Dibawah ini adalah tiga faktor yang menjadi tolak ukur kesuksesan pelaksanaan Proyek Konstruksi

  • Pengukuran kecepatan aliran 2 dimensi dibutuhkan untuk mengetahui karakteristik aliran. Sampai saat ini, perhitungan kecepatan hanya terbatas untuk perhitungan di satu titik dan cara pengambilan datanya bisa mengganggu ...

  • Pekerjaan proyek yang berhasil adalah proyek yang dapat menerapkan pola manajemen waktu dan biaya secara baik dan tepat. Manajemen waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap maju mundurnya suatu proyek , karena dengan ...

  • Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan mutu ...

  • Universitas Aisyiyah Yogakarta merupakan kampus yang berada dibawah naungan Muhammadiyah dalam bidang Pendidikan. Pada tahun 2016, tepatnya pada tanggal 10 Maret 2016, STIKES Aisyiyah Yogyakarta berubah bentuk menjadi ...

  • All iving thing on earth needs water and the needs of living things for water vary by what kind of living thing itself. Like human who neeeds water to fullfill their thirst and clean themselves. Time passes, water become ...

  • Analisis ambang hujan menggunakan metode empirik dapat digunakan sebagai peringatan dini pergerakan tanah di Indonesia. Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh hujan anteseden dan hujan kritis terhadap ambang hujan ...

  • Sungai progo adalah sungai yang anak - anak sungainya berhulu di daerah gunung api. Sebab itu tingkat agradasi atau degradasi di sungai ini cukup tinggi. Proses erosi dan sedimentasi akan berpengaruh terhadap ...

  • Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak kedua di Indonesia dengan jumlah penduduk 38,84 Juta jiwa menyebabkan permintaan energi listrik di Jawa Timur cukup besar. Jawa Timur menyumbang 16,53% jumlah pelanggan PLN dari ...

  • Yogyakarta as a center for cultural heritage, especially Java needs to be packaged and informed to the public in a good and intact manner. In this case, the DIY local government has an interest in establishing the Jogja ...

  • Transportasi merupakan unsur primer dalam menunjang pertumbuhan dan pemerataan pembangunan di satu/beberapa wilayah. Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki beragam moda transportasi untuk melakukan distribusi jasa ...

  • The Bridge is an infrastructure built for acsess to pass the obtacles such as valley, river, sea, as well as crowded highway which needs flyover bridge. One of the main structure element in the bridge is girder. the ...

  • Concrete bridges are chosen to build bridges with short spans because the properties strong concrete structures for compressive force, but waek in resisting tensile forces. The new technologi have way to resolve the ...

  • Daerah Istimewa Yogyakarta atau yang disebut sebagai kota wisata dan kota pelajar selalu menjadi daya tarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara, hal tersebut secara langsung mengakibatkan meningkatnya jumlah kendaraan ...

  • The development of transportation technology leads to the increasing of private vehicle uses. The increasing vehicle users causes congestion on each segment of roads and intersections which is one of them located at ...

  • Yogyakarta is one of cities in Indonesia with high population. Moreover, Yogyakarta is also known as student city due to many students come every year. As a result of the high increasing of population in this city so ...

  • Project delay can be anticipated by accelerating the implementation of the project, while still considered the cost factor. The addition of resources, equipment and method will reduce time duration, but will increase the ...

  • Dalam pelaksanaan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya, dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang ...

  • Penelitian ini membahas mengenai analisis percepatan waktu dan perubahan biaya proyek pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Rumah Sakit Orthopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta dengan metode Time ...

  • Dalam pelaksanaan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian yang singkat ...

  • Dalam pelaksannan proyek konstruksi ada tiga faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan dan kegagalan pada suatu proyek yaitu waktu, biaya dan mutu. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari waktu penyelesaian ...

7 Bahkan, biasanya proyek itu akan terus ada dan selalu berkembang. Hal itu adalah karena kedinamisan suatu proyek sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang terlibat didalamnya. Maka, agar tujuan proyek tercapai sesuai rencana, manajer proyek, sebagai pengelola dan dinamisator, harus bisa memberi pengarahan positif kepada anggota organisasi proyek tersebut. Di mana, peran dominan seorang manajer proyek. Jadi, bisa kita mengerti apabila setiap proyek sangat dipengaruhi oleh peran dominan seorang manajer proyeknya. Meskipun demikian, peran sentral tidak terletak pada manajer proyek. Dia hanyalah salah satu anggota dari tim manajemen proyek, yang terdiri dari pemilik proyek, konsultan AE, konsultan MK, dan kontraktor yang bersangkutan. Mengingat adanya beberapa pihak dalam proyek yang terkait dengan berbagai kepentingannya, maka sering kali muncul penyesuaian dan perubahan desain proyek. Justru disitulah tampak sifat keempat dari proyek, yaitu adanya upaya pendekatan sistematis yang menguntungkan atau positif, yang perlu ditindaklanjuti. Artinya, setiap perubahan, harus positif atau memenuhi kriteriaasas yang lebih tinggi dalam nilai keteknikan, ekonomis, dan manfaatnya. Itulah mengapa, suatu proyek dikatakan bersifat khas dan ciri khasnya itu menonjol.

2.4. Ciri-ciri Khusus Proyek

¾ Mempunyai tujuan spesifik ¾ Hasil akhirnya bisa diserahkan ¾ Menggunakan banyak jenis sumber daya ¾ Unik ¾ Merupakan sarana dan wahana perubahan ¾ Dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang jelas atas biaya, mutu, dan waktunya. Memahami sifat dan ciri khusus proyek seperti diatas merupakan pelajaran dan modal yang berharga bagi kita yang melibatkan diri dalam proses perwujudan proyek. Sebab, kedua hal itu akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam 8 pengambilan keputusan untuk tindakan manajemen dan administrasi oleh masing- masing tingkatan manajemen proyek atau kontraktor yang bersangkutan. Dengan demikian, setiap keputusan bisa dicapai dengan lebih mudah dengan hasil terbaik, diterima dan memuaskan semua pihak yang terkait dengan proyek tersebut. Untuk kepentingan yang lebih luas, adanya proyek beserta hasil akhir dari proyek tersebut, diharapkan mampu memberikan perubahan positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya yang menjadi pemakai atau yang memanfaatkan hasil proyek tersebut. Hal ini sesuai dengan ciri khusus proyek, yaitu sebagai saran dan wahana perubahan.

2.5. Tolok Ukur Sukses atau Berhasil didalam Pengelolaan Proyek

Syah, M.S., 2004 dalam bukunya “Manajemen proyek - kiat sukses mengelola proyek” menyatakan dalam manajemen proyek selalu di ungkapkan bahwa suatu proyek dalam pelaksanaannya harus memenuhi 3 tiga Kriteria, yaitu: ¾ Biaya Proyek, tidak melebihi batas yang telah direncanakan atau yang telah disepakati sebelumnya atau sesuai dengan kontrak pelaksanaan suatu pekerjaan. ¾ Mutu Pekerjaan, atau mutu hasil akhir pekerjaan dan prosescara pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi standar tertentu sesuai dengan kesepakatan, perencanaan, ataupun dokumen kontrak pekerjaan. ¾ Waktu Penyelesaian Pekerjaan, harus memenuhi batas waktu yang telah disepakati dalam dokumen perencanaan atau dokumen kontrak pekerjaan yang bersangkutan. Dalam kenyataan, 3 tiga kriteria yang menjadi sifat proyek itu merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh manajer proyek. Karena peranan manajer proyek sangat dominan dan sangat menentukan upaya pencapaian sasaran proyek tersebut, maka manajer proyek harus mempunyai 9 otoritas dan kemampuan fungsi manajemen dan administrasi dalam menjalankan tanggung jawabnya. Jadi, sifat proyek dan ciri-ciri khusus proyek harus dipahami dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan atas pelaksanaan proyek. Hanya dengan begitu tindakan tersebut dapat dengan tepat mencapai 3 kriteria tolok ukur sukses atau berhasil didalam pengelolaan proyek seperti diatas. Dengan perkembangan standar-standar kehidupan sosial-ekonomi masyarakat atau suatu negara, maka tuntutan atas nilai keberhasilan suatu pekerjaan atau proyek juga meningkat. Lebih-lebih tuntutan atas mutu hasil pekerjaan, proses pelaksanaan pekerjaan, dan waktu penyelesaian pekerjaan proyek. Karena itu, hasil suatu rancang bangun yang bermutu dari produk beberapa waktu yang lalu mungkin sudah merupakan hasil produk yang tidak memenuhi kriteria mutu pada saat ini atau di waktu mendatang. Demikian pula proses dan cara pelaksanaan suatu pekerjaan atau produk yang bermutu saat ini belum tentu akan menjadi suatu metode pelaksanaan yang bermutu dan direkomendasi pemakaiannya pada waktu mendatang. Untuk itulah, setiap perusahaan dengan beberapa manajernya yang andal selalu melakukan langkah antisipasi dengan perencanaan dan pengembangan sumber daya tenaga dan manajemennya, agar selalu menjadi yang terdahulu dan terdepan dalam setiap era perkembangan teknologi, aplikasi teknologi, dan kebutuhan atau tren di masa depan. Dengan penjelasan seperti diatas, maka tolok ukur sukses atau berhasil pengelolaan proyek bisa di ringkas menjadi 5 lima poin berikut, yaitu: ¾ Tepat biaya ¾ Tepat mutu ¾ Tepat waktu ¾ Lingkungan kerja yang sehat dan aman Penerapan K-3 yang konsisten ¾ Semua pihak yang terkait pelaksanaan proyek puas 10

2.6. Manajemen dan Manajer Proyek dalam Pengelolaan Proyek