Ciri yang berkaitan dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman disebut

Interpretasi citra adalah pengenalan terhadap ciri-ciri yang terekam oleh sensor. Interpretasi citra meliputi tiga hal yaitu ciri spasial, ciri temporal, dan ciri spektral.1. Ciri spasialCiri spasial adalah ciri yang berkaitan dengan ruang suatu objek (wilayah). Ciri spasial meliputi: bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs dan asosiasi.a. Bentukbentuk merupakan atribut yang jelas sehingga banyak objek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja. Contoh pengenalan objek berdasarkan bentuk:- gedung sekolah pada umumnya berbentuk huruf U, L, atau berbentuk segi empat.b. Ukuranukuran adalah atribut objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi, lereng dan volume.- ukuran rumah pemukiman lebih kecil dibanding dengan kantor atau industri.c. Bayanganbayangan bersifat menyembunyikan detail objek yang berada di tempat gelap, namun bayangan sering merupakan kunci pengenalan objek. Misalnya:- cerobong asap atau bak air yang dipasang tinggi lebih nampak dari bayangannya.d. Polapola merupakan susunan yang menandai suatu objek. Misalnya:- pola aliran sungai bisa menandai struktur geologi, misalnya pola aliran trelis struktur daerahnya adalah lipatan.e. Teksturtekstur merupakan halus dan kasarnya suatu objek. Umumnya bila objek suatu benda homogen teksturnya halus atau sedang dan objek yang heterogen bertekstur kasar. Misalnya:- hutan bertekstur kasar, belukar bertekstur sedang, semak bertekstur halus.f. Situssitus adalah letak suatu objek terhadap objek lainnya. Misalnya:- situs pemukiman memanjang umumnya pada pinggir pantai, sungai atau tepi jalan.g. Asosiasiasosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek lainnya. Misalnya:- stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan kereta api.2. Ciri temporalCiri temporal adalah ciri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat perekaman. Ciri temporal terdiri atas umur dan waktu.a. Umur- lereng yang berbatuan muda dapat dibedakan dengan lereng yang berbatuan tua.b. Waktu- air tampak gelap pada musim kemarau, tetapi cerah pada musim hujan.3. Ciri spektralCiri spektral adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda, yang dinyatakan dengan rona dan warna.a. Ronarona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra. Rona merupakan tingkatan objek dari mulai hitam sampai ke putih atau sebaliknya.Pengukuran rona dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara relatif menggunakan mata biasa dan dengan cara kuantitatif menggunakan alat. Karakteristik objek yang mempengaruhi rona adalah:- permukaan kasar cenderung menimbulkan rona gelap pada foto karena sinar yang datang mengalami hamburan sehingga mengurangi sinar yang dipantulkan.b. Warnawarna merupakan wujud dari kegelapan yang beraneka baik tingkatan biru, merah, hijau, kuning, dan warna lainnya. Warna dipengaruhi oleh panjang gelombang sinar yang membentuk warna tersebut.

Menurut Hornby (Sutanto, 1994:6), citra merupakan gambaran yang terekam oleh kamera atau oleh sensor lainnya. Sedangkan Simonett mengutarakan dua pengertian tentang citra yaitu : “The counterpart of an object produced by the reflection or refraction of light when focussed by a lens or a mirror. Gambaran obyek yang dibuahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar yang difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah cermin. The recorded representation (cinnibkt as a ogiti unage) if object produced by optical, electro-optical, opical mechanical, or electrical means. It is generally used when the EMR menited or reflected from a scene is not directly recpded pm film. Gambaran rekaman suatu obyek (biasanya berupa gambaran pada foto) yang dibuahkan dengan cara optik, elektro-optik, optik mekanik, atau elektronik. Pada umumnya ia digunakan bila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu obyek tidak langsung direkam pada film.” (Sutanto, 1994:6)

Benda yang terekam pada citra dapat dikenali berdsarkan ciri yang terekam oleh sensor. tiga ciri yang terekam oleh sensor adalah ciri spasial, ciri temporal, dan ciri spektral.

Ciri spasial, adalah ciri yang berkaitan dengan ruan, meliputi : bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, situs, dan asosiasi.Ciri Temporal, adalah ciri yang terkait dengan umur benda atau waktu saat perekaman.Ciri Spektral

, adalah ciri yang dihasilkan oleh tenaga elektromagnetik dengan benda, yang dinyatakan dengan rona dan warna.

Citra dapat dibedakan atas citra foto (photographic image) atau foto udara dan citra nonfoto (non-photographic image). Perbedaan antara citra foto dan citra non foto dapat dijelaskan dengan tabel berikut :


Ciri yang berkaitan dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman disebut
Ciri yang berkaitan dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman disebut

Citra foto dapat dibedakan berdasarkan :

a. Sistem wahana : - foto satelit : foto yang dibuat dari perspektif satelit - foto udara : foto yang dibuat dari persepektif pesawat udara atau balon udara

b. Spektrum elektromagnetik yang digunakan :

Ciri yang berkaitan dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman disebut

- Ultraviolet - ortokromatik - pankromatik

- inframerah warna asli (

true color) dan
- inframerah warna palsu (
false color

). c. Kemiringan sumbu kamera terhadap permukaan bumi ;

- Foto vertikal atau Foto tegak (

Orto photograph), yaitu citra foto yang dibuat dengan sumbu kamera tegak lurus terhadap objek di permukaan bumi

- Foto miring atau Foto condong (Oblique Photograph), yaitu citra foto yang dibuat dengan sumbu kamera membentuk sudut terhadap objek permukaan bumi.

d. Jenis kamera
- foto dengan kamera tunggal
- kamera jamak (menggunakan lebih dari satu kamera)
e. Warna yang digunakan
- Foto warna semu, misalnya vegetasi yang berwarna hijau nampak berwarna merah karena menggunakan sinar ultraviolet.
Ciri yang berkaitan dengan umur dan waktu benda pada saat perekaman disebut
- foto warna asli, misalnya vegetasi yang berwarna hijau akan terlihat hijau seperti objeknya.
Citra nonfoto dapat dibedakan:
a. Berdasarkan wahana yang digunakan 
- Citra dirgantara
- Citra satelit
b. Berdasarkan Spektrum elektromagnetik yang digunakan
- citra radar
- citra inframerah termal
- citra gelombang mikro
c. Berdasarkan sensor yang digunakan
- citra tunggal
- citra multispektral


Page 2

Beranda Geografi Manusia Geografi Fisik Geografi Teknik Kajian

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

SIG adalah Suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, memanipulasi, menganalisis maupun menampilkan informasi baru yang bersifat keruangan untuk suatu tujuan tertentu.



KOMPONEN-KOMPONEN SIG

1.    Manajemen/ Mainware/ Brainware: “Kemampuan manusia dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan SIG secara efektif”

2.    Hardware: “berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya)” meliputi:

a.    Alat Masukan (Input): alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contohnya : Scanner, Digitizer, CD-Room, Floopy Disk

b.    Alat Pemrosesan: “sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan” Contohnya : CPU, Disk Drive

c.    Alat Keluaran (Out Put): “berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses SIG” Contohnya : Printer, Plotter, VDU (Visual Display Unit)

3.    Software: “Sistem modul yang berfungsi untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data yang diperlukan”. Ex: Arcview, MapInfo, ILWIS, ArcInfo, Erdas, Autocad

4.    Data dan Informasi Geografis

JENIS DATA SIG

“Data yang menunjukkan ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi dari hasil penginderaan jauh”

            Disajikan dalam bentuk:

            a. Raster, dalam bentuk sel grid yang disebut pixel, misal citra satelit, Peta Analog, PJ

            b. Vektor, dalam bentuk garis, titik, polygon

  1. Data Atribut/ Deskriptif/ Semantik

“Data yang menunjukkan suatu informasi dari  suatu ruang atau tempat”

            Jenisnya ada 2 yaitu:

            a. Kuantitatif, misal: jumlah penduduk, luas tanah, jumlah pohon, dll…

            b. Kualitatif, misal: pendidikan, pendapatan per-kapita, kesuburan tanah, dll…



PENGINDERAAN JAUH (REMOTE SENSING)

Penginderaan Jauh adalah Suatu ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau fenomena melalui analisa data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa melakukan kontak langsung dengan objek, daerah, atau fenomena yang diamati. (Lillesan & Kiefer, 1994)



Citra : “Gambaran yang tampak dari suatu objek, hasil penginderaan jauh yang berupa foto udara, foto satelit, atau data lain”

INTERPRETASI CITRA

“Perbuatan mengkaji foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut.” (Este dan Simonett, 1975)

3 TAHAPAN MENGKAJI DAN MENGENALI OBJEK DALAM INTERPRETASI CITRA

1.    DETEKSI: “Usaha penyadapan data secara global baik yang tampak maupun yang tidak tampak (ada tidaknya suatu objek).”  Misal : Sungai 

2.    IDENTIFIKASI: “Kegiatan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra yang dapat dikenali berdasarkan ciri yang terekam oleh sensor”. Meliputi bentuk, ukuran, dan letak objek.

3.    ANALISIS: “Tahap penilaian atas pentingnya fungsi dan kaitan antar objek yang telah dikenali berdasar ciri-cirinya”    

CIRI UTAMA PADA CITRA

1.    Ciri Spektral: Ciri yang dihasilkan dari interaksi antara energi elektromagnetik dengan benda. Ciri spektral dinyatakan dengan rona (tingkat kecerahan) & warna.

2.    Ciri Spasial: Ciri yang berkaitan dengan ruang, yang meliputi bentuk, ukuran, pola, tekstur, bayangan, situs dan asosiasi.

3.    Ciri Temporal: Ciri yang bertalian dengan waktu atau saat perekaman dan umur benda.

Waktu: Air pada citra foto kenampakannya gelap berarti musim kemarau, tetapi cerah pada musim hujan.

Umur: Daerah Aliran Sungai (DAS) yang belum terkikis erosi menunjukkan DAS muda, yang sudah lama terkikis erosi menunjukkan DAS Tua.

7 KUNCI INTERPRETASI CITRA

1.    Rona dan Warna

Rona: Tingkat Kecerahan/kegelapan objek pada citra.

Warna: Wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit.

ex: Putih pada air sungai, menunjukkan sungai tersebut dangkal & keruh. Warna Gelap, sungai tersebut dalam.

2.    Bentuk: konfigurasi umum atau kerangka suatu objek.

ex: Gedung Sekolah umumnya berbentuk U, L, terkadang melingkar. Gunung api bentuknya cembung.

3.    Ukuran: Atribut objek yang berupa jarak, luas, tinggi, volume, dan kelerengan (kemiringan).

ex:: Rumah lebih kecil dari Gedung, Pabrik, Sekolah, dll.

4.    Pola: Hubungan susunan keruangan dari suatu objek.

ex: Sawah polanya teratur, pemukiman teratur.

5.    Tekstur: Frekwensi perubahan rona pada citra fotografi. Sering dinyatakan dengan kasar, halus, teratur, seragam.

ex: Makam teksturnya lebih halus dibanding dengan pemukiman. Padi dengan jagung lebih halus padi.

6.    Bayangan: Dapat digunakan untuk menafsirkan objek, menunjukkan arah angin, arah hadap foto. Jatuhnya kalau tidak barat – timur.

ex: Cerobong asap pabrik akan lebih jelas kalau ada bayangannya. Contoh lain, menara, lereng terjal, dsb.

7.    Situs dan Asosiasi

Situs: Keadaan lingkungan yang melatar belakangi adanya objek tersebut. ex: Surabaya berada di delta Brantas. Persawahan banyak terdapat di dataran rendah. 

Asosiasi: Keterkaitan antara objek yang satu dengan objek yang lain. Ex: Padi adanya pematang sawah & gubuk, padang rumput adanya binatang ternak. 

INTERPRETASI PETA :

 1.    Rel Kereta Api, Ciri-cirinya:

Bentuk: Memanjang, lebarnya seragam, belokannya berbentuk lengkungan, percabagannya runcing.

Rona: Putih cerah memanjang karena radiasi pantulan.

2.    Pemukiman Tidak Teratur, Ciri-cirinya: ditandai jalan atau gang yang tidak teratur.

3.    Gedung Perkantoran, Ciri-cirinya:

Bentuk: Persegi/ blok, bangunan tinggi.

Asosiasi: berada di pinggir jalan besar.

4.    Lapangan Terbuka, Ciri-cirinya:

Bentuk: Empat persegi panjang rata.

Rona & Tekstur: kenampakannya cerah dan bertekstur halus karena ditumbuhi rerumputan kecil pendek.

Ukuran: Luas persegi dapat dihitung dengan skalanya.

5.    Monumen/ Tugu, Ciri-cirinya:

Bentuk: Empat persegi panjang dengan tiang menjulang.

Rona : Cerah seragam karena radisi pantulannya besar.

Ukuran: Dapat dihitung dengan skalanya.

Asosiasi: Garis batas daerah berona agak gelap yang menunjukkan daerah sekitarnya.

6.    Jalan Raya, Ciri-cirinya:

Bentuk: Memanjang dengan belokan runcing.

Rona: Agak cerah karena bagian terbesar radisi datang dipantulkan aspal sehingga radiasi pantulannya besar.

Asosiasi: Adanya kendaraan atau mobil.

7.    Sungai, Ciri-cirinya:

Tekstur: Permukaan air seragam.

Rona: Agak gelap, radiasi pantulan agak besar, mungkin air telah jenuh menyerap radiasi sinar datang.

Situs & Bentuk: Di daratan rendah, bentuk berkelok-kelok.

IDENTIFIKASI BENTANG BUDAYA DAN BENTANG ALAM MELALUI CITRA

  1. Contoh Bentang Budaya : Pemukiman (rumah), jalan raya, jembatan, rel kereta api, persawahan, perkebunan, lapangan, dan sebagainya. 
  2. Contoh Bentang Alam : Pantai, Sungai, Danau, Rawa-rawa, Gunung, Hutan, dan sebagainya. 


Page 2