Cara cepat mengatasi terlambat datang bulan karena hamil

Telat menstruasi 1 minggu sering kali dikaitkan sebagai tanda kehamilan, padahal faktanya belum tentu demikian. Faktor lain seperti stres dan gangguan hormon, juga dapat membuat mensturasi datang terlambat. Telat menstruasi belum tentu merupakan pertanda hamil, terlebih jika hasil tes kehamilan negatif.

Menstruasi merupakan proses keluarnya darah dari rahim wanita yang terjadi karena sel telur tidak dibuahi. Siklus menstruasi yang normal pada tiap wanita berbeda-beda. Ada yang siklusnya tiap 21 hari, ada juga yang tiap 35 hari. Selama rentang waktunya berada di antara 21–35 hari, maka masih dianggap normal.

Cara cepat mengatasi terlambat datang bulan karena hamil

Beberapa wanita mungkin pernah mengalami terlambat menstruasi yang tidak biasa, bisa telat menstruasi 1 minggu, bahkan hingga sebulan. Nah, untuk mengetahui apa yang terjadi di balik perubahan siklus menstruasi, pahami dulu faktor penyebabnya.

Penyebab Menstruasi Terlambat 1 Minggu

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan siklus menstruasi Anda berubah. Jika Anda mengalami telat menstruasi 1 minggu, ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:

1. Kehamilan

Seperti yang telah disebutkan di atas, terlambat menstruasi umumnya merupakan tanda awal bahwa Anda sedang hamil. Untuk memastikannya, Anda dapat menggunakan testpack di rumah atau memeriksakan diri ke dokter.

2. Menyusui

Setelah melahirkan, dimulailah masa menyusui. Masa-masa menyusuin ini sering kali menunda datangnya menstruasi pascamelahirkan.

3. Gaya hidup

Olahraga berlebihan, sering merokok, dan stres berat juga dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi, salah satunya adalah telat menstruasi.

4. Perubahan berat badan

Adanya gangguan pola makan yang menyebabkan terjadinya penurunan berat badan secara drastis dapat memungkinkan Anda mengalami perubahan siklus menstruasi. Kondisi ini kerap terjadi pada wanita penderita anoreksia nervosa.

Selain itu, peningkatan berat badan yang berlebihan atau obesitas juga dapat menyebabkan menstruasi menjadi terlambat.

5. Kondisi medis

Ada sejumlah penyakit yang dapat memengaruhi siklus menstruasi, mulai dari penyakit tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), tumor hipofisis, penyakit kelenjar adrenal, kista ovarium, gangguan fungsi hati, hingga diabetes.

Penyakit-penyakit ini bisa menyebabkan berat badan turun drastis, membuat tubuh kekurangan nutrisi, serta menimbulkan gangguan fungsi hormon yang kemudian dapat menyebabkan menstruasi tidak terjadi.

6. Efek samping obat-obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu dapat menimbulkan efek samping, salah satunya menstruasi terlambat.

Ada beberapa jenis obat yang diduga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, seperti pil KB, obat yang mengandung hormon, kemoterapi, obat penurun tekanan darah, obat pengencer darah, obat antinyeri, obat antidepresan, dan obat epilepsi.

7. Perimenopause

Kondisi ini merupakan masa di mana seorang wanita sudah mendekati waktu menopause. Wanita yang sudah memasuki usia 40 tahun biasanya mulai mengalami hal tersebut.

Tanda dan gejala perimenopause ini meliputi menstruasi terlambat atau tidak teratur, sering berkeringat dan kepanasan di malam hari, susah tidur, serta vagina kering.

Hasil Testpack Negatif Belum Tentu Menandakan Tidak Hamil

Telat menstruasi 1 minggu mungkin juga bisa menjadi tanda kehamilan, meskipun pemeriksaan testpack dengan urine menunjukkan hasil negatif. Hal ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya:

  • Test kehamilan yang dilakukan terlalu dini, di mana kadar hormon kehamilan yang disebut hormon hCG di awal kehamilan masih sangat rendah, sehingga tidak terbaca
  • Kadar hormon kehamilan pada urine yang tidak mencukupi, karena Anda terlalu banyak minum, atau karena melakukan tes kehamilan di siang atau malam hari
  • Alat tes kehamilan yang digunakan rusak atau kedaluwarsa

Banyak kemungkinan yang terjadi ketika Anda mengalami telat menstruasi 1 minggu. Kepastian apakah Anda hamil atau sekadar mengalami terlambat menstruasi terkadang sulit untuk ditentukan. Nah, agar mendapatkan hasil yang akurat dan perawatan yang tepat sesuai kondisi, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.

Untuk mengatasi PCOS, dokter membutuhkan obat yang bisa mengembalikan keseimbangan hormon di dalam tubuh. Ketika kedua hormon ini seimbang, tubuh mulai bisa berovulasi dengan teratur sehingga haid pun menjadi lancar.

6. Bromociptine (Parlodel)

Bromociptine adalah obat untuk mengobati gangguan akibat kelebihan prolaktin. Gejala-gejalanya termasuk haid yang tidak lancar, keluarnya cairan dari puting susu, turunnya minta seks, hingga sulit hamil. Oleh karenanya obat ini juga bisa digunakan sebagai pelancar haid.

Bromociptine tersedia dalam bentuk kapsul dan tablet. Untuk dosisnya, dokter akan menyesuaikannya dengan kebutuhan tubuh Anda. Umumnya dokter akan memberikan dosis yang rendah terlebih dahulu dan kemudian dinaikkan secara bertahap.

Usahakan untuk minum obat di waktu yang sama setiap hari agar obat bisa bekerja maksimal. Jangan menghentikan pengobatan jika belum ada arahan dari dokter.

Efek samping bromociptine yang paling utama yaitu perubahan pada gula darah, bisa rendah bisa juga tinggi. Beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai yaitu:

  • Mual
  • Muntah
  • Mulas
  • Diare
  • Sembelit
  • Kram perut
  • Selera makan hilang
  • Sakit kepala
  • Keliyengan atau pusing
  • Lemas

Apa pun obat yang Anda gunakan, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter. Jangan asal minum obat karena tiap produk bisa memberikan reaksi berbeda pada tiap orang yang tak selalu positif.

Untuk menghindari berbagai kemungkinan negatif yang akan muncul, diskusikan terlebih dahulu dengan dokter Anda. Anda juga tidak perlu sungkan untuk berbicara dengan dokter jika obat pelancar haid yang diberikan ternyata tidak berdampak apa pun.

Di samping itu, kehilangan terlalu banyak lemak tubuh terlalu cepat akibat berolahraga terlalu intens juga dapat mengancaukan proses ovulasi.

Olahraga memang baik untuk kesehatan. Akan tetapi, pastikan Anda melakukannya dalam tahap yang tidak berlebihan.

Kenaikan atau penurunan berat badan yang drastis

Perubahan berat badan yang terlalu drastis, entah naik atau turn, dapat mengacaukan kerja hipotalamus.

Hipotalamus adalah kelenjar di dalam otak yang berfungsi mengatur berbagai proses dalam tubuh, termasuk siklus menstruasi Anda setiap bulan.

Penurunan berat badan yang drastis dapat menghambat produksi hormon estrogen. Sementara jika Anda mengalami kelebihan berat badan, maka tubuh akan menghasilkan estrogen dalam jumlah yang banyak.

Nah, kedua hal inilah yang dapat memengaruhi proses ovulasi alias pelepasan sel telur setiap bulannya. Akibatnya, siklus haid Anda setiap bulan akan telat atau mengalami gangguan.

Agar haid tidak telat, pastikan Anda dapat menjaga berat badan yang ideal. Jika Anda terlalu kurus, maka berusahalah untuk meningkatkan berat badan dengan cara yang sehat. Begitu juga jika Anda memiliki berat badan berlebih.

Menyusui

Telat haid atau terlambat haid juga bisa disebabkan karena Anda sedang menyusui. Setelah hamil dan melahirkan, cukup banyak wanita yang tidak kunjung haid sampai selesai masa menyusui.

Ini disebabkan oleh pengaruh hormon prolaktin yang tugas utamanya merangsang produksi ASI. Hormon yang dihasilkan di kelenjar pituitari ini dapat menghambat kinerja hormon estrogen dan progesteron untuk mengatur proses menstruasi.

Ketika hormon prolaktin dihasilkan secara berlebihan, maka masa ovulasi Anda akan terhambat sehingga siklus menstruasi jadi tidak teratur.

Biasanya, telat atau terlambat haid akan hilang dan siklusnya kembali normal sekitar enam sampai selama minggu setelah masa menyapih.

Namun, jika dalam tiga bulan setelah berhenti menyusui Anda tak juga haid, segera periksa ke dokter kandungan.

Polycystic Ovary Symptom (PCOS)

PCOS adalah kondisi yang menyebabkan tubuh menghasilkan lebih banyak hormon pria, yaitu androgen.

Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan kista yang terbentuk di indung telur. Akibatnya, proses haid jadi telat atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Jika dibiarkan terus-terusan tanpa pengobatan, maka PCOS dapat memengaruhi kesuburan wanita.

Sampai saat ini penyebab PCOS belum diketahui secara pasti. Namun, para ahli menduga bahwa PCOS berhubungan dengan kondisi lain, yaitu sindrom metabolik dan resistensi insulin.

Perawatan untuk PCOS terfokus untuk meringankan gejala. Dokter dapat memberikan pil KB atau obat lain untuk mengatur siklus Anda.

Minum pil KB

Siklus haid Anda mungkin cenderung telat atau tidak teratur selama masih rutin minum pil KB. Pasalnya, pil KB mengandung hormon estrogen dan progestin yang mencegah indung telur menghasilkan sel telur. Ini berarti pil KB juga akan mencegah terjadinya siklus haid atau membuat siklusnya telat.

Pil kontrasepsi yang tidak diminum rutin pun bisa membuat siklus datang bulan Anda terganggu.

Jika Anda menginginkan kehamilan atau siklus menstruasi kembali teratur, sebaiknya hentikan pemakaian pil KB selama sebulan atau setidaknya 6 bulan. Namun, pastikan Anda berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.

Selain pil KB, kontrasepsi yang diimplan atau disuntikkan juga dapat menyebabkan Anda telat datang bulan.

Memiliki riwayat penyakit kronis

Penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit Celiac ternyata dapat memengaruhi siklus datang bulan Anda.

Gula darah yang tidak stabil erat kaitannya dengan perubahan hormon. Oleh sebab itu, diabetes yang tidak terkendali dengan baik dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Sementara penyakit Celiac dapat menyebabkan kerusakan pada bagian jonjot usus halus. Kondisi ini menyebabkan menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap berbagai nutrisi penting seperti vitamin dan mineral.

Terganggunya proses penyerapan nutrisi dapat menyebabkan Anda mengalami telat haid.

Menopause dini

Umumnya wanita mulai mengalami menopause di antara usia 45 sampai 55 tahun. Meski begitu, ada juga yang sudah menopause di bawah usia 40 tahun. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan menopause prematur atau menopause dini.

Menopause sendiri bisa dikatakan sebagai titik final sistem reproduksi wanita. Maka dari itu, ketika seorang wanita mengalami menoause dini, ini berarti suplai sel telurnya menurun, menyebabkan periode menstruasi terlewat dan bahkan berhenti sama sekali.

Masalah pada tiroid

Kelenjar tiroid yang terlalu aktif maupun tidak aktif juga dapat menjadi penyebab Anda mengalami terlambat datang bulan. Hal ini karena tiroid mengatur metabolisme tubuh, sehingga kadar hormon juga dapat terpengaruh.

Masalah tiroid dapat diatasi dengan pengobatan. Setelah perawatan, siklus haid Anda biasanya tidak telat dan akan kembali normal.