23 Oct, 2019
Senam Lantai yaitu salah satu bagian dari senam yang sesuai dengan istilahnya, gerakan-gerakan dalam senam lantai juga dilakukan di atas lantai yang beralaskan dengan matras ataupun permadani.Dalam senam lantai juga dikenal dengan yang namanya roll belakang dan cara melakukannya, akan tetapi anda juga harus tahu betul apa saja kesalahan kesalahan yang sering dilakukan dalam roll belakang. Roll belakang dalam senam lantai atau juga dapat disebut dengan backward roll yaitu sebuah gerakan yang sulit, namun jika anda mengetahui atau mengerti langkah langkahnya, Anda akan dengan mudah dalam melakukannya.
1). Cara Melakukan Roll Belakang Berikut ini adalah langkah langkah dalam melakukan roll belakang.
2) 5 Kesalahan Dalam Melakukan Roll Belakang Beberapa kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan roll belakang adalah sebagai berikut ini .
Demikian yang dapat saya jelaskan mengenai kesalahan dalam melakukan roll belakang, dengan cara melakukan petunjuk di atas, Anda tidak akan mengalami cedera. Terima Kasih? ilustrasi olahraga. ©www.shape.com
SEHAT | 17 Agustus 2021 06:00 Reporter : Rizky Wahyu Permana Merdeka.com - Kesalahan merupakan sebuah hal yang rentan terjadi pada saat kita berolahraga sendiri. Hal ini terutama bakal menjadi masalah ketika kita berolahraga sendiri di rumah. Kurangnya alat yang memadai bisa membuat kesalahan rentan terjadi ketika berolahraga secara mandiri di rumah. Hal ini selanjutnya bisa menimbulkan berbagai dampak pada tubuh. Cedera merupakan hal yang mungkin muncul ketika terjadi kesalahan saat berolahraga. Hal ini bakal bisa berdampak lebih buruk dan membuatmu menjadi gagal melanjutkan olahraga secara rutin di rumah. Sejumlah kesalahan rentan dilakukan oleh seseorang ketika melakukan olahraga di rumah. Dilansir dari Live Strong, berikut sejumlah kesalahan yang rentan dilakukan seseorang ketika berolahraga di rumah. 2 dari 6 halaman
"Salah satu kesalahan umum yang biasa dilakukan ketika berolahraga di rumah adalah kurangnya pemanasan yang cukup," terang Jereme Schumacher, terapis fisik di Bespoke Treatments. "Pemanasan merupakan hal penting untuk memastikan tubuh dalam kondisi prima dan siap melakukan gerakan olahraga. Tanpa pemanasan cukup, kamu memiliki risiko cedera lebih besar," sambungnya. Cara Mengatasinya: Lakukan setidaknya dua menit kardio ringan untuk meningkatkan detak jantung dan mempersiapkan otot. Selanjutnya lakukan drill pergerakan. Jika kamu tak yakin apa yang harus dilakukan pada saat pemanasan, lakukan gerakan yang perlahan dan ulangi olahraga ini kemudian. 3 dari 6 halaman
Bagi sejumlah orang, menjaga motivasi merupakan hal yang sulit dilakukan untuk berolahraga. Hal ini bakal semakin masalah ketika kamu berolahraga tanpa memiliki rencana yang tepat. Ketika berolahraga tanpa rencana, biasanya seseorang bakal melakukan rutinitas mereka sebelumnya. Sayangnya, melakukan hal yang sama berulang-ulang ini malah bisa berujung cedera dan tidak ada kemajuan. Cara Mengatasinya: Pertimbangkan untuk membagi rutinitas olahraga ini pada berbagai bagian tubuh. Disarankan untuk berganti melatih bagian atas dan bawah tubuh secara bergantian setiap hari. 4 dari 6 halaman
Bekerja di rumah dengan peralatan terbatas bisa menjadi sebuah hal yang monoton. Namun sama seperti tanpa adanya rencana, kamu juga biasanya membuat rencana yang terlalu muluk dan kompleks untuk dilakukan. Melakukan olahraga yang terlalu kompleks bisa membuatmu menjadi rentan mengalami cedera. Oleh karena itu, hal ini tidak ideal dilakukan terutama di rumah. Cara Mengatasinya: Daripada melakukan gerakan yang sukar, sebaiknya lakukan olahraga yang lebih terarah. Hal ini bisa membantu mencegah terjadinya cedera dan mendapat hasil lebih baik. 5 dari 6 halaman
Ketika berolahraga di pusat kebugaran, biasanya akan ada instruktur yang membantu membenahi kesalahanmu. Namun ketika berolahraga di rumah, kesalahan lebih rentan terjadi karena form yang salah sehingga kamu mengalami cedera. Cara Mengatasinya: Jika kamu tidak yakin dengan form milikmu, kamu bisa coba berolahraga di depan cermin. Hal ini bisa membuatmu lebih mudah menyadari apakah terdapat kesalahan dari form dan membenahinya lebih cepat. 6 dari 6 halaman Halodoc, Jakarta – Olahraga memang bagus untuk menunjang kesehatan, kebugaran, dan daya tahan tubuh. Meski begitu, tidak semua gerakan dalam olahraga bisa mendukung kamu untuk mendapatkan tubuh yang bugar, terlebih jika kamu salah dalam melakukannya. Oleh karena itulah kamu perlu mengetahui gerakan yang sebabkan cedera saat olahraga agar kamu terhindar dari risiko tersebut saat melakukan latihan. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya: Gerakan Lat Pull-Downs Gerakan lat pull-downs bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot bahu dan tangan. Gerakan ini dilakukan dengan memegang pegangan alat latihan di bagian belakang kepala, lalu menarik pegangan hingga turun ke bawah. Agar tarikan lebih maksimal, bagian paha akan diganjal oleh bantal. Namun, ternyata salah melakukan gerakan ini bisa menyebabkan risiko cedera pada sendi bahu, bahkan bisa membuat sendi bahu mengalami robek. Pakar ortopedi dari Florida Orthopedic Institute, Jessica Malpeli menuturkan bahwa tanda jika seseorang mengalami cedera bahu saat melakukan gerakan ini sangat mudah, yaitu ketika melakukan gerakan dan bahu menjadi sakit dan terasa tidak nyaman. Jessica pun menyarankan untuk melakukan gerakan ini dengan posisi tangan di depan kepala. Bicycle Crunch Gerakan ini menuntut keseimbangan yang bertumpu pada punggung bagian atas dan bawah. Bicycle crunch hampir mirip dengan sit-up, bedanya saat melakukan gerakan ini, lutut akan diangkat bersamaan dengan kepala hingga posisi hidung nyaris mencium ujung lutut. Namun, ternyata terlalu cepat melakukan gerakan ini bisa menyebabkan cedera tulang belakang, terlebih pada bagian leher. Baca juga: 5 Cedera yang Sering Dialami Para Runner Tak hanya itu, bicycle crunch juga berpotensi menimbulkan kekakuan pada otot punggung di bagian bawah yang berujung pada terjadinya hernia pada tulang belakang. Ini disebabkan karena saat dilakukan dengan kecepatan yang berlebih, tulang belakang bagian atas akan mengalami kelebihan tekanan, dan kondisi ini akan berdampak pada tulang belakang bagian lumbar. The Romanian Deadlift Lebih dikenal dengan gerakan angkat beban, the romanian deadlift ternyata sangat berisiko menyebabkan cedera pada punggung, meski gerakan ini sebenarnya sangat baik untuk pinggul dan punggung apabila dilakukan dengan cara yang benar. Tentunya, posisi kaki dan jarak antara kedua kaki harus tepat, sehingga ketika beban diangkat, otot paha hingga tulang bagian belakang dan otot pantat tidak bekerja terlalu keras dalam menahan beban. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan gerakan ini dengan pendampingan pelatih dan beban yang tidak terlalu berat sebagai tahap awal. Ini dilakukan untuk menghindari otot jadi terkejut atau kejang saat mengangkat beban, terlebih jika kamu masih pemula dan baru pertama kali melakukannya. Pull-up Gerakan yang bisa menjadi penyebab cedera saat olahraga berikutnya adalah pull-up atau mengangkat badan dengan bertumpu pada kekuatan otot tangan. Gerakan ini amat rentan menyebabkan cedera bahu jika kamu melakukannya tanpa berhati-hati. Pull-up tidak hanya sebatas menarik tubuh ke atas, diperlukan koordinasi otot tubuh bagian bawah untuk mendukung tubuh agar terangkat ke atas. Cara melakukan gerakan ini dengan aman adalah memulai dari tahap bergelantungan dengan posisi kedua tangan lurus ke atas. Perlahan-lahan, tarik tubuh ke atas, lalu turunkan lagi. Agar tidak terjadi cedera, jangan langsung menarik tubuh secara maksimal, tariklah dengan interval kenaikan sebesar lima senti setiap tahapannya. Baca juga: Inilah 4 Cedera yang Jadi Langganan Pemain Sepak Bola The Overhead Squat The overhead squat adalah gerakan lanjutan dari the romanian deadlift. Gerakan mengangkat beban di atas kepala dan mempertahankannya dengan bertumpu pada kekuatan otot paha hingga telapak kaki ini juga sangat rentan akan cedera, terutama pada bahu, rahim, leher, dan lumbal. Meski begitu, jika dilakukan dengan teknik yang tepat, gerakan ini bisa meningkatkan kekuatan otot lutut dan pinggul. Supaya terhindar dari gerakan yang sebabkan cedera saat olahraga ini, maka kamu perlu melakukannya dengan benar. Caranya, pastikan punggung kamu tetap berada dalam posisi lurus pada saat kamu akan menaikkan atau menurunkan beban. Saat kamu merasa punggung melengkung ketika mengangkat dan menurunkan beban, hentikan latihan dengan segera. Itu tadi lima gerakan yang bisa menjadi penyebab cedera saat olahraga yang perlu kamu waspadai. Lakukan pemanasan sebelum latihan, agar otot dan sendi lebih relaks dan siap untuk menjalankan aktivitas berat. Jangan sepelekan cedera, segera atasi dengan mengoleskan obat antinyeri sendi. Kamu bisa mendapatkan obat tersebut dengan memesan melalui aplikasi Halodoc. Download aplikasi Halodoc terlebih dahulu, pilih layanan Apotek Antar, dan pilih obat yang akan kamu beli. Mudah kan? |