Bolehkah wanita yang sedang haid membaca sholawat?

Amalan dan Zikir yang Bisa Dilakukan Wanita Haid agar Tetap Penuh Pahalanya

Bolehkah wanita yang sedang haid membaca sholawat?

Fitri Syarifah

07 Mei 2020, 09:40 WIBDiperbarui 07 Mei 2020, 09:40 WIB

  • Copy Link

421

Bolehkah wanita yang sedang haid membaca sholawat?

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Saat seorang wanita sedang haid atau menstruasi, segala kebaikan memuji Allah dan Rasulullah tetap bisa dilakukan. Bahkan ada anjuran untuk terus berdzikir dan membaca beberapa ayat Al-qur'an.

Lantas apa saja amalan yang bisa dilakukan saat haid? Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya menyampaikan semua dzikir bisa dilakukan. Yang tidak boleh dilakukan wanita haid hanya beberapa hal.

BACA JUGA: Gempa Cianjur hingga Erupsi Semeru Disebut karena Maksiat, Begini Kata Buya Yahya

BACA JUGA: 3 Kunci Sukses Istiqomah dalam Kebaikan Menurut Buya Yahya

Baca Juga

  • Bolehkah Wanita Berkarier dalam Islam? Catat ini 5 Batasannya Menurut Buya Yahya
  • Istri atau Orangtua yang Harus Diutamakan Suami Setelah Menikah? Ini Kata Buya Yahya
  • Tanda-Tanda Kiamat dan Penjelasan Buya Yahya soal Kemunculan Imam Mahdi

"Bagi wanita yang sedang haid boleh melakukan semua segala kebaikan, kecuali tidak boleh salat, tidak boleh puasa, membaca al-qur'an, kecuali untuk hafalan dan mengulang hafalan, membaca Al-qur'an. Tidak boleh diam di dalam masjid, tidak boleh tawaf, tidak boleh berhubungan suami, tidak boleh membawa alquran dan menyentuhnya," katanya, seperti dimuat dalam video YouTube Al Bahjah.

 

**Gempa Cianjur telah meluluhlantakkan Bumi Pasundan, mari bersama-sama meringankan penderitaan saudara-saudara kita di Cianjur dengan berdonasi melalui: rekening BCA No: 500 557 2000 A.N Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih. Bantuan akan disampaikan dalam bentuk sembako, layanan kesehatan, tenda, dll. Kepedulian kita harapan mereka.

2 dari 2 halaman


Tetap ibadah pada waktunya

Bolehkah wanita yang sedang haid membaca sholawat?

Perbesar

Ilustraasi foto Liputan6

Buya Yahya pun mengatakan, semua dzikir bebas dibaca. "Boleh apa saja, biarpun diambil dari Al-Qur'an atau dzikir dari guru Anda, baca terus."

Bahkan, kata Buya, wanita haid sebaiknya tetap menjaga ibadah tetap pada waktunya. Misalnya tetap dianjurkan untuk bangun malam untuk menyambut seruan memohon ampun. dari Allah SWT.

"Anda tetap dianjurkan bangun malam sebagai wanita solehah. Waktu jam tahajud, yang lain salat, Anda berdzikir," ujarnya.

Itulah, kata Buya, ibadah yang akan mendapat pahala serupa ketika Anda sedang dalam keadaan suci.

"Bahkan ketika haid, Anda bisa mendapat pahala utuh. Anda boleh membaca selawat, Asmaul Husna. Bahkan saat hendak tidur, baca surah An-Nas dan ayat kursi untuk menjaga diri Anda saat tidur," katanya.

Buya menambahkan, selama tetap berdzikir, seorang wanita tetap bisa mengobati kerinduan terhadap Allah SWT.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Advertisement

Enam+

01:13

VIDEO: MasyaAllah! Banjir Jeddah Tak Hentikan Sholat Warga

  • Bolehkah wanita yang sedang haid membaca sholawat?

    Festival Ramadan 2020

    Agenda

    Festival Ramadan 2020

    Lihat Selengkapnya

    Festival Ramadan 2020
  • Bolehkah wanita yang sedang haid membaca sholawat?

    Ramadan Update

    Agenda

    Ramadan adalah bulan suci umat Islam yang dirayakan dengan cara melaksanakan puasa selama satu bulan penuh.

    Sebagai kau wanita, ketika sudah menginjak masa pubertas, kita pasti akan mengalami kondisi di mana danya darah yang keluar dari tubuh kita melalui alat kemaluan. Hal ini di namakan dengan istilah kondisi haid, yaitu kondisi di mana terjadinya lapisan dinding Rahim yang luruh akibat masa pendewasaan (pubertas) yang kemudian larut dan keluar dari dari tubuh melalui alat kemauluan berupa cairan darah yang berwarna merah pekat. Kondisi ini merupakan hal yang wajar dan sudah menjadi kodrat bagi setiap wanita yang pastinya akan mengalaminya.

    Dalam Agama Islam, ketika wanita mengalami kondisi haid, maka seketika itu juga ia tidak di perkennakan untuk melakukan ibadah. Ibadah yang di maksud ialah melakukan ibadah-ibadah fardhu seperti di larang melakukan shalat, puasa, memegang mushaf Al-Qur’an atau thawaf (haji). Larangan ini di berlakukan karena pada saat kondisi haid, darah yang keluar dari tubuh wanita merupakan sebuah hadas yang menjadikannya tidak dapat melakukan ibadah fardhu. Krena pada dasarnya, ketika hendak melakukan ibadah-ibadah tersebut, tubuh seseorang haruslah berada dalam kondisi bersih dan suci. Ketika wanita sedang haid, maka saat itu ia tengah membawa hadas yang menjadikannya tidak boleh melaksanakan ibadah-ibadah fardhu.

    Jangan khawatir, seorang wanita haid, walaupun tidak di perbolehkan melaksanakan ibadah fardhu, namun ia tetap di perbolehkan melakukan ibadah-ibadah lainya. Seperti dzikir, mendengarkan Al-Qur’an, bersedekah dan membaca Sholawat. Karena pada dasarnya, Allah SWT memerintahkan bagi setiap mahluknya untuk selalu beribadah kepada-Nya dalam keadaan apapun. Meskipun dalam kondisi haid, wanita tetap memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah.

    Pada kesempatan kali ini, Kawan Mama akan membahas mengenai bacaan Sholawat yang baik di lakukan ketika kondisi haid datang. Islam selalu memperlakukan umatnya dengan sangat adil, termasuk dalam ibadah. Hal ini yang membuat wanita dapat tetap beribadah meskipun dalam kondisi haid. Berikut ini adalah penjelasannya.

    Perintah Membaca Sholawat

    BerSholawat kepada nabi adalah perintah dari Allah SWT bagi setiap umatnya untuk di amalakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagai wujud dari cinta kasih kita kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dan membaca Sholawat merupakan ibadah yang dapat di lakukan oleh siapapun termasuk bagi waniat dalam kondisi haid. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56. Yang artinya,

    “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berSholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berSholawatlah kamu untuk Nabi, dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Q.S Al-Ahzab : 56)

    Keutamaan Membaca Sholawat

    Selain perintah untuk bersahalawat kepada Nabi, tentu hal ini memiliki arti penting dan kemanfaatan bagi diri sendiri. Terutama bagi wanita haid yang tidak dapat melaksanakan ibadah-ibadah fardhu. Dengan bembaca Sholawat ketika dalam kondisi haid, maka akan berlipat ganda pahala baginya, dan akan di catat hari-harinya sebagai amalan baik oleh malaikat. Keutamaan membaca Sholawat dapat kita ketahui dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh Anas bin Malik r.a, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

    “Barang siapa yang mengucapkan sahalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan berSholawat baginya sepulluh kali dan di gugurkan sepuluh kesalahan (dosa) nya. Serta di tinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak).” (H.R An-Nasa’I, Ahmad, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)

    Dari hadis tersebut, kita dapat mengentahui bahwa membaca Sholawat merupakan salah satu media bagi kita untuk selalu dekat dengan Allah dan mendapatkan pahala darinya. Hal ini juga akan menambah rasa cinta kita kepada Rasulullah SAW yang merupakan kekasih Allah SWT.

    Hukum Membaca Sholawat Ketika Haid

    Seperti yang telah kita ketahui, wanita dalam kondisi haid tidak di perkenankan untuk melaksanakan ibadah-ibadah fardhu. Meskipun wanita haid di larang melaksanakan ibadah farhu, namun tidak ada larang bagi wanita hai untuk membaca Sholawat kepada Rasulullah SAW. Wanita haid juga dapat mengamalkan amalan baik linya seperti, dzikir, berdo’a dan mendengarkan Al-Qur’an agar selalu ingat kepada Allah SWT. Sebagaimana telah di sampai kan Aisyah r.a, beliau berkata.

    “Nabi SAW senantiasa berdzikir setiap waktu kepada Allah SWT.” (H.R Muslim).

    Para ulama golongan Syafi’iyah juga telah sepakat bahwa wanita dalam kondisi haid tetap dapat membaca Sholawat dan dzikir serta berdo’a kepada Allah SWT. Hal in berdasarkan pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 156, mereka berkata.

    “Di perbolehkan bagi wanita haid dan orang yang junub untuk mengucapkan ‘Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un’ (Q.S Al-Baqarah : 156) ketika tertimpa musibah. Namun hal ini tidak di maksudkan untuk bertilawah (membaca Al-Qur’an).”

    Bacaan Sholawat

    Lalu apa saja Sholawat yang baik untuk di amalkan bagi kaum wanita dalam kondisi haid ?. hal ini telah di bahas dalam sebuah riwayat hadis yang di riwayatkan oleh Abu Sa’id Al-Khudri. Beliau bertanya kepada Nabi.

    “wahai rasulullah, adapun pemberian salam  kepadamu, kami telah mengetahuinya. Lalu bagaimana kami harus membaca Sholawat ?. Rasul menjawab, Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shallaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka hamid majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka hamid majid.”

    Artinya, “Ya Allah, limpahkan rahmat dan keselamatan untuk Nabi Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keslematan kepada keluarga Muhammad, sebagimana telah engkau limpahkan rahmat dan keselamatan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad. Sebagaimana telah engkau limpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Di seluruh Alam semesta, sesungguhny engkau adalah maha terpuji lagi maha agung.”  (H.R Bukhari, Ahmad, An-Nasa’i dan Ibnu majjah)

    Selain membaca Sholawat tersebut, wanit haid juga dapat membaca Sholawat lainya. Seperti membaca Sholawat Nariyah dan Sholawat Tibbil Qulub.

      1. Sholawat Nariyah

        “Allahumma shollì sholaatan kaamìlatan Wa sallìm salaaman taaman ‘ala sayyìdìnaa Muhammadìn Alladzì tanhallu bìhìl ‘uqadu, wa tanfarìju bìhìl kurabu. Wa tuqdhaa bìhìl hawaa’ìju Wa tunaalu bìhìr raghaa’ìbu wa husnul khawaatìmì wa yustasqal ghomaamu bì wajhìhìl karììmì, wa ‘alaa aalìhì, wa shahbìhì ‘adada kullì ma’luumìn laka”

    Artinya, “Ya Allah, berikanlah Sholawat yang sempurna dan salam yang sempurna kepada junjunganku baginda Nabi Muhammad yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan di bebaskan dari kesulitan. Dan dengannya juga di tunaikan hajat dan di peroleh segala keinginan dan kematian yang baik. Serta  memberi siraman (kebahagiaan) kepada orang yang sedih dengan wajahnya yang mulia, juga kepada keluarganya, sahabatnya dengan seluruh ilmu yang Engkau miliki.”

      1. Sholawat Tibbil Qulub

    “Allahumma sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammadin thibbil qulubi wa dawa ihaa wa’aafiyatil abdaani wa shifaa ihaa wa nuuril abshoori wa dhiyaa ihaa wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim”

    Artinya, “Ya Allah, limpahkanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW. Sebagai obat hati dan dan penyembuhnya, penyehat badan dan kesembuhannya, sebagai penyinar penglihatan mata beserta cahayanya. Dan semoga rahmat terurah limpahkan kepada para sahabat beserta keluarganya.”

    Sebagaimana telah di jelaskan dalam penjelasan di atas. Bahwa seorang wanita dalam kondisi haid tidak di perbolehkan untuk melakukan ibadah-ibadah fardhu. Namun sebagai penyeimbanya, wanita haid tetap dapat melaksanakan ibadah ibadah sunnah seperti dzikir, membaca do’a dan membaca Sholawat. Membaca Sholawat adalah langkah yang baik dan di perbolehkan untuk di lakukan bagi wanita dalam kondisi haid atau bahkan junub. Hal ini akan menjadi baik bagi kaum wanita haid karena tetap dapat melakukan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWt dan Rasul-Nya meskipun sedang dalam keadaan berhadas.

    Demikian pembahasan dari Kawan Mama mengenai bacaan Sholawat bagi wanita haid. Membaca Sholawat adalah media bagi kita untuk selalu mencurahkan cinta kasih kita kepada Nabi Muhammad SAW dan sebagai media untuk selalu ingat kepada Allah SWT meskipun dalam kondisi tidak suci (haid).

    Bolehkah shalawat dalam keadaan haid?

    Saat berada dalam periode haid, Toppers bisa melafalkan asmaul husna atau juga kalimat Thayyibah seperti tasbih, takbir, tahlil, dan lain-lain. Selain itu, bershalawat juga merupakan bukti cinta kepada Rasulullah SAW. Saat bersholawat, kamu bisa mendapatkan rahmat, pengampunan, dan pahala yang berlipat ganda.

    Dzikir apa saja yang boleh dibaca saat haid?

    Berzikir Perempuan tersebut bisa mengucapkan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnya sebagai amalan ketika haid yang memberi keberkahan. Zikir juga bisa dilakukan untuk memohon pengampunan pada Allah dengan beristigfar dan bertobat.

    Bolehkah wanita yang sedang haid membaca Al Fatihah?

    Membaca Alquran saat haid juga diperbolehkan apabila niatnya adalah hanya untuk mengajarkan atau membenarkan bacaan yang salah. Hal ini bukan untuk mendapatkan pahala dari membaca Alquran. Alasan yang seperti ini diperbolehkan menurut sebagian ulama Islam.

    Ibadah apa saja yang bisa dilakukan wanita haid?

    Ibadah yang bisa dilakukan oleh wanita yang sedang haid adalah mengingat Allah SWT. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk selalu mengingat dan memuji Allah SWT, salah satunya dengan berzikir. Artinya; Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah, zikir yang banyak dan sucikanlah dia pagi dan petang.