Show Pasangan Gerhard Reinaldi Situmorang dan Astrid Tiar Melakukan Prosesi Adat Batak di Gedung Dhanapala, Kementrian Keuangan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/7/12). Foto: Kapanlagi.com. Adat Batak sendiri mempunyai aturan sendri dalam Adat Pernikahan. Dan ini harus dilakukan oleh siapa pun di muka bumi ini tanpa memandang bulu, baik itu dari sisi status sosialnya. (Catatan: mengenai kemeriahan dan pestanya tentu disesuaikan dengan ekonomi masing-masing). Seperti apa Tata Cara dan Urutan Acara Pernikahan Adat Batak, simak selanjutnya di bawah ini. Tata Cara dan Urutan Acara Pernikahan "Adat Na Gok" Adat Batak Berikut sedikit ulasan mengenai urut-urutan pra sampai pasca pernikahan adat Na Gok : 1. Mangarisika Adalah kunjungan utusan pria yang tidak resmi ke tempat wanita dalam rangka penjajakan. Jika pintu terbuka untuk mengadakan peminangan maka pihak orang tua pria memberikan tanda mau (tanda holong dan pihak wanita memberi tanda mata). Jenis barang-barang pemberian itu dapat berupa kain, cincin emas, dan lain-lain. 2. Marhori-hori Dinding/marhusip Pembicaraan antara kedua belah pihak yang melamar dan yang dilamar, terbatas dalam hubungan kerabat terdekat dan belum diketahui oleh umum. 3. Marhata Sinamot Pihak kerabat pria (dalam jumlah yang terbatas) datang oada kerabat wanita untuk melakukan marhata sinamot, membicarakan masalah uang jujur (tuhor). 4. Pudun Sauta Pihak kerabat pria tanpa hula-hula mengantarkan wadah sumpit berisi nasi dan lauk pauknya (ternak yang sudah disembelih) yang diterima oleh pihak parboru dan setelah makan bersama dilanjutkan dengan pembagian Jambar Juhut (daging) kepada anggota kerabat, yang terdiri dari :
5. Martumpol (baca : martuppol) Penanda-tanganan persetujuan pernikahan oleh orang tua kedua belah pihak atas rencana perkawinan anak-anak mereka dihadapan pejabat gereja. Tata cara Partumpolon dilaksanakan oleh pejabat gereja sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tindak lanjut Partumpolon adalah pejabat gereja mewartakan rencana pernikahan dari kedua mempelai melalui warta jemaat, yang di HKBP disebut dengan Tingting (baca : tikting). Tingting ini harus dilakukan dua kali hari minggu berturut-turut. Apabila setelah dua kali tingting tidak ada gugatan dari pihak lain baru dapat dilanjutkan dengan pemberkatan nikah (pamasu-masuon). 6. Martonggo Raja atau Maria Raja. Adalah suatu kegiatan pra pesta/acara yang bersifat seremonial yang mutlak diselenggarakan oleh penyelenggara pesta/acara yang bertujuan untuk :
7. Manjalo Pasu-pasu Parbagason (Pemberkatan Pernikahan) Pengesahan pernikahan kedua mempelai menurut tatacara gereja (pemberkatan pernikahan oleh pejabat gereja). Setelah pemberkatan pernikahan selesai maka kedua mempelai sudah sah sebagai suami-istri menurut gereja. Setelah selesai seluruh acara pamasu-masuon, kedua belah pihak yang turut serta dalam acara pamasu-masuon maupun yang tidak pergi menuju tempat kediaman orang tua/kerabat orang tua wanita untuk mengadakan pesta unjuk. Pesta unjuk oleh kerabat pria disebut Pesta Mangalap parumaen (baca : parmaen) 8. Pesta Unjuk (lihat detail di sini) Suatu acara perayaan yang bersifat sukacita atas pernikahan putra dan putri. Ciri pesta sukacita ialah berbagi jambar :
9. Mangihut di ampang (dialap jual) Yaitu mempelai wanita dibawa ke tempat mempelai pria yang dielu-elukan kerabat pria dengan mengiringi jual berisi makanan bertutup ulos yang disediakan oleh pihak kerabat pria. 10. Ditaruhon Jual. Jika pesta untuk pernikahan itu dilakukan di rumah mempelai pria, maka mempelai wanita dibolehkan pulang ke tempat orang tuanya untuk kemudian diantar lagi oleh para namborunya ke tempat namborunya. Dalam hal ini paranak wajib memberikan upa manaru (upah mengantar), sedang dalam dialap jual upa manaru tidak dikenal. 11. Paranak makan bersama di tempat kediaman si Pria (Daulat ni si Panganon)
12. Paulak Unea..
13. Manjae. Setelah beberapa lama pengantin pria dan wanita menjalani hidup berumah tangga (kalau pria tersebut bukan anak bungsu), maka ia akan dipajae, yaitu dipisah rumah (tempat tinggal) dan mata pencarian. 14. Maningkir Tangga (baca : manikkir tangga) Beberapa lama setelah pengantin pria dan wanita berumah tangga terutama setelah berdiri sendiri (rumah dan mata pencariannya telah dipisah dari orang tua si laki-laki) maka datanglah berkunjung parboru kepada paranak dengan maksud maningkir tangga (yang dimaksud dengan tangga disini adalah rumah tangga pengantin baru). Dalam kunjungan ini parboru juga membawa makanan (nasi dan lauk pauk, dengke sitio tio dan dengke simundur-mundur). Selanjutnya: Urutan Acara Pesta Adat Pernikahan Batak Referensi: 1. Blog Rapolo Wordpress 2. Berlipro.com Susunan acara nikah Batak?Pernikahan Adat Batak Toba. Mangaririt. ... . Mangalehon Tanda. ... . Marhusip. ... . Marhata Sinamot. ... . Pundun Saut. ... . 6. Martumpol. ... . 7. Martonggo Raja. ... . Manjalo Pasu-Pasu Parbagason (Pemberkatan Pernikahan). Acara adat Batak apa saja?Berikut beberapa adat dan budaya Batak yang berlaku.. Partuturan. ... . 2. Dalihan Natolu. ... . Mangulosi. ... . 4. Umpasa. ... . Manortor dan Margondang. ... . 6. Mangalahat Horbo. ... . 7. Mangongkal Holi.. Hantaran nikah adat Batak?Ulos. Ulos merupakan kain khas dalam adat Batak yang dijadikan sebagai seserahan pernikahan. Selain menyerahkan sinamot kepada pihak wanita, ulos adalah salah satu hal yang wajib diserahkan oleh pihak pria. Selain diserahkan sebelum hari H pernikahan, penyerahan ulos juga diadakan saat upacara pernikahan berlangsung.
Apa itu Mamoholi?Mamoholi adalah sebuah tradisi untuk menyambut kelahiran bayi. Ini juga disebut sebagai tradisi manomu-nomu. Proses yang dilaksanakan adalah pemberian beras untuk penguat roh, pemberian makan adat yang berisi sayuran bersantan, daging ayam dan pemberian kain ulos.
|