Dalam iman Kristen siapakah yang berinisiatif untuk membentuk keluarga?

Dalam iman Kristen siapakah yang berinisiatif untuk membentuk keluarga?

Pengertian keluarga adalah suatu persekutuan dua individu atau lebih yang mempunyai suatu ikatan cinta kasih dalam suatu pernikahan dan ikatan darah, yaitu terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Pembentukan keluarga pertama kali dibentuk oleh Allah, yakni keluarga Adam yang terdapat di :

Kejadian 1:27

Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah dicipakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kejadian 1:28

Allah memberikan mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka; “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan dilaut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap dibumi,”

Peran Adam sebagai suami dari Hawa yang sekaligus ayah dari Kain dan Habel, Hawa sebagai istri Adam yang sekaligus sebagai ibu Kain dan Habel, serta Kain dan Habel sebagai anak-anak dari Adam dan Hawa. Inilah keluarga ini pertama yang dibentuk oleh Allah.

Keluarga Kristen adalah persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak-anak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta berusaha untuk meneladani hidup Yesus dengan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian ini dibangun dari pengertian Kristen yang artinya menjadi pengikut Kristus, yang meneladani hidup dan ajaran-ajaran Kristus.

Pentingnya peran keluarga :

  1. Keluarga merupakan tempat pertama menjalani pertumbuh, menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan rohani. Keluarga yang melalui seorang ayah dan seorang ibu yang pertama memberikan perhatian, kasih dan lingkungan yang kondusif untuk bertumbuh.
  2. Keluarga merupakan pusat pengembangan semua aktivitas. Dalam keluarga setiap orang bebas mengembangkan setiap karunianya masing-masing dimana keluarga sebagai landasan kehidupan anak dibangun dan dikembangkan.
  3. Keluarga merupakan tempat yang aman untuk berteduh saat ada badai kehidupan. Barangkali orang lain sering tidak memahami kesulitan hidup yang kita rasakan tetapi di dalam keluarga kita mendapat perhatian dan perlindungan yang terjadi karena ikatan kasih.
  4. Keluarga merupakan tempat untuk mentransfer nilai-nilai kehidupan bagi setiap anggota keluarga dan saling belajar hal yang dianggap baik bagi keluarga tersebut.
  5. Keluarga merupakan tempat munculnya permasalahan dan sebaliknya merupakan tempat penyelesaiannya. Tidak ada keluarga yang tidak menghadapi permasalahan, misalnya, hubungan suami istri, masalah yang dihadapi anak, dan masalah ekonomi.

FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis

  • Untuk meneruskan keturunan.
  • Memelihara dan membesarkan anak .
  • Memelihara dan merawat anggota keluarga .
  • Memberikan kasih sayang dan rasa aman .
  • Memberikan perhatian diantara anggota keluarga .
  • Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga .
  • Memberikan identitas keluarga.
  • Membina sosialisi pada anak.
  • Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
  • Meneruskan nilai-nilai budaya.
  • Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Menabung untuk memenuhi kebutuhan -kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
  • Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan, dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
  • Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
  • Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

Kebutuhan Keluarga Saat Ini

Memperhatikan penting dan strategisnya peranan keluarga, maka keluarga perlu dipelihara dan dibina melalui :

  1. Kasih di antara suami istri dan di antara orang tua terhadap anak harus terus dikembangkan secara terus-menerus tanpa henti (1 Korintus 13:4-7). Kasih mencakup komitmen, perhatian, perlindungan, pemeliharaan, pertanggungjawaban, dan kesetiaan. Kasih yang seharusnya berlanjut dalam relasi suami istri tidak lagi sebatas ketertarikan secara fisik. Kasih itu harus diungkapkan dalam perbuatan nyata, saling berkomunikasi dan berelasi. Kasih itu juga diaktualisasikan ketika menghadapi permasalahan, memikiul tugas dan tanggung jawab hidup. Ketiadaan kasih diantara orang tua dapat dirasakan oleh anak yang dapat berakibat ah menggangu pertumbuhan watak mereka.
  2. Harus ada disiplin yakni tegaknya keseimbangan hukuman dan pujian yang dinyatakan oleh seorang suami pada istrinya dan sebaliknya istri dengan suaminya serta bagi anak mereka. Disiplin itu sendiri merupakan kebutuhan dasar anak pada masa pembentukan karakternya. Disiplin tidaklah identik dengan hukuman saja. Disiplin sebenarnya berarti pemberitahuan, penjelasan, dan pelatihan dalam hal-hal kebajikan. Melalui disiplin anak dimampukan mengenali dan memilih serta mewujudkan pilihannya dalam kebaikan itu. Disiplin orang tua bagi anak-anaknya juga berkaitan dengan pembentukan iman anak melalui pengajaran, percakapan, komunikasi formal, dan non formal. Alkitab mengajarkan bahwa orang tualah yang paling bertanggung jawab mengajari anak-anaknya dalam iman dan moral secara berulang-ulang dengan berbagai cara kreatif supaya mereka bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan (Ulangan 6:6-9; Matius 18:5-14).
  3. Keteladanan orang tua dihadapan anak-anak, termasuk dalam segi perkataan, sikap, penampilan dan perbuatan (Efesus 6:4; Kolose 3:20-21). Para ahli psikologi dan pendidikan menyatakan bahwa anak kecil belajar dengan melihat, mendengar, merasakan dan meniru. Selanjutnya  mereka mengolah dalam pikirannya apa yang didengar dan dilihat, seiring dengan perkembangan kognitifnya. Jika anak mendapatkan contoh sikap dan perilaku yang buruk, ia memandang itu sebagai yang “benar” untuk diteladani. Yesus sendiri memang telah mengingatkan para orang tua supaya menjaga anggota tubuhnya sedemikian rupa agar tidak membawa anak-anak mereka bertumbuh dengan kekecewaan, yang pada akhirnya membuat jauh atau menolak kasih dan rahmat Tuhan (Matius 18:6-9).
  4. Peran suami sebagai kepala rumah tangga harus dilaksanakan. Ini merupakan ketetapan Allah bagi setiap keluarga di dunia. Supaya keluarga bertumbuh sesuai dengan kehendak Tuhan, maka istri harus memberi kesempatan dan dukungan agar peran suami dapat terlaksana. Sebaliknya peran istri berperan sebagai penolong yang sepadan bagi suaminya.

Suami yang takut akan Tuhan dan menjadi pimpinan yang melayani di dalam keluarganya sangat berpengaruh terbentuknya keluarga bahagia; berkat Tuhan akan hadir dan nyata dalam kehidupan istri, anak-anak dan pekerjaannya.

Damayanti Nababan



As we know, in Genesis 2: 18, God said: "It is not good if humans are alone. I will make the helper for him who is commensurate with him. "From these scriptures we can know that the formation of a Christian family is God's initiative it self. So a Christian family is a life alliance between father, mother, and children who have believed and accepted Jesus Christ as Lord and Savior personally and imitated his life and teachings in daily life. This understanding is built on Christian understanding it self. Christian means to be a follower of Christ who emulates the life and teachings  of Christ. In the process, the Christian family must be rooted, grow, and bear fruit in Christ. Christian families must be able to be a blessing to others. Applying Christian values in everyday life.

BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Sebagaimana yang kita ketahui, dalam Kejadian 2 : 18 , Tuhan Allah berfirman : “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia” Dari nats tersebut dapat kita ketahui bahwa terbentuknya keluarga Kristen merupakan inisiatif Allah itu sendiri. Jadi keluarga Kristen merupakan persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak - anak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta meneladani hidup dan ajaran - ajaranNya dalam kehidupan sehari - hari. Pengertian ini dibangun dari pengertian Kristen itu sendiri. Kristen artinya menjadi pengikut Kristus yang meneladani hidup dan ajaran - ajaran Kristus. Dalam prosesnya, keluarga Kristen harus berakar, bertumbuh, dan berbuah dalam Kristus. Keluarga Kristen harus mampu menjadi berkat bagi orang lain. Menerapkan nilai - nilai Kristiani dalam kehidupan sehari - hari.

Keywords: Christian Family, God's Family



Chapman, Gary. 2000. Kasih Sebagai Cara Hidup. (Jawa Timur: Gandum Mas).

Gunarsa, Singgih.D. 2000. Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. (Jakarta : BPK Gunung Mulia).

_______2012. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. (Jakarta : BPK Gunung Mulia).

Hurlock. 1999. Psikologi Perkembangan, suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Sejarah Kehidupan. ( Jakarta : Erlangga).

Ireland, David.2012. Kebahagian Sejati. ( Jakarta : Inspiratif).

Ismail Andar. 2006. Ajarlah Mereka Melakukan. (Jakarta : BPK Gunung Mulia).

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga. (Jakarta : Kencana).

Megawangi, Ratna.2003. Pendidikan Karakter untuk membangun Masyarakat Madani. (IPPK Indonesia).

Sahara, Elfi. 2013. Harmonius Family. (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia).

Scheunemann, Detmar. 2001. Romantika Kehidupan Suami-Istri. (Jawa Timur : Gandum Mas).

Siswanto. 2013. Character Building For Kids. Yogyakarta : Andi.

Samani, Muchlas. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tong, Stephen.2017. Tahta Kristus Dalam Keluarga. Surabaya : Momentum.

________ 2009. Arsitek Jiwa I. (Surabaya: Momentum).

________ 2010. Arsitek Jiwa II. (Surabaya: Momentum).

Thomson, Marjorie. 2000. Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan (Jakarta: BPK Gunung Mulia).

Uran, Louis. 2008. Membangun Keluarga Bahagia. (Medan :Bina Media Perintis).

Willis, Sofyan. 2015. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta.

Yates, Alexander. 2013. Successful Kids Through Character. (Yogyakarta: Andi) .


DOI: https://doi.org/10.46965/jch.v3i1.115

  • There are currently no refbacks.

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

Copyright © 2020

Institut Agama Kristen Negeri TarutungKampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 TarutungKampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara

email:


Page 2

Damayanti Nababan



As we know, in Genesis 2: 18, God said: "It is not good if humans are alone. I will make the helper for him who is commensurate with him. "From these scriptures we can know that the formation of a Christian family is God's initiative it self. So a Christian family is a life alliance between father, mother, and children who have believed and accepted Jesus Christ as Lord and Savior personally and imitated his life and teachings in daily life. This understanding is built on Christian understanding it self. Christian means to be a follower of Christ who emulates the life and teachings  of Christ. In the process, the Christian family must be rooted, grow, and bear fruit in Christ. Christian families must be able to be a blessing to others. Applying Christian values in everyday life.

BAHASA INDONESIA ABSTRACT: Sebagaimana yang kita ketahui, dalam Kejadian 2 : 18 , Tuhan Allah berfirman : “Tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya yang sepadan dengan dia” Dari nats tersebut dapat kita ketahui bahwa terbentuknya keluarga Kristen merupakan inisiatif Allah itu sendiri. Jadi keluarga Kristen merupakan persekutuan hidup antara ayah, ibu, dan anak - anak yang telah percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta meneladani hidup dan ajaran - ajaranNya dalam kehidupan sehari - hari. Pengertian ini dibangun dari pengertian Kristen itu sendiri. Kristen artinya menjadi pengikut Kristus yang meneladani hidup dan ajaran - ajaran Kristus. Dalam prosesnya, keluarga Kristen harus berakar, bertumbuh, dan berbuah dalam Kristus. Keluarga Kristen harus mampu menjadi berkat bagi orang lain. Menerapkan nilai - nilai Kristiani dalam kehidupan sehari - hari.

Keywords: Christian Family, God's Family



Chapman, Gary. 2000. Kasih Sebagai Cara Hidup. (Jawa Timur: Gandum Mas).

Gunarsa, Singgih.D. 2000. Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. (Jakarta : BPK Gunung Mulia).

_______2012. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. (Jakarta : BPK Gunung Mulia).

Hurlock. 1999. Psikologi Perkembangan, suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Sejarah Kehidupan. ( Jakarta : Erlangga).

Ireland, David.2012. Kebahagian Sejati. ( Jakarta : Inspiratif).

Ismail Andar. 2006. Ajarlah Mereka Melakukan. (Jakarta : BPK Gunung Mulia).

Lestari, Sri. 2012. Psikologi Keluarga. (Jakarta : Kencana).

Megawangi, Ratna.2003. Pendidikan Karakter untuk membangun Masyarakat Madani. (IPPK Indonesia).

Sahara, Elfi. 2013. Harmonius Family. (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia).

Scheunemann, Detmar. 2001. Romantika Kehidupan Suami-Istri. (Jawa Timur : Gandum Mas).

Siswanto. 2013. Character Building For Kids. Yogyakarta : Andi.

Samani, Muchlas. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Tong, Stephen.2017. Tahta Kristus Dalam Keluarga. Surabaya : Momentum.

________ 2009. Arsitek Jiwa I. (Surabaya: Momentum).

________ 2010. Arsitek Jiwa II. (Surabaya: Momentum).

Thomson, Marjorie. 2000. Keluarga Sebagai Pusat Pembentukan (Jakarta: BPK Gunung Mulia).

Uran, Louis. 2008. Membangun Keluarga Bahagia. (Medan :Bina Media Perintis).

Willis, Sofyan. 2015. Konseling Keluarga (Family Counseling). Bandung: Alfabeta.

Yates, Alexander. 2013. Successful Kids Through Character. (Yogyakarta: Andi) .


DOI: https://doi.org/10.46965/jch.v3i1.115

  • There are currently no refbacks.

License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/

Copyright © 2020

Institut Agama Kristen Negeri TarutungKampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 TarutungKampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara

email:


Page 3

DOI: https://doi.org/10.46965/jch.v3i1

Copyright © 2020

Institut Agama Kristen Negeri TarutungKampus I : Jalan Pemuda Ujung No. 17 TarutungKampus II : Jalan Raya Tarutung-Siborongborong KM 11 Silangkitang Kec.Sipoholon Kab. Tapanuli Utara

email: