Contoh ragam hias bentuk geometris yang tepat adalah

MENGGAMBAR RAGAM HIAS

Flora dan fauna di Indonesia sangat kaya dan beragam. Setiap daerah memiliki kekayaan flora dan fauna, hal ini menjadikannya ciri atau simbol suatu daerah. Kekayaan flora dan fauna oleh masyarakat diabadikan pada bentuk-bentuk ragam hias. Ragam hias flora dan fauna dapat dijumpai pada bangunan atau arsitektur rumah-rumah adat daerah. Ragam hias tersebut digunakan sebagai simbol yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal. Ragam hias flora dan fauna dibuat menggunakan bahan dan teknik yang berbeda. Ragam hias ada yang dibuat di atas kayu, kain, kulit, dan serta tembaga. Amatilah beberapa gambar ragam hias di bawah ini.

Ragam hias atau ornamen merupakan bentuk karya seni rupa yang sudah ber­ kembang sejak zaman prasejarah. Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki banyak ragam hias. Ragam hias di Indonesia di­ pengaruhi oleh faktor lingkungan alam, flora dan fauna, serta budaya masing-masing daerah. Keinginan untuk menghias merupakan naluri atau insting manusia. Selain itu, pembuatan ragam hias juga di­ dasarkan atas kebutuhan masyarakat baik yang bersifat praktis maupun yang ter­ kait dengan kepercayaan atau agama. Ada ragam hias memiliki makna simbolis karena mengandung nilai-nilai budaya masyarakat pendukungnya. Menggambar­ ragam hias dapat dilakukan dengan stilasi (penggayaan) dengan menyederhanakan bentuk objek yang menjadi sumbernya dengan pertimbangan keindahan. Selain itu, gambar hias juga harus disesuaikan dengan fungsinya.

Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentuk-bentuk flora (vegetal), fauna (animal), figural (manusia), dan bentuk geometris. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada media dua dan tiga dimensi.

  1. Ragam Hias Flora (vegetal)

Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora (vegetal) mudah dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.

                                                   Contoh ragam hias flora pada tekstil ( kain )

  • Ragam Hias Fauna ( animal )

Bentuk motif animal dapat dibuat berdasarkan berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ragam hias, motif hias animal bisa digabung dengan motif hias vegetal atau motif geometrik. Sebagai contoh, untuk menggambar ragam hias dengan motif burung, dilakukan langkah-langkah berikut.

  1. Membuat gambar kontur burung dengan gayaan tertentu sebagai pola gambar ragam hias.
  2. Membuat garis – garis atau bentuk motif tambahan misalnya motif tumbuhan untuk mengisi pola tersebut.
  3. Selesaikan gambar dengan mengisi bidang – bidang dengan warna yang menarik.

Motif ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Motif ragam hias fauna di daerah tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir.

Ragam hias bentuk fauna dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendra­ wasih­ di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung

Gambar diatas merupakan contoh ragam hias fauna

Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.

  • Ragam Hias Figuratif

Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.

Bentuk ragam hias umumnya memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan. Pola ragam hias geometris dapat ditandai dari bentuknya seperti persegi empat, zig -zag , garis silang, segitiga, dan lingkaran. Polabidang tersebut merupakan pola geometris yang bentuknya teratur. Bentuk lain dari pola geometris adalah dengan mengubah susunan pola ragam hias menjadi pola ragam hias tidak beraturan dan tetap memperhatikan segi keindahan.

  • TEKNIK MENGGAMBAR RAGAM HIAS

Gambar ragam hias sangat bervariatif, ada yang diambil dari flora, fauna, manusia, dan bentuk-bentuk geometris. Bentuk gambar ragam hias, dapat berupa pengulangan maupun sulur-suluran. Pada saat kamu ingin menggambar ragam hias berikut aturan yang harus diperhatikan.

  1. Perhatikan pola bentuk ragam hias yang akan digambar.
  2. Persiapkan alat dan media gambar.
  3. Tentukan ukuran pola gambar yang akan dibuat.
  4. Buat sketsa di salah satu kotak/bidang yang telah dibuat sebelumnya.
  5. Buat bentuk yang sama (bisa dijiplak) pada bidang yang lain.
  6. Warnai gambar
  1. Menggambar Ragam Hias Flora

Ragam hias flora dapat kamu lihat di berbagai macam benda atau barang. Gambar ragam hias flora memiliki bentuk dan pola yang beraneka ragam. Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam hias flora dengan ciri khasnya masing-masing. Kamu sekarang bisa menggambar ragam hias dengan mudah. Kamu bisa menggunakan pola pengulangan maupun sulur-suluran.

Ragam hias dapat diambil dari objek daun tunggal, lalu dapat distilasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitasmu. Menggambar objek daun tunggal dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai stilasi dari.

  • Menggambar Ragam Hias Fauna

Bentuk ragam hias fauna memiliki keindahan dan keunikan yang sama dengan ragam hias flora. Jenis fauna yang biasa diambil sebagai objek gambar ragam hias, yaitu burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Ragam hias fauna bisa digabung dengan ragam hias flora atau hanya sejenis saja. Beberapa tahapan dalam menggambar ragam hias fauna sebagai berikut.

  1. Tentukan jenis fauna yang akan dibuat gambar ragam hiasnya.
  2. Buatlah pola gambar ragam hiasnya.
  3. Berilah warna pada hasil gambar ragam hiasnya
  • Menggambar ragam hias geometris

Ragam hias geometris merupakan motif hias yang di­ kembangkan dari bentuk-bentuk geometri, misalnya segitiga, segi empat, dan lingkaran. Penggunaan motif geometris­ dapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris.

  • Menggambar ragam hias manusia

Motif hias figuratif menggunakan motif manusia yang digambar dengan penggayaan tertentu. Motif hias ini misalnya digunakan pada karya tekstil maupun karya kayu, yang dibuat dengan teknik menggambar atau mengukir. Motif manusia misalnya ditemukan di Jawa, Bali, dan Papua.

Menggambar ragam hias memiliki pola bentuk gambar teratur dan pola bentuk gambar yang tidak teratur. Pola gambar teratur memiliki ukuran pola sama. Beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Madura, dan Papua memiliki pola ragam hias menggunakan pola teratur. Pada pola ragam hias tidak teratur, ragam hias dibuat lebih ekspresif dan dinamis.

Menggambar ragam hias bagi sebagian masyarakat Indonesia bertujuan sebagai penghormatan kepada roh nenek moyang atau mencari keselamatan hidup misalnya pada gambar ragam hias bentuk manusia. Menggambar ragam hias bentuk manusia dapat diberi warna hijau, biru, dan dibuat secara utuh atau diambil bagian tubuh tertentu seperti bagian muka.

Gambar ragam hias dapat dibuat dengan cara diseder­­ hanakan­ atau dilebihkan. Gambar ragam hias dapat dijumpai pada pinggiran rumah adat daerah, kain batik, atau benda-benda kerajinan lainnya. Warna yang digunakan biasanya memiliki ciri khas dan memiliki makna simbolik.

Prosedur yang harus dilakukan dalam menggambar ragam hias adalah gambar harus mengikuti bentuk pola gambar ragam hias yang ada seperti pola gambar ragam hias yang beraturan atau tidak beraturan. Menggambar ragam hias juga harus memperhatikan komposisi, proporsi, keseimbangan, dan harmonisasi.

Lihat Foto

freepik.com

Ilustrasi pola ragam hias geometris

KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar tentang ragam hias, atau mungkin lebih familier dengan sebutan ornamen.

Ornamen berasal dari bahasa latin ornamentum yang berarti hiasan atau dekorasi dan ornare yang berarti melengkapi atau menghiasi.

Sehingga ragam hias atau ornamen adalah suatu pola yang digunakan untuk menghiasi sesuatu.

Ragam hias atau ornamen digunakan sejak zaman prasejarah pada dinding-dinding gua, candi, perkamen, maupun sebagai hiasan tubuh.

Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, ragam hias memilki motif yang beragam dimulai dari ragam hias flora, ragam hias fauna, ragam hias geometris, dan ragam hias figuratif.

Baca juga: Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Kayu

Pola ragam hias geometris merupakan bentuk-bentuk geometris yang terbuat dari garis lurus, garis lengkung, dan titik. Bentuk geometris tersebut kemudian akan diulang-ulang sehingga membentuk suatu pola. Berikut adalah jenis-jenis ragam hias geometris:

Lihat Foto

The Complex Greek Meander: Abraham Swan, The British Architect, (1758), Plate LV (detail)

Pola Meander

Pola swastika adalah pola ragam hias geometris yang terdiri dari garis lurus yang berpotingan, garis zig-zag, dan huruf Z yang disusun sedemikian rupa. Pola ragam hias geometris biasa ditemukan pada kain batik, hiasan bangunan, dan keramik.

Pola pilin merupakan pola ragam geometris yang terdiri dari garis-garis melengkung yang dipilin sehingga menyerupai huruf S. Pilin sering digunakan dalam batik dan juga hiasan pada furnitur.

Pola meander yaitu pola ragam berliku-liku. Dilansir dari Craftsmanspace, meander adalah pola geometris yang berasal dari budaya kuno Etruscan, Yunani Kuno, Romawi kuno, dan Bizantium.

Baca juga: Teknik Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

  • Lihat Foto

    wikimedia.org/Alteaven

    Ilustrasi pola kawung

    Kawung

Pola geometris kawung adalah pola ragam geometris berasal dari sunda yang dari buah pohon kawung yang berarti aren. Buah pohon aren yang lonjong bernama kolang-kaling menjadi inspirasi dalam pola ragam geometris karung.

Pola tumpal ialah pola ragam geometris yang terbentuk dari kumpulan segitiga. Pada zaman dahulu, motif timpal dikaitkan dengan hal-hal berbau mistis dan magis.

Pola ceplokan yakni pola ragam geometri yang terdiri dari satu bentuk geometri. Satu motif geometri tersebut kemudian diulang-ulang hingga membentuk pola ceplokan. Ceplokan biasanya terlihat pada kain batik dengan meted cap.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA