Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol
Lihat Foto

NATIONAL GEOGRAPHIC/MARK THIESSEN

Manusia purba Homo erectus

KOMPAS.com - Nenek moyang kita, punya penampilan fisik yang berbeda dari kita. Kamu mungkin pernah melihatnya di film atau di museum. Kita biasa menyebutnya sebagai manusia purba.

Manusia purba diperkirakan hidup di Kala Pleistosen. Pleistosen adalah era yang berlangsung 2.580.000 hingga 11.700 tahun yang lalu.

Era pleistosen dibagi lagi menjadi tiga yakni Pleistosen awal (lapisan bawah), Pleistosen tengah, dan Pleistosen akhir (lapisan atas).

Para peneliti menemukan berbagai fosil manusia yang hidup di masing-masing periode itu. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia:

  • Meganthropus paleojavanicus
  • Pithecanthropus mojokertensis
  • Pithecanthropus erectus
  • Pithecanthropus soloensis
  • Homo soloensis
  • Homo wajakensis
  • Homo floresiensis

Baca juga: Nabi Adam dan Manusia Purba, Mana yang Duluan? Quraish Shihab Menjawab

Manusia-manusia purba yang ditemukan di Indonesia kerap disebut sebagai Java man atau Manusia Jawa. Berikut penjelasannya:

Dikutip dari Manusia Purba di Indonesia (2019), Meganthropus pertama ditemukan oleh peneliti kelahiran Jerman-Belanda, Gustav Heinrich Ralph von Koeningswald di Sangiran pada 1941.

Fosil itu dinamai "mega" karena ukurannya besar, paling besar dibanding fosil-fosil yang ditemukan sebelumnya.

Meganthtopus temuan von Koeningswald berasal dari masa Pleistosen awal (lapisan bawah). Meganthropus atau kerap disebut Manusia Sangiran, adalah manusia purba tertua yang ditemukan di Indonesia.

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol
Lihat Foto

Scattered Skeletons in Our Closet (2011)

Rekonstruksi tengkorak Meganthropus

Rahang dan giginya besar. Kira-kira hampir sama ukurannya dengan rahang gorila.

Baca juga: Jenis Manusia Purba yang Ditemukan di Bumiayu Sama dengan di Sangiran

Kemudian pada 1952, peneliti Marks juga menemukan fosil rahang bawah Meganthropus di Sangiran dari Pleistosen tengah.

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Fosil manusia purba beberapa diantaranya ditemukan di Indonesia. Sebaran manusia purba di Indonesia juga dilengkapi dengan penemuan hasil kebudayaan dan alat-alat, seperti kapak perimbas, beliung persegi, hingga menhir di tempat yang sama.


Dikutip dari buku ‘Sejarah’ terbitan Grasindo, manusia purba diketahui ada di bumi sejak zaman Pleistosen. Kemudian, mengalami evolusi sesuai dengan keadaan alam dan kebutuhan manusia.

Nah, berikut jenis manusia purba di Indonesia dan penemunya:

1. Meganthropus Paleojavanicus

Manusia purba ini ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936-1941 di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah. Dalam fosil bertubuh besar ini, ditemukan gigi, rahang, dan tengkorak.

Ciri-ciri manusia purba Meganthropus Paleojavanicus:

-Rahang yang tegap dengan geraham yang besar

-Tulang pipi tebal

-Kening yang menjorok ke depan dengan tonjolan belakang kepala yang tajam

-Kelummemiliki tulang dagu

-Otot otot tengkuk kuat

2. Pithecanthropus Mojokertensis

Fosil manusia selanjutnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus Mojokertensis. Dari semua fosil yang ditemukan, para ahli beranggapan jenis Pithecanthropus Mojokertensis merupakan yang paling tua.

Fosil ini di Indonesia, tepatnya di Perning, Mojokerto, Jawa Timur oleh Weidenreich dan G.H.R von Koenigswald pada tahun 1936. Diketahui, Pithecanthropus hidup di masa Pleistosen awal, tengah, dan akhir. Fosil mereka banyak ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Berikut ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Mojokertensis:

-Berbadan tegap, tinggi badan 165-180 cm

-Alat pengunyah yang kuat

-Tulang kening tebal, menonjol, dan melebar sampai ke pelipis

-Isi tengkorak diperkirakan antara 750-1300 cc

-Belum memiliki tulang dagu

-Terdapat tulang yang menonjol di belakang kepala

3. Pithecanthropus Erectus

Jenis Pithecanthropus Erectus ditemukan di lembah Bengawan Solo, Desa Trinil, Jawa Tengah oleh Eugene Dubois tahun 1891. Nama Pithecanthropus Erectus memiliki arti manusia kera yang berjalan tegak lurus dan dipandang sebagai spesies awal manusia yang hidup sekarang.

Adapun ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Erectus:

-Bentuk tubuh lebih kecil dari Pithecanthropus Mojokertensis

-Tinggi badan sekitar 160-180 cm

-Volume otak berkisar 750-900 cc

-Rahangnya menonjol ke depan

-Terdapat tonjolan kening di dahi

-Tidak memiliki dagu

-Hidung lebar dan leher tegap

4. Pithecanthropus Soloensis

Pithecanthropus Soloensis ditemukan oleh G.H.R von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Nama yang dipilih memiliki arti ‘Manusia kera dari Solo’.

Ciri-ciri manusia purba Pithecanthropus Soloensis

-Tengkorak lonjong, tebal, dan padat

-Memiliki rongga mata yang sangat panjang

5. Homo Wajakensis

Jenis ini ditemukan di desa Wajak, Tulungagung, Jawa Timur oleh Van Rietschoten pada tahun 1889. Penemuan jenis ini menjadi yang pertama di Asia.

Ciri-ciri manusia purba Homo Wajakensis

-Memiliki volume otak sekitar 1630 cc

-Memiliki tulang tengkorak, rahang atas, dan rahang bawah, serta tulang paha dan tulang kening

-Mukanya datar dan lebar

-Rahangnya tergolong padat dan memiliki gigi yang besar

-Tinggi tubuhnya sekitar 173 cm

6. Homo Floresiensis

Fosil ini ditemukan di pulau Flores, Nusa Tenggara. Penemuan fosil ini sempat menjadi perbincangan karena para ahli menilai bahwa Homo Floresiensis merupakan nenek moyang bangsa Indonesia.

Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Floresiensis:

-Tinggi badan bisa mencapai satu meter

-Bentuk dahi sempit dan tidak menonjol

-Tengkorak kepala kecil

-Tulang rahang yang menonjol.

7. Homo Soloensis

Homo Soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald pada tahun 1931-1933 di Sangiran, Jawa Tengah. Manusia ini diketahui hidup sekitar 300 ribu hingga 900 ribu tahun yang lalu.

Adapun, ciri-ciri manusia purba Homo Soloensis:

-Volume otak mulai 1.000 cc hingga 1.300 cc

-Tinggi badan bisa mencapai 210 cm

-Struktur tulang wajah tidak mirip dengan manusia kera

8. Homo Sapiens

Jenis ini memiliki nama Homo Sapiens yang berarti manusia cerdas. Manusia purba ini diduga hidup antara 25.000-40.000 tahun yang lalu. Adapun, ciri manusia Homo Sapiens adalah:

-Memiliki volume otak yang lebih besar daripada Meganthropus dan Pithecanthropus, yakni sekitar 1350-1450 cc

-Tinggi badan antara 130-210 cm

-Berat badan antara 30-150 kg

Selamat belajar manusia purba!

Sumber: travel.detik.com

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang berada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 2

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang berada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 3

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang berada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 4

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang berada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 5

Negeri Manunggul yaitu suatu divisi dari Kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Daerah Arus Sungai Manunggul di Kalimantan Selatan yang kemudian sejak 1846 menjadi bagian dari pemerintahan Belanda di Borneo Timur. Negeri Manunggul yaitu daerah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera yang termasuk dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membawahi wilayah Borneo Timur di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang berkedudukan di Samarinda.

Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan untuk seorang kepala bumiputera yaitu Pangeran Muda Muhammad Arifillah (Aji Samarang).

Negeri Manunggul yaitu salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Wilayahnya ini sekarang menjadi kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Pemerintahan

  1. Pangeran Prabu (Sultan Sepuh, 1780-1800) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Beliau memiliki anak: Pangeran Nata (Ratu Agung), Pangeran Seria, Pangeran Muda (Gusti Kamir), Gusti Mas Alim, Gusti Besar, Gusti Lanjong, Gusti Alif, Gusti Redja dan Gusti Ali (Pangeran Mangku Bumi/Gusti Bajau).
  2. Pangeran Nata (Ratu Agung) bin Pangeran Prabu (1800-1820), sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan dan Manunggul. Pada kala itu sbg Raja divisi Cengal diserahkan untuk Pangeran Seria.
  3. Pangeran Seria bin Pangeran Prabu (1800-?), sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal.
  4. Gusti Akbar binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Akbar berkedudukan di Cengal. Divisi Cantung dan Batulicin diserahkan/digabungkan kembalai atas persetujuan berbakat waris setelah mangkatnya Ratu Intan I, puteri dari Ratu Mas. Gusti Akbar menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir. Sultan Sulaiman dari Pasir menyerbu dan mengambil divisi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, dan Cantung, tetapi kemudian dapat direbut kembali.
  5. Kepala divisi Cengal, Manunggul, Sampanahan yang diangkatkan Sultan Pasir
  6. Aji Jawi (1840) (putera Gusti Besar)(1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin. Pada mulanya Cengal yaitu daerah pertama yang sukses direbut kembali, kemudian Manunggul dan Sampanahan. Divisi Cantung diperolehnya ketika beliau menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, Raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Divisi Bangkalaan diperolehnya ketika beliau menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) Raja Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Belakangan divisi Sampanahan diserahkan untuk pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) sbg Raja Sampanahan yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.
  7. Aji Tukul (Ratu Intan II/Ratu Agung) bin Aji Jawi(1845). Sekitar tahun 1846 sbg Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal. Aji Jawi dan Gusti Katapi memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan. Sedangkan Aji Jawi dan Gusti Kamil memiliki anak bernama Aji Mandura, yang menjadi Raja Cantung. Ratu Intan II menikahi Aji Pati bergelar Pangeran Akbar berasal dari Pasir, yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan sampai meninggalnya tahun 1846. Pada tahun 1849 Aji Tukul/Ratu Intan II kemudian menikahi Pangeran Abdul Kadir yang menjadi Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.
  8. Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir(1845-1846) sbg Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
  9. Aji Samarang (Pangeran Muda Muhammad Arifbillah) bin Aji Pati (1846-1883) Pangeran Muda atau lengkapnya Pangeran Muda Muhammad Arifillah Aji Samarang sbg Raja Bangkalaan, Manunggul, Cengal.
  10. Pangeran Syarif Hasyim al-Qudsi, 24 Maret 1864.[1]
  11. Aji Mas Rawan (Raja Arga Kasuma) bin Aji Samarang(1884-1905) sbg Raja Bangkalaan, Manunggul, dan Cengal.

Rujukan

  • (Belanda) Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis, het staatsrecht en de economie van Nederlandsch-Indië, Volume 14

Catatan kaki


edunitas.com


Page 6

Negeri Manunggul yaitu suatu divisi dari Kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Daerah Arus Sungai Manunggul di Kalimantan Selatan yang kemudian sejak 1846 menjadi bagian dari pemerintahan Belanda di Borneo Timur. Negeri Manunggul yaitu daerah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera yang termasuk dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membawahi wilayah Borneo Timur di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang berkedudukan di Samarinda.

Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan untuk seorang kepala bumiputera yaitu Pangeran Muda Muhammad Arifillah (Aji Samarang).

Negeri Manunggul yaitu salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Wilayahnya ini sekarang menjadi kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Pemerintahan

  1. Pangeran Prabu (Sultan Sepuh, 1780-1800) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Beliau memiliki anak: Pangeran Nata (Ratu Agung), Pangeran Seria, Pangeran Muda (Gusti Kamir), Gusti Mas Alim, Gusti Besar, Gusti Lanjong, Gusti Alif, Gusti Redja dan Gusti Ali (Pangeran Mangku Bumi/Gusti Bajau).
  2. Pangeran Nata (Ratu Agung) bin Pangeran Prabu (1800-1820), sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan dan Manunggul. Pada kala itu sbg Raja divisi Cengal diserahkan untuk Pangeran Seria.
  3. Pangeran Seria bin Pangeran Prabu (1800-?), sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal.
  4. Gusti Akbar binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Akbar berkedudukan di Cengal. Divisi Cantung dan Batulicin diserahkan/digabungkan kembalai atas persetujuan berbakat waris setelah mangkatnya Ratu Intan I, puteri dari Ratu Mas. Gusti Akbar menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir. Sultan Sulaiman dari Pasir menyerbu dan mengambil divisi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, dan Cantung, tetapi kemudian dapat direbut kembali.
  5. Kepala divisi Cengal, Manunggul, Sampanahan yang diangkatkan Sultan Pasir
  6. Aji Jawi (1840) (putera Gusti Besar)(1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin. Pada mulanya Cengal yaitu daerah pertama yang sukses direbut kembali, kemudian Manunggul dan Sampanahan. Divisi Cantung diperolehnya ketika beliau menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, Raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Divisi Bangkalaan diperolehnya ketika beliau menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) Raja Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Belakangan divisi Sampanahan diserahkan untuk pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) sbg Raja Sampanahan yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.
  7. Aji Tukul (Ratu Intan II/Ratu Agung) bin Aji Jawi(1845). Sekitar tahun 1846 sbg Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal. Aji Jawi dan Gusti Katapi memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan. Sedangkan Aji Jawi dan Gusti Kamil memiliki anak bernama Aji Mandura, yang menjadi Raja Cantung. Ratu Intan II menikahi Aji Pati bergelar Pangeran Akbar berasal dari Pasir, yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan sampai meninggalnya tahun 1846. Pada tahun 1849 Aji Tukul/Ratu Intan II kemudian menikahi Pangeran Abdul Kadir yang menjadi Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.
  8. Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir(1845-1846) sbg Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
  9. Aji Samarang (Pangeran Muda Muhammad Arifbillah) bin Aji Pati (1846-1883) Pangeran Muda atau lengkapnya Pangeran Muda Muhammad Arifillah Aji Samarang sbg Raja Bangkalaan, Manunggul, Cengal.
  10. Pangeran Syarif Hasyim al-Qudsi, 24 Maret 1864.[1]
  11. Aji Mas Rawan (Raja Arga Kasuma) bin Aji Samarang(1884-1905) sbg Raja Bangkalaan, Manunggul, dan Cengal.

Rujukan

  • (Belanda) Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis, het staatsrecht en de economie van Nederlandsch-Indië, Volume 14

Catatan kaki


edunitas.com


Page 7

Negeri Manunggul yaitu suatu divisi dari Kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Daerah Arus Sungai Manunggul di Kalimantan Selatan yang kemudian sejak 1846 menjadi bagian dari pemerintahan Belanda di Borneo Timur. Negeri Manunggul yaitu daerah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera yang termasuk dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membawahi wilayah Borneo Timur di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang berkedudukan di Samarinda.

Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan untuk seorang kepala bumiputera yaitu Pangeran Muda Muhammad Arifillah (Aji Samarang).

Negeri Manunggul yaitu salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Wilayahnya ini sekarang menjadi kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Pemerintahan

  1. Pangeran Prabu (Sultan Sepuh, 1780-1800) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Beliau memiliki anak: Pangeran Nata (Ratu Agung), Pangeran Seria, Pangeran Muda (Gusti Kamir), Gusti Mas Alim, Gusti Besar, Gusti Lanjong, Gusti Alif, Gusti Redja dan Gusti Ali (Pangeran Mangku Bumi/Gusti Bajau).
  2. Pangeran Nata (Ratu Agung) bin Pangeran Prabu (1800-1820), sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan dan Manunggul. Pada kala itu sbg Raja divisi Cengal diserahkan untuk Pangeran Seria.
  3. Pangeran Seria bin Pangeran Prabu (1800-?), sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal.
  4. Gusti Akbar binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Akbar berkedudukan di Cengal. Divisi Cantung dan Batulicin diserahkan/digabungkan kembalai atas persetujuan berbakat waris setelah mangkatnya Ratu Intan I, puteri dari Ratu Mas. Gusti Akbar menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir. Sultan Sulaiman dari Pasir menyerbu dan mengambil divisi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, dan Cantung, tetapi kemudian dapat direbut kembali.
  5. Kepala divisi Cengal, Manunggul, Sampanahan yang diangkatkan Sultan Pasir
  6. Aji Jawi (1840) (putera Gusti Besar)(1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sbg Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin. Pada mulanya Cengal yaitu daerah pertama yang sukses direbut kembali, kemudian Manunggul dan Sampanahan. Divisi Cantung diperolehnya ketika beliau menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, Raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Divisi Bangkalaan diperolehnya ketika beliau menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) Raja Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Belakangan divisi Sampanahan diserahkan untuk pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) sbg Raja Sampanahan yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.
  7. Aji Tukul (Ratu Intan II/Ratu Agung) bin Aji Jawi(1845). Sekitar tahun 1846 sbg Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal. Aji Jawi dan Gusti Katapi memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan. Sedangkan Aji Jawi dan Gusti Kamil memiliki anak bernama Aji Mandura, yang menjadi Raja Cantung. Ratu Intan II menikahi Aji Pati bergelar Pangeran Akbar berasal dari Pasir, yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan sampai meninggalnya tahun 1846. Pada tahun 1849 Aji Tukul/Ratu Intan II kemudian menikahi Pangeran Abdul Kadir yang menjadi Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.
  8. Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir(1845-1846) sbg Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
  9. Aji Samarang (Pangeran Muda Muhammad Arifbillah) bin Aji Pati (1846-1883) Pangeran Muda atau lengkapnya Pangeran Muda Muhammad Arifillah Aji Samarang sbg Raja Bangkalaan, Manunggul, Cengal.
  10. Pangeran Syarif Hasyim al-Qudsi, 24 Maret 1864.[1]
  11. Aji Mas Rawan (Raja Arga Kasuma) bin Aji Samarang(1884-1905) sbg Raja Bangkalaan, Manunggul, dan Cengal.

Rujukan

  • (Belanda) Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis, het staatsrecht en de economie van Nederlandsch-Indië, Volume 14

Catatan kaki


edunitas.com


Page 8

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang ada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 9

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang ada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 10

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang ada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 11

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang ada di Indonesia.

Ada enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlaku tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Bangun tubuh & anggota badan tegap, tapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
    • Bangun graham agung dengan rahang yang sangat kuat
    • Bangun tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Bangun hidung tebal
    • Anggota balik kepala terlihat menonjol mirip wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya sampai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh beberapa berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika berasal dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk merasakan penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlaku semakin sempurna

Hasil Kebiasaan

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat abad dahulu

edunitas.com


Page 12

Negeri Manunggul merupakan sebuah divisi dari Kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Daerah Arus Sungai Manunggul di Kalimantan Selatan yang yang belakang sekali semenjak 1846 dijadikan anggota dari pemerintahan Belanda di Borneo Timur. Negeri Manunggul merupakan daerah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera yang termasuk dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membawahi wilayah Borneo Timur di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang mempunyai kedudukan di Samarinda.

Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera merupakan Pangeran Muda Muhammad Arifillah (Aji Samarang).

Negeri Manunggul merupakan salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Wilayahnya ini sekarang dijadikan kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Pemerintahan

  1. Pangeran Prabu (Sultan Sepuh, 1780-1800) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Ia memiliki anak: Pangeran Nata (Ratu Agung), Pangeran Seria, Pangeran Muda (Gusti Kamir), Gusti Mas Alim, Gusti Besar, Gusti Lanjong, Gusti Alif, Gusti Redja dan Gusti Ali (Pangeran Mangku Bumi/Gusti Bajau).
  2. Pangeran Nata (Ratu Agung) bin Pangeran Prabu (1800-1820), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan dan Manunggul. Pada ketika itu sebagai Raja divisi Cengal diserahkan kepada Pangeran Seria.
  3. Pangeran Seria bin Pangeran Prabu (1800-?), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal.
  4. Gusti Luhur binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Luhur mempunyai kedudukan di Cengal. Divisi Cantung dan Batulicin diserahkan/digabungkan kembalai atas persetujuan pakar waris setelah mangkatnya Ratu Intan I, puteri dari Ratu Mas. Gusti Luhur menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir. Sultan Sulaiman dari Pasir menyerbu dan mengambil divisi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, dan Cantung, tetapi yang belakang sekali dapat diduduki kembali.
  5. Kepala divisi Cengal, Manunggul, Sampanahan yang diangkatkan Sultan Pasir
  6. Aji Jawi (1840) (putera Gusti Besar)(1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin. Pada mulanya Cengal merupakan daerah pertama yang berhasil diduduki kembali, yang belakang sekali Manunggul dan Sampanahan. Divisi Cantung diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, Raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Divisi Bangkalaan diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) Raja Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Belakang divisi Sampanahan diserahkan kepada pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) sebagai Raja Sampanahan yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.
  7. Aji Tukul (Ratu Intan II/Ratu Agung) bin Aji Jawi(1845). Sekitar tahun 1846 sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal. Aji Jawi dan Gusti Katapi memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan. Sedangkan Aji Jawi dan Gusti Kamil memiliki anak bernama Aji Mandura, yang dijadikan Raja Cantung. Ratu Intan II menikahi Aji Pati bergelar Pangeran Luhur berasal dari Pasir, yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan hingga meninggalnya tahun 1846. Pada tahun 1849 Aji Tukul/Ratu Intan II yang belakang sekali menikahi Pangeran Abdul Kadir yang dijadikan Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.
  8. Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir(1845-1846) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
  9. Aji Samarang (Pangeran Muda Muhammad Arifbillah) bin Aji Pati (1846-1883) Pangeran Muda atau lengkapnya Pangeran Muda Muhammad Arifillah Aji Samarang sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, Cengal.
  10. Pangeran Syarif Hasyim al-Qudsi, 24 Maret 1864.[1]
  11. Aji Mas Rawan (Raja Arga Kasuma) bin Aji Samarang(1884-1905) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, dan Cengal.

Rujukan

  • (Belanda) Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis, het staatsrecht en de economie van Nederlandsch-Indië, Volume 14

Catatan kaki


edunitas.com


Page 13

Negeri Manunggul merupakan sebuah divisi dari Kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Daerah Arus Sungai Manunggul di Kalimantan Selatan yang yang belakang sekali semenjak 1846 dijadikan anggota dari pemerintahan Belanda di Borneo Timur. Negeri Manunggul merupakan daerah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera yang termasuk dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membawahi wilayah Borneo Timur di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang mempunyai kedudukan di Samarinda.

Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera merupakan Pangeran Muda Muhammad Arifillah (Aji Samarang).

Negeri Manunggul merupakan salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Wilayahnya ini sekarang dijadikan kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Pemerintahan

  1. Pangeran Prabu (Sultan Sepuh, 1780-1800) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Ia memiliki anak: Pangeran Nata (Ratu Agung), Pangeran Seria, Pangeran Muda (Gusti Kamir), Gusti Mas Alim, Gusti Besar, Gusti Lanjong, Gusti Alif, Gusti Redja dan Gusti Ali (Pangeran Mangku Bumi/Gusti Bajau).
  2. Pangeran Nata (Ratu Agung) bin Pangeran Prabu (1800-1820), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan dan Manunggul. Pada ketika itu sebagai Raja divisi Cengal diserahkan kepada Pangeran Seria.
  3. Pangeran Seria bin Pangeran Prabu (1800-?), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal.
  4. Gusti Luhur binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Luhur mempunyai kedudukan di Cengal. Divisi Cantung dan Batulicin diserahkan/digabungkan kembalai atas persetujuan pakar waris setelah mangkatnya Ratu Intan I, puteri dari Ratu Mas. Gusti Luhur menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir. Sultan Sulaiman dari Pasir menyerbu dan mengambil divisi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, dan Cantung, tetapi yang belakang sekali dapat diduduki kembali.
  5. Kepala divisi Cengal, Manunggul, Sampanahan yang diangkatkan Sultan Pasir
  6. Aji Jawi (1840) (putera Gusti Besar)(1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin. Pada mulanya Cengal merupakan daerah pertama yang berhasil diduduki kembali, yang belakang sekali Manunggul dan Sampanahan. Divisi Cantung diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, Raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Divisi Bangkalaan diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) Raja Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Belakang divisi Sampanahan diserahkan kepada pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) sebagai Raja Sampanahan yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.
  7. Aji Tukul (Ratu Intan II/Ratu Agung) bin Aji Jawi(1845). Sekitar tahun 1846 sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal. Aji Jawi dan Gusti Katapi memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan. Sedangkan Aji Jawi dan Gusti Kamil memiliki anak bernama Aji Mandura, yang dijadikan Raja Cantung. Ratu Intan II menikahi Aji Pati bergelar Pangeran Luhur berasal dari Pasir, yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan hingga meninggalnya tahun 1846. Pada tahun 1849 Aji Tukul/Ratu Intan II yang belakang sekali menikahi Pangeran Abdul Kadir yang dijadikan Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.
  8. Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir(1845-1846) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
  9. Aji Samarang (Pangeran Muda Muhammad Arifbillah) bin Aji Pati (1846-1883) Pangeran Muda atau lengkapnya Pangeran Muda Muhammad Arifillah Aji Samarang sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, Cengal.
  10. Pangeran Syarif Hasyim al-Qudsi, 24 Maret 1864.[1]
  11. Aji Mas Rawan (Raja Arga Kasuma) bin Aji Samarang(1884-1905) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, dan Cengal.

Rujukan

  • (Belanda) Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis, het staatsrecht en de economie van Nederlandsch-Indië, Volume 14

Catatan kaki


edunitas.com


Page 14

Negeri Manunggul merupakan sebuah divisi dari Kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Daerah Arus Sungai Manunggul di Kalimantan Selatan yang yang belakang sekali semenjak 1846 dijadikan anggota dari pemerintahan Belanda di Borneo Timur. Negeri Manunggul merupakan daerah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera yang termasuk dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membawahi wilayah Borneo Timur di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang mempunyai kedudukan di Samarinda.

Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera merupakan Pangeran Muda Muhammad Arifillah (Aji Samarang).

Negeri Manunggul merupakan salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Wilayahnya ini sekarang dijadikan kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Pemerintahan

  1. Pangeran Prabu (Sultan Sepuh, 1780-1800) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Ia memiliki anak: Pangeran Nata (Ratu Agung), Pangeran Seria, Pangeran Muda (Gusti Kamir), Gusti Mas Alim, Gusti Besar, Gusti Lanjong, Gusti Alif, Gusti Redja dan Gusti Ali (Pangeran Mangku Bumi/Gusti Bajau).
  2. Pangeran Nata (Ratu Agung) bin Pangeran Prabu (1800-1820), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan dan Manunggul. Pada ketika itu sebagai Raja divisi Cengal diserahkan kepada Pangeran Seria.
  3. Pangeran Seria bin Pangeran Prabu (1800-?), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal.
  4. Gusti Luhur binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Luhur mempunyai kedudukan di Cengal. Divisi Cantung dan Batulicin diserahkan/digabungkan kembalai atas persetujuan pakar waris setelah mangkatnya Ratu Intan I, puteri dari Ratu Mas. Gusti Luhur menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir. Sultan Sulaiman dari Pasir menyerbu dan mengambil divisi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, dan Cantung, tetapi yang belakang sekali dapat diduduki kembali.
  5. Kepala divisi Cengal, Manunggul, Sampanahan yang diangkatkan Sultan Pasir
  6. Aji Jawi (1840) (putera Gusti Besar)(1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin. Pada mulanya Cengal merupakan daerah pertama yang berhasil diduduki kembali, yang belakang sekali Manunggul dan Sampanahan. Divisi Cantung diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, Raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Divisi Bangkalaan diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) Raja Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Belakang divisi Sampanahan diserahkan kepada pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) sebagai Raja Sampanahan yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.
  7. Aji Tukul (Ratu Intan II/Ratu Agung) bin Aji Jawi(1845). Sekitar tahun 1846 sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal. Aji Jawi dan Gusti Katapi memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan. Sedangkan Aji Jawi dan Gusti Kamil memiliki anak bernama Aji Mandura, yang dijadikan Raja Cantung. Ratu Intan II menikahi Aji Pati bergelar Pangeran Luhur berasal dari Pasir, yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan hingga meninggalnya tahun 1846. Pada tahun 1849 Aji Tukul/Ratu Intan II yang belakang sekali menikahi Pangeran Abdul Kadir yang dijadikan Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.
  8. Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir(1845-1846) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
  9. Aji Samarang (Pangeran Muda Muhammad Arifbillah) bin Aji Pati (1846-1883) Pangeran Muda atau lengkapnya Pangeran Muda Muhammad Arifillah Aji Samarang sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, Cengal.
  10. Pangeran Syarif Hasyim al-Qudsi, 24 Maret 1864.[1]
  11. Aji Mas Rawan (Raja Arga Kasuma) bin Aji Samarang(1884-1905) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, dan Cengal.

Rujukan

  • (Belanda) Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis, het staatsrecht en de economie van Nederlandsch-Indië, Volume 14

Catatan kaki


edunitas.com


Page 15

Negeri Manunggul merupakan sebuah divisi dari Kerajaan Tanah Bumbu yang wilayahnya meliputi Daerah Arus Sungai Manunggul di Kalimantan Selatan yang yang belakang sekali semenjak 1846 dijadikan anggota dari pemerintahan Belanda di Borneo Timur. Negeri Manunggul merupakan daerah pemerintahan sipil yang dikepalai seorang bumiputera yang termasuk dalam pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang membawahi wilayah Borneo Timur di bawah kekuasaan Asisten Residen GH Dahmen yang mempunyai kedudukan di Samarinda.

Pemerintah swapraja daerah tersebut dikuasakan kepada seorang kepala bumiputera merupakan Pangeran Muda Muhammad Arifillah (Aji Samarang).

Negeri Manunggul merupakan salah satu daerah landschap dalam Afdeeling Pasir en de Tanah Boemboe menurut Staatblaad tahun 1898 no. 178. Wilayahnya ini sekarang dijadikan kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Pemerintahan

  1. Pangeran Prabu (Sultan Sepuh, 1780-1800) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal. Ia memiliki anak: Pangeran Nata (Ratu Agung), Pangeran Seria, Pangeran Muda (Gusti Kamir), Gusti Mas Alim, Gusti Besar, Gusti Lanjong, Gusti Alif, Gusti Redja dan Gusti Ali (Pangeran Mangku Bumi/Gusti Bajau).
  2. Pangeran Nata (Ratu Agung) bin Pangeran Prabu (1800-1820), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan dan Manunggul. Pada ketika itu sebagai Raja divisi Cengal diserahkan kepada Pangeran Seria.
  3. Pangeran Seria bin Pangeran Prabu (1800-?), sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul dan Cengal.
  4. Gusti Luhur binti Pangeran Prabu (1820-1830) atau (18xx-1825) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung, Batulicin. Gusti Luhur mempunyai kedudukan di Cengal. Divisi Cantung dan Batulicin diserahkan/digabungkan kembalai atas persetujuan pakar waris setelah mangkatnya Ratu Intan I, puteri dari Ratu Mas. Gusti Luhur menikahi Aji Raden yang bergelar Sultan Anom dari Kesultanan Pasir. Sultan Sulaiman dari Pasir menyerbu dan mengambil divisi Cengal, Manunggul, Bangkalaan, dan Cantung, tetapi yang belakang sekali dapat diduduki kembali.
  5. Kepala divisi Cengal, Manunggul, Sampanahan yang diangkatkan Sultan Pasir
  6. Aji Jawi (1840) (putera Gusti Besar)(1825-1840): Pangeran Aji Jawi/Aji Djawa (1840-1841) sebagai Raja Bangkalaan, Sampanahan, Manunggul, Cengal, Cantung dan Batulicin. Pada mulanya Cengal merupakan daerah pertama yang berhasil diduduki kembali, yang belakang sekali Manunggul dan Sampanahan. Divisi Cantung diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Katapi puteri Gusti Muso, Raja Cantung sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Divisi Bangkalaan diperolehnya ketika ia menikahi Gusti Kamil puteri dari Pangeran Muda (Gusti Kamir) Raja Bangkalaan sebelumnya yang ditunjuk ibunya. Belakang divisi Sampanahan diserahkan kepada pamannya Pangeran Mangku (Gusti Ali) sebagai Raja Sampanahan yang memiliki pewaris laki-laki bernama Gusti Hina.
  7. Aji Tukul (Ratu Intan II/Ratu Agung) bin Aji Jawi(1845). Sekitar tahun 1846 sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal. Aji Jawi dan Gusti Katapi memiliki anak bernama Aji Tukul dan Aji Landasan. Sedangkan Aji Jawi dan Gusti Kamil memiliki anak bernama Aji Mandura, yang dijadikan Raja Cantung. Ratu Intan II menikahi Aji Pati bergelar Pangeran Luhur berasal dari Pasir, yang mendampinginya memegang tampuk pemerintahan hingga meninggalnya tahun 1846. Pada tahun 1849 Aji Tukul/Ratu Intan II yang belakang sekali menikahi Pangeran Abdul Kadir yang dijadikan Raja Kusan, Batulicin dan Pulau Laut.
  8. Aji Pati (Pangeran Agung) bin Sultan Sulaiman dari Pasir(1845-1846) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul dan Cengal.
  9. Aji Samarang (Pangeran Muda Muhammad Arifbillah) bin Aji Pati (1846-1883) Pangeran Muda atau lengkapnya Pangeran Muda Muhammad Arifillah Aji Samarang sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, Cengal.
  10. Pangeran Syarif Hasyim al-Qudsi, 24 Maret 1864.[1]
  11. Aji Mas Rawan (Raja Arga Kasuma) bin Aji Samarang(1884-1905) sebagai Raja Bangkalaan, Manunggul, dan Cengal.

Rujukan

  • (Belanda) Utrechtsche bijdragen tot de geschiedenis, het staatsrecht en de economie van Nederlandsch-Indië, Volume 14

Catatan kaki


edunitas.com


Page 16

Manusia purba Indonesia adalah manusia purba yang terdapat di Indonesia.

Terdapat enam jenis manusia purba di Indonesia, yaitu:

Ciri–Ciri

  1. Meganthropus Paleojavanicus
    • Memiliki tulang pipi yang tebal
    • Memiliki otot kunyah yang kuat
    • Memiliki tonjolan kening yang mencolok
    • Memiliki tonjolan balik yang tajam
    • Tidak memiliki dagu
    • Memiliki perawakan yang tegap
    • Memakan jenis tumbuhan
  2. PithecanthropusPithecantropus ErectusArtinya: manusia kera yang berlanjut tegak. Ditemukan oleh Eugene Dubois di Trinil pada tahun 1891. Fosil yang ditemukan berupa tulang rahang anggota atas tengkorak, geraham dan tulang kaki. Fosil ini ditemukan pada masa kala Pleistosen tengah.
    • Tinggi badan bertambah kurang 165 – 180 cm
    • Volume otak berkisar selang 750 – 1350 cc
    • Wujud tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap meganthropus
    • Alat pengunyah dan alat tengkuk paling kuat
    • Wujud graham akbar dengan rahang yang paling kuat
    • Wujud tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
    • Wujud hidung tebal
    • Anggota balik kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
    • Muka menonjol ke depan, dahi miring ke balik
  3. Homo

Homo Soloensis

Fosil Homo soloensis ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, oleh Ter Haar, Oppenoorth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931—1933 dari lapisan Pleistosen Atas. Homo Soloensis diperkirakan hidup bertambah kurang 900.000 hingga 300.000 tahun yang lalu. Volume otaknya mencapai 1300 cc.

Menurut Von Koenigswald makhluk ini semakin tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus Erectus. Diperkirakan makhluk ini merupakan evolusi dan Pithecanthropus Mojokertensis. Oleh sebagian berbakat, Homo Soloensis digolongkan dengan Homo Neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo Sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika bermula dari lapisan Pleistosen Atas.

  • Volume otaknya selang 1000 – 1200 cc
  • Tinggi badan selang 130 – 210 cm
  • Otot tengkuk mengalami penyusutan
  • Muka tidak menonjol ke depan
  • Berdiri tegak dan berlanjut semakin sempurna

Hasil Budaya

  1. Kapak perimbas
  2. Kapak penetak
  3. Kapak gengam
  4. Pahat gengam
  5. Alat serpih
  6. Alat-alat tulang
  1. Kapak gengam / Kapak perimbas
  2. Alat serpih
  3. Alat-alat tulang
  4. Alat-alat zaman dahulu

edunitas.com


Page 17

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Seorang Mardijker dan istrinya, detail, Churchill 1704.

De Mardijkers atau Portugis Hitam adalah sebutan untuk para bekas anggota tentara Portugis dan keturunan India, Portugis juga Budak keturunan Afrika di Batavia yang dimerdekakan dari tawanan Belanda. Setelah beralih dari Katolik menjadi Protestan, mereka diletakkan di Kampung Tugu, dewasa ini termasuk wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dengan jemaat dan gereja tersendiri, Gereja Tugu, yang dibangun pertama kali pada tahun 1661. Mempunyai juga Mardijkers keturunan Filipina yang bermukim di Kelurahan Papanggo.

Mardijkers berpakaian seperti orang Portugis dan memakai bahasa Portugis-Kreol. Sampai ratus tahun 18 orang-orang Mardijkers sedang tinggal di kampung-kampung di Batavia.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Merdeka
  • 3 Tentara
  • 4 Lihat pula
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Bangsa Portugis selain sebagai penjajah juga mempunyai misi religius dalam menyebarkan agama Katolik, yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi sangat tidak jauh dengan penduduk lokal, bahkan tidak mempunyai masalah bagi mereka untuk memainkan perkawinan secara sah dan resmi di bawah gereja. Hal inilah yang mendorong terjadinya babak akulturasi budaya dengan para penduduk lokal, seperti halnya para keturunan Portugis yang mempunyai di benua Amerika Selatan. Mereka terlahir sebagai atau Portugis Hitam, dengan memakai nama belakangan atau marga Portugis dari pihak ayah mereka.

Komunitas Portugis di mulai ketika orang Portugis membina benteng di Sunda Kelapa, akan tetapi banyak dari suku "Mardijikers" di naikkan oleh Belanda setelah mereka menjajah Melaka yang masa itu berada di tangan Portugis, pada ratus tahun ke 17, banyak dari penduduk yang bisa berbicara Portugis di naikkan ke Batavia sebagai tawanan perang. Setelah beberapa tahun lamanya mereka menetap di Batavia dengan status sebagai tawanan perang, lalu tahun 1661 pada masa Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker yang berkuasa di Batavia dari tahun 1653–1678. Atas persetujuan gereja Protestan Batavia dengan VOC mereka dimerdekakan, walau dengan syarat mereka harus memerdekakan agama Katolik, dan beralih menjadi Protestan. Belanda pada masa itu melarang keras mengembangnya agama Katolik di wilayah jajahannya. Lebih kurang sebanyak 23 kepala keluarga atau sekitar 150 jiwa dimerdekakan oleh pemerintah Hindia Belanda, mereka diberikan lahan atau wilayah yang terletak 10 kilometer arah tenggara Kota Batavia yang sekarang bernama Kampung Tugu di Jakarta Utara. Orang yang memerdekakan agama Katolik di sebut "Mardijkers". Kaum Katolik yang menolak untuk mengadop agama Protestan di buang ke kepulauan Nusa Tenggara sebagai budak. Kaum Madjikers di kaumkan terpisah dari kaum "Indo-European" yang dahulunya memang di dominasikan oleh kaum Portugis, ini di karenakan tidak semua kaum Mardijikers mempunyai keturunan Portugis, melainkan adalah keturunan budak yang bersumber dari berbagai bangsa yang di jajah Portugis di masa itu dan bisa berbicara Portugis. Di masa awal penjajahan Mardijikers kategorikan sebagai "inlandse Christenen" atau "Pribumi beragama Kristiani". Akan tetapi setelah masa berlalu Madjikers terasimilisasikan dengan kaum Indo-European di karenakan agama yang mereka anut.

Di tempat yang baru ini, secara kuantitas masyarakat Tugu mengembang pesat, dan pada sensus Batavia pada tahun 1699 banyak Madjikers sampai 2,407 jiwa.

Merdeka

Kata Mardijkers banyak dipercaya sebagai cikal bakal kata "Merdeka" yang bermanfaat lepas sama sekali. Meskipun demikian, istilah Mardijker ini sesungguhnya adalah penggunaan Belanda atas versi Portugis dari kata Maharddhika, yaitu kata bahasa Sanskerta yang bermanfaat "kaya, sejahtera, dan hebat". Dalam bahasa Portugis "Mardika" mempunyai guna "kebebeasan"

Tentara

Setelah dimerdekakan, Mardijkers menjalankan tugas kembali di ketentaraan VOC, dan secara tradisional, keturunan merekapun menjadi serdadu. Belakang masuk juga mantan budak-budak yang bersumber dari India dan Afrika, yang bercampur dengan budak-budak yang bersumber dari Sulawesi, Bali dan Melayu.

Tahun 1777 sedang mempunyai 6 kompi Mardijkers (sekitar 1.200 orang) di dinas ketentaraan VOC yang berjaga perumahan Belanda di dalam kota. Tahun 1803 sedang tersisa satu kompi, dan kompi terakhir dibubarkan tahun 1808.

Lihat pula

Pranala luar


edunitas.com


Page 18

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Seorang Mardijker dan istrinya, detail, Churchill 1704.

De Mardijkers atau Portugis Hitam adalah sebutan untuk para bekas anggota tentara Portugis dan keturunan India, Portugis juga Budak keturunan Afrika di Batavia yang dimerdekakan dari tawanan Belanda. Setelah beralih dari Katolik menjadi Protestan, mereka diletakkan di Kampung Tugu, dewasa ini termasuk wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dengan jemaat dan gereja tersendiri, Gereja Tugu, yang dibangun pertama kali pada tahun 1661. Mempunyai juga Mardijkers keturunan Filipina yang bermukim di Kelurahan Papanggo.

Mardijkers berpakaian seperti orang Portugis dan memakai bahasa Portugis-Kreol. Sampai ratus tahun 18 orang-orang Mardijkers sedang tinggal di kampung-kampung di Batavia.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Merdeka
  • 3 Tentara
  • 4 Lihat pula
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Bangsa Portugis selain sebagai penjajah juga mempunyai misi religius dalam menyebarkan agama Katolik, yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi sangat tidak jauh dengan penduduk lokal, bahkan tidak mempunyai masalah bagi mereka untuk memainkan perkawinan secara sah dan resmi di bawah gereja. Hal inilah yang mendorong terjadinya babak akulturasi budaya dengan para penduduk lokal, seperti halnya para keturunan Portugis yang mempunyai di benua Amerika Selatan. Mereka terlahir sebagai atau Portugis Hitam, dengan memakai nama belakangan atau marga Portugis dari pihak ayah mereka.

Komunitas Portugis di mulai ketika orang Portugis membina benteng di Sunda Kelapa, akan tetapi banyak dari suku "Mardijikers" di naikkan oleh Belanda setelah mereka menjajah Melaka yang masa itu berada di tangan Portugis, pada ratus tahun ke 17, banyak dari penduduk yang bisa berbicara Portugis di naikkan ke Batavia sebagai tawanan perang. Setelah beberapa tahun lamanya mereka menetap di Batavia dengan status sebagai tawanan perang, lalu tahun 1661 pada masa Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker yang berkuasa di Batavia dari tahun 1653–1678. Atas persetujuan gereja Protestan Batavia dengan VOC mereka dimerdekakan, walau dengan syarat mereka harus memerdekakan agama Katolik, dan beralih menjadi Protestan. Belanda pada masa itu melarang keras mengembangnya agama Katolik di wilayah jajahannya. Lebih kurang sebanyak 23 kepala keluarga atau sekitar 150 jiwa dimerdekakan oleh pemerintah Hindia Belanda, mereka diberikan lahan atau wilayah yang terletak 10 kilometer arah tenggara Kota Batavia yang sekarang bernama Kampung Tugu di Jakarta Utara. Orang yang memerdekakan agama Katolik di sebut "Mardijkers". Kaum Katolik yang menolak untuk mengadop agama Protestan di buang ke kepulauan Nusa Tenggara sebagai budak. Kaum Madjikers di kaumkan terpisah dari kaum "Indo-European" yang dahulunya memang di dominasikan oleh kaum Portugis, ini di karenakan tidak semua kaum Mardijikers mempunyai keturunan Portugis, melainkan adalah keturunan budak yang bersumber dari berbagai bangsa yang di jajah Portugis di masa itu dan bisa berbicara Portugis. Di masa awal penjajahan Mardijikers kategorikan sebagai "inlandse Christenen" atau "Pribumi beragama Kristiani". Akan tetapi setelah masa berlalu Madjikers terasimilisasikan dengan kaum Indo-European di karenakan agama yang mereka anut.

Di lokasi yang baru ini, secara kuantitas masyarakat Tugu mengembang pesat, dan pada sensus Batavia pada tahun 1699 banyak Madjikers sampai 2,407 jiwa.

Merdeka

Kata Mardijkers banyak dipercaya sebagai cikal bakal kata "Merdeka" yang bermanfaat lepas sama sekali. Meskipun demikian, istilah Mardijker ini sesungguhnya adalah penggunaan Belanda atas versi Portugis dari kata Maharddhika, yaitu kata bahasa Sanskerta yang bermanfaat "kaya, sejahtera, dan hebat". Dalam bahasa Portugis "Mardika" mempunyai guna "kebebeasan"

Tentara

Setelah dimerdekakan, Mardijkers menjalankan tugas kembali di ketentaraan VOC, dan secara tradisional, keturunan merekapun menjadi serdadu. Belakang masuk juga mantan budak-budak yang bersumber dari India dan Afrika, yang bercampur dengan budak-budak yang bersumber dari Sulawesi, Bali dan Melayu.

Tahun 1777 sedang mempunyai 6 kompi Mardijkers (sekitar 1.200 orang) di dinas ketentaraan VOC yang berjaga perumahan Belanda di dalam kota. Tahun 1803 sedang tersisa satu kompi, dan kompi terakhir dibubarkan tahun 1808.

Lihat pula

Pranala luar


edunitas.com


Page 19

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Seorang Mardijker dan istrinya, detail, Churchill 1704.

De Mardijkers atau Portugis Hitam adalah sebutan untuk para bekas anggota tentara Portugis dan keturunan India, Portugis juga Budak keturunan Afrika di Batavia yang dimerdekakan dari tawanan Belanda. Setelah beralih dari Katolik menjadi Protestan, mereka diletakkan di Kampung Tugu, dewasa ini termasuk wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dengan jemaat dan gereja tersendiri, Gereja Tugu, yang dibangun pertama kali pada tahun 1661. Mempunyai juga Mardijkers keturunan Filipina yang bermukim di Kelurahan Papanggo.

Mardijkers berpakaian seperti orang Portugis dan memakai bahasa Portugis-Kreol. Sampai ratus tahun 18 orang-orang Mardijkers sedang tinggal di kampung-kampung di Batavia.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Merdeka
  • 3 Tentara
  • 4 Lihat pula
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Bangsa Portugis selain sebagai penjajah juga mempunyai misi religius dalam menyebarkan agama Katolik, yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi sangat tidak jauh dengan penduduk lokal, bahkan tidak mempunyai masalah bagi mereka untuk memainkan perkawinan secara sah dan resmi di bawah gereja. Hal inilah yang mendorong terjadinya babak akulturasi budaya dengan para penduduk lokal, seperti halnya para keturunan Portugis yang mempunyai di benua Amerika Selatan. Mereka terlahir sebagai atau Portugis Hitam, dengan memakai nama belakangan atau marga Portugis dari pihak ayah mereka.

Komunitas Portugis di mulai ketika orang Portugis membina benteng di Sunda Kelapa, akan tetapi banyak dari suku "Mardijikers" di naikkan oleh Belanda setelah mereka menjajah Melaka yang masa itu berada di tangan Portugis, pada ratus tahun ke 17, banyak dari penduduk yang bisa berbicara Portugis di naikkan ke Batavia sebagai tawanan perang. Setelah beberapa tahun lamanya mereka menetap di Batavia dengan status sebagai tawanan perang, lalu tahun 1661 pada masa Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker yang berkuasa di Batavia dari tahun 1653–1678. Atas persetujuan gereja Protestan Batavia dengan VOC mereka dimerdekakan, walau dengan syarat mereka harus memerdekakan agama Katolik, dan beralih menjadi Protestan. Belanda pada masa itu melarang keras mengembangnya agama Katolik di wilayah jajahannya. Lebih kurang sebanyak 23 kepala keluarga atau sekitar 150 jiwa dimerdekakan oleh pemerintah Hindia Belanda, mereka diberikan lahan atau wilayah yang terletak 10 kilometer arah tenggara Kota Batavia yang sekarang bernama Kampung Tugu di Jakarta Utara. Orang yang memerdekakan agama Katolik di sebut "Mardijkers". Kaum Katolik yang menolak untuk mengadop agama Protestan di buang ke kepulauan Nusa Tenggara sebagai budak. Kaum Madjikers di kaumkan terpisah dari kaum "Indo-European" yang dahulunya memang di dominasikan oleh kaum Portugis, ini di karenakan tidak semua kaum Mardijikers mempunyai keturunan Portugis, melainkan adalah keturunan budak yang bersumber dari berbagai bangsa yang di jajah Portugis di masa itu dan bisa berbicara Portugis. Di masa awal penjajahan Mardijikers kategorikan sebagai "inlandse Christenen" atau "Pribumi beragama Kristiani". Akan tetapi setelah masa berlalu Madjikers terasimilisasikan dengan kaum Indo-European di karenakan agama yang mereka anut.

Di lokasi yang baru ini, secara kuantitas masyarakat Tugu mengembang pesat, dan pada sensus Batavia pada tahun 1699 banyak Madjikers sampai 2,407 jiwa.

Merdeka

Kata Mardijkers banyak dipercaya sebagai cikal bakal kata "Merdeka" yang bermanfaat lepas sama sekali. Meskipun demikian, istilah Mardijker ini sesungguhnya adalah penggunaan Belanda atas versi Portugis dari kata Maharddhika, yaitu kata bahasa Sanskerta yang bermanfaat "kaya, sejahtera, dan hebat". Dalam bahasa Portugis "Mardika" mempunyai guna "kebebeasan"

Tentara

Setelah dimerdekakan, Mardijkers menjalankan tugas kembali di ketentaraan VOC, dan secara tradisional, keturunan merekapun menjadi serdadu. Belakang masuk juga mantan budak-budak yang bersumber dari India dan Afrika, yang bercampur dengan budak-budak yang bersumber dari Sulawesi, Bali dan Melayu.

Tahun 1777 sedang mempunyai 6 kompi Mardijkers (sekitar 1.200 orang) di dinas ketentaraan VOC yang berjaga perumahan Belanda di dalam kota. Tahun 1803 sedang tersisa satu kompi, dan kompi terakhir dibubarkan tahun 1808.

Lihat pula

Pranala luar


edunitas.com


Page 20

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Seorang Mardijker dan istrinya, detail, Churchill 1704.

De Mardijkers atau Portugis Hitam adalah sebutan untuk para bekas anggota tentara Portugis dan keturunan India, Portugis juga Budak keturunan Afrika di Batavia yang dimerdekakan dari tawanan Belanda. Setelah beralih dari Katolik menjadi Protestan, mereka diletakkan di Kampung Tugu, dewasa ini termasuk wilayah Kecamatan Koja, Jakarta Utara, dengan jemaat dan gereja tersendiri, Gereja Tugu, yang dibangun pertama kali pada tahun 1661. Mempunyai juga Mardijkers keturunan Filipina yang bermukim di Kelurahan Papanggo.

Mardijkers berpakaian seperti orang Portugis dan memakai bahasa Portugis-Kreol. Sampai ratus tahun 18 orang-orang Mardijkers sedang tinggal di kampung-kampung di Batavia.

Daftar inti

  • 1 Sejarah
  • 2 Merdeka
  • 3 Tentara
  • 4 Lihat pula
  • 5 Pranala luar

Sejarah

Bangsa Portugis selain sebagai penjajah juga mempunyai misi religius dalam menyebarkan agama Katolik, yang memungkinkan mereka untuk berinteraksi sangat tidak jauh dengan penduduk lokal, bahkan tidak mempunyai masalah bagi mereka untuk memainkan perkawinan secara sah dan resmi di bawah gereja. Hal inilah yang mendorong terjadinya babak akulturasi budaya dengan para penduduk lokal, seperti halnya para keturunan Portugis yang mempunyai di benua Amerika Selatan. Mereka terlahir sebagai atau Portugis Hitam, dengan memakai nama belakangan atau marga Portugis dari pihak ayah mereka.

Komunitas Portugis di mulai ketika orang Portugis membina benteng di Sunda Kelapa, akan tetapi banyak dari suku "Mardijikers" di naikkan oleh Belanda setelah mereka menjajah Melaka yang masa itu berada di tangan Portugis, pada ratus tahun ke 17, banyak dari penduduk yang bisa berbicara Portugis di naikkan ke Batavia sebagai tawanan perang. Setelah beberapa tahun lamanya mereka menetap di Batavia dengan status sebagai tawanan perang, lalu tahun 1661 pada masa Gubernur Jenderal Joan Maetsuycker yang berkuasa di Batavia dari tahun 1653–1678. Atas persetujuan gereja Protestan Batavia dengan VOC mereka dimerdekakan, walau dengan syarat mereka harus memerdekakan agama Katolik, dan beralih menjadi Protestan. Belanda pada masa itu melarang keras mengembangnya agama Katolik di wilayah jajahannya. Lebih kurang sebanyak 23 kepala keluarga atau sekitar 150 jiwa dimerdekakan oleh pemerintah Hindia Belanda, mereka diberikan lahan atau wilayah yang terletak 10 kilometer arah tenggara Kota Batavia yang sekarang bernama Kampung Tugu di Jakarta Utara. Orang yang memerdekakan agama Katolik di sebut "Mardijkers". Kaum Katolik yang menolak untuk mengadop agama Protestan di buang ke kepulauan Nusa Tenggara sebagai budak. Kaum Madjikers di kaumkan terpisah dari kaum "Indo-European" yang dahulunya memang di dominasikan oleh kaum Portugis, ini di karenakan tidak semua kaum Mardijikers mempunyai keturunan Portugis, melainkan adalah keturunan budak yang bersumber dari berbagai bangsa yang di jajah Portugis di masa itu dan bisa berbicara Portugis. Di masa awal penjajahan Mardijikers kategorikan sebagai "inlandse Christenen" atau "Pribumi beragama Kristiani". Akan tetapi setelah masa berlalu Madjikers terasimilisasikan dengan kaum Indo-European di karenakan agama yang mereka anut.

Di tempat yang baru ini, secara kuantitas masyarakat Tugu mengembang pesat, dan pada sensus Batavia pada tahun 1699 banyak Madjikers sampai 2,407 jiwa.

Merdeka

Kata Mardijkers banyak dipercaya sebagai cikal bakal kata "Merdeka" yang bermanfaat lepas sama sekali. Meskipun demikian, istilah Mardijker ini sesungguhnya adalah penggunaan Belanda atas versi Portugis dari kata Maharddhika, yaitu kata bahasa Sanskerta yang bermanfaat "kaya, sejahtera, dan hebat". Dalam bahasa Portugis "Mardika" mempunyai guna "kebebeasan"

Tentara

Setelah dimerdekakan, Mardijkers menjalankan tugas kembali di ketentaraan VOC, dan secara tradisional, keturunan merekapun menjadi serdadu. Belakang masuk juga mantan budak-budak yang bersumber dari India dan Afrika, yang bercampur dengan budak-budak yang bersumber dari Sulawesi, Bali dan Melayu.

Tahun 1777 sedang mempunyai 6 kompi Mardijkers (sekitar 1.200 orang) di dinas ketentaraan VOC yang berjaga perumahan Belanda di dalam kota. Tahun 1803 sedang tersisa satu kompi, dan kompi terakhir dibubarkan tahun 1808.

Lihat pula

Pranala luar


edunitas.com


Page 21

Republik Gabon yaitu suatu negara di Afrika proses barat yang hari kemerdekaannya sama dengan Indonesia. Gabon benar kekayaan mineral cukup banyak sedangkan banyak masyarakatnya relatif kecil. Karena kandungan buminya, Gabon dikenal sebagai salah satu negara kaya di Afrika. Gabon bersamaan batasnya dengan Guinea Khatulistiwa dan Kamerun di utara serta Republik Kongo di barat dan selatan. Luas wilayahnya hampir setara dengan dua kali luas Provinsi Kalimantan Tengah.

Sejarah

Masyarakat asli Gabon yaitu suku Pigmi, yang sudah banyak terserap ke dalam suku Bantu ketika mereka bermigrasi.

Pada masa seratus tahun ke-15, bangsa Eropa pertama tiba. Nama Gabon berasal dari "Gabão", yang dalam bahasa Portugis berfaedah "mantel", bertalian dengan wujud muara sungai Komo dekat Libreville. Penjelajah Pierre Savorgnan de Brazza dari Perancis memimpin misi pertama ke Gabon dan Kongo pada tahun 1875. Beliau mendirikan kota Franceville, dan kemudian menjadi gubernur kolonial. Beberapa kumpulan Bantu tinggal di kawasan yang kini menjadi Gabon ketika Perancis merebutnya pada tahun 1885.

Pada tahun 1910, Gabon menjadi 1 dari 4 wilayah Afrika Khatulistiwa Perancis, federasi yang bertahan sampai tahun 1959. Wilayah ini merdeka pada tanggal 17 Agustus 1960. Presiden pertama yaitu Léon M'ba yang dipilih tahun 1961, dengan Omar Bongo Ondimba sebagai WaPres. Kebutuhan Perancis amat menentukan dalam kepemimpinan di Gabon sesudah merdeka; kebutuhan penebangan Perancis melimpahkan dana untuk kampanye pemilihan M'ba, 'evolué' dari kawasan pesisir.

Sesudah naiknya Gabriel Leon M'ba ke puncak kekuasaan, pers ditekan, demonstrasi politik dilarang, kebebasan berekspresi dibatasi, ParPol lain dikeluarkan secara bertahap dari kekuasaan dan konstitusi berganti dengan tuntunan Perancis untuk memberi kekuasaan di kepresidenan, posisi yang ditinggali Leon M'ba sendiri. Namun, ketika Gabriel Léon M'ba menghentikan Majelis Nasional pada bulan Januari 1964 untuk membentuk kekuasaan 1 partai, kudeta militer muncul untuk mendepaknya dari kekuasaan dan memulihkan demokrasi parlementer. Masa waktu seratus tahun kediktatoran M'ba dikenal sebagai "Kebutuhan Perancis" yang kemudian secara mencolok menjadi nyata ketika prajurit terjung payung Perancis terbang dalam masa 24 jam untuk mengembalikannya ke puncak kekuasaan.

Sesudah pertempuran beberapa hari, kudeta itu belakangnya dan oposisi dipenjara tanpa menghiraukan protes dan keributan yang meluas. Pemerintah Perancis tidak gentar hendak kecaman internasional; dan paralayang tetap di Camp de Gaulle, di luar ibukota Gabon. Ketika M'Ba meninggal pada tahun 1967, Bongo menggantikannya sebagai presiden, dan terus menjadi kepala negara sampai kematiannya pada tahun 2009, memenangi setiap pemilu dengan suara mayoritas.

Politik

Gabon bersistem presiden. Presiden pertama Gabon yaitu Léon Mba. Presiden ke-2 yaitu Omar Bongo Ondimba yang sudah berkuasa semenjak tahun 1967 sampai kematiannya pada tahun 2009. Selang tahun 1968-1990, kekuasaannya didasarkan pada sistem partai tunggal, Partai Demokrasi Gabon PDG). Sesudah kekacauan politik yang melanda sebagian agung Afrika sesudah dirobohkannya Tembok Berlin, Bongo mengubah haluan ke multipartai semenjak tahun 1990.

Janji internasional

Gabon menandatangani konvensi tahun 1951 berkaitan dengan status pengungsi, protokol tahun 1967, dan konvensi tahun 1969 yang mengatur proses spesifik tentang permasalahan pengungsi di Afrika[1].

Geografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Gabon

Gabon terletak di pesisir Atlantik yang berada di Afrika Tengah. Terletak di khatulistiwa, Gabon beriklim khatulistiwa dengan sistem hutan hujan ekstensif yang mencakup 85% wilayah. Terdapat 3 kawasan yang berbeda: dataran pesisir (berkisar selang 20-300 km dari garis pantai), pegunungan (Pegunungan Kristal ke timur laut Libreville, Dataran Tinggi Chaillu di tengah yang berpuncak di Mont Iboundji yang sampai ketinggian 1575 m), dan sabana di timur. Dataran pesisir membentuk sebagian agung kawasan ekologi hutan hujan Khatulistiwa Atlantik World Wildlife Fund dan terdapat hutan bakau Afrika Tengah, khususnya di estuaria sungai Muni dekat perbatasan Guinea Khatulistiwa.

Sungai terbesar di Gabon yaitu Ogooué yang panjangnya sampai 1200 km. Gabon benar 3 kawasan karst yang di situ terdapat ribuan gua yang berada di cadas dolomit dan batu kapur. Beberapa gua itu termasuk Grotte du Lastoursville, Grotte du Lebamba, Grotte du Bongolo, dan Grotte du Kessipougou. Banyak gua yang belu dijelajahi. Suatu ekspedisi yang dilakukan oleh National Geographic mengunjungi gua-gua itu di musim panas 2008 untuk mendokumentasikannya (Expedition Website).

Gabon juga dikenal hendak usaha melestarikan sekeliling yang terkait lingkungan kehidupannya. Pada tahun 2002, Presiden Omar Bongo Ondimba meletak Gabon di peta dengan sungguh-sungguh sebagai tujuan ekowisata penting di masa depan dengan menunjuk semakin dari 11% wilayah nasionalnya sebagai proses sistem taman nasional (semuanya benar 13 taman), salah satu dari proporsi terbesar taman lingkungan kehidupan di lingkungan kehidupan. Gabon benar sumber daya lingkungan kehidupan seperti minyak bumi, magnesium, besi, uranium, dan hutan.

Pembagian wilayah administrasi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Provinsi di Gabon

Gabon dibagi menjadi sembilan provinsi dan dibagi lagi menjadi 37 departemen.

Berikut daftar provinsinya:

  1. Estuaire
  2. Haut-Ogooué
  3. Moyen-Ogooué
  4. Ngounié
  5. Nyanga
  6. Ogooué-Ivindo
  7. Ogooué-Lolo
  8. Ogooué-Maritime
  9. Woleu-Ntem

Ekonomi

Gabon yaitu negara yang kaya hendak barang tambang. Gabon mengekspor mangan, minyak bumi, gas lingkungan kehidupan, besi, kayu dan juga bahan lainnya semenjak lama. Eksploitasi tambang uranium di Mounana, yang berada 90 km dari Franceville, dihentikan semenjak tahun 2001 karena datangnya pesaing baru di pasaran lingkungan kehidupan. Mengembangnya eksploitasi uranium tetap berlanjut sampai kini. Semenjak tahun 1980-an, kereta api Franceville-Libreville mengekspor mineral tambang seperti mangan, uranium, dan besi yang berada di Moanda. Cadangan besi di Bélinga yang berada di timur laut Makokou sedang belum dieksploitasi. Eksploitasinya diharapkan terealisasi pada tahun 2012.

Pendapatan minyak bumi, yang menjadi penting semenjak tahun 1970-an, namun hanya sebagian yang dipakai untuk modernisasi negara dan mendiversifikasi ekonomi Gabon. Kenyataannya, hanya sedikit masyarakat yang menikmati kekayaan Gabon, sehingga standar hidup kebanyakan masyarakatnya tetap moderat meskipun PDB relatif tinggi. Hidrokarbon menyumbang separuh PDB.

Masyarakat

Demografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Populasi Gabon dalam ribuan selang tahun 1961-2003.

Suku

Gabon terdiri atas sekitar 50 suku. Di selangnya yang terpenting yaitu Fang, Myene, Teke dan Punu. Suku lain tak dihitung berjumlah sekitar ratusan. Secara aturan sejak dahulu kala, beberapa suku telah bergabung secaa bertahap sehingga kehilangan bahasa dan ciri khasnya.

Sulit mendapat data lengkap suku karena beberapa suku hanya proses kumpulan lain dan seluruhnya bergantung pada tingkat rincian yang ingin dicapai.

Aturan sejak dahulu kala

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Kontruksi Gedung Arsip Umum, Libreville.

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Topeng Gabon.

Agama

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Masjid di Port-Gentil, Gabon

Agama utama yang dianut di Gabon yaitu Kristen (Katolik Roma dan Protestan), Islam, dan keyakinan asli tradisional.[2] Banyak masyarakat yang mempraktekkan unsur Kristen dan keyakinan asli tradisional.[2] Sekitar 73% masyarakat, termasuk warga asing setidaknya mengamalkan beberapa unsur Kristen; 12% mengamalkan Islam (80-90% yaitu orang asing); 10% hanya mempraktekkan keyakinan asli tradisional; dan 5% masyarakat tak beragama atau ateis.[2] Mantan presiden El Hadj Omar Bongo Ondimba yaitu proses minoritas Muslim.[2]

Musik

Musik Gabon tak banyak dikenal dibandingkan dengan Republik Demokratik Kongo dan Kamerun. Negeri ini benar sederet gaya musik rakyat, seperti bintang pop Patience Dabany dan Annie Flore Batchiellilys, penyanyi dan pelakon pertunjukan langsung terkenal. Juga dikenal gitaris Georges Oyendze, La Rose Mbadou dan Sylvain Avara, dan penyanyi Oliver N'Goma. Musik rock dan hip hop yang diimpor dari Amerika Serikat dan Britania Raya terkenal di Gabon, seperti rumba, makossa dan soukous. Alat musik Gabon termasuk obala, ngombi, balafon dan genderang tradisional.

Sastra

Sebagai negara yang utaramnya bertradisi oral sampai naiknya tingkat melek huruf di masa seratus tahun ke-21, Gabon kaya hendak kisah rakyat dan mitologi. "Raconteurs" sedang melakukan pekerjaan untuk menjaga tradisi semacam mvett tetap hidup di selang suku Fang dan ingwala di selang suku Nzebi.

Topeng

Gabon juga mempertunjukkan topeng yang banyak dikenal secara internasional, seperti n'goltang (Fang) dan tokoh keramat Kota. Setiap kumpulan benar setelan topeng sendiri yang dipakai untuk bermacam gagasan. Topeng tersebut biasa dipakai dalam upacara tradisional seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian. Tradisionalis terutama melakukan pekerjaan dengan kayu lokal yang jarang dan bahan berharga lainnya.

Film

Seperti negara Afrika lainnya, perfilman Gabon merasakan kekurangan sumber dana, banyak ruang proyeksi yang amat sedikit (yang semakin suka mendistribusikan produk komersial besar) dan kurangnya penonton. Namun, di pusat aturan sejak dahulu kala Perancis di Libreville (yang benar 1 ruang proyeksi), orang banyak benar kesempatan untuk menonton film Gabon.

Hendak tetapi, beberapa film, terutama film pendek, telah dihasilkan semenjak tahun 1970-an. Di samping itu, sebanyak sineas Gabon menyelenggarakan Festival Film dan Televisi Panafrika Ouagadougou (FESPACO). Philippe Mory menyutradarai film panjang Gabon yang pertama pada tahun 1971, Les Tam-tams se sont tus. Diangap sebagai pendahulu dan bapak perfilman Gabon, beliau memperagakan peran utama dalam film On n'enterre pas le dimanche yang disutradarai Michel Drach (1958) yang menjadikannya bintang internasional. qui fait de lui une vedette internationale. Ialah aktor kulit hitam pertama Afrika yang menjadi pemeran uama di film Perancis. Pierre-Marie Dong aci pemain di film pendek pada tahun 1972 dan 1973, Imunga Ivanga untuk filmnya Dolè pada tahun 2001, dan pada tahun yang sama, Henri Joseph Koumba Bibidi aci pemain di film Les Couilles de l'élephant. Imunga Ivanga juga menerima tanit dalam Festival Film Karthago untuk Dolè. CENACI (Pusat Film Gabon Nasional), dipimpin oleh Charles Mensah, berupaya mendukung produksi film Gabon.

Suatu sinetron yang dihasilkan untuk TV di Gabon pada tahun 1994, L'auberge du salut, amat sukses di Gabon dan disiarkan pula di negara Afrika lainnya (Pantai Gading dan Burkina Faso).

Serbaneka

  • Penduduk: 1.221.175 jiwa (2001). 0-14 tahun: 33,29%; 15-64 tahun: 60,77%; + 65 tahun: 5,94%
  • Luas wilayah: 267.667 km²
  • Kepadatan penduduk: 4,5 jiwa/km²
  • Perbatasan internasional: 2.551 km (Republik Kongo 1903 km; Guinea Khatulistiwa 350 km; Kamerun 298 km}})
  • Pantai: 885 km
  • Titik tertinggi : 0 m > + 1020 m
  • Keinginan hidup pria: 61 tahun (2007)
  • Keinginan hidup wanita: 57 tahun (2007)
  • Tingkat pertumbuhan penduduk: 1,02% (2007)
  • Tingkat lahir: 27,42% (2007)
  • Tingkat kematian: 17,22% (2007)
  • Tingkat kematian bayi: Total: 53,64 kematian/1000 kelahiran hidup (perkiraan 2005)
  • Tingkat kesuburan: 3,7 bayi/wanita (2007)
  • Tingkat migrasi: 0% (2007)
  • Kemerdekaan: 17 Agustus 1960
  • Jaringan telepon: 120.000 (2007)
  • Telepon genggam: 5.000 (1997); 500.000-550.000 (2005) dan 950.000 (2007; dipersiapkan oleh 3 operator)
  • Telepon sekarang: 241
  • Arus listrik: 220 V
  • Kepemilikan radio: 208.000 (1997)
  • Kepemilikan televisi: 150.000 (2007)
  • Penggunaan internet: 5.000 (2000); 55.000 (2005)
  • Banyak pasokan akses internet : 3 (2005)
  • Jalan: 9170 km (937 km diaspal; 2004)
  • Jaringan kereta api:814 km (2006; Transgabonais)
  • Jaringan pelayaran: 1600 km
  • Banyak banadara: 53 (hanya 10 yang sudah diaspal; 2007)

Kode

Gabon benar kode-kode berikut:

  • G, menurut daftar kode pendaftaran kendaraan internasional,
  • GA, menurut ISO 3166-1, alfa-2 (daftar kode negara),
  • GAB, menurut ISO 3166-1, alfa-3 (daftar kode negara),
  • .ga, menurut ranah internet tingkat teratas,
  • GAB, menurut daftar kode negara Komite Olimpiade Internasional,

Lihat juga

  • Daftar negara di lingkungan kehidupan

Pustaka

Tautan luar


edunitas.com


Page 22

Republik Gabon yaitu sebuah negara di Afrika proses barat yang hari kemerdekaannya sama dengan Indonesia. Gabon memiliki kekayaan mineral cukup banyak sedangkan banyak masyarakatnya relatif kecil. Karena kandungan buminya, Gabon dikenal sebagai salah satu negara kaya di Afrika. Gabon bersamaan batasnya dengan Guinea Khatulistiwa dan Kamerun di utara serta Republik Kongo di barat dan selatan. Luas wilayahnya hampir setara dengan dua kali luas Provinsi Kalimantan Tengah.

Sejarah

Masyarakat asli Gabon yaitu suku Pigmi, yang sudah banyak terserap ke dalam suku Bantu ketika mereka bermigrasi.

Pada masa seratus tahun ke-15, bangsa Eropa pertama tiba. Nama Gabon berasal dari "Gabão", yang dalam bahasa Portugis berfaedah "mantel", bertalian dengan wujud muara sungai Komo dekat Libreville. Penjelajah Pierre Savorgnan de Brazza dari Perancis memimpin misi pertama ke Gabon dan Kongo pada tahun 1875. Dia mendirikan kota Franceville, dan kemudian menjadi gubernur kolonial. Beberapa kumpulan Bantu tinggal di kawasan yang kini menjadi Gabon ketika Perancis merebutnya pada tahun 1885.

Pada tahun 1910, Gabon menjadi 1 dari 4 wilayah Afrika Khatulistiwa Perancis, federasi yang bertahan sampai tahun 1959. Wilayah ini merdeka pada tanggal 17 Agustus 1960. Presiden pertama yaitu Léon M'ba yang dipilih tahun 1961, dengan Omar Bongo Ondimba sebagai WaPres. Kebutuhan Perancis amat menentukan dalam kepemimpinan di Gabon setelah merdeka; kebutuhan penebangan Perancis melimpahkan dana untuk kampanye pemilihan M'ba, 'evolué' dari kawasan pesisir.

Setelah naiknya Gabriel Leon M'ba ke puncak kekuasaan, pers ditekan, demonstrasi politik dilarang, kebebasan berekspresi dibatasi, ParPol lain dikeluarkan secara bertahap dari kekuasaan dan konstitusi berganti dengan tuntunan Perancis untuk memberi kekuasaan di kepresidenan, posisi yang ditinggali Leon M'ba sendiri. Namun, ketika Gabriel Léon M'ba menghentikan Majelis Nasional pada bulan Januari 1964 untuk membentuk kekuasaan 1 partai, kudeta militer muncul untuk mendepaknya dari kekuasaan dan memulihkan demokrasi parlementer. Masa waktu seratus tahun kediktatoran M'ba dikenal sebagai "Kebutuhan Perancis" yang kemudian secara mencolok menjadi nyata ketika prajurit terjung payung Perancis terbang dalam masa 24 jam untuk mengembalikannya ke puncak kekuasaan.

Setelah pertempuran beberapa hari, kudeta itu belakangnya dan oposisi dipenjara tanpa menghiraukan protes dan keributan yang meluas. Pemerintah Perancis tidak gentar hendak kecaman internasional; dan paralayang tetap di Camp de Gaulle, di luar ibukota Gabon. Ketika M'Ba meninggal pada tahun 1967, Bongo menggantikannya sebagai presiden, dan terus menjadi kepala negara sampai kematiannya pada tahun 2009, memenangi setiap pemilu dengan suara mayoritas.

Politik

Gabon bersistem presiden. Presiden pertama Gabon yaitu Léon Mba. Presiden ke-2 yaitu Omar Bongo Ondimba yang sudah berkuasa sejak tahun 1967 sampai kematiannya pada tahun 2009. Selang tahun 1968-1990, kekuasaannya didasarkan pada sistem partai tunggal, Partai Demokrasi Gabon PDG). Setelah kekacauan politik yang melanda sebagian agung Afrika setelah dirobohkannya Tembok Berlin, Bongo mengubah haluan ke multipartai sejak tahun 1990.

Janji internasional

Gabon menandatangani konvensi tahun 1951 berkaitan dengan status pengungsi, protokol tahun 1967, dan konvensi tahun 1969 yang mengatur proses spesifik tentang permasalahan pengungsi di Afrika[1].

Geografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Gabon

Gabon terletak di pesisir Atlantik yang berada di Afrika Tengah. Terletak di khatulistiwa, Gabon beriklim khatulistiwa dengan sistem hutan hujan ekstensif yang meliputi 85% wilayah. Terdapat 3 kawasan yang berbeda: dataran pesisir (berkisar selang 20-300 km dari garis pantai), pegunungan (Pegunungan Kristal ke timur laut Libreville, Dataran Tinggi Chaillu di tengah yang berpuncak di Mont Iboundji yang mencapai ketinggian 1575 m), dan sabana di timur. Dataran pesisir membentuk sebagian agung kawasan ekologi hutan hujan Khatulistiwa Atlantik World Wildlife Fund dan terdapat hutan bakau Afrika Tengah, khususnya di estuaria sungai Muni dekat perbatasan Guinea Khatulistiwa.

Sungai terbesar di Gabon yaitu Ogooué yang panjangnya mencapai 1200 km. Gabon memiliki 3 kawasan karst yang di situ terdapat ribuan gua yang berada di cadas dolomit dan batu kapur. Beberapa gua itu termasuk Grotte du Lastoursville, Grotte du Lebamba, Grotte du Bongolo, dan Grotte du Kessipougou. Banyak gua yang belu dijelajahi. Sebuah ekspedisi yang diterapkan oleh National Geographic mengunjungi gua-gua itu di musim panas 2008 untuk mendokumentasikannya (Expedition Website).

Gabon juga dikenal hendak usaha melestarikan sekeliling yang terkait lingkungan kehidupannya. Pada tahun 2002, Presiden Omar Bongo Ondimba meletak Gabon di peta dengan sungguh-sungguh sebagai tujuan ekowisata penting di masa depan dengan menunjuk semakin dari 11% wilayah nasionalnya sebagai proses sistem taman nasional (semuanya benar 13 taman), salah satu dari proporsi terbesar taman lingkungan kehidupan di lingkungan kehidupan. Gabon memiliki sumber daya lingkungan kehidupan seperti minyak bumi, magnesium, besi, uranium, dan hutan.

Pembagian wilayah administrasi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Provinsi di Gabon

Gabon dibagi menjadi sembilan provinsi dan dibagi lagi menjadi 37 departemen.

Berikut daftar provinsinya:

  1. Estuaire
  2. Haut-Ogooué
  3. Moyen-Ogooué
  4. Ngounié
  5. Nyanga
  6. Ogooué-Ivindo
  7. Ogooué-Lolo
  8. Ogooué-Maritime
  9. Woleu-Ntem

Ekonomi

Gabon yaitu negara yang kaya hendak barang tambang. Gabon mengekspor mangan, minyak bumi, gas lingkungan kehidupan, besi, kayu dan juga bahan lainnya sejak lama. Eksploitasi tambang uranium di Mounana, yang berada 90 km dari Franceville, dihentikan sejak tahun 2001 karena datangnya pesaing baru di pasaran lingkungan kehidupan. Mengembangnya eksploitasi uranium tetap berlanjut sampai kini. Sejak tahun 1980-an, kereta api Franceville-Libreville mengekspor mineral tambang seperti mangan, uranium, dan besi yang berada di Moanda. Cadangan besi di Bélinga yang berada di timur laut Makokou sedang belum dieksploitasi. Eksploitasinya diharapkan terealisasi pada tahun 2012.

Pendapatan minyak bumi, yang menjadi penting sejak tahun 1970-an, namun hanya sebagian yang dipakai untuk modernisasi negara dan mendiversifikasi ekonomi Gabon. Kenyataannya, hanya sedikit masyarakat yang menikmati kekayaan Gabon, sehingga standar hidup kebanyakan masyarakatnya tetap moderat meskipun PDB relatif tinggi. Hidrokarbon menyumbang separuh PDB.

Masyarakat

Demografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Populasi Gabon dalam ribuan selang tahun 1961-2003.

Suku

Gabon terdiri atas sekitar 50 suku. Di selangnya yang terpenting yaitu Fang, Myene, Teke dan Punu. Suku lain tak dihitung berjumlah sekitar ratusan. Secara aturan sejak dahulu kala, beberapa suku telah bergabung secaa bertahap sehingga kehilangan bahasa dan ciri khasnya.

Sulit mendapatkan data lengkap suku karena beberapa suku hanya proses kumpulan lain dan semuanya bergantung pada tingkat rincian yang ingin dicapai.

Aturan sejak dahulu kala

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Kontruksi Gedung Arsip Umum, Libreville.

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Topeng Gabon.

Agama

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Masjid di Port-Gentil, Gabon

Agama utama yang dianut di Gabon yaitu Kristen (Katolik Roma dan Protestan), Islam, dan keyakinan asli tradisional.[2] Banyak masyarakat yang mempraktekkan unsur Kristen dan keyakinan asli tradisional.[2] Sekitar 73% masyarakat, termasuk warga asing setidaknya mengamalkan beberapa unsur Kristen; 12% mengamalkan Islam (80-90% yaitu orang asing); 10% hanya mempraktekkan keyakinan asli tradisional; dan 5% masyarakat tak beragama atau ateis.[2] Mantan presiden El Hadj Omar Bongo Ondimba yaitu proses minoritas Muslim.[2]

Musik

Musik Gabon tak banyak dikenal dibandingkan dengan Republik Demokratik Kongo dan Kamerun. Negeri ini memiliki sederet gaya musik rakyat, seperti bintang pop Patience Dabany dan Annie Flore Batchiellilys, penyanyi dan pelakon pertunjukan langsung terkenal. Juga dikenal gitaris Georges Oyendze, La Rose Mbadou dan Sylvain Avara, dan penyanyi Oliver N'Goma. Musik rock dan hip hop yang diimpor dari Amerika Serikat dan Britania Raya terkenal di Gabon, seperti rumba, makossa dan soukous. Alat musik Gabon termasuk obala, ngombi, balafon dan genderang tradisional.

Sastra

Sebagai negara yang utaramnya bertradisi oral sampai naiknya tingkat melek huruf di masa seratus tahun ke-21, Gabon kaya hendak kisah rakyat dan mitologi. "Raconteurs" sedang memainkan pekerjaan untuk menjaga tradisi semacam mvett tetap hidup di selang suku Fang dan ingwala di selang suku Nzebi.

Topeng

Gabon juga menampilkan topeng yang banyak dikenal secara internasional, seperti n'goltang (Fang) dan tokoh keramat Kota. Setiap kumpulan memiliki setelan topeng sendiri yang dipakai untuk berbagai gagasan. Topeng tersebut biasa dipakai dalam upacara tradisional seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian. Tradisionalis terutama memainkan pekerjaan dengan kayu lokal yang jarang dan bahan berharga lainnya.

Film

Seperti negara Afrika lainnya, perfilman Gabon merasakan kekurangan sumber dana, banyak ruang proyeksi yang amat sedikit (yang semakin suka mendistribusikan produk komersial besar) dan kurangnya penonton. Namun, di pusat aturan sejak dahulu kala Perancis di Libreville (yang memiliki 1 ruang proyeksi), orang banyak memiliki kesempatan untuk menonton film Gabon.

Hendak tetapi, beberapa film, terutama film pendek, telah dihasilkan sejak tahun 1970-an. Di samping itu, sejumlah sineas Gabon menyelenggarakan Festival Film dan Televisi Panafrika Ouagadougou (FESPACO). Philippe Mory menyutradarai film panjang Gabon yang pertama pada tahun 1971, Les Tam-tams se sont tus. Diangap sebagai pendahulu dan bapak perfilman Gabon, dia memperagakan peran utama dalam film On n'enterre pas le dimanche yang disutradarai Michel Drach (1958) yang menjadikannya bintang internasional. qui fait de lui une vedette internationale. Ialah aktor kulit hitam pertama Afrika yang menjadi pemeran uama di film Perancis. Pierre-Marie Dong aci pemain di film pendek pada tahun 1972 dan 1973, Imunga Ivanga untuk filmnya Dolè pada tahun 2001, dan pada tahun yang sama, Henri Joseph Koumba Bibidi aci pemain di film Les Couilles de l'élephant. Imunga Ivanga juga menerima tanit dalam Festival Film Karthago untuk Dolè. CENACI (Pusat Film Gabon Nasional), dipimpin oleh Charles Mensah, berupaya mendukung produksi film Gabon.

Sebuah sinetron yang dihasilkan untuk TV di Gabon pada tahun 1994, L'auberge du salut, amat sukses di Gabon dan disiarkan pula di negara Afrika lainnya (Pantai Gading dan Burkina Faso).

Serbaneka

  • Penduduk: 1.221.175 jiwa (2001). 0-14 tahun: 33,29%; 15-64 tahun: 60,77%; + 65 tahun: 5,94%
  • Luas wilayah: 267.667 km²
  • Kepadatan penduduk: 4,5 jiwa/km²
  • Perbatasan internasional: 2.551 km (Republik Kongo 1903 km; Guinea Khatulistiwa 350 km; Kamerun 298 km}})
  • Pantai: 885 km
  • Titik tertinggi : 0 m > + 1020 m
  • Keinginan hidup pria: 61 tahun (2007)
  • Keinginan hidup wanita: 57 tahun (2007)
  • Tingkat pertumbuhan penduduk: 1,02% (2007)
  • Tingkat lahir: 27,42% (2007)
  • Tingkat kematian: 17,22% (2007)
  • Tingkat kematian bayi: Total: 53,64 kematian/1000 kelahiran hidup (perkiraan 2005)
  • Tingkat kesuburan: 3,7 bayi/wanita (2007)
  • Tingkat migrasi: 0% (2007)
  • Kemerdekaan: 17 Agustus 1960
  • Jaringan telepon: 120.000 (2007)
  • Telepon genggam: 5.000 (1997); 500.000-550.000 (2005) dan 950.000 (2007; dipersiapkan oleh 3 operator)
  • Telepon sekarang: 241
  • Arus listrik: 220 V
  • Kepemilikan radio: 208.000 (1997)
  • Kepemilikan televisi: 150.000 (2007)
  • Penggunaan internet: 5.000 (2000); 55.000 (2005)
  • Banyak pasokan akses internet : 3 (2005)
  • Jalan: 9170 km (937 km diaspal; 2004)
  • Jaringan kereta api:814 km (2006; Transgabonais)
  • Jaringan pelayaran: 1600 km
  • Banyak banadara: 53 (hanya 10 yang sudah diaspal; 2007)

Kode

Gabon memiliki kode-kode berikut:

  • G, menurut daftar kode pendaftaran kendaraan internasional,
  • GA, menurut ISO 3166-1, alfa-2 (daftar kode negara),
  • GAB, menurut ISO 3166-1, alfa-3 (daftar kode negara),
  • .ga, menurut ranah internet tingkat teratas,
  • GAB, menurut daftar kode negara Komite Olimpiade Internasional,

Lihat pula

  • Daftar negara di lingkungan kehidupan

Pustaka

Tautan luar


edunitas.com


Page 23

Republik Gabon yaitu sebuah negara di Afrika proses barat yang hari kemerdekaannya sama dengan Indonesia. Gabon memiliki kekayaan mineral cukup banyak sedangkan banyak masyarakatnya relatif kecil. Karena kandungan buminya, Gabon dikenal sebagai salah satu negara kaya di Afrika. Gabon bersamaan batasnya dengan Guinea Khatulistiwa dan Kamerun di utara serta Republik Kongo di barat dan selatan. Luas wilayahnya hampir setara dengan dua kali luas Provinsi Kalimantan Tengah.

Sejarah

Masyarakat asli Gabon yaitu suku Pigmi, yang sudah banyak terserap ke dalam suku Bantu ketika mereka bermigrasi.

Pada masa seratus tahun ke-15, bangsa Eropa pertama tiba. Nama Gabon berasal dari "Gabão", yang dalam bahasa Portugis berfaedah "mantel", bertalian dengan wujud muara sungai Komo dekat Libreville. Penjelajah Pierre Savorgnan de Brazza dari Perancis memimpin misi pertama ke Gabon dan Kongo pada tahun 1875. Dia mendirikan kota Franceville, dan kemudian menjadi gubernur kolonial. Beberapa kumpulan Bantu tinggal di kawasan yang kini menjadi Gabon ketika Perancis merebutnya pada tahun 1885.

Pada tahun 1910, Gabon menjadi 1 dari 4 wilayah Afrika Khatulistiwa Perancis, federasi yang bertahan sampai tahun 1959. Wilayah ini merdeka pada tanggal 17 Agustus 1960. Presiden pertama yaitu Léon M'ba yang dipilih tahun 1961, dengan Omar Bongo Ondimba sebagai WaPres. Kebutuhan Perancis amat menentukan dalam kepemimpinan di Gabon setelah merdeka; kebutuhan penebangan Perancis melimpahkan dana untuk kampanye pemilihan M'ba, 'evolué' dari kawasan pesisir.

Setelah naiknya Gabriel Leon M'ba ke puncak kekuasaan, pers ditekan, demonstrasi politik dilarang, kebebasan berekspresi dibatasi, ParPol lain dikeluarkan secara bertahap dari kekuasaan dan konstitusi berganti dengan tuntunan Perancis untuk memberi kekuasaan di kepresidenan, posisi yang ditinggali Leon M'ba sendiri. Namun, ketika Gabriel Léon M'ba menghentikan Majelis Nasional pada bulan Januari 1964 untuk membentuk kekuasaan 1 partai, kudeta militer muncul untuk mendepaknya dari kekuasaan dan memulihkan demokrasi parlementer. Masa waktu seratus tahun kediktatoran M'ba dikenal sebagai "Kebutuhan Perancis" yang kemudian secara mencolok menjadi nyata ketika prajurit terjung payung Perancis terbang dalam masa 24 jam untuk mengembalikannya ke puncak kekuasaan.

Setelah pertempuran beberapa hari, kudeta itu belakangnya dan oposisi dipenjara tanpa menghiraukan protes dan keributan yang meluas. Pemerintah Perancis tidak gentar hendak kecaman internasional; dan paralayang tetap di Camp de Gaulle, di luar ibukota Gabon. Ketika M'Ba meninggal pada tahun 1967, Bongo menggantikannya sebagai presiden, dan terus menjadi kepala negara sampai kematiannya pada tahun 2009, memenangi setiap pemilu dengan suara mayoritas.

Politik

Gabon bersistem presiden. Presiden pertama Gabon yaitu Léon Mba. Presiden ke-2 yaitu Omar Bongo Ondimba yang sudah berkuasa sejak tahun 1967 sampai kematiannya pada tahun 2009. Selang tahun 1968-1990, kekuasaannya didasarkan pada sistem partai tunggal, Partai Demokrasi Gabon PDG). Setelah kekacauan politik yang melanda sebagian agung Afrika setelah dirobohkannya Tembok Berlin, Bongo mengubah haluan ke multipartai sejak tahun 1990.

Janji internasional

Gabon menandatangani konvensi tahun 1951 berkaitan dengan status pengungsi, protokol tahun 1967, dan konvensi tahun 1969 yang mengatur proses spesifik tentang permasalahan pengungsi di Afrika[1].

Geografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Gabon

Gabon terletak di pesisir Atlantik yang berada di Afrika Tengah. Terletak di khatulistiwa, Gabon beriklim khatulistiwa dengan sistem hutan hujan ekstensif yang meliputi 85% wilayah. Terdapat 3 kawasan yang berbeda: dataran pesisir (berkisar selang 20-300 km dari garis pantai), pegunungan (Pegunungan Kristal ke timur laut Libreville, Dataran Tinggi Chaillu di tengah yang berpuncak di Mont Iboundji yang mencapai ketinggian 1575 m), dan sabana di timur. Dataran pesisir membentuk sebagian agung kawasan ekologi hutan hujan Khatulistiwa Atlantik World Wildlife Fund dan terdapat hutan bakau Afrika Tengah, khususnya di estuaria sungai Muni dekat perbatasan Guinea Khatulistiwa.

Sungai terbesar di Gabon yaitu Ogooué yang panjangnya mencapai 1200 km. Gabon memiliki 3 kawasan karst yang di situ terdapat ribuan gua yang berada di cadas dolomit dan batu kapur. Beberapa gua itu termasuk Grotte du Lastoursville, Grotte du Lebamba, Grotte du Bongolo, dan Grotte du Kessipougou. Banyak gua yang belu dijelajahi. Sebuah ekspedisi yang diterapkan oleh National Geographic mengunjungi gua-gua itu di musim panas 2008 untuk mendokumentasikannya (Expedition Website).

Gabon juga dikenal hendak usaha melestarikan sekeliling yang terkait lingkungan kehidupannya. Pada tahun 2002, Presiden Omar Bongo Ondimba meletak Gabon di peta dengan sungguh-sungguh sebagai tujuan ekowisata penting di masa depan dengan menunjuk semakin dari 11% wilayah nasionalnya sebagai proses sistem taman nasional (semuanya benar 13 taman), salah satu dari proporsi terbesar taman lingkungan kehidupan di lingkungan kehidupan. Gabon memiliki sumber daya lingkungan kehidupan seperti minyak bumi, magnesium, besi, uranium, dan hutan.

Pembagian wilayah administrasi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Provinsi di Gabon

Gabon dibagi menjadi sembilan provinsi dan dibagi lagi menjadi 37 departemen.

Berikut daftar provinsinya:

  1. Estuaire
  2. Haut-Ogooué
  3. Moyen-Ogooué
  4. Ngounié
  5. Nyanga
  6. Ogooué-Ivindo
  7. Ogooué-Lolo
  8. Ogooué-Maritime
  9. Woleu-Ntem

Ekonomi

Gabon yaitu negara yang kaya hendak barang tambang. Gabon mengekspor mangan, minyak bumi, gas lingkungan kehidupan, besi, kayu dan juga bahan lainnya sejak lama. Eksploitasi tambang uranium di Mounana, yang berada 90 km dari Franceville, dihentikan sejak tahun 2001 karena datangnya pesaing baru di pasaran lingkungan kehidupan. Mengembangnya eksploitasi uranium tetap berlanjut sampai kini. Sejak tahun 1980-an, kereta api Franceville-Libreville mengekspor mineral tambang seperti mangan, uranium, dan besi yang berada di Moanda. Cadangan besi di Bélinga yang berada di timur laut Makokou sedang belum dieksploitasi. Eksploitasinya diharapkan terealisasi pada tahun 2012.

Pendapatan minyak bumi, yang menjadi penting sejak tahun 1970-an, namun hanya sebagian yang dipakai untuk modernisasi negara dan mendiversifikasi ekonomi Gabon. Kenyataannya, hanya sedikit masyarakat yang menikmati kekayaan Gabon, sehingga standar hidup kebanyakan masyarakatnya tetap moderat meskipun PDB relatif tinggi. Hidrokarbon menyumbang separuh PDB.

Masyarakat

Demografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Populasi Gabon dalam ribuan selang tahun 1961-2003.

Suku

Gabon terdiri atas sekitar 50 suku. Di selangnya yang terpenting yaitu Fang, Myene, Teke dan Punu. Suku lain tak dihitung berjumlah sekitar ratusan. Secara aturan sejak dahulu kala, beberapa suku telah bergabung secaa bertahap sehingga kehilangan bahasa dan ciri khasnya.

Sulit mendapatkan data lengkap suku karena beberapa suku hanya proses kumpulan lain dan semuanya bergantung pada tingkat rincian yang ingin dicapai.

Aturan sejak dahulu kala

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Kontruksi Gedung Arsip Umum, Libreville.

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Topeng Gabon.

Agama

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Masjid di Port-Gentil, Gabon

Agama utama yang dianut di Gabon yaitu Kristen (Katolik Roma dan Protestan), Islam, dan keyakinan asli tradisional.[2] Banyak masyarakat yang mempraktekkan unsur Kristen dan keyakinan asli tradisional.[2] Sekitar 73% masyarakat, termasuk warga asing setidaknya mengamalkan beberapa unsur Kristen; 12% mengamalkan Islam (80-90% yaitu orang asing); 10% hanya mempraktekkan keyakinan asli tradisional; dan 5% masyarakat tak beragama atau ateis.[2] Mantan presiden El Hadj Omar Bongo Ondimba yaitu proses minoritas Muslim.[2]

Musik

Musik Gabon tak banyak dikenal dibandingkan dengan Republik Demokratik Kongo dan Kamerun. Negeri ini memiliki sederet gaya musik rakyat, seperti bintang pop Patience Dabany dan Annie Flore Batchiellilys, penyanyi dan pelakon pertunjukan langsung terkenal. Juga dikenal gitaris Georges Oyendze, La Rose Mbadou dan Sylvain Avara, dan penyanyi Oliver N'Goma. Musik rock dan hip hop yang diimpor dari Amerika Serikat dan Britania Raya terkenal di Gabon, seperti rumba, makossa dan soukous. Alat musik Gabon termasuk obala, ngombi, balafon dan genderang tradisional.

Sastra

Sebagai negara yang utaramnya bertradisi oral sampai naiknya tingkat melek huruf di masa seratus tahun ke-21, Gabon kaya hendak kisah rakyat dan mitologi. "Raconteurs" sedang memainkan pekerjaan untuk menjaga tradisi semacam mvett tetap hidup di selang suku Fang dan ingwala di selang suku Nzebi.

Topeng

Gabon juga menampilkan topeng yang banyak dikenal secara internasional, seperti n'goltang (Fang) dan tokoh keramat Kota. Setiap kumpulan memiliki setelan topeng sendiri yang dipakai untuk berbagai gagasan. Topeng tersebut biasa dipakai dalam upacara tradisional seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian. Tradisionalis terutama memainkan pekerjaan dengan kayu lokal yang jarang dan bahan berharga lainnya.

Film

Seperti negara Afrika lainnya, perfilman Gabon merasakan kekurangan sumber dana, banyak ruang proyeksi yang amat sedikit (yang semakin suka mendistribusikan produk komersial besar) dan kurangnya penonton. Namun, di pusat aturan sejak dahulu kala Perancis di Libreville (yang memiliki 1 ruang proyeksi), orang banyak memiliki kesempatan untuk menonton film Gabon.

Hendak tetapi, beberapa film, terutama film pendek, telah dihasilkan sejak tahun 1970-an. Di samping itu, sejumlah sineas Gabon menyelenggarakan Festival Film dan Televisi Panafrika Ouagadougou (FESPACO). Philippe Mory menyutradarai film panjang Gabon yang pertama pada tahun 1971, Les Tam-tams se sont tus. Diangap sebagai pendahulu dan bapak perfilman Gabon, dia memperagakan peran utama dalam film On n'enterre pas le dimanche yang disutradarai Michel Drach (1958) yang menjadikannya bintang internasional. qui fait de lui une vedette internationale. Ialah aktor kulit hitam pertama Afrika yang menjadi pemeran uama di film Perancis. Pierre-Marie Dong aci pemain di film pendek pada tahun 1972 dan 1973, Imunga Ivanga untuk filmnya Dolè pada tahun 2001, dan pada tahun yang sama, Henri Joseph Koumba Bibidi aci pemain di film Les Couilles de l'élephant. Imunga Ivanga juga menerima tanit dalam Festival Film Karthago untuk Dolè. CENACI (Pusat Film Gabon Nasional), dipimpin oleh Charles Mensah, berupaya mendukung produksi film Gabon.

Sebuah sinetron yang dihasilkan untuk TV di Gabon pada tahun 1994, L'auberge du salut, amat sukses di Gabon dan disiarkan pula di negara Afrika lainnya (Pantai Gading dan Burkina Faso).

Serbaneka

  • Penduduk: 1.221.175 jiwa (2001). 0-14 tahun: 33,29%; 15-64 tahun: 60,77%; + 65 tahun: 5,94%
  • Luas wilayah: 267.667 km²
  • Kepadatan penduduk: 4,5 jiwa/km²
  • Perbatasan internasional: 2.551 km (Republik Kongo 1903 km; Guinea Khatulistiwa 350 km; Kamerun 298 km}})
  • Pantai: 885 km
  • Titik tertinggi : 0 m > + 1020 m
  • Keinginan hidup pria: 61 tahun (2007)
  • Keinginan hidup wanita: 57 tahun (2007)
  • Tingkat pertumbuhan penduduk: 1,02% (2007)
  • Tingkat lahir: 27,42% (2007)
  • Tingkat kematian: 17,22% (2007)
  • Tingkat kematian bayi: Total: 53,64 kematian/1000 kelahiran hidup (perkiraan 2005)
  • Tingkat kesuburan: 3,7 bayi/wanita (2007)
  • Tingkat migrasi: 0% (2007)
  • Kemerdekaan: 17 Agustus 1960
  • Jaringan telepon: 120.000 (2007)
  • Telepon genggam: 5.000 (1997); 500.000-550.000 (2005) dan 950.000 (2007; dipersiapkan oleh 3 operator)
  • Telepon sekarang: 241
  • Arus listrik: 220 V
  • Kepemilikan radio: 208.000 (1997)
  • Kepemilikan televisi: 150.000 (2007)
  • Penggunaan internet: 5.000 (2000); 55.000 (2005)
  • Banyak pasokan akses internet : 3 (2005)
  • Jalan: 9170 km (937 km diaspal; 2004)
  • Jaringan kereta api:814 km (2006; Transgabonais)
  • Jaringan pelayaran: 1600 km
  • Banyak banadara: 53 (hanya 10 yang sudah diaspal; 2007)

Kode

Gabon memiliki kode-kode berikut:

  • G, menurut daftar kode pendaftaran kendaraan internasional,
  • GA, menurut ISO 3166-1, alfa-2 (daftar kode negara),
  • GAB, menurut ISO 3166-1, alfa-3 (daftar kode negara),
  • .ga, menurut ranah internet tingkat teratas,
  • GAB, menurut daftar kode negara Komite Olimpiade Internasional,

Lihat pula

  • Daftar negara di lingkungan kehidupan

Pustaka

Tautan luar


edunitas.com


Page 24

Republik Gabon yaitu suatu negara di Afrika proses barat yang hari kemerdekaannya sama dengan Indonesia. Gabon benar kekayaan mineral cukup banyak sedangkan banyak masyarakatnya relatif kecil. Karena kandungan buminya, Gabon dikenal sebagai salah satu negara kaya di Afrika. Gabon bersamaan batasnya dengan Guinea Khatulistiwa dan Kamerun di utara serta Republik Kongo di barat dan selatan. Luas wilayahnya hampir setara dengan dua kali luas Provinsi Kalimantan Tengah.

Sejarah

Masyarakat asli Gabon yaitu suku Pigmi, yang sudah banyak terserap ke dalam suku Bantu ketika mereka bermigrasi.

Pada masa seratus tahun ke-15, bangsa Eropa pertama tiba. Nama Gabon berasal dari "Gabão", yang dalam bahasa Portugis berfaedah "mantel", bertalian dengan wujud muara sungai Komo dekat Libreville. Penjelajah Pierre Savorgnan de Brazza dari Perancis memimpin misi pertama ke Gabon dan Kongo pada tahun 1875. Beliau mendirikan kota Franceville, dan kemudian menjadi gubernur kolonial. Beberapa kumpulan Bantu tinggal di kawasan yang kini menjadi Gabon ketika Perancis merebutnya pada tahun 1885.

Pada tahun 1910, Gabon menjadi 1 dari 4 wilayah Afrika Khatulistiwa Perancis, federasi yang bertahan sampai tahun 1959. Wilayah ini merdeka pada tanggal 17 Agustus 1960. Presiden pertama yaitu Léon M'ba yang dipilih tahun 1961, dengan Omar Bongo Ondimba sebagai WaPres. Kebutuhan Perancis amat menentukan dalam kepemimpinan di Gabon sesudah merdeka; kebutuhan penebangan Perancis melimpahkan dana untuk kampanye pemilihan M'ba, 'evolué' dari kawasan pesisir.

Sesudah naiknya Gabriel Leon M'ba ke puncak kekuasaan, pers ditekan, demonstrasi politik dilarang, kebebasan berekspresi dibatasi, ParPol lain dikeluarkan secara bertahap dari kekuasaan dan konstitusi berganti dengan tuntunan Perancis untuk memberi kekuasaan di kepresidenan, posisi yang ditinggali Leon M'ba sendiri. Namun, ketika Gabriel Léon M'ba menghentikan Majelis Nasional pada bulan Januari 1964 untuk membentuk kekuasaan 1 partai, kudeta militer muncul untuk mendepaknya dari kekuasaan dan memulihkan demokrasi parlementer. Masa waktu seratus tahun kediktatoran M'ba dikenal sebagai "Kebutuhan Perancis" yang kemudian secara mencolok menjadi nyata ketika prajurit terjung payung Perancis terbang dalam masa 24 jam untuk mengembalikannya ke puncak kekuasaan.

Sesudah pertempuran beberapa hari, kudeta itu belakangnya dan oposisi dipenjara tanpa menghiraukan protes dan keributan yang meluas. Pemerintah Perancis tidak gentar hendak kecaman internasional; dan paralayang tetap di Camp de Gaulle, di luar ibukota Gabon. Ketika M'Ba meninggal pada tahun 1967, Bongo menggantikannya sebagai presiden, dan terus menjadi kepala negara sampai kematiannya pada tahun 2009, memenangi setiap pemilu dengan suara mayoritas.

Politik

Gabon bersistem presiden. Presiden pertama Gabon yaitu Léon Mba. Presiden ke-2 yaitu Omar Bongo Ondimba yang sudah berkuasa semenjak tahun 1967 sampai kematiannya pada tahun 2009. Selang tahun 1968-1990, kekuasaannya didasarkan pada sistem partai tunggal, Partai Demokrasi Gabon PDG). Sesudah kekacauan politik yang melanda sebagian agung Afrika sesudah dirobohkannya Tembok Berlin, Bongo mengubah haluan ke multipartai semenjak tahun 1990.

Janji internasional

Gabon menandatangani konvensi tahun 1951 berkaitan dengan status pengungsi, protokol tahun 1967, dan konvensi tahun 1969 yang mengatur proses spesifik tentang permasalahan pengungsi di Afrika[1].

Geografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Gabon

Gabon terletak di pesisir Atlantik yang berada di Afrika Tengah. Terletak di khatulistiwa, Gabon beriklim khatulistiwa dengan sistem hutan hujan ekstensif yang mencakup 85% wilayah. Terdapat 3 kawasan yang berbeda: dataran pesisir (berkisar selang 20-300 km dari garis pantai), pegunungan (Pegunungan Kristal ke timur laut Libreville, Dataran Tinggi Chaillu di tengah yang berpuncak di Mont Iboundji yang sampai ketinggian 1575 m), dan sabana di timur. Dataran pesisir membentuk sebagian agung kawasan ekologi hutan hujan Khatulistiwa Atlantik World Wildlife Fund dan terdapat hutan bakau Afrika Tengah, khususnya di estuaria sungai Muni dekat perbatasan Guinea Khatulistiwa.

Sungai terbesar di Gabon yaitu Ogooué yang panjangnya sampai 1200 km. Gabon benar 3 kawasan karst yang di situ terdapat ribuan gua yang berada di cadas dolomit dan batu kapur. Beberapa gua itu termasuk Grotte du Lastoursville, Grotte du Lebamba, Grotte du Bongolo, dan Grotte du Kessipougou. Banyak gua yang belu dijelajahi. Suatu ekspedisi yang dilakukan oleh National Geographic mengunjungi gua-gua itu di musim panas 2008 untuk mendokumentasikannya (Expedition Website).

Gabon juga dikenal hendak usaha melestarikan sekeliling yang terkait lingkungan kehidupannya. Pada tahun 2002, Presiden Omar Bongo Ondimba meletak Gabon di peta dengan sungguh-sungguh sebagai tujuan ekowisata penting di masa depan dengan menunjuk semakin dari 11% wilayah nasionalnya sebagai proses sistem taman nasional (semuanya benar 13 taman), salah satu dari proporsi terbesar taman lingkungan kehidupan di lingkungan kehidupan. Gabon benar sumber daya lingkungan kehidupan seperti minyak bumi, magnesium, besi, uranium, dan hutan.

Pembagian wilayah administrasi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Provinsi di Gabon

Gabon dibagi menjadi sembilan provinsi dan dibagi lagi menjadi 37 departemen.

Berikut daftar provinsinya:

  1. Estuaire
  2. Haut-Ogooué
  3. Moyen-Ogooué
  4. Ngounié
  5. Nyanga
  6. Ogooué-Ivindo
  7. Ogooué-Lolo
  8. Ogooué-Maritime
  9. Woleu-Ntem

Ekonomi

Gabon yaitu negara yang kaya hendak barang tambang. Gabon mengekspor mangan, minyak bumi, gas lingkungan kehidupan, besi, kayu dan juga bahan lainnya semenjak lama. Eksploitasi tambang uranium di Mounana, yang berada 90 km dari Franceville, dihentikan semenjak tahun 2001 karena datangnya pesaing baru di pasaran lingkungan kehidupan. Mengembangnya eksploitasi uranium tetap berlanjut sampai kini. Semenjak tahun 1980-an, kereta api Franceville-Libreville mengekspor mineral tambang seperti mangan, uranium, dan besi yang berada di Moanda. Cadangan besi di Bélinga yang berada di timur laut Makokou sedang belum dieksploitasi. Eksploitasinya diharapkan terealisasi pada tahun 2012.

Pendapatan minyak bumi, yang menjadi penting semenjak tahun 1970-an, namun hanya sebagian yang dipakai untuk modernisasi negara dan mendiversifikasi ekonomi Gabon. Kenyataannya, hanya sedikit masyarakat yang menikmati kekayaan Gabon, sehingga standar hidup kebanyakan masyarakatnya tetap moderat meskipun PDB relatif tinggi. Hidrokarbon menyumbang separuh PDB.

Masyarakat

Demografi

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Populasi Gabon dalam ribuan selang tahun 1961-2003.

Suku

Gabon terdiri atas sekitar 50 suku. Di selangnya yang terpenting yaitu Fang, Myene, Teke dan Punu. Suku lain tak dihitung berjumlah sekitar ratusan. Secara aturan sejak dahulu kala, beberapa suku telah bergabung secaa bertahap sehingga kehilangan bahasa dan ciri khasnya.

Sulit mendapat data lengkap suku karena beberapa suku hanya proses kumpulan lain dan seluruhnya bergantung pada tingkat rincian yang ingin dicapai.

Aturan sejak dahulu kala

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Kontruksi Gedung Arsip Umum, Libreville.

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Topeng Gabon.

Agama

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Masjid di Port-Gentil, Gabon

Agama utama yang dianut di Gabon yaitu Kristen (Katolik Roma dan Protestan), Islam, dan keyakinan asli tradisional.[2] Banyak masyarakat yang mempraktekkan unsur Kristen dan keyakinan asli tradisional.[2] Sekitar 73% masyarakat, termasuk warga asing setidaknya mengamalkan beberapa unsur Kristen; 12% mengamalkan Islam (80-90% yaitu orang asing); 10% hanya mempraktekkan keyakinan asli tradisional; dan 5% masyarakat tak beragama atau ateis.[2] Mantan presiden El Hadj Omar Bongo Ondimba yaitu proses minoritas Muslim.[2]

Musik

Musik Gabon tak banyak dikenal dibandingkan dengan Republik Demokratik Kongo dan Kamerun. Negeri ini benar sederet gaya musik rakyat, seperti bintang pop Patience Dabany dan Annie Flore Batchiellilys, penyanyi dan pelakon pertunjukan langsung terkenal. Juga dikenal gitaris Georges Oyendze, La Rose Mbadou dan Sylvain Avara, dan penyanyi Oliver N'Goma. Musik rock dan hip hop yang diimpor dari Amerika Serikat dan Britania Raya terkenal di Gabon, seperti rumba, makossa dan soukous. Alat musik Gabon termasuk obala, ngombi, balafon dan genderang tradisional.

Sastra

Sebagai negara yang utaramnya bertradisi oral sampai naiknya tingkat melek huruf di masa seratus tahun ke-21, Gabon kaya hendak kisah rakyat dan mitologi. "Raconteurs" sedang melakukan pekerjaan untuk menjaga tradisi semacam mvett tetap hidup di selang suku Fang dan ingwala di selang suku Nzebi.

Topeng

Gabon juga mempertunjukkan topeng yang banyak dikenal secara internasional, seperti n'goltang (Fang) dan tokoh keramat Kota. Setiap kumpulan benar setelan topeng sendiri yang dipakai untuk bermacam gagasan. Topeng tersebut biasa dipakai dalam upacara tradisional seperti kelahiran, pernikahan, dan kematian. Tradisionalis terutama melakukan pekerjaan dengan kayu lokal yang jarang dan bahan berharga lainnya.

Film

Seperti negara Afrika lainnya, perfilman Gabon merasakan kekurangan sumber dana, banyak ruang proyeksi yang amat sedikit (yang semakin suka mendistribusikan produk komersial besar) dan kurangnya penonton. Namun, di pusat aturan sejak dahulu kala Perancis di Libreville (yang benar 1 ruang proyeksi), orang banyak benar kesempatan untuk menonton film Gabon.

Hendak tetapi, beberapa film, terutama film pendek, telah dihasilkan semenjak tahun 1970-an. Di samping itu, sebanyak sineas Gabon menyelenggarakan Festival Film dan Televisi Panafrika Ouagadougou (FESPACO). Philippe Mory menyutradarai film panjang Gabon yang pertama pada tahun 1971, Les Tam-tams se sont tus. Diangap sebagai pendahulu dan bapak perfilman Gabon, beliau memperagakan peran utama dalam film On n'enterre pas le dimanche yang disutradarai Michel Drach (1958) yang menjadikannya bintang internasional. qui fait de lui une vedette internationale. Ialah aktor kulit hitam pertama Afrika yang menjadi pemeran uama di film Perancis. Pierre-Marie Dong aci pemain di film pendek pada tahun 1972 dan 1973, Imunga Ivanga untuk filmnya Dolè pada tahun 2001, dan pada tahun yang sama, Henri Joseph Koumba Bibidi aci pemain di film Les Couilles de l'élephant. Imunga Ivanga juga menerima tanit dalam Festival Film Karthago untuk Dolè. CENACI (Pusat Film Gabon Nasional), dipimpin oleh Charles Mensah, berupaya mendukung produksi film Gabon.

Suatu sinetron yang dihasilkan untuk TV di Gabon pada tahun 1994, L'auberge du salut, amat sukses di Gabon dan disiarkan pula di negara Afrika lainnya (Pantai Gading dan Burkina Faso).

Serbaneka

  • Penduduk: 1.221.175 jiwa (2001). 0-14 tahun: 33,29%; 15-64 tahun: 60,77%; + 65 tahun: 5,94%
  • Luas wilayah: 267.667 km²
  • Kepadatan penduduk: 4,5 jiwa/km²
  • Perbatasan internasional: 2.551 km (Republik Kongo 1903 km; Guinea Khatulistiwa 350 km; Kamerun 298 km}})
  • Pantai: 885 km
  • Titik tertinggi : 0 m > + 1020 m
  • Keinginan hidup pria: 61 tahun (2007)
  • Keinginan hidup wanita: 57 tahun (2007)
  • Tingkat pertumbuhan penduduk: 1,02% (2007)
  • Tingkat lahir: 27,42% (2007)
  • Tingkat kematian: 17,22% (2007)
  • Tingkat kematian bayi: Total: 53,64 kematian/1000 kelahiran hidup (perkiraan 2005)
  • Tingkat kesuburan: 3,7 bayi/wanita (2007)
  • Tingkat migrasi: 0% (2007)
  • Kemerdekaan: 17 Agustus 1960
  • Jaringan telepon: 120.000 (2007)
  • Telepon genggam: 5.000 (1997); 500.000-550.000 (2005) dan 950.000 (2007; dipersiapkan oleh 3 operator)
  • Telepon sekarang: 241
  • Arus listrik: 220 V
  • Kepemilikan radio: 208.000 (1997)
  • Kepemilikan televisi: 150.000 (2007)
  • Penggunaan internet: 5.000 (2000); 55.000 (2005)
  • Banyak pasokan akses internet : 3 (2005)
  • Jalan: 9170 km (937 km diaspal; 2004)
  • Jaringan kereta api:814 km (2006; Transgabonais)
  • Jaringan pelayaran: 1600 km
  • Banyak banadara: 53 (hanya 10 yang sudah diaspal; 2007)

Kode

Gabon benar kode-kode berikut:

  • G, menurut daftar kode pendaftaran kendaraan internasional,
  • GA, menurut ISO 3166-1, alfa-2 (daftar kode negara),
  • GAB, menurut ISO 3166-1, alfa-3 (daftar kode negara),
  • .ga, menurut ranah internet tingkat teratas,
  • GAB, menurut daftar kode negara Komite Olimpiade Internasional,

Lihat juga

  • Daftar negara di lingkungan kehidupan

Pustaka

Tautan luar


edunitas.com


Page 25

Gaborone yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Botswana. Masyarakatnya berjumlah 208.000 jiwa (2004).

Daftar isi

  • 1 Geografi
  • 2 Referensi
  • 3 Tautan luar

Geografi

Gaborone berada di

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol
24°39′29″LU 25°54′44″BT / 24,65806°LS 25,91222°BT / -24.65806; 25.91222 selang Kgale dan Tebing Odi, dekat Sungai Notwane di sudut tenggara Botswana, dan 15 kilometer (9.3 mil) dari perbatasan Afrika Selatan[8]

Gaborone dikelilingi oleh kota-kota berikut: Ramotswa ke arah tenggar, Mogoditshane di timur laut, dan Mochudi di anggota timur, dan Tlokweng diseberang sungai. Biasanya yaitu kota tetangga Gaborone. Pinggiran kota Gaborone termasuk Broadhurst, Gaborone Barat, The Village, Naledi, [8] dan New Canada. Phakalane, daerah yang lebih kaya, berada di luar batasan kota.[9]

Tepat di pusat kota, terdapat Mall, pusat finansial dan turisme di Gaborone. Mall menampung jumlah bank dan pusat pertokoan. Pada ujung timur Mall, mampu ditemui Civic Centre sejajar dengan Gerbang Pula (Pula Arch) yang menggambarkan kemerdekaan Botswana. Botswana Stock Exchange, Botswana National Museum, dan kampus utama University of Botswana juga berada dekat Mall.

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Mogoditshane, MolepololeDumadumana, Kopong, LentsweletauTlokweng, Pilane, Mochudi
Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol
Gabane, Thamaga
Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol
Modipane, Sikwane

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

  Gaborone  

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol
KanyeRamotswa, Otse, Lobatse

Iklim

Gaborone
Grafik iklim
JFMAMJJASOND
Suhu rata-rata maks. dan min. dalam °C
presipitasi total dalam mm
Sumber: [10]

Gaborone mempunyai iklim semi tandus yang panas (Klasifikasi iklim Köppen BSh). Cuaca di Gaborone sangatlah cerah sepanjang tahun. Musim panas biasanya sangatlah panas. Suhu menurun pada malam hari, yang mengakibatkan cuaca lebih sejuk. Biasanya, musim panas dengan sedikit curah hujan menjadikan suhu sedikit hangat dibanding dengan musim panas yang didampingi dengan jumlah hujan. Jika terdapat musim kemarau, suhu terpanas biasanya di bulan Januari dan Februari. Jika terdapat curah hujan yang normal, suhu terpanas jatuh pada bulan Oktober, pas sebelum hujan tiba. Pada musim dingin, cuaca pada siang hari masih panas, dan berubah dingin pada malam hari. [11]

Rata-rata terdapat tujuhpuluh-empat hari per tahun dengan suhu di atas 32 °C (90 °F). Terdapat rata-rata 196 hari per tahun dengan suhu di atas Templat:Conver. Limapuluh-satu hari per tahun dengan suhu di bawah 7 °C (45 °F). Satu hari per tahun dengan suhu di bawah Templat:Conver.[12]

Presipitasi di Gaborone sangat bervariasi. Biasanya hujan terjadi pada musim panas, selang bulan Oktober dan April. [11] Terdapat rata-rata empat puluh hari badai per tahun, sebagian luhur terjadi pada musim panas, dan empat hari berkabut, biasanya terjadi pada musim dingin.[12] Kota Gaborone pernah mengalami banjir sebanyak tiga kali sesuai catatan mulai tahun 1995, satu kali pada tahun 2000, dan tahun 2001 yang mengakibatkan kerusakan senilai 5.000.000 Botswana pula, dan satu kali terjadi pada tahun 2006. [10]

Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Juni, sebesar 98% dan terendah pada bulan September, pada 28% [11]

Tingkat pancaran sinar matahari berkisar dari 14.6 MJ/m² pada bulan Juni hingga 26.2 MJ/m² pada bulan Desember.[11]

Kecepatan angin pada bulan Agustus hingga November sangatlah tinggi, 14 kilometer per jam (8.7 mph) dan menurut pada bulan May hingga Juli pada 8 kilometer per jam (5.0 mph). Kecepatan angin rata-rata per tahun yaitu 12 kilometer per jam (7.5 mph).[12]

Data iklim Gaborone, Botswana
BulanJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNovDesTahun
Rata-rata hari hujan75431001146840
Sumber: Weatherbase[12]

Referensi

  1. ^ Parsons, Neil (1999-08-19). "Botswana History Page 7: Geography". Botswana History Pages. Gaborone, Botswana: University of Botswana History Department. Diakses 2009-08-04. 
  2. ^ Modise, Oliver (2008-01-17). = 1&aid = 4&dir = 2008/January/Thursday17 Mothei re-elected Gaborone mayor 25 (07). Gaborone, Botswana: Mmegi Online. Diakses 2009-08-04. 
  3. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks bagi ref bernama economy
  4. ^ "Gaborone, Botswana Page". Falling Rain Genomics, Inc. 
  5. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks bagi ref bernama demo
  6. ^ = 86 timeanddate.com
  7. ^ Botswana Telecommunications Authority (2009-09-11). "Botswana (country code +267)" (DOC). National Numbering Plans (International Telecommunication Union). Diarsipkan dari aslinya tanggal 2009-12-27. Diakses 2009-12-27. 
  8. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks bagi ref bernama seth
  9. ^ Phakalane Properties (2008). "Gaborone Information - Phakalane Properties, Botswana". Phakalane, Botswana. Diakses 2009-08-04. [tautan nonaktif]
  10. ^ a b Central Statistics Office (2009-08). "NATURAL DISASTERS DIGEST 2008" (PDF). Gaborone, Botswana. Diakses 2010-07-03. 
  11. ^ a b c d Bauer, Carl (2005). "Climate". Energy Efficiency and Energy Conservation in the Building Sector in Botswana (Gaborone, Botswana: Bauer Consult). hlm. 6–13. Diakses 2009-08-04. 
  12. ^ a b c d "Weatherbase: Historical Weather for Gaborone, Botswana". Weatherbase. Diakses 2009-08-04. 

Tautan luar

 
Afrika Timur

Addis Ababa, Etiopia
Antananarivo, Madagaskar
Asmara, Eritrea
Bujumbura, Burundi
Djibouti, Djibouti
Dodoma, Tanzania
Kampala, Uganda
Kigali, Rwanda
Lilongwe, Malawi
Lusaka, Zambia
Mamoudzou, Mayotte
Maputo, Mozambik
Mogadishu, Somalia
Moroni, Komoro
Nairobi, Kenya
Port Louis, Mauritius
Saint-Denis, Réunion
Victoria, Seychelles

 
Afrika Tengah
 
Afrika Utara
 
Afrika Selatan
 
Afrika Barat

Abidjan, Pantai Gading 4
Abuja, Nigeria
Accra, Ghana
Bamako, Mali
Banjul, Gambia
Bissau, Guinea-Bissau
Conakry, Guinea
Dakar, Senegal
Freetown, Sierra Leone
Jamestown, Saint Helena
Lomé, Togo
Monrovia, Liberia
Niamey, Niger
Nouakchott, Mauritania
Ouagadougou, Burkina Faso
Porto-Novo, Benin
Praia, Tanjung Verde
Yamoussoukro, Pantai Gading 5

 

1 Yudisial.    2 Parlementer.    3 Eksekutif.    4 de facto.    5 Resmi.


edunitas.com


Page 26

Gaborone yaitu ibu kota sekaligus kota terbesar Botswana. Masyarakatnya berjumlah 208.000 jiwa (2004).

Daftar isi

  • 1 Geografi
  • 2 Referensi
  • 3 Tautan luar

Geografi

Gaborone berada di

Dengan tulang pipi yang tebal memiliki otot pengunyah yang kuat memiliki tonjolan yang menonjol
24°39′29″LU 25°54′44″BT / 24,65806°LS 25,91222°BT / -24.65806; 25.91222 selang Kgale dan Tebing Odi, dekat Sungai Notwane di sudut tenggara Botswana, dan 15 kilometer (9.3 mil) dari perbatasan Afrika Selatan[8]

Gaborone dikelilingi oleh kota-kota berikut: Ramotswa ke arah tenggar, Mogoditshane di timur laut, dan Mochudi di anggota timur, dan Tlokweng diseberang sungai. Biasanya yaitu kota tetangga Gaborone. Pinggiran kota Gaborone termasuk Broadhurst, Gaborone Barat, The Village, Naledi, [8] dan New Canada. Phakalane, daerah yang lebih kaya, berada di luar batasan kota.[9]

Tepat di pusat kota, terdapat Mall, pusat finansial dan turisme di Gaborone. Mall menampung jumlah bank dan pusat pertokoan. Pada ujung timur Mall, mampu ditemui Civic Centre sejajar dengan Gerbang Pula (Pula Arch) yang menggambarkan kemerdekaan Botswana. Botswana Stock Exchange, Botswana National Museum, dan kampus utama University of Botswana juga berada dekat Mall.

Iklim

Gaborone mempunyai iklim semi tandus yang panas (Klasifikasi iklim Köppen BSh). Cuaca di Gaborone sangatlah cerah sepanjang tahun. Musim panas biasanya sangatlah panas. Suhu menurun pada malam hari, yang mengakibatkan cuaca lebih sejuk. Biasanya, musim panas dengan sedikit curah hujan menjadikan suhu sedikit hangat dibanding dengan musim panas yang didampingi dengan jumlah hujan. Jika terdapat musim kemarau, suhu terpanas biasanya di bulan Januari dan Februari. Jika terdapat curah hujan yang normal, suhu terpanas jatuh pada bulan Oktober, pas sebelum hujan tiba. Pada musim dingin, cuaca pada siang hari masih panas, dan berubah dingin pada malam hari. [11]

Rata-rata terdapat tujuhpuluh-empat hari per tahun dengan suhu di atas 32 °C (90 °F). Terdapat rata-rata 196 hari per tahun dengan suhu di atas Templat:Conver. Limapuluh-satu hari per tahun dengan suhu di bawah 7 °C (45 °F). Satu hari per tahun dengan suhu di bawah Templat:Conver.[12]

Presipitasi di Gaborone sangat bervariasi. Biasanya hujan terjadi pada musim panas, selang bulan Oktober dan April. [11] Terdapat rata-rata empat puluh hari badai per tahun, sebagian luhur terjadi pada musim panas, dan empat hari berkabut, biasanya terjadi pada musim dingin.[12] Kota Gaborone pernah mengalami banjir sebanyak tiga kali sesuai catatan mulai tahun 1995, satu kali pada tahun 2000, dan tahun 2001 yang mengakibatkan kerusakan senilai 5.000.000 Botswana pula, dan satu kali terjadi pada tahun 2006. [10]

Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan Juni, sebesar 98% dan terendah pada bulan September, pada 28% [11]

Tingkat pancaran sinar matahari berkisar dari 14.6 MJ/m² pada bulan Juni hingga 26.2 MJ/m² pada bulan Desember.[11]

Kecepatan angin pada bulan Agustus hingga November sangatlah tinggi, 14 kilometer per jam (8.7 mph) dan menurut pada bulan May hingga Juli pada 8 kilometer per jam (5.0 mph). Kecepatan angin rata-rata per tahun yaitu 12 kilometer per jam (7.5 mph).[12]

Referensi

  1. ^ Parsons, Neil (1999-08-19). "Botswana History Page 7: Geography". Botswana History Pages. Gaborone, Botswana: University of Botswana History Department. Diakses 2009-08-04. 
  2. ^ Modise, Oliver (2008-01-17). = 1&aid = 4&dir = 2008/January/Thursday17 Mothei re-elected Gaborone mayor 25 (07). Gaborone, Botswana: Mmegi Online. Diakses 2009-08-04. 
  3. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks bagi ref bernama economy
  4. ^ "Gaborone, Botswana Page". Falling Rain Genomics, Inc. 
  5. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks bagi ref bernama demo
  6. ^ = 86 timeanddate.com
  7. ^ Botswana Telecommunications Authority (2009-09-11). "Botswana (country code +267)" (DOC). National Numbering Plans (International Telecommunication Union). Diarsipkan dari aslinya tanggal 2009-12-27. Diakses 2009-12-27. 
  8. ^ Kekeliruan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks bagi ref bernama seth
  9. ^ Phakalane Properties (2008). "Gaborone Information - Phakalane Properties, Botswana". Phakalane, Botswana. Diakses 2009-08-04. [tautan nonaktif]
  10. ^ a b Central Statistics Office (2009-08). "NATURAL DISASTERS DIGEST 2008" (PDF). Gaborone, Botswana. Diakses 2010-07-03. 
  11. ^ a b c d Bauer, Carl (2005). "Climate". Energy Efficiency and Energy Conservation in the Building Sector in Botswana (Gaborone, Botswana: Bauer Consult). hlm. 6–13. Diakses 2009-08-04. 
  12. ^ a b c d "Weatherbase: Historical Weather for Gaborone, Botswana". Weatherbase. Diakses 2009-08-04. 

Tautan luar

 
Afrika Timur

Addis Ababa, Etiopia
Antananarivo, Madagaskar
Asmara, Eritrea
Bujumbura, Burundi
Djibouti, Djibouti
Dodoma, Tanzania
Kampala, Uganda
Kigali, Rwanda
Lilongwe, Malawi
Lusaka, Zambia
Mamoudzou, Mayotte
Maputo, Mozambik
Mogadishu, Somalia
Moroni, Komoro
Nairobi, Kenya
Port Louis, Mauritius
Saint-Denis, Réunion
Victoria, Seychelles

 
Afrika Tengah
 
Afrika Utara
 
Afrika Selatan
 
Afrika Barat

Abidjan, Pantai Gading 4
Abuja, Nigeria
Accra, Ghana
Bamako, Mali
Banjul, Gambia
Bissau, Guinea-Bissau
Conakry, Guinea
Dakar, Senegal
Freetown, Sierra Leone
Jamestown, Saint Helena
Lomé, Togo
Monrovia, Liberia
Niamey, Niger
Nouakchott, Mauritania
Ouagadougou, Burkina Faso
Porto-Novo, Benin
Praia, Tanjung Verde
Yamoussoukro, Pantai Gading 5

 

1 Yudisial.    2 Parlementer.    3 Eksekutif.    4 de facto.    5 Resmi.


edunitas.com