Contoh Disintegrasi di lingkungan keluarga

Kali ini Matob akan membahas tentang pengertian disintegrasi, faktor penyebab, alat analisa dan contoh kasus yang pernah terjadi.

Pengertian dan Bentuk Disintegrasi

Pengertian Disintegrasi dalam Webster’s New Encyclopedic Dictionary 1996 difahami sebagai perpecahan suatu bangsa menjadi bagian-bagian yang saling terpisah. Fenomena seperti ini biasanya terjadi pada negara yang memiliki usia yang masih relatif muda. Jika disebutkan secara angka di bawah 53 tahun.

Secara sederhana disintegrasi merupakan bentuk perilaku setiap individu atau masyarakat yang hidup dalam keadaan ketidakteraturan, salah satu penyebabnya bisa dikarenakan adanya perubahan sosial yang terus menerus terjadi di setiap sisi kehidupan.

Jika dilihat dari bentuknya, disintegrasi dapat digolongkan menjadi beberapa bagaian, di antaranya

Disintegrasi Sosial

Disintegrasi sosial merupakan ketidakadanya fungsi dan norma yang berjalan. Kondisi tersebut bisa dikarenakan adanya masyarakat yang kurang merasa puas dengan kondisinya, sehingga ia ingin melakukan perubahan-perubahan secara fundamental.

Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa merupakan perpecahan hidup dalam masyarakat yang disebabkan karena adanya pengaruh negara lain atau negara sendiri. Salah satu penyebab adanya disintegrasi bangsa adalah tidak dapat menerima suatu perbedaan (kemajemukkan), sehingga tidak timbul sikap toleransi.

Disintegrasi Keluarga

Disintegrasi keluarga dapat didefinisikan sebagai disorganisasi keluarga yang disebabkan karena adanya kekurang pahaman antar anggota keluarga. Fakta ini dapat dilhat seperti adanya kasus perceraian, broken home, pisah ranjang, KDART, dan lain sebagainya.

Contoh Disintegrasi di lingkungan keluarga

Faktor Penyebab Disintegrasi

Salah satu faktor penyebab adanya disintegrasi karena timbulnya konflik, sedangkan salah satu penyebab timbulnya konflik adalah adanya agresi atau penyerangan. Misalnya, terjadinya peristiwa perang di sampit, antara orang Madura dengan orang Dayak. Seperti halnya pula yang terjad di Ambon, Maluku. Antara orang Kristen dengan orang Islam. Dan masih banyak fenomena yang lainnya di Indonesia.

Pengetahuan akan disintegrasi pada tingkat nasional menjadi penting untuk dipahami dalam konteks kebangsaan dan pendidikan. Selain itu, perlu diketahui pula bahwa ada beberapa faktor penyebab disintegrasi nasional atau penghambat integrasi sebagaimana dirumuskan Tholib dalam “Modul Pembelajaran PPKn: Integrasi Nasional dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika” (2020). Beberapa faktor itu antara lain:

a. Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen

b. Kurangnya toleransi antargolongan

c. Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan gangguan dari luar

d. Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan hasil-hasil pembangunan. Upaya untuk mencapai proses integrasi nasional dapat dilakukan dengan cara menjaga keselarasan antarbudaya.

Selain itu, menurut pendapat yang lain, ini adalah beberapa faktor penyebab disintegrasi bangsa

1.    Berkembangnya ideologi – ideologi yang sangat bertentangan dengan Pancasila seperti Ideologi komunisme, Ideologi leninisme, Ideologi marxisme, dan Ideologi neoliberalisme.

2.    Adanya golongan – golongan maupun kelompok masyarakat yang tidak mengikuti aturan baik aturan daerah dan negara secara benar dan baik.

3.    Memudarnya kepercayaan rakyat terhadap para pemimpin dan pengelola negara.

4.    Norma – norma yang sebelumnya berlaku di masyarakat, menjadi sudah tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya untuk mencapai cita – cita rakyat.

5.    Kurangnya sanksi yang tegas bagi para pelanggara aturan daerah dan negara.

6.    Setiap tindakan yang dilakukan masyarakat sudah tidak berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 lagi.

7.    Menurunya sikap toleransi dan tenggang rasa antar masyarakat.

8.    Terciptanya suasana politik yang tidak kondusif dan tidak sehat sehingga memecah belah rakyatnya.

9.    Meningkatknya sikap apatisme dan egoisme.

10. Terjadinya ketidakmerataan baik di bidang pembangunan, pendidikan, dsb.

Sejalan dengan faktor-faktor tersebut, berikut adalah beberapa contoh dari disintergrasi nasional atau disintegrasi bangsa yang berujung pada konflik sosial di Indonesia.

Identifikasi faktor

Untuk mengidentifikasi lebih jauh terkait timbulnya konflik yang disebabkan oleh agresi, ada beberapa teori yang bisa digunakan sebagai alat analisa

Teori Insting

Agresi berasal dari dorongan atau fitrah biologis manusia untuk bertindak merusak dan destruktif. Freud menjelaskan agresi berasal dari insting thanatos  atau keinginan untuk mati yang dimanifestasikan dengan menyerang atau menyakiti orang lain maupun diri sendiri.

Teori Dorongan

Agresi disebabkan karena adanya kondisi-kondisi eksternal misalnya, putus asa, kehilangan muka atau malu yang membuat ornag bermotif kuat melakukan tindakan menyakitkan orang lain. Dollard menjelaskan hipotesis frustasi-agresi, yaitu bahwa frustasi adalah perasaan yang tidak menyenangkan yang menimbulkan tindakan agresi. Ada hubungan erat antara perasaan negatif akibat frustasi dengan perilaku agresif.

Teori Neo-asosiasi Kognitif

Agresi berasal dari reaksi negatif terhadap pengalaman, kognisi, dan ingatan yang tidak menyenangkan. Berkowitz mengatakan jika mengalami perasaan yang tidak menyenangkan, orang lain cenderung melakukan tindakan agresif atau eskapis (melarikan diri) dari keadaan tidak menyenangkan.

Teori Pembelajaran Sosial

Agresi terbentuk karena pembelajaran dari lingkungan sekitarnya, baik melalui pengalaman langsung maupun mengamati perilaku orang lain. Albert Bandura menjelaskan orang agresif dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pengalaman masa lalunya, penguatan atau hukuman terhadap agresifnya. Persepsi orang yang bersangkutan terhadap tepat tidaknya agresi yang dilakukan, dan antisipasinya terhadap potensi akibat yang ditimbulkan oleh tindakan agresinya.

Faktor Penyebab Konfilk Menurut Simon Fisher

Simon Fisher menjelaskan bahwa konflik terjadi karena beberapa faktor

Teori Relasi masyarakat

Konflik terjadi karena ada polarisasi yang terus menerus, kecurigaan, ketidakpercayaan, dan pertentangan antara kelompok yang berbeda dalam masyarakat.

Teori Negosiasi Berprinsip

Konflik dikarenakan oleh posisi yang bertentangan dan pandangan konflik zero-sum yang diadopsi oleh pihak konflik.

Teori Kebutuhan Manusia

Konflik yang berakar mendalam biasanya disebabkan karena tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, kebutuhan primer, psiko-sosial, termasuk pula di dalamnya keamanan, identitas, perhatian, partisipasi, dan otonomi.

Teori Identitas

Konflik bisa disebabkan oleh perasaan identitas yang terancam dan seringkali berakar dari tidak terpecahkannya masalah kerugian di masa lampau dan penderitaan.

Teori Miskomunikasi antar Budaya

Timbulnya konflik dikarenakan adanya tipe komunikasi kultural yang bertentangan atau berbeda.

Teori Tranformasi Konflik

Konflik dapat terjadi karena masalah nyata yaitu ketidaksertaan dan ketidakadilan yang diekspresikan dalam persaingan kerangka kerja sosial, budaya, dan ekonomi.

Contoh Kasus Disintegrasi yang Pernah Terjadi di Indonesia

Apa saja contoh peristiwa disintegrasi bangsa? Berikut ini beberapa contoh kasus disintegrasi yang pernah terjadi di Indonesia

  • Pemberontakan Partai Komunis Indonesia.
  • Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
  • Pemberontakan Andi Aziz.
  • Pemberontakan PRRI dan PERMESTA.
  • Gerakan Aceh Merdeka
  • Konflik antar suku di Sampit (2001)
  • Konflik antar agama di Ambon (1999)
  • Konflik antar etnis (1998)
  • Konflik golongan agama (2000-an)

Dari penjelasan di atas, secara sederhana disintegrasi merupakan bagian dari ancaman dalam kerukunan antar masyarakat. Oleh karena itu, cara mengatasi kejadian ini salah satunya dengan menjalankan terus komitmen kesepakatan antar masyarakat yang ada.

Pengantasan disintegrasi juga dapat dilakukan dengan menciptakan pranata sosial yang disesuaikan dengan proses perubahan sosial-budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Apabila penanggualangan ini tidak dilakukan maka niscaya dampak disintegrasi akan dirasakan oleh masyarakat.

adjar.id – Ada beberapa penyebab terjadinya disintegrasi nasional di berbagai lingkungan kehidupan.

Indonesia sendiri merupakan negara multikultural dengan masyarakat yang beragam, mulai dari suku, ras, ideologi, bahasa, dan lain sebagainya.

Dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas 10 edisi revisi 2015 terdapat Tabel 5.4 di halaman 147.

Pada soal tersebut kita diminta mengisi tabel tentang penyebab dari terjadinya disintegrasi nasional melalui lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan bangsa.

Nah, kali ini kita akan membahas soal pada Tabel 5.4 tersebut.

O iya, disintegrasi nasional adalah pudarnya nilai dan norma sosial yang ada di dalam masyarakat yang terjadi karena perubahan dalam lembaga kemasyarakatan.

Pergeseran nilai dan norma ini kemudian membawa penilaian subjektif kelompok yang dilandasi perasaan seperjuangan dan senasib sehingga menetapkan kelompok lain sebagai musuh.

Hal inilah yang jika dibiarkan secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya perpecahan dalam diri bangsa Indonesia, Adjarian.

Sekarang kita cari tahu apa saja penyebab terjadinya disintegrasi nasional, yuk!

Baca Juga: Contoh Soal, Jawaban, serta Pembahasan Integrasi Nasional

Penyebab Terjadinya Disintegrasi Nasional

1. Lingkungan Keluarga

Sikap dan perilaku yang menyebabkan disintegrasi nasional:

  • Menolak permintaan orang tua.
  • Tidak melakukan komunikasi dengan anggota keluarga lain.
  • Tidak membantu orang tua.

Akibat dari sikap dan perilaku tersebut:

  • Munculnya perkelahian dengan sesama saudara.
  • Kurang akrabnya anggota keluarga.

Baca Juga: Strategi Menghadapi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan dalam Integrasi Nasional

Alternatif agar tidak terulang:

  • Meluangkan waktu bersama anggota keluarga.
  • Membantu orang tua atau anggota keluarga lain apabila ada kesulitan.

2. Lingkungan Sekolah

Sikap dan perilaku yang menyebabkan disintegrasi nasional:

  • Sering tidak masuk sekolah.
  • Suka mencoret-coret fasilitas sekolah.
  • Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib sekolah.

Akibat dari sikap dan perilaku tersebut: 

Baca Juga: Jawab Soal Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Menjaga Integrasi Nasional

  • Mendapatkan teguran dari guru.
  • Bisa dikeluarga dari sekolah jika melakukan kesalahan yang fatal.
  • Mengganggu proses belajar mengajar di kelas.

Alternatif agar tidak terulang:

  • Menerapkan aturan dan sanksi yang tegas bagi siswa yang melanggar.
  • Menjunjung tinggi kejujuran terutama di sekolah.

3. Lingkungan Masyarakat

Sikap dan perilaku yang menyebabkan disintegrasi nasional:

  • Menyebarkan provokasi dalam masyarakat.

Baca Juga: Ancaman terhadap Integrasi Nasional di Bidang Sosial Budaya

  • Mengadu domba antarkelompok masyarakat.
  • Memperlakukan masyarakat dengan tidak adil.

Akibat dari sikap dan perilaku tersebut:

  • Dikucilkan dari masyarakat.
  • Tidak dihargai dan dihormati oleh masyarakat.
  • Terjadinya pertengkaran antarkelompok masyarakat.

Alternatif agar tidak terulang:

  • Selalu mengedepankan kepentingan masyarakat bersama.
  • Menghormati dan menghargai perbedaan yang ada di dalam masyarakat.

Baca Juga: Jawab Soal Sikap dan Perilaku untuk Mengatasi Ancaman Integrasi Nasional

4. Lingkungan Bangsa

Sikap dan Perilaku yang menyebabkan disintegrasi nasional:

  • Bersikap rasis terhadap bangsa sendiri.
  • Mengunggah provokasi tentang kebencian di media sosial.
  • Terlalu mementingkan kelompok atau golongan sendiri daripada kepentingan bangsa.

Akibat dari sikap dan perilaku tersebut:

  • Timbul kecurigaan antarsesama bangsa.
  • Timbul rasa benci terhadap antarsesama bangsa.
  • Terjadinya persaingan antarkelompok yang tidak sehat. 

Baca Juga: Jawab Soal Tabel 6.2 Ancaman dalam Berbagai Dimensi bagi Integrasi

Alternatif agar tidak terulang:

  • Memupuk rasa saling menghargai antarsesama.
  • Tidak membeda-bedakan kelompok atau golongan.
  • Menjunjung tinggi perbedaan sebagai salah satu kekayaan bangsa.

Nah, itulah pembahasan soal pada Tabel 5.4 yang bisa Adjarian jadikan sebagai referensi.

Tonton juga video berikut ini, yuk!