Suplemen lainnya yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan adalah tembaga dan seng, besi dan teh hijau juga vitamin C dan B12 .

Saat mengonsumsi magnesium harian, ahli gizi Erin Stokes merekomendasikan untuk tidak meminumnya bersamaan dengan multivitamin Anda. Penelitian telah menunjukkan penyerapan Vitamin K seseorang dapat berkurang ketika vitamin lain yang larut dalam lemak seperti Vitamin E dan Vitamin D dikonsumsi bersamaan.

Baik omega-3 dan Gingko Biloba memiliki potensi pengencer darah dan jika menggunakan keduanya bersama-sama, mungkin ada peningkatan risiko pendarahan yang tidak terkendali atau ketidakmampuan untuk menggumpal. Jika Anda mengonsumsi suplemen tembaga karena kekurangan tembaga, hindari mengonsumsi seng secara bersamaan.

Seng dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh tetapi dapat mengganggu penyerapan tembaga dalam tubuh. Teh hijau dalam jumlah besar dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan mengonsumsi suplemen zat besi dikatakan dapat menurunkan khasiat teh hijau. Untuk alasan ini, ini disarankan untuk tidak mengambil bersama-sama

"Jika Anda mengonsumsi vitamin C bersama dengan vitamin B12, maka yang pertama dapat memecah yang terakhir di saluran pencernaan Anda," ujar apoteker, Scott McDougal, seperti dilansir di laman Express, Selasa (29/3/2022).

Menurutnya, hal ini mengurangi penyerapan vitamin B12 Anda, yang dapat menyebabkan sejumlah masalah fisik dan psikologis. Mempertimbangkan semua manfaat kesehatan yang terkait dengan suplementasi vitamin C, tidak mengherankan jika Anda masih tertarik untuk mengonsumsi vitamin tersebut.

Jika ini masalahnya, tapi Anda sedang mengobati kekurangan vitamin B12, McDougall membagikan tip utamanya untuk membuat Anda tetap aman. “Minumlah vitamin C dan vitamin B12 dengan jarak minimal dua jam,” sarannya.

Bolehkah minum vitamin bersamaan dengan obat?

Silakan akses epaper Republika di sini Epaper Republika ...