Contoh organisasi sektor publik dan alasannya

Contoh organisasi sektor publik dan alasannya
Contoh organisasi sektor publik dan alasannya

Apa itu: Sektor publik (public sector) adalah sektor ekonomi yang dikendalikan oleh negara dan mencakup pemerintah pusat, pemerintah daerah dan organisasi di bawahnya. Sektor ini berperan vital dalam perekonomian karena memiliki otoritas untuk mengatur kehidupan berbangsa, keamanan dan ketertiban dan perekonomian, dan alokasi sumber daya. Selain itu, sektor ini juga menyediakan barang dan layanan publik, yang mana terlalu signifikan atau tidak ekonomis karena bagi sektor swasta. 

Apa perbedaan sektor publik dengan sektor pemerintah?

Terkadang, kita mungkin merujuk dan menggunakan istilah sektor publik dan sektor pemerintah secara bergantian. Secara definisi, keduanya sedikit berbeda.

Sektor publik mencakup sektor pemerintah plus organisasi di bawah kepemilikan dan kendali pemerintah. Contoh yang paling umum adalah badan usaha milik negara.

Sedangkan, sektor pemerintah hanya mencakup berbagai organisasi di semua tingkatan pemerintahan seperti pemerintah pusat, federal, provinsi, kabupaten, dan kota. Mereka termasuk departemen atau kementrian di bawah pemerintah pusat. Operasi mereka dibiayai melalui pajak.

Sebaliknya, beberapa sektor publik bisa beroperasi secara komersial. Misalnya, badan usaha milik negara menyediakan barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan. Mereka juga bisa mengumpulkan pendanaan dari pasar modal.

Apa perbedaan antara sektor publik dengan sektor swasta?

Sektor publik berada di bawah pemerintah, mungkin pemerintah pusat atau daerah. Organisasi di sektor ini hadir untuk melayani publik, tidak berorientasi keuntungan, dan didanai melalui pajak – kecuali untuk badan usaha milik negara.

Badan usaha milik negara adalah pengecualian karena mereka beroperasi komersial seperti perusahaan swasta. Mereka menghasilkan pendapatan dengan memproduksi barang dan jasa. Mereka juga menghadapi tekanan persaingan dalam menghasilkan keuntungan.

Sektor swasta dimiliki dan dikendalikan oleh individu. Kita mungkin melihat beberapa perusahaan memiliki saham di perusahaan lain. Tapi, jika kita telusuri mereka hingga ke pucuk, pemegang saham saham mereka adalah individu.

Bisnis di sektor swasta berorientasi keuntungan. Mereka bersaing satu sama lain untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Tiga organisasi bisnis yang umum di sektor ini adalah di sektor ini adalah perusahaan perseorangan, kemitraan dan perusahaan terbatas.

Mengapa sektor publik penting?

Sektor publik berperan vital dalam sebuah perekonomian karena beberapa alasan. Pertama, Organisasi di dalamnya memiliki otoritas untuk mengeluarkan dan menegakan peraturan dan kebijakan, termasuk juga memberi sanksi. Mereka mungkin berkaitan dengan perekonomian, pranata hukum, keamanan dan ketertiban, bisnis, individu, dan hubungan antar negara.

Kedua, pemerintah memelihara pelayanan publik dan fasilitas dasar, termasuk menyediakan barang dan layanan publik vital seperti:

  • Pertahanan
  • Keamanan
  • Kesehatan
  • Pendidikan
  • Perumahan
  • Infrastruktur
  • Transportasi
  • Listrik

Seberapa penting sektor publik?

Bagaimana sektor swasta dan publik berperan, itu bisa berbeda antar negara. Memang, sekarang ini hampir semua negara mengadopsi sistem campuran. Tapi, seberapa besar kedua sektor berperan tergantung pada seberapa dekat mereka dengan sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar bebas.

Di negara yang dekat ke ekonomi komando, sektor publik memiliki peran sentral. Tapi, itu tidak di negara yang dekat ke ekonomi pasar bebas, di mana sektor swasta berperan lebih dominan.

Bagaimana sektor publik berperan?

Sektor publik berperan dalam menyediakan layanan publik. Contohnya seperti layanan kesehatan dan pendidikan, pertahanan, hukum dan ketertiban umum. Mereka dianggap terlalu signifikan untuk jika harus diserahkan ke sektor swasta.

Selain itu, beberapa layanan seperti lampu jalan raya, pertahanan dan hukum tidak mungkin dikenakan harga. Kemudian, konsumsi mereka oleh satu orang tidak mengurangi ketersediaan bagi orang lain. Dan, kita tidak bisa mengecualikan orang lain untuk mendapatkan manfaat yang sama. Dalam ilmu ekonomi, kita menyebut mereka sebagai barang publik.

Selain menyediakan layanan publik, pemerintah dan organisasi di bawahnya beroperasi pada sektor-sektor strategis. Contohnya adalah energi, transportasi umum, telekomunikasi, listrik, dan air. Mereka biasanya dioperasikan oleh badan usaha milik negara.

Privatisasi vs nasionalisasi

Sektor swasta dianggap lebih efisien daripada sektor publik. Tekanan persaingan menuntut bisnis di sektor swasta untuk lebih efisien. Jika tidak, mereka bisa kalah bersaing dengan bisnis lainnya.

Karena alasan semacam itu, pemerintah di beberapa negara mengambil langkah privatisasi. Itu bisa merujuk ke menjual perusahaan milik negara ke investor swasta, biasanya dengan mencatatkan saham mereka ke bursa efek. Atau, itu merujuk pada menyerahkan layanan, yang selama ini disediakan oleh pemerintah, ke sektor swasta, misalnya melalui tender.

Sementara itu, nasionalisasi adalah kebalikan dari privatisasi. Itu dilakukan dengan mengambil alih perusahaan swasta dan menjadikannya di bawah kepemilikan dan kendali pemerintah.

Apa saja organisasi di sektor publik?

Organisasi di sektor publik bervariasi antar negara. Dan, berikut adalah contohnya:

  • Pemerintahan inti. Ini mencakup badan pemerintahan seperti pemerintah pusat, negara bagian, federal, provinsi, kabupaten dan kota. Itu termasuk organisasi di bawahnya seperti kementrian, dan departemen. 
  • Agensi pemerintah. Ini terdiri organisasi publik bertugas untuk menyampaikan program, barang, atau jasa publik tapi bukan untuk memperoleh keuntungan dan beroperasi di bawah pembiayaan pemerintah, biasanya di bawah kementerian atau departemen. Contohnya adalah perpustakaan nasional.
  • Perusahaan usaha milik negara. Organisasi ini mirip dengan perusahaan di swasta di mana mereka bisa menghasilkan pendapatan dengan menyediakan barang dan jasa. Mereka tidak tergantung pada pajak. Manajemen memiliki otonomi yang lebih besar. Mereka biasanya beroperasi di sektor-sektor strategis seperti listrik dan air.
  • Kemitraan publik-swasta. Organisasi ini menggabungkan partisipasi sektor swasta dan publik. Model bisnisnya sangat beragam. Mereka biasanya didirikan untuk menyediakan barang dan jasa penting seperti infrastruktur.

Apa saja pro dan kontra sektor publik?

Sektor publik berperan vital dalam beberapa aspek di perekonomian. Misalnya, pemerintah menyediakan barang publik, yang mana sektor swasta enggan menyediakannya karena tidak ekonomis. Beberapa alasan lainnya untuk mendukung argumen perlunya sektor ini adalah:

  • Menyediakan barang atau layanan publik. Pemerintah menyediakan mereka tanpa mengenakan harga, tapi membiayainya melalui pajak. Dan, semua pihak mendapat manfaat yang sama.
  • Menyediakan barang dan layanan publik yang esensial. Di beberapa negara, pemerintah memberikan layanan kesehatan dan pendidikan untuk memastikan keterjangkauan mereka. Kemudian, pemerintah juga seringkali menguasai sektor strategis seperti listrik, air dan transportasi melalui badan usaha milik negara, yang mana disediakan pada harga yang pantas, biasanya dengan mensubsidinya.
  • Menjaga stabilitas perekonomian. Administrasi pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan dan peraturan penting untuk mendukung stabilitas perekonomian. Contohnya adalah kebijakan moneter dan fiskal .
  • Menegakkan ketertiban dan keamanan. Pemerintah memiliki otoritas untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Misalnya, itu penting untuk menjaga iklim bisnis dan investasi. Tanpa mereka, kita mungkin harus mengeluarkan uang menyewa layanan seperti itu.
  • Memprioritaskan kepentingan publik. Pemerintah mengeluarkan aturan seperti undang-undang anti monopoli, ketenagakerjaan dan proteksi konsumen untuk melindungi kepentingan publik. Tanpa itu, bisnis mungkin akan mengeksploitasi kita untuk keuntungan segelintir orang (pemegang saham).

Sementara itu, di sisi lain, sektor publik juga memiliki sisi kontra dan dikritik. Alasannya termasuk:

  • Kurang efisien dan inovasi rendah. Sektor publik tidak menghadapi persaingan. Sehingga, tidak ada urgensi untuk lebih efisien. Itu juga mengakibatkan inovasi yang rendah di sektor ini, yang mana cenderung menyediakan barang dan jasa berkualitas buruk.
  • Campur tangan pemerintah. Ekonom pasar bebas mengkritik intervensi pemerintah karena menghambat mekanisme pasar bekerja untuk mencapai ekuilibrium. Kemudian, campur tangan politik juga bisa mengganggu iklim bisnis.
  • Birokrasi yang rumit. Misalnya, bisnis mungkin harus mengeluarkan upaya ekstra untuk memperoleh izin beroperasi atau berinvestasi. Itu meningkatkan biaya untuk melakukan bisnis.
  • Korupsi. Perilaku koruptif bertanggung jawab atas berbagai masalah seperti buruknya infrastruktur, kemiskinan akut dan layanan kesehatan yang buruk.