Cara Mengatasi kekurangan teori behavioristik

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Jika menelaah literatur psikologi, kita akan menemukan banyak teori belajar yang bersumber dari aliran-aliran psikologi. Salah satunya adalah teori belajar behavioristik. Prinsip dasar belajar menurut teori ini, bahwa yang dipelajari individu terutama dalam belajar sosial dan moral terjadi melalui peniruan (imitation) dan penyajian contoh perilaku (modeling). Teori ini juga masih memandang pentingnya conditioning. Melalui pemberian reward dan punishment, seorang individu akan berfikir dan memutuskan perilaku sosial mana yang perlu dilakukan. Teori belajar behavioristik menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang diamati, diukur dan dinilai secara konkrit. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimlan yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulus tidak lain adalah lingkugan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi fisik terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan kecenderungan perilaku S-R (stimulus – respon). Batasan Kajian teori behavioristik dalam paper ini dibatasi pada teori pembelajaran dan aplikasinya dalam bidang pendidikan Tujuan

Tujuan penulisan paper ini adalah memberikan gambaran tentang teori belajar behaviouristik dengan merangkum berbagai pandangan para ahli dalam kaitannya dengan pembelajaran.

Rumusan Masalah • Bagaimanakah pendapat para ahli yang berkiblat pada aliran behaviouristik? • Bagaimanakah aplikasi pendapat tersebut dalam pembelajaran ? • Apa saja prinsip-prinsip belajar berdasarkan aliran behaviouristik? • Apa saja kelebihan, kekurangan dan permasalahan yang mungkin muncul pada teori tersebut? BAB II PEMBAHASAN Pendapat para ahli Behaviouristik dan Aplikasi dalam pembelajaran Teori Behavioristik Adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan.Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Kerangka Berfikir Teori

Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan,mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahllaku adalah hasil belajar.

Tokoh-tokoh Edward Edward Lee Thorndike (1874–1949) Menurut Thorndike belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi anatara peristiwa yang disebut stimulus dan respon. Teori belajar ini disebut teori “connectionism”. Eksperimen yang dilakukan adalah dengan kucing yang dimasukkan pada sangkar tertutup yang apabila pintunya dapat dibuka secara otomatis bila knop di dalam sangkar disentuh. Percobaan tersebut menghasilkan teori Trial dan Error. Ciri-ciri belajar dengan Trial dan Error Yaitu : adanya aktivitas, ada berbagai respon terhadap berbagai situasi, adal eliminasai terhadap berbagai respon yang salah, ada kemajuan reaksi-reaksi mencapai tujuan. Thorndike menemukan hukum-hukum. 1. Hukum kesiapan (Law of Readiness) Jika suatu organisme didukung oleh kesiapan yang kuat untuk memperoleh stimulus maka pelaksanaan tingkah laku akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosaiasi cenderung diperkuat. 2. Hukum latihan Semakin sering suatu tingkah laku dilatih atau digunakan maka asosiasi tersebut semakin kuat. 3. Hukum akibat

Hubungan stimulus dan respon cenderung diperkuat bila akibat menyenangkan dan cenderung diperlemah jika akibanya tidak memuaskan.

Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936) dan Watson Pavlo mengadakan percobaan laboratories terhadap anjing. Dalam percobaan ini anjing di beri stimulus bersarat sehingga terjadi reaksi bersarat pada anjing. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan. Skinner (1904-1990) Skinner menganggap reward dan rierforcement merupakan factor penting dalan belajar. Skinner berpendapat bahwa tujuan psikologi adalah meramal mengontrol tingkah laku. Pda teori ini guru memberi penghargaan hadiah atau nilai tinggi sehingga anak akan lebih rajin. Teori ini juga disebut dengan operant conditioning. Operant conditioning menjamin respon terhadap stimuli.Bila tidak menunjukkan stimuli maka guru tidak dapat membimbing siswa untuk mengarahkan tingkah lakunya. Guru memiliki peran dalam mengontrol dan mengarahkan siswa dalam proses belajar sehingga tercapai tujuan yang diinginkan Skinner membagi menjadi 2 jenis respon. 1. Responden Respon yang terjadi karena stimulus khusus misalnya Pavlo. 2. Operans

Respon yang terjadi karena situasi random. Operans conditioning adalah suatu proses penguatan perilaku operans yang dapat mengakibatkan perilaku tersebut dapat diulang kembali atau menghilang sesuai keinginan.

Robert Gagne (1916-2002) Teori gagne banyak dipakai untuk mendisain Software instructional (Program berupa Drill Tutorial). Kontribusi terbesar dari teori instructional Gagne adalah 9 kondisi instructional: 1. Gaining attention = mendapatkan perhatian 2. intorm learner of objectives = menginformasikan siswa mengenai tujuan yang akan dicapai 3. stimulate recall of prerequisite learning = stimulasi kemampuan dasar siswa untuk persiapan belajar. 4. Present new material = penyajian materi baru 5. Provide guidance = menyediakan pembimbingan 6. Elicit performance = memunculkan tindakan 7. Provide feedback about correctness = siap memberi umpan balik langsung terhadap hasil yang baik 8. Assess performance = Menilai hasil belajar yang ditunjukkan 9. Enhance retention and recall = meningkatkan proses penyimpanan memori dan mengingat. Gagne disebut sebagai modern noebehaviouristik mendorong guru untuk merencanakan pembelajaran agar suasana dan gaya belajar dapat dimodifikasi. Albert Bandura (1925-sekarang) Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbale balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi. Kelebihan teori Bandura dalah membantu memahami terjadinya perilaku agresi dan penyimpangan psikologi dan bagaimana memodifikasi perilaku. Teori Bandura menjadi dasar perilaku permodelan yang digunakan dalan pendidikan secara missal, contohnya penerapan teori belajar social dalam iklan televisi. Aplikasi Teori Guru yang menggunakan paradigma behaviourisme akan menyusun bahan pelajaran yang sudah siap sehingga tujuan npembelajaran yang dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak hanya memberi ceramah tetapi juga contoh-contoh. Bahan pelajaran disusun hierarki dari yang sederhana sampai yang kompleks. Hasil dari pembelajaran dapat diukur dan diamati, kesalahan dapat diperbaiki. Hasil yang diharapkan adalah terbentuknya suatu perilaku yang diinginkan.

Metode ini sangat cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsure kecepatan spontanitas kelenturan daya tahan dsb. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan peran orang tua. Kekurangan metode ini adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistis dan hanya berorientasi pada hasil. Murid dipandang pasif, murid hanya mendengarkan, menghafal penjelasan guru sehingga guru sebagai sentral dan bersifat otoriter. Pada teori ini guru lebih menekan kan pada tujuan pembelajaran yang lebih pada hasil tanpa mengutamakan prosesnya sehigga siswa hanya diberi teori latihan berulang tanpa tau prosesnya siswa itu biasa atau tidak.

Prinsip belajar berdasarkan aliran behaviouristik. Teori behavioristik menerapkan prinsip penguatan stimulus-respon. Maksudnya adalah pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus-respon akan semakin kuat bila diberi penguatan. Penguatan tersebut terbagi atas penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan positif sebagai stimulus, dapat meningkatkan terjadinya pengulangan tingkah laku itu. Sedangkan penguatan negatif dapat mengakibatkan perilaku berkurang atau menghilang. Kerangka Berpikir Teori 1.Pemberian bahan pembelajaran dalam bentuk utuh kepada peserta didik 2.Pemahaman oleh peserta didik dilakukan mandiri oleh peserta didik. Jika ada yang kurang jelas baru ditanyakan kepada guru 3.Hasil belajar segera disampaikan kepada peserta didik 4. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar 5.Materi pelajaran digunakan sistem modul Skinners juga mengemukakan prinsip-prinsip belajar behaviuouristik, sebagai berikut: 1. Hasil belajar harus segera diberitahukan pada siswa jika salah dibetulkan jika benar diberi penguat. 2. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar. Materi pelajaran digunakan sebagai sistem modul. 3. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, tidak digunakan hukuman. Untuk itu lingkungan perlu diubah untuk menghindari hukuman. 4. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah dan sebaiknya hadiah diberikan dengan digunakannya jadwal variable ratio reinforcer. 5. Dalam pembelajaran digunakan shapping

Kekeliruan penerapan Skinner adalah penggunaan hukuman sebagai salah satu cara mendisiplinkan siswa. Hukuman yang baik menurut Skinner adalah anak merasakan sendiri konsekuensinya dari perbuatan.

Kelebihan, kekurangan dan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran Sesuai dengan teori ini, guru dapat menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberikan ceramah, tetapi intruksi singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hirarki dari yang sederhana sampai pada yang kompleks. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian-bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Kelebihan Dalam teknik pembelajaran yang merujuk ke teori behaviouristik terdapat beberapa kelebihan di antaranya : 1. Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar 2. Metode behavioristik ini sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang menbutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleksi, daya tahan, dan sebagainya. 3. Guru tidak banyak memberikan ceramah sehingga murid dibiasakan belajar mandiri. Jika menemukan kesulitan baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan 4. Teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa , suka mengulangi dan harus dibiasakan , suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian. Kekurangan Teori Thorndike terlalu memandang manusia sebagai mekanisme dan otomatisme disamakan hewan. 1. Memandang belajar merupakan asosiasi belaka antara stimulus dan respon. 2. Mengabaikan pengertian belajar sebagai unsure pokok 3. Proses belajar berlangsung secara teoritis Selain teorinya, beberapa kekurangan perlu dicermati guru dalam menentukan teknik pembelajaran yang mengacu ke teori ini. 1.Sebuah konsekuensi bagi guru, untuk menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap 2.Tidak setiap mata pelajaran bisa menggunakan metode ini 3.Penerapan teori behavioristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai sentral, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. 4.Murid berperan sebagai pendengar dalam proses pembelajaran dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif 5.Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oleh para tokoh behavioristik justru dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa

6.Murid dipandang pasif, perlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru.

Permasalahan Dari kajian pengertian dan penjelasan tentang teori belajar behavioristik, sebenarnya muncul banyak permasalahan, antara lain: 1. Teori ini hanya mengandalkan sisi fenomena jasmaniah saja, dan mengabaikan aspek-aspek mental. 2. Teori ini tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. 3. Teori ini menyimpulkan Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. 4. Si belajar dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas yang ditetapkan lebih dulu secara ketat. 5. Pembiasaan (disiplin) sangat esensial. 6. Kegagalan atau ketidakmampuan dalam merubah pengetahuan dikategorikan sebagai “kesalahan dan harus dihukum”. 7. Keberhasilan atau kemampuan dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang pantas dipuji atau diberi. 8. Kekuatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan.

9. Kontrol belajar dipegang oleh sistem diluar diri si belajar.

BAB III. KESIMPULAN 1. Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek – aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar.

2. Menurut teori ini, peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1 Pengertian 1 Batasan 1 Tujuan 1 Rumusan Masalah 2 BAB II PEMBAHASAN 2 Pendapat para ahli Behaviouristik dan Aplikasi dalam pembelajaran 2 Edward Edward Lee Thorndike (1874–1949) 3 Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936) dan Watson 3 Skinner (1904-1990) 4 Robert Gagne (1916-2002) 4 Albert Bandura (1925-sekarang) 5 Aplikasi Teori 5 Prinsip belajar berdasarkan aliran behaviouristik. 6 Kelebihan, kekurangan dan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran 7 Permasalahan 9

BAB III. KESIMPULAN 9