Show
7 Bahkan, biasanya proyek itu akan terus ada dan selalu berkembang. Hal itu adalah karena kedinamisan suatu proyek sangat dipengaruhi oleh aktivitas manusia yang terlibat didalamnya. Maka, agar tujuan proyek tercapai sesuai rencana, manajer proyek, sebagai pengelola dan dinamisator, harus bisa memberi pengarahan positif kepada anggota organisasi proyek tersebut. Di mana, peran dominan seorang manajer proyek. Jadi, bisa kita mengerti apabila setiap proyek sangat dipengaruhi oleh peran dominan seorang manajer proyeknya. Meskipun demikian, peran sentral tidak terletak pada manajer proyek. Dia hanyalah salah satu anggota dari tim manajemen proyek, yang terdiri dari pemilik proyek, konsultan AE, konsultan MK, dan kontraktor yang bersangkutan. Mengingat adanya beberapa pihak dalam proyek yang terkait dengan berbagai kepentingannya, maka sering kali muncul penyesuaian dan perubahan desain proyek. Justru disitulah tampak sifat keempat dari proyek, yaitu adanya upaya pendekatan sistematis yang menguntungkan atau positif, yang perlu ditindaklanjuti. Artinya, setiap perubahan, harus positif atau memenuhi kriteriaasas yang lebih tinggi dalam nilai keteknikan, ekonomis, dan manfaatnya. Itulah mengapa, suatu proyek dikatakan bersifat khas dan ciri khasnya itu menonjol. 2.4. Ciri-ciri Khusus Proyek¾ Mempunyai tujuan spesifik ¾ Hasil akhirnya bisa diserahkan ¾ Menggunakan banyak jenis sumber daya ¾ Unik ¾ Merupakan sarana dan wahana perubahan ¾ Dibatasi oleh suatu nilai tertentu yang jelas atas biaya, mutu, dan waktunya. Memahami sifat dan ciri khusus proyek seperti diatas merupakan pelajaran dan modal yang berharga bagi kita yang melibatkan diri dalam proses perwujudan proyek. Sebab, kedua hal itu akan menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam 8 pengambilan keputusan untuk tindakan manajemen dan administrasi oleh masing- masing tingkatan manajemen proyek atau kontraktor yang bersangkutan. Dengan demikian, setiap keputusan bisa dicapai dengan lebih mudah dengan hasil terbaik, diterima dan memuaskan semua pihak yang terkait dengan proyek tersebut. Untuk kepentingan yang lebih luas, adanya proyek beserta hasil akhir dari proyek tersebut, diharapkan mampu memberikan perubahan positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitarnya yang menjadi pemakai atau yang memanfaatkan hasil proyek tersebut. Hal ini sesuai dengan ciri khusus proyek, yaitu sebagai saran dan wahana perubahan.2.5. Tolok Ukur Sukses atau Berhasil didalam Pengelolaan ProyekSyah, M.S., 2004 dalam bukunya “Manajemen proyek - kiat sukses mengelola proyek” menyatakan dalam manajemen proyek selalu di ungkapkan bahwa suatu proyek dalam pelaksanaannya harus memenuhi 3 tiga Kriteria, yaitu: ¾ Biaya Proyek, tidak melebihi batas yang telah direncanakan atau yang telah disepakati sebelumnya atau sesuai dengan kontrak pelaksanaan suatu pekerjaan. ¾ Mutu Pekerjaan, atau mutu hasil akhir pekerjaan dan prosescara pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi standar tertentu sesuai dengan kesepakatan, perencanaan, ataupun dokumen kontrak pekerjaan. ¾ Waktu Penyelesaian Pekerjaan, harus memenuhi batas waktu yang telah disepakati dalam dokumen perencanaan atau dokumen kontrak pekerjaan yang bersangkutan. Dalam kenyataan, 3 tiga kriteria yang menjadi sifat proyek itu merupakan tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh manajer proyek. Karena peranan manajer proyek sangat dominan dan sangat menentukan upaya pencapaian sasaran proyek tersebut, maka manajer proyek harus mempunyai 9 otoritas dan kemampuan fungsi manajemen dan administrasi dalam menjalankan tanggung jawabnya. Jadi, sifat proyek dan ciri-ciri khusus proyek harus dipahami dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan atas pelaksanaan proyek. Hanya dengan begitu tindakan tersebut dapat dengan tepat mencapai 3 kriteria tolok ukur sukses atau berhasil didalam pengelolaan proyek seperti diatas. Dengan perkembangan standar-standar kehidupan sosial-ekonomi masyarakat atau suatu negara, maka tuntutan atas nilai keberhasilan suatu pekerjaan atau proyek juga meningkat. Lebih-lebih tuntutan atas mutu hasil pekerjaan, proses pelaksanaan pekerjaan, dan waktu penyelesaian pekerjaan proyek. Karena itu, hasil suatu rancang bangun yang bermutu dari produk beberapa waktu yang lalu mungkin sudah merupakan hasil produk yang tidak memenuhi kriteria mutu pada saat ini atau di waktu mendatang. Demikian pula proses dan cara pelaksanaan suatu pekerjaan atau produk yang bermutu saat ini belum tentu akan menjadi suatu metode pelaksanaan yang bermutu dan direkomendasi pemakaiannya pada waktu mendatang. Untuk itulah, setiap perusahaan dengan beberapa manajernya yang andal selalu melakukan langkah antisipasi dengan perencanaan dan pengembangan sumber daya tenaga dan manajemennya, agar selalu menjadi yang terdahulu dan terdepan dalam setiap era perkembangan teknologi, aplikasi teknologi, dan kebutuhan atau tren di masa depan. Dengan penjelasan seperti diatas, maka tolok ukur sukses atau berhasil pengelolaan proyek bisa di ringkas menjadi 5 lima poin berikut, yaitu: ¾ Tepat biaya ¾ Tepat mutu ¾ Tepat waktu ¾ Lingkungan kerja yang sehat dan aman Penerapan K-3 yang konsisten ¾ Semua pihak yang terkait pelaksanaan proyek puas 102.6. Manajemen dan Manajer Proyek dalam Pengelolaan Proyek |