Contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan untuk kerajinan dilihat dari kon

Contoh hasil limbah berbentuk bangun datar. Foto: Buku Modul Pembelajaran SMA Prakarya dan Kewirausahaan

Contoh hasil limbah berbentuk bangun datar, ada banyak, seperti kulit jagung, daun pelepah pisang, kain perca, dan lain sebagainya.

Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensi dua, yaitu bahan limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang.

Limbah berbentuk bangun datar dapat berupa bidang beraturan, seperti lingkaran, segi empat, segitiga, dan bangun tidak beraturan.

Contoh Hasil Limbah Berbentuk Bangun Datar

Contoh hasil limbah berbentuk bangun datar. Foto: Unsplash

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, contoh hasil limbah berbentuk bangun datar adalah kain perca, kulit jagung, dan lainnya.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang limbah berbentuk bangun datar, simak penjelasan berikut ini seperti yang dikutip dari buku Modul Pembelajaran SMA: Prakarya dan Kewirausahaan karya Nunung Kurniawi, S.E.

1. Kerajinan dari limbah kulit jagung

Kulit jagung merupakan limbah pertanian dari tanaman jagung. Kulit jagung kerap kali tidak diperhatikan, bahkan dianggap sampah sehingga biasanya dibuang.

Sampah kulit jagung bisa menjadi benda kerajinan yang sangat bernilai dan bias mendatangkan keuntungan. Kerajinan tangan dari limbah kulit jagung ini sangat unik dan menarik.

2. Kerajinan dari limbah daun pelapah pisang

Sebagain besar masyarakat menganggap daun pelepah pisang kering adalah sampah yang tidak berguna. Bahkan, terkadang daun pelepah pisang kering hanya dibakar begitu saja karena dianggap sampah yang mengotori kebun.

Namun, daun pelepah pisang kering dapat dijadikan sebagai kerajinan yang indah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Kerajinan tangan dari daun pelepah pisang kering sebaiknya menggunakan daun yang berwarna kuning hingga daun yang berwarna cokelat dan benar-benar kering.

3. Kerajinan dari limbah plastik

Sampah plastik termasuk dalam sampah anorganik yang sulit diurai oleh mikroorganisme, butuh waktu bertahun-tahun supaya plastik dapat terurai dan akhirnya menyatu dengan tanah.

Oleh karena itu, sebaiknya sampah plastik tersebut dimanfaatkan untuk karya kerajinan. Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar limbah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.

4. Kerajinan dari limbah kertas

Kertas merupakan bagian dari limbah organik kering. Hal ini karena kertas mudah terurai dalam tanah. Meskipun mudah hancur jika terkena air, jika digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan, kertas dapat diolah sedemikian rupa sehingga tidak mudah hancur.

Caranya, yaitu dengan menambah kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melamin atau politur. Limbah kertas dapat digunakan sebagai benda kerajinan dengan berbagai teknik seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, dan teknik gulung.

5. Kerajinan dari limbah perca

Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan primer sehari-hari yang harus dipenuhi. Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit atau konveksi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca.

Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan menarik. Bahkan, busana itu sendiri dapat dihasilkan dari kain-kain perca yang dijahit bersambung-sambungan.

Produk kerajinan di suatu daerah pastinya memiliki perbedaan dengan daerah lainnya. Masing-masing daerah memiliki ciri khas masing-masing terutama pada kerajinan yang menjadi unggulan daerahnya. Hal ini tentu karena sumber daya yang dimiliki dari masing-masing daerah berbeda.


Di bawah ini merupakan beberapa contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya.

  1. Daerah pesisir pantai atau laut
    Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dapat kita temukan adalah seperti sisik ikan, daun pandan, daun kelapa dan dan masih banyak lagi.
  2. Daerah pegunungan
    Limbah berbentuk bangun datar yang banyak di buat di daerah ini adalah seperti kulit pete cina, daun-daunan kering, kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, dan masih banyak lagi.
  3. Daerah pertanian
    Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi, kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
  4. Daerah perkotaan
    Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya seperti kardus, serbuk gergaji, kertas, serutan kayu, mika, plastik, dan masih banyak lagi.


Macam-macam limbah berbentuk bangun datar memiliki banyak manfaat khususnya sebagai bahan pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk bangun datar secara umum adalah sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin.


Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar sebagai produk kerajinan pada umumnya dapat dilakukan melalu tahap sebagai berikut.

Sebelum diolah, limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang.


Pemilahan dilakukan secara manual atau melalui orang secara langsung dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang ingin atau telah dirancang.

Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan terlebih dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah dimanfaatkan sebelumnya. Sebagai contoh limbah kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya.


Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan produk kerajinan yang akan dibuat.

Limbah basah harus diolah terlebih dahulu seperti dikeringkan di bawah sinar matahari langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air yang terdapat pada limbah basah dapat hilang dan limbah dapat diolah dengan sempurna.

Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu.


Proses pemberian warna yang umum dilakukan untuk bahan limbah basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama dengan zat warna tekstil agar menyerap.


Sedangkan bahan limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis atau dipolitur, dapat pula dicat menggunakan cat akrilik atau cat minyak.

Setelah melalui proses pewarnaan, berikutnya bahan dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah luntur.

Bahan limbah yang sudah kering dapat langsung difinishing supaya mudah diproses menjadi karya.


Proses finishing dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, atau bisa juga digerinda, atau diamplas.