10 Agustus 2018 | Dilihat 667123 Kali Show Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi
Kesehatan reproduksi remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki. Kesehatan reproduksi remaja meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi remaja. Sehat yang dimaksudkan tidak hanya semata-mata bebas dari penyakit atau dari cacat saja, tetapi juga sehat baik fisik, mental maupun sosial. Pengetahuan Dasar Kesehatan Reproduksi Pada RemajaUsia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:
Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:
Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat. Alat kelamin dalam pada wanita terdiri atas ovarium, oviduk, uterus dan vagina. Ovarium merupakan organ kecil yang menghasilkan sel telur (ovum). Tuba fallopi (oviduk) merupakan saluran yang dilewati ovum setelah dilepaskan oleh ovarium menuju uterus. Tuba fallopi berupa saluran berotot dengan bagian pangkal berbentuk corong yang dilengkapi rumbai-rumbai untuk menangkap ovum yang disebut fimbrae. Tuba fallopi juga berfungsi sebagai tempat fertilisasi. Uterus (rahim) merupakan tempat pertemuan dua saluran telur yang membentuk rongga tempat pertumbuhan embrio. Dinding uterus bagian dalam dilapisi oleh endometrium. Vagina merupakan alat kopulasi pada wanita. Vagina berhubungan dengan uterus melalui leher rahim (serviks). Alat kelamin dalam pada laki-laki tersusun atas kelenjar kelamin (testis), kelenjar askesoris dan saluran kelamin. Testis merupakan kelenjar kelamin yang berfungsi untuk membentuk sperma dan menyintesis androgen terutama hormon testosteron. Testis dibungkus oleh skrotum. Kelenjar askesoris laki-laki terdiri atas kelenjar prostat, kelenjar cowper dan vesikula seminalis. Sedangkan saluran kelamin terdiri atas epididimis, vas deferens dan saluran ejakulasi. Epididimis merupakan saluran panjang berkelok-kelok yang keluar dari testis. Epididimis berfungsi untuk tempat penyimpanan dan pemasakan sperma. Vas deferens merupakan saluran lurus berfungsi untuk mengangkut sperma menuju ke vesikula seminalis. Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek penghubung antara kantong sperma dan uretra. Saluran ini mampu mengalirkan sperma menuju ke uretra dan keluar melalui penis. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah D.
Sistem reproduksi pada manusia, baik pada pria maupun wanita, memiliki struktur organ internal dan eksternalnya masing-masing. Setiap organ dalam sistem tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda pula dan bekerja secara spesifik untuk masing-masing jenis kelamin. Awal kehidupan manusia terjadi ketika sel sperma bertemu dengan sel telur yang umumnya terjadi dalam hubungan seksual. Proses ini dapat berlangsung berkat adanya organ pada sistem reproduksi yang berfungsi dengan baik. Organ reproduksi, beserta kelenjar dan hormon, membentuk sistem reproduksi yang berperan dalam proses reproduksi manusia. Mengenal Sistem Reproduksi Pria dan WanitaSistem reproduksi pria berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, dan menyalurkan sperma untuk membuahi sel telur. Sementara itu, sistem reproduksi wanita memiliki fungsi untuk memproduksi sel telur dan sebagai tempat janin berkembang hingga proses persalinan tiba. Kedua fungsi tersebut saling melengkapi dalam proses reproduksi. Sistem organ reproduksi pria dan wanita sama-sama terdiri dari bagian eksternal dan internal. Sebagian besar organ sistem reproduksi pria berada di luar tubuh, berbeda dengan wanita yang lebih banyak berada di dalam tubuh. Sistem reproduksi priaStruktur organ reproduksi eksternal pada pria meliputi:
Selain itu, struktur organ reproduksi pria juga didukung oleh organ internal yang dikenal sebagai organ aksesoris. Organ-organ ini meliputi uretra, vas deferens, epididimis, vesikula seminalis, duktus ejakulatorius, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral. Berbagai jenis organ aksesoris tersebut berfungsi untuk memproduksi, menyimpan, dan memfasilitasi keluarnya sperma. Kinerja organ reproduksi pria tergantung pada kondisi hormon reproduksi dalam tubuh pria, yaitu hormon testosteron. Hormon ini memiliki manfaat dalam perkembangan karakteristik seorang pria, termasuk bentuk tubuh dan gairah seksual. Hormon testosteron, beserta FSH (follicle stimulating hormone) dan LH (luteinizing hormone), juga berperan dalam produksi sperma. Sistem reproduksi wanitaBeberapa organ dalam sistem reproduksi wanita, antara lain:
Organ repoduksi wanita turut dilengkapi dengan organ reproduksi eksternal, yaitu labia mayora, labia minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ eksternal ini berfungsi untuk memicu hasrat seksual wanita, melindungi organ reproduksi internal wanita dari berbagai penyebab infeksi, dan membantu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sistem reproduksi wanita juga bekerja sama dengan empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH, LH, estrogen dan progesteron. FSH dan LH membantu proses pembentukan sel telur di ovarium, sedangkan estrogen dan progesteron berperan penting untuk kehamilan. Menjaga Kesehatan Organ Sistem ReproduksiSistem reproduksi pada manusia, baik pria maupun wanita, memiliki keunikan dan fungsinya masing-masing. Oleh karena itu, kesehatan setiap organ dalam sistem reproduksi perlu dijaga dengan baik, terlebih bila Anda dan pasangan sedang menjalani program kehamilan. Organ sistem reproduksi yang sehat bisa dicapai dengan menjalani pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, serta menerapkan perilaku seksual yang aman. Untuk wanita, disarankan juga untuk melakukan hal berikut:
Sementara untuk pria, disarankan juga untuk:
Jika Anda memiliki keluhan pada organ sistem reproduksi, jangan ragu untuk untuk berkonsultasi ke dokter agar penanganan yang sesuai dapat segera dilakukan. Terakhir diperbarui: 4 Juni 2022 |