Candi borobudur di bangun berapa lama

BABELREVIEW.CO.ID -- Siapa yang tidak mengenal candi borobudur.. Candi Buddha termegah di Indonesia Ini memiliki gaya arsitektur yang menakjubkan.. Lantas Bagaimana Sejarah Candi Borobudur??

Sejarah Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah salah satu tempat yang bersejarah yang memiliki memiliki catatan sejarah yang panjang. Candi Borobudur dibangun pada saat pemerintahan dinasti Syailendra saat diamana banyaknya pengikut ajaran agama Buddha Mahayana. Setelah ini akan kita bahas mengenai sejarah asal usul dibangunnya Candi Borobudur, mulai dari awal mula berdirinya hingga penemuannya kembali dan bagaimana proses pemugaran Candi Borobudur kembali.

Asal Usul Candi Borobudur

Nama Candi Borobudur berasal dari dua kata yaitu bara dan budur. Dalam istilahnya, bara memiliki arti kompleks biara dan kata budur yang mempunyai arti atas. Jika digabungkan menjadi kata barabudur yang dibaca borobudur yang berarti kompleks biara di atas.

Candi Borobudur terletak tepat di atas sebuah bukit sebagai komplek biara yang sungguh megahnya, sesuai namanya yang berarti kompleks biara di atas.Tidak ada yang tahu pasti mengenai siapa yang membangun Candi Borobudur. Tidak ada bukti tertulis maupun bukti-bukti lainnya yang mendukung dan menjelaskan sejarah pasti tentang Candi Buddha terbesar ini. Setelah penemuannya, para peneliti hanya memperkirakan bahwa Candi Borobudur itu dibangun sekitar tahun 750-800 an Masehi.

Perkiraan waktu pembangunan ini pun didasarkan pada perbandingan antara jenis aksara yang telah ditemukan tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga Candi Borobudur dengan jenis aksara umumnya yang digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9 Masehi. Atas dasar ini kemudian memperkirakan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kerajaan dinasti Syailendra di Jawa Tengah yang bertepatan antara kurun waktu 760 sampai dengan 830 Masehi.

Memilih lokasi di atas perbukitan tinggi dan arsitektur yang rumit, Candi Borobudur melalui proses pembangunan dengan memakan waktu dari 75 sampai dengan 100 tahun lebih lamanya. Candi Borobudur pun diperkirakan baru benar-benar rampung 100 persen pada masa pemerintahan Raja Samaratungga pada tahun 825an.

Pendiri Candi Borobudur

Lalu siapakah yang membangun Candi Borobudur? Menurut beberapa sejarawan dan berdasarkan Catatan sejarah tidak ada yang mampu memberikan bukti dan perkiraan siapa pasti yang pendiri awal Candi Borobudur. Catatan sejarah hanya menyebutkan bahwa Candi Borobudur dibangun pada masa kejayaan dinasti Syailendra pada masa itu.

Ada pendapat juga bahwa candi Borobudur ini dibangun oleh seseorang bernama Samaratungga, merupakan seorang raja kerajaan Mataram Kuni yang juga keturunan dari Wangsa Syailendra pada abad ke-8 M. Keberadaan candi ini pertama kali diketahui oleh Thomas Stanford Rafles sekitar tahun 1814.

Meski dikenal sebagai Candi Budha, namun sebenarnya sempat ada ketidakpastian mengenai Candi Borobudur sebenarnya peninggalan agama apa, apakah peninggalan agama Buddha ataukah Hindu karena kedua agama itu sangat kental pada waktu itu.

Dalam sejarah, diketahui bahwa masyarakat pada masa dinasti Syailendra adalah penganut agama Buddha yang beraliran Mahayana yang taat. Pada temuan selanjutnya yang didasarkan prasasti Sojomerto menunjukkan bahwa awalnya mereka mungkin beragama Hindhu Siwa. Nahh disitu letak ketidak pastiannya.

Di Jawa banyak sekali terjadi pembangunan berbagai candi Hindu di dataran Kedu. Beberapa contoh misalnya, seperti Candi suci Shiwalingga yang lokasi nya pun berdekatan atau berada di sekitar kawasan Candi Borobudur. Setelah melalui beberapa penelitian Candi Borobudur disepakati menjadi candi peninggalan kerajaan Buddha.

Proses Pembangunan Candi Borobudur

(Foto: Kasmirudin)

Candi Borobudur awal mulanya merupakan rancangan bangunan berupa stupa tunggal yang sangat besar yang memahkotai puncaknya. Namun karena pertimbangan yang mengatakan bahwa stupa akan terlalu besar dan berat yang beresiko membahayakan jika diletakkan di puncak, maka stupa tersebut dibongkar dan digantikan dengan tiga barisan stupa dengan ukuran kecil dan satu stupa induk seperti sekarang ini.

Megahnya bangunan Candi Borobudur sendiri terbagi ke dalam 10 tingkat yang berbentuk punden berundak. Yang memiliki filosofi yang terkandung pada 10 tingkat bangunan Candi Borobudur tersebut adalah untuk melambangkan tahap dan proses hidup manusia.

Bangunan Candi Borobudur memiliki enam teras berbentuk bujur sangkar yang di atasnya mempunyai atau terdapat pelataran melingkar. Pada dinding Candi juga dihiasi dengan kira-kira 2.672 panel relief serta terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama Borobudur yang paling besar terletak di tengah sekaligus menjadi mahkota di puncak bangunan ini.

Stupa puncak tersebut pun dikelilingi oleh tiga barisan dari 72 stupa berlubang yang terdapat arca Buddha yang duduk bersila di tengah-tengah bunga teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Adapun proses tahapan-tahapan dalam pembangunan Candi Borobudur adalah sebagai berikut:

Tahap Pertama

Pada tahap pertama pembangunan Candi Borobudur ini, pembangunan dilakukan dengan meletakkan pondasi dasar pada bangunan Candi. Karena tidak tahu kapan pastinya Candi Borobudur dibangun, tahap awal pembangunan kira-kira dimulai pada tahun 750 an Masehi. Candi Borobudur dibangun di atas kontur perbukitan tinggi, yang mana pada bagian bukit yang paling puncak diratakan guna membentuk pelataran datar yang luas.

Bahan bangunan dasar Candi Borobudur adalah terbuat dari batuan andesit, namun ini tidak seluruhnya. Untuk membentuk pondasi dasar Candi Borobudur, tanah pada bagian bukit dipadatkan dan ditutup material struktur batu sehingga menyerupai cangkang yang membungkus bukit tanah.

Bagian bukit yang tersisa ditutup dengan struktur batu lapis demi lapis. Candi Borobudur pada awalnya memiliki rancangan bangunan yang sama persis dengan tingkatan bersusun piramida. Namun kemudian susunan ini diubah dan diganti dengan rancangan tiga undakan pertama yang menutup struktur asli bangunan piramida yang diubah.

Tahap ke dua

Untuk tahap selanjutnya, tahan kedua pembangunan, Candi borobudur tidak memakan banyak proses pembangunan yang lama. Karena pada tahan kedua ini hanya dilakukan proses penambahan dua undakan persegi, pagar langkan dan satu undakan melingkar.

Kemudian setelahnya, di atasnya langsung dibangun sebuah stupa induk atau tunggal yang sangat besar. Stupa besar ini kemudian yang menjadi mahkota pada puncak Candi Borobudur.

Tahap ke tiga

Pada tahapan ini rancangan bangunan Candi Borobudur mengalami perubahan. Undakan yang terletak di atas puncak dengan stupa induk yang memahkotai puncaknya dibongkar dan diganti menjadi tiga undakan lingkaran kecil. Pada undakan ini kemudian stupa-stupa kecil dibangun berbaris dan melingkar.

Lalu, pada pelataran undak-undak tersebut, diletakkan stupa induk tunggal di tengah-tengahnya menjadi mahkota puncak yang baru. Perubahan undak stupa ini dikarenakan stupa lama terlalu besar dan berat serta beresiko sehingga diganti tiga stupa kecil dan satu stupa induk.

Rancangan bangunan yang diubah juga menyebabkan pondasi candi juga agak diperlebar dan diperluas. Kemudian di kaki asli bangunan Candi Borobudur juga dibangun kaki tambahan. Kaki tambahan ini gunanya untuk menutup relief Karmawibhangga.

Tahap ke empat

Pada tahapan akhir, yaitu tahap keempat pembangunan hanya dilakukan sekedar perubahan-perubahan kecil dan tahap penyelesaian (finishing). Perubahan kecil pada bangunan Candi Borobudur hanya meliputi penyempurnaan relief, penambahan pagar langkan paling luar bangunan, perubahan tangga dan pelengkung atas gawang pintu serta juga pelebaran ujung kaki bangunan.

Setelah tahap perubahan kecil dan penyelesaian selesai, Candi Borobudur pun sampai pada selesai dibangun. Candi Borobudur diperkirakan selesai dan rampung secara total pada sekitar tahun 850 Masehi.

Penemuan Candi Borobudur  

(Foto: Kasmirudin)

Bagaimana bisa Candi Borobudur bisa ditemukan kembali? disini akan kita bahasa mengenai penemuan kembali Candi Borobudur..

Setelah tahap pembangunan Candi Borobudur yang kurun waktunya kurang lebih 100 tahun lamanya, Candi Borobudur sempat dinyatakan hilang karena tersembunyi dan terlantar selama berabad-abad.

Pada saat itu Candi Borobudur terkubur di dalam lapisan tanah dan debu vulkanik akibat letusan gunung berapi yang kemudian lama-kelamaan tanah tersebut ditumbuhi pohon dan semak belukar sehingga masyarakat tidak tahu-menahu tentang lahan disekitar lingkungan mereka, dimana disitu ada kuburan Candi raksasa. Karena pada saat itu Candi Borobudur benar-benar menyerupai bukit pada umumnya.

Tidak diketahui perihal kenapa Borobudur ditinggalkan dan ditelantarkan selama itu. Namun, Menurut sejarah yang ada kemungkinan penyebab mengapa Candi Borobudur ditinggalkan adalah dipindahkannya ibu kota kerajaan Medang oleh Raja Mpu Sindok pada tahun 928 sampai 1006 Masehi ke kawasan Jawa Timur karena terjadinya bencana yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Taoi belum bisa dipastikan karena belum ada bukti yang kuat.

Candi Borobudur kemudian ditemukan kembali, pada tahun 1814 Masehi, oleh pemerintahan Inggris di Jawa yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles yang memang memiliki ketertarikan pada sejarah dan kebudayaan Jawa. Raffles pun dianggap sangat berjasa atas penemuan kembali Candi Borobudur dan mulai menarik perhatian dunia dengan menemukannya keberadaan monumen yang pernah hilang ini.

Kemudian pada tahun 1882 Masehi, bangunan Candi Borobudur disarankan untuk segera dibongkar seluruhnya dan menyelamatkan relief maupun artefak yang tersisa karena maraknya pencurian dan kondisi kurang stabil saat itu.

Pemugaran Candi Borobudur

Pada tahun 1900 Masehi Pemerintah Hindia Belanda mengambil langkah menjaga kelestarian Borobudur dan memulihkan dengan proses pemugaran yang segera dilakukan. Proses pemugaran Candi Borobudur dilakukan pada kurun waktu 1907 sampai  1911 Masehi.

Akhir tahun 1960 an, pemerintah Indonesia meminta kerjasama pemugaran berskala internasional. Hingga pada tahun 1975 sampai 1982 bersama UNESCO, Candi Borobudur direnovasi kembali. Dan pada tahun 1991, UNESCO menetapkan Candi Borobudur masuk ke dalam Situs Warisan Dunia (world heritage)..

Letak Candi Borobudur

Lokasi Candi Borobudur sendiri terletak di kota Magelang, Jawa Tengah. Untuk alamat pasti dan lengkapnya, Candi Borobudur berada di Jalan Badrawati, Borobudur, Kota Magelang, Jawa Tengah. Lokasi Candi Borobudur sendiri berada di tengah-tengah dan sangat strategis.

Candi Borobudur berada sekitar 100 km dari kota Semarang, jarak 86 km dari Surakarta dan berjarak 40 km dari DI. Yogyakarta.

Tepatnya Terletak sekitar 40 kilometer (25 mi) barat laut dari Kota Yogyakarta Borobudur terletak di atas bukit pada dataran yang dikeliling dua pasang gunung kembar; Gunung Sundoro-Sumbing di sebelah barat laut dan Merbabu-Merapi di sebelah timur laut, di sebelah utaranya terdapat bukit Tidar, lebih dekat di sebelah selatan terdapat jajaran perbukitan Menoreh, serta candi ini terletak dekat pertemuan dua sungai yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo di sebelah timur. Menurut legenda Jawa, daerah yang dikenal sebagai dataran Kedu adalah tempat yang dianggap suci dalam kepercayaan Jawa dan disanjung sebagai ‘Taman pulau Jawa’ karena keindahan alam dan kesuburan tanahnya. (BBR)

Penulis   : -

Editor     : Kasmir

Sumber  :  Wikipedia.org