Dalam melakukan aktivitas air kita harus titik-titik agar keselamatan terjaga

Baik di water park atau kolam renang biasa, berenang memang selalu menyenangkan bagi semua anak.

Semua orang pasti setuju kalau berenang memang seru banget, tetapi di kolam renang dangkal pun anak tetap memiliki risiko tenggelam lho, Ma.

Mungkin Mama bisa bilang, “Ah, anak saya kan sudah les renang. Dia jago berenang, kok!” Namun sayangnya, jago berenang saja belum cukup untuk memastikan anak terbebas dari tenggelam.

Perlu Mama ketahui, tenggelam adalah salah satu penyebab kematian yang sering terjadi pada anak berusia di bawah 14 tahun.

Saat tenggelam, ini terjadi begitu cepat! Menurut laman Kids Health, hanya dibutuhkan waktu kurang dari 2 menit sejak kepala masuk ke dalam air untuk tenggelam.

WwfqItu waktu yang sangat sempit untuk diselamatkan oleh seseorang.

Untuk mencegah hal menyeramkan itu terjadi, maka Mama perlu memastikan si Kecil memahami dan mematuhi semua peraturan di kolam renang.

Maka sebelum anak pergi ke kolam renang, jelaskan dulu 5 peraturan penting di kolam renang berikut ini.

1. Jangan malu pakai pelampung

Freepik/Tomasz Zajda

Beberapa anak tidak mau pakai pelampung di kolam renang, dengan alasan takut ditertawakan oleh teman-temannya.

Padahal, si Kecil belum pandai berenang.

Di sini peran Mama sangat penting untuk meluluhkan hati anak agar mau pakai pelampung, tentunya agar ia lebih aman di kolam renang.

Sekarang sudah banyak mainan lucu yang bisa menemani anak berenang.

Semua mainan renang itu memang bisa mengambang di air, dan mungkin bisa membantu anak semangat belajar renang.

Namun tetap saja, itu semua hanya mainan, bukan alat pengaman dari ancaman tenggelam.

Jika anak belum lancar berenang, ia juga sebaiknya tidak berenang sendirian dan hanya berenang di kolam yang kedalamannya aman untuk si Kecil.

2. Jangan makan sambil berenang

Freepik/rawpixel

Peraturan ini biasanya selalu ada di setiap kolam renang.

Makan sambil berenang tidak hanya berpotensi mengotori kolam renang, namun juga bisa membuat anak tersedak!

Bukan cuma tidak boleh makan, lebih tepatnya, anak tidak boleh mengunyah apapun sambil berenang, termasuk mengunyah permen karet.

Mengunyah sambil menahan napas di dalam air? Uh, tentu tidak aman untuk si Kecil ya, Ma.

EDITORS' PICKS

  1. Studi: Kecerdasan Anak Dipengaruhi oleh Cara Orangtua Bicara
  2. 6 Tingkah Laku Menyebalkan Balita dan Cara Menghadapinya
  3. Keunikan Proses Menerima Informasi pada Otak Anak Autisme

3. Dilarang berlari di sekitar kolam renang

Freepik/suksao

Paraturan yang satu ini terdengar sangat klasik, namun tetap saja terlalu berbahaya untuk dilanggar.

Walau kondisi pinggiran kolam renang terlihat kering, peraturan ini tetap berlaku.

Anak harus terbiasa untuk jalan pelan-pelan di sekitar kolam dan jangan pernah berlari.

Jika tergelincir saat berlari di sekitar kolam, anak tidak hanya bisa tercebur ke kolam yang dalam dan tenggelam, risiko terbentur bebatuan keras dan tajam juga selalu mengintai nih, Ma.

4. Mengetahui cara naik perosotan yang benar

Freepik/bearfotos

Sekarang ada begitu banyak water park dengan begitu banyak perosotan memutar yang sangat seru! Perosotan ini bahkan disediakan untuk berbagai usia anak, pokoknya dijamin semua anak bisa menikmati serunya water park favorit si Kecil.

Walau terlihat aman, namun sangat penting untuk membaca dan mengikuti peraturan naik perosotan air yang benar.

Biasanya tiap perosotan memiliki peraturan yang berbeda-beda, misalnya ada tinggi minimal, berat badan maksimal, usia minimal, dan berbagai peraturan lainnya yang wajib ditaati (demi keselamatan anak Mama sendiri, kok).

Beberapa aturan menaiki perosotan di water park yang harus diketahui anak adalah:

  • Pastikan ada seorang penjaga di perosotan yang hendak dinaiki si Kecil. Jika sedang tidak ada penjaganya, lebih baik tunda naik perosotan itu hingga penjaga datang.
  • Selalu naik perosotan dengan posisi tubuh menengadah ke atas (telentang), dan kaki harus berada di bawah atau meluncur lebih dulu. Ini adalah posisi paling aman saat naik perosotan air.
  • Setiap perosotan akan mengantar anak ke kolam renang yang kedalamannya berbeda-beda. Jika kolam tersebut terlalu dalam untuk anak, gunakan pelampung!

5. Jangan berenang di malam hari atau sedang badai

Freepik/rawpixel

Apapun alasannya, sangat tidak disarankan untuk berenang dalam keadaan gelap atau di malam hari.

Tidak hanya risiko tersandung dan tergelincir jadi lebih mungkin terjadi, tapi juga evakuasi dan penyelamatan lebih sulit dilakukan jika terjadi kecelakaan dalam gelap.

Selain itu, anak juga harus berhenti berenang jika tiba-tiba terjadi badai atau gemuruh dan petir.

Bagaimana pun, petir menghantarkan listrik. Listrik dan air? Uh, tentu saja menjadi kombinasi yang paling berbahaya ‘kan, Ma?

Baca juga:Mitos atau Fakta, Belajar Berenang Sejak Dini Bikin Anak Sehat

Inilah soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 3 SD/MI Subtema 3 Pembelajaran 4 halaman 141, 145 146 147 148 149 Buku Tematik mengenai Perkembangan Teknologi Komunikasi.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah soal dan kunci jawaban Tema 7 untuk kelas 3 SD/MI Subtema 3 Pembelajaran 4 halaman 141, 145 146 147 148 149 Buku Tematik mengenai Perkembangan Teknologi Komunikasi.

Sejumlah soal ada dalam buku Tema 7 Subtema 3 Pembelajaran 2 Kelas 3 SD Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 halaman 141 sampai 149.

Ada empat subtema dalam Buku Tematik kelas 3 SD Tema 7 yang berjudul Perkembangan Teknologi.

Pada Subtema 3, siswa kelas 3 SD akan belajar mengenai Perkembangan Teknologi Produksi Komunikasi.

Ada beberapa pembelajaran yang bisa dikerjakan siswa kelas 3 SD/MI dalam Buku Tematik Tema 7 subtema 3.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 128 129 131: Aneka Sifat dan Kebiasaan Teman-teman

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 3 SD Halaman 134 135 138 140 Subtema 3 Pembelajaran 3 Buku Tematik

Inilah kunci jawaban dan soal dalam Buku Tematik tema 7 untuk kelas 3 SD/MI subtema 3 pembelajaran 4 halaman 141, 145 146 147 148 149 Buku Tematik mengenai Perkembangan Teknologi Komunikasi:

Dengarkan cerita gurumu tentang cara menjaga keselamatan di kolam renang! Pagi hari, Siti menerima pesan singkat (SMS) dari Lani melalui ponsel milik ibu. Rupanya, Lani mengajak Siti untuk berenang bersama. Siti meminta izin kepada Ibu untuk pergi berenang bersama Lani dan Dayu. Ibu mengizinkan Siti pergi berenang. Ibu meminta Bibi untuk menemani Siti pergi berenang.

Berenang merupakan olahraga air yang baik. Pada saat berenang semua otot tubuh bergerak. Namun, kita harus waspada akan bahaya berkegiatan di air. Bahaya yang mungkin terjadi di kolam renang adalah tenggelam. Agar tetap selamat saat berenang, kita harus ditemani oleh orang yang sudah mahir.

Apa saja upaya yang dapat kita lakukan untuk menjaga keselamatan diri saat berenang?

Jawaban:

Merdeka.com - Berenang merupakan jenis kegiatan olahraga yang disukai banyak orang. Olahraga air ini bahkan telah dipilih sebagai salah satu cabang kompetisi olahraga nasional. Tidak hanya tingkat nasional, tingkat internasional juga telah menetapkan renang sebagai salah satu cabang olahraga yang dilombakan.

Selain menyehatkan, renang atau berenang merupakan kegiatan yang mengasyikkan. Kegiatan olahraga ini telah banyak diketahui dapat membantu memperbaiki postur tubuh serta membantu menjaga berat badan.

Namun, dalam praktiknya ada beberapa kendala yang bisa terjadi saat berenang salah satunya adalah kecelakaan saat berenang. Kecelakaan berenang bisa berakibat fatal bagi kesehatan bahkan bisa menyebabkan kematian. Untuk itu dalam berenang sebaiknya selalu waspada dan hati-hati agar kejadian buruk seperti kecelakaan tidak terjadi.

Berikut 5 cara mencegah kecelakaan saat berenang yang penting untuk diwaspadai telah dirangkum merdeka.com melalui berbagai sumber pada Jumat, (17/4).

2 dari 6 halaman

Shutterstock/bikeriderlondon

Cara pertama untuk mencegah kecelakaan saat berenang dengan menguasai gaya renang dengan baik, paling tidak satu macam gaya renang harus dikuasai saat hendak berenang. Berenang yang baik bukan dengan gaya yang indah dan cepat, melainkan kita harus dapat terapung lama dan berenang dengan perlahan-lahan.

3 dari 6 halaman

Salah satu penyebab kecelakaan saat berenang adalah kaki keram maka dari itu sebelum berenang lakukan peregangan terlebih dahulu. Lakukan beberapa gerakan singkat sebelum berenang seperti loncat-loncat di tempat atau lari di tempat, putar lengan posisikan kedua tangan merentang sejajar bahu dan gerakkan memutar secara bersamaan, lakukan setiap gerakannya selam 10-15 detik.

4 dari 6 halaman

Bagi kamu yang baru belajar berenang, pastikan kamu memilih kolam yang dangkal. Hal ini dilakukan agar sewaktu-waktu kamu dapat mengontrol diri agar tidak tenggelam. Bila perlu pakailah alat bantu renang seperti baju renang, kacamata renang, kaki katak, dan pelampung.

5 dari 6 halaman

Bagi seorang perenang profesional sangat penting untuk menguasai cara-cara praktis bagaimana menolong diri sendiri. Apabila seorang perenang menghadapi hal-hal yang tidak terduga sebelumnya seperti bertubrukan ketika sedang berenang, tersedak karena percikan air dan lain-lainnya, tidak akan panik.

Sebenarnya yang paling penting dalam menguasai teknik keselamatan individu adaah sanggup mengurus diri sendiri. Kita tidak mungkin mampu membantu mengurus orang lain kalau kita tidak dapat mengurus diri sendiri. Dan dengan mampu mengurus diri sendiri kita tidak perlu membahayakan jiwa orang lain yang harus mengurus kita.

6 dari 6 halaman

2019 Merdeka.com/Pixabay

Teknik terapung merupakan keterampilan yang paling mudah dipelajari, setiap orang yang ingin belajar berenang harus belajar terapung terlebih dulu. Harus disadari bahwa setiap tubuh manusia, di samping mempunyai titik berat yang arahnya ke bawah, juga punya titik apung yang arahnya ke atas. Belajar teknik tersebut akan membuat kamu lebih mudah mengatur tubuh kamu saat berenang.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA