Bagaimana cerita singkat tentang nabi ibrahim

Diceritakan bahwa Ibrahim (AS) mengalami mimpi pada suatu malam, di mana Allah (SWT) menyuruhnya untuk mengorbankan Ismail (AS), putra kesayangannya. Awalnya, Ibrahim (AS) percaya ini adalah iblis yang mempermainkannya dan dia segera mengabaikannya. Namun, pada malam berikutnya, mimpi yang sama terjadi lagi yang memerintahkannya untuk melakukan hal yang sama. Ibrahim (AS) kemudian menyadari bahwa ini bukanlah kebetulan dan, pada kenyataannya, adalah pesan dari Allah (SWT).

Ibrahim (AS) mencintai putranya, Ismail (AS). Namun dia sepenuhnya siap untuk mengikuti perintah Allah (SWT) dan melakukan apa yang Dia perintahkan. Dia membawa putranya ke puncak Gunung Arafah dan membawa serta pisau dan tali. Setelah mencapai tempat yang tepat, dia memberi tahu putranya tentang mimpinya dan apa yang diperintahkan Allah (SWT) kepadanya untuk dilakukan. Menjadi anak yang penurut, Nabi Ismail (AS) segera menuruti kehendak Allah SWT dan ayahnya, dan meminta agar tangan dan kakinya diikat agar tidak meronta dan ayahnya menutup mata agar tidak meronta-ronta. harus menyaksikan dia menderita.

Ibrahim (AS) melakukan seperti yang dikatakan Ismail (AS). Dengan mata tertutup dan dengan pisau di tangannya, dia melakukan apa yang Allah (SWT) minta darinya. Ketika dia membuka penutup matanya, yang mengejutkan, dia melihat tubuh seekor domba jantan mati di depannya. Ismail (AS) sama sekali tidak terluka berdiri tepat di sampingnya. Awalnya, dia mengira ada sesuatu yang sangat tidak beres dan dia tidak mematuhi perintah Penciptanya. Tetapi kemudian dia mendengar suara yang mengatakan kepadanya bahwa Allah (SWT) menjaga para pengikutnya dan dia tidak perlu khawatir.

Sebuah keajaiban ilahi telah terjadi. Ibrahim (AS) dan Ismail (AS) baru saja lulus ujian sulit dari Allah (SWT).

Bagaimana cerita singkat tentang nabi ibrahim

Nabi Ibrahim as merupakan Nabi keenam dalam sejarah Rasul Allah yang wajib diketahui umat Islam. Nabi yang satu ini dilahirkan pada tahun 2295 SM di negeri Mausul.

Sebagai seorang Nabi yang mulia, tugas Nabi Ibrahim sangatlah berat. Pasalnya, Beliau dilahirkan di tengah-tengah masyakrakat jahiliyah yang musyrik dan kafir.

Bahkan, ayah dari Nabi Ibrahim adalah pembuat patung berhala yang juga mempercayai bahwa patung-patung itu adalah perantara manusia kepada Sang Khalik. Apa sajakah sejarah Nabi Ibrahim yang penting untuk diketahui?

Sejarah Nabi Ibrahim secara Singkat

Adapun sejarah Nabi Ibrahim dimulai dari masa kecilnya yang diasingkan ke hutan, di dalam sebuah goa yang mustahil akan ditemukan orang.

Hal ini dilakukan orangtua Nabi Ibrahim karena di zaman itu Raja Namrud mengeluarkan peraturan untuk membunuh setiap ada bayi laki-laki yang lahir. Raja yang sombong dan musyrik itu tidak ingin digantikan oleh siapapun di muka bumi ini sebagai penguasa.

Sampai akhirnya dirinya kembali ke tengah masyarakat kemudian melihat semua orang seperti gila pada patung.

Hampir setiap rumah dan tempat-tempat umum dipenuhi patung berhala agar dapat menyembah setiap waktu.

Tidak terkecuali di rumah ayahnya yang memang bekerja sebagai pembuat patung berhala. Nabi Ibrahim pun mulai bertanya-tanya pada dirinya.

Bagaimana cerita singkat tentang nabi ibrahim

Di manakah Tuhan itu? Manakah yang dinamakan Tuhan? Allah memberikan mukjizat pada Nabi Ibrahim yakni sebuah pemikiran cerdas, kritis, sekaligus mengutusnya untuk mengajak semua orang bertakwa kepada Allah dan meninggalkan berhala-berhala.

Pada suatu hari, Raja Namrud pergi melakukan perjalanan jauh bersama sebagian besar pengikutnya selama beberapa hari.

Kemudian Nabi Ibrahim masuk ke wilayah Namrud dan menghancurkan semua berhala yang ada. Semua patung-patung dihancurkan, kecuali satu berhala yang paling besar sekaligus meletakkan kapak yang dipakai di pangkuan berhala tersebut.

Setelah Raja Namrud kembali, ia pun murka dan memanggil Nabi Ibrahim karena salah satu pengikutnya sempat mengetahui perbuatan Nabi Ibrahim.

Sang Raja bertanya dengan geram, "Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala-berhala ini?"

"Bukan!" jawab Ibrahim singkat

Mendengar jawaban itu, Raja Namrud semakin geram dan berkata, "Lantas siapa lagi kalau bukan engkau, bukankah kau berada yang di sini saat kami pergi dan bukankah engkau membenci berhala-berhala ini?"

"Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, berhala besar itulah yang menghancurkannya, bukankah kampaknya masih berada di lehernya?" sahut Ibrahim dengan tenang.

Raja Namrud segera membantahnya, "Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!" Mendengar hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata, "Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?"

Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim tersebut, para pengikut Namrud tersadar dan mulai terpikir oleh mereka Tuhan yang selama ini disembah tidak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Hal itu membuat Raja Namrud semakin murka, ia memerintahkan para tentaranya untuk menghukum Nabi Ibrahim dengan seberat-beratnya yaitu hukuman dibakar hidup-hidup.

Bagaimana cerita singkat tentang nabi ibrahim

Api dinyalakan besar sekali dengan tumpukan kayu sebagai bahan bakar, sementara Nabi diikat dan ditempatkan di tengah-tengahnya. Namun, Allah lebih berkuasa dalam segala hal. Mereka mengira Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu bersama api, tapi begitu terkejutnya mereka Nabi Ibrahim berjalan keluar dari puing-puing pembakaran dengan selamat tanpa luka sedikit pun. Sejak saat itu, pengikut Namrud berpaling dan menjadi umat Nabi Ibrahim menuju ke jalan Allah SWT.

Hal ini juga tertulis dalam Alquran yang artinya,

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," orang itu berkata, "Saya dapat menghidupkan dan mematikan." Ibrahim berkata, "Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat," lalu terdiamlah orang kafir itu, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (Q.S Al Baqarah : 258).

Semoga kita menjadi salah satu umat yang selalu takwa terhadap Allah SWT dan bisa mengambil hikmah dari sejarah Nabi Ibrahim tersebut. Kesombongan hanyalah menambah dosa, sebab kita manusia bukan apa-apa di hadapan-Nya.

Sosok Ibrahim kecil akan mencuri hati setiap Moms saat membaca kisahnya

Dari sekian banyak cerita untuk Si Kecil tidak ada salahnya untuk membacakan kisah-kisah pada nabi. Selain memperkenalkan sosok nabi, ini juga akan membuat anak mengetahui kisah-kisah hebat yang telah dilalui para nabi agar Islam bisa menjadi agama yang besar hingga saat ini. Salah satunya kisah Nabi Ibrahim.

Salah satunya adalah kisan Nabi Ibrahim AS. Mengetahui kisahnya dari kecil hingga dewasa dan memiliki anak yang juga seorang nabi yaitu Nabi Ismail AS akan memberikan pelajaran hidup yang luar biasa. Apalagi kisah hidupnya salah satunya berkaitan dengan rukun Islam, yakni haji.

Baca Juga: Inspiring Stories: 3 Kisah Haru Perjuangan Ibu dan Bayi Prematur

Kisah Nabi Ibrahim Kecil

Bagaimana cerita singkat tentang nabi ibrahim

Foto: Btid.org

Kisah Nabi Ibrahim kecil berawal saat dia dilahirkan di sebuah kerajaan yang dipimpin oleh Raja Namrud. Dia adalah raja dzalim yang sangat angkuh dan egois. Salah satu peraturan yang meresahkan masyarakatnya adalah membunuh bayi laki-laki agar tidak ada lagi penggantinya sebagai raja.

Agar tidak ketahuan, maka ibunda Nabi Ibrahim AS mengasingkannya ke hutan. Atas kuasa Allah SWT, Nabi Ibrahim tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tangguh hingga selalu selamat dari berbagai macam bahaya. Hingga suatu ketika dia dapat kembali ke masyarakat.

Ketika Nabi Ibrahim AS telah kembali, dia begitu bingung karena banyak yang menyembah patung berhala. Hampir disepanjang perjalanan ke rumah dia melihat patung. Sampai dirumahnya, benda itu masih ditemukan dan ternyata ayahnya bekerja sebagai pembuat patung.

Nabi Ibrahim AS merasa bingung terhadap apa yang dilakukan oleh ayah dan masyarakatnya hingga memutuskan untuk menyendiri di gunung. Dalam usia sekecil itu, dia pun bertanya-tanya kepada dirinya dan rasa ingin tahunya sangat besar. Di manakah Tuhan itu? Manakah yang dinamakan Tuhan?

Kemudia Allah memberikan mukjizat kepadanya, yaitu sebuah pemikiran yang cerdas dan kritis. Allah SWT mengutusnya sebagai penyampai keberadaanNya selama ini kelak masyarakat meninggalkan berhala yang tidak penting dan bertakwa kepadaNya .

Dengan kecerdasannya, dia menjalankan taktik untuk menyadarkan Raja Namrud dan pengikutnya. Nabi Ibrahim menjalankan aksinya dengan menghancurkan semua berhala terkecuali berhala yang paling besar.

Saat Raja Namrud kembali dari luar kota, dia marah besar. Dia mencari orang yang merusak berhala-berhalanya. Salah satu pengikutnya memberi tahu bahwa Nabi Ibrahim yang melakukannya. Dengan penuh rasa marah, dia meminta Nabi Ibrahim untuk menghadapnya.

Raja Namrud: “Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala-berhala ini?”

Nabi Ibrahim: “Bukan!”

Raja Namrud: “Lalu siapa lagi kalau, bukankah kau berada di sini saat kami pergi dan engkau membenci berhala-berhala ini?”

Nabi Ibrahim: “Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, berhala besar itulah yang menghancurkannya, bukankah kampaknya berada di lehernya?”

Raja Namrud: “Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!”.

Mendengar hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata: “Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?”

Begitu pintar dan cerdiknya Nabi Ibrahim menjawab segala pertanyaan dari Raja Namrud tersebut. Hingga akhirnya banyak masyarakat yang tersadar bahwa Tuhan yang selama ini mereka sembah tidak dapat bergerak, melihat, dan hanya bisa diam.

Baca Juga: 9 Kisah dari Orang Terkenal yang Mengajarkan Kita Agar Tidak Mudah Menyerah

Bagaimana cerita singkat tentang nabi ibrahim

Foto: Rafed.net

Kisah Nabi Ibrahim berlanjut saat dia, istrinya Hajar dan bayi kecil mereka Isma'il melakukan perjalanan selama berhari-hari. Kemudian, mereka berhenti di tempat yang tidak memiliki air, tumbuhan atau kehidupan manusia. Satu-satunya hal yang bisa dilihat adalah bukit dan pasir.

Nabi Ibrahim membantu istri dan anaknya turun dan kemudian meninggalkan mereka dengan sedikit makanan dan air minum. Saat dia naik kembali ke atas untanya, Hajar sangat terkejut dan bertanya kepadanya, "Mau ke mana Ibrahim, meninggalkan kami di lembah tandus ini?"

Nabi Ibrahim tidak menjawabnya. Hajar khawatir hal buruk akan menimpa mereka, terutama bayinya yang bisa mati kelaparan dan kehausan. Kemudian Hajar bertanya lagi, "Apakah Allah memerintahkanmu untuk melakukannya?". “Ya,” jawab Nabi Ibrahim.

Karena Hajar adalah istri yang taat dan memiliki iman yang kuat, dia berkata: “Jika ini adalah perintah Allah, maka Dia tidak akan meninggalkan kita,”. Meski Nabi Ibrahim sangat mengkhawatirkan keluarganya, dia tahu Allah SWT sedang mengujinya; dan Allah SWT pasti menjaga keluarganya.

Nabi Ibrahim pun berdoa: “Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat. Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur,” (QS Ibrahim: 37).

Setelah air dan makanan habis, Hajar dan bayinya kelaparan dan kehausan. Bayi Isma'il mulai menangis dengan sedih dan air mata Hajar pun mulai mengalir. Karena tidak tahan, Hajarpun meletakkan Ismali dan mulai mencari air.

Dia berlarian dari Gunung As-Safa ke gunung Al-Marwa berharap menemukan makanan, air atau seseorang untuk membantu mereka. Hajar melakukannya selama 7 kali sambil terus berdoa. Kejadian ini menjadi salah satu bagian dari haji, yakni berlari kecil antara Safa dan Marwa.

Hajar kembali dan memandang bayinya yang tanpa daya. Dia menangis dan berdoa dengan sepenuh hati agar Allah SWT membantu mereka. Kemudian keajaiban terjadi. Hajar melihat air jernih keluar dari tanah yang kering di dekat kaki bayinya.

Allah SWT telah menanggapi tangisannya! Dengan cepat, dia menuangkan air ke mulut Isma'il dan kemudian meminumnya juga. Inilah yang menjadi kisah hadirnya air Zam-zam yang masih mengalir tanpa mengering hingga kini.

Kisah ketaatan Nabi Ibrahim dan keluarganya berlanjut ketika dia bermimpi aneh. Saat nabi Isma’il masih muda, dia bermimpi bahwa dia mengorbankan putra satu-satunya yang sangat dicintai. Namun, Nabi Ibrahim tahu bahwa mimpinya merupakan perintah Allah SWT dan dia akan menaati perintah itu.

Ini adalah pengorbanan yang sangat besar. Hanya seorang nabi besar seperti Ibrahim yang mampu melakukan tugas ini sebagai bukti cinta sejatinya kepada Penciptanya. Nabi Ibrahim kemudian memberi tahu Isma'il tentang mimpi itu dengan rasa pilu.

Ismail berkata: "Oh ayahku! Lakukan apa yang diperintahkan, jika Allah menghendaki,". Isma’il kemudian melepas pakaiannya dan meminum air. Khawatir akan kesulitan, Isma'il meminta ayahnya untuk mengikat tangan dan kakinya.

Nabi Ibrahim kemudian menajamkan pisaunya agar kematiannya cepat dan rasa sakitnya berkurang. Dengan berat hati, dia mengangkat pisaunya dan membawanya ke tenggorokan Isma'il, tetapi pisaunya tidak mau memotong!

Ismail mendesak ayahnya untuk menekan lebih keras namun tetap saja tidak terpotong. Nabi Ibrahim kemudian meminta pengampunan atas kelemahannya, dan Allah SWT menjawab permohonannya, "Wahai Ibrahim, kamu telah memenuhi mimpinya, maka kami memberi pahala yang taat,"

Setelah itu, muncullah seekor domba jantan besar menggantikan Isma'il. Pisau tajam itu nyatanya dapat memotong tenggorokan domba itu dengan satu gerakan cepat. Inilah kisah Nabi Ibrahim yang menjadi dasar adanya hari raya qurban atau Idul Adha.

Baca Juga: 4 Film Hollywood Ini Berdasarkan Kisah Nyata

Keutamaan dalam Kisah Nabi Ibrahim

Bagaimana cerita singkat tentang nabi ibrahim

Foto: Fa.interaztv.com

Sejak lahir hingga akhir hayatnya, kisah Nabi Ibrahim menjadi wujud ketaatan dan ketauhidan yang luar biasa. Ini bisa menjadi potret ideal bagi pendidikan dalam keluarga. Ada beberapa keutamaan yang bisa didapatkan dalam kisah Nabi Ibrahim.

Salah satunya seperti yang dicatat oleh Jurnal Ilmu Pendidikan Islam dan Keagamaan Pascasarjana UIN Sumatera Utara. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya nilai-nilai pendidikan Islam dalam aspek aqidah yang tertera dalam surat Al-an'am ayat 74-81, yakni:

  • Nilai aqidah. Allah SWT tidak akan meninggalkan dan akan selalu mengawasi makhluknya; Allah SWT akan memberikan petunjuk kepada makhluk-Nya; dan Allah SWT tidak sederajat dengan makhluknya.
  • Nilai moral. Akhlak kepada Allah (habluminallah): jika Allah SWT memberi petunjuk dan menjawab doa hambanya, maka kewajiban manusia untuk menerima dan mematuhinya.
  • Nilai edukasi. Akhlak yang ditampilkan dalam kisah Nabi Ibrahim AS adalah akhlak yang luhur, baik dalam menghadapi ayahnya atau umatnya yang kafir. Dia mengajak manusia berdialog menggunakan logika dan gaya persuasif dalam menyampaikan kebenaran.

Selain itu, dalam kisah Nabi Ibrahim juga ditemukan sosok nabi, pemimpin, ayah, dan suami yang luar biasa. Dikutip Human Appeal inilah karakteristik Nabi Ibrahim yang terpuji.

  • Sosok pemimpin sejati. Allah SWT menjadikannya seorang imam, pemimpin umat, dan fokusnya adalah melanjutkan warisan ini untuk keturunannya dan ummat. Dia tahu cara menumbuhkan kepemimpinan dan berdoa kepada Allah SWT. Dia selalu terbuka saat memimpin dan melakukan kebaikan, serta menginspirasi orang lain untuk mengambil tindakan. Dia juga tahu pentingnya memastikan bahwa dia tidak mengabaikan keluarganya dalam dakwah, karena dia adalah orang yang seimbang.
  • Memiliki kepercayaan yang sempurna. Nabi Ibrahim sangat menginspirasi dalam hal ketakwaan dan ketauhidan. Dia lebih fokus untuk menyenangkan Allah SWT dan menjadikan-Nya sebagai prioritas. Dalam perjalanan hidupnya, Nabi Ibrahim memiliki tawakul atau kepercyaan, karena hanya bergantung kepada Allah SWT dan tidak ada yang bisa menggoyangkan keimanannya.
  • Contoh kesabaran. Ketika dihadapkan pada tantangan, cobaan dan ujian, Nabi Ibrahim selalu bersikap tenang dan bijaksana. Ketika ayahnya menentang dia dan pesannya, dia tidak marah dan tetap sabar. Dia berbicara kepada ayahnya dengan cara yang lemah lembut.
  • Dia beribadah dengan Ihsaan (keunggulan). Banyak orang yang beribadah dengan tergesa-gesa, misalnya terburu-buru sholat. Namun, Nabi Ibrahim menunjukkan kualitas ibadah yang sangat istimewa sepanjang hidupnya.

Banyak hikmah yang bisa dipetik dalam kisah Nabi Ibrahim ini. Moms bisa mengajak Si Kecil untuk mencari tahu bersama.

  • http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/eduriligia/article/view/5621
  • https://www.humanappeal.org.uk/news/2018/5-praiseworthy-characteristics-of-ibrahim-as/