Faktor apa saja yang harus kita perhatikan dalam rancangan kerajinan bahan keras?

Suara.com - Syarat-syarat perancangan benda kerajinan perlu diketahui sebelum Anda memulai sebuah proyek benda kerajinan.

Indonesia mempunyai berbagai macam kerajinan tangan yang menjadi ciri khas di setiap daerah. Dalam proses pembuatan kerajinan, Anda perlu memahami dahulu seperti apa metode pembuatan sebuah karya berkualitas yang mengacu pada sejumlah persyaratan tertentu. Adapun persyaratan yang dimaksud meliputi kegunaan, kenyamanan, keluwesan, keamanan, dan keindahan.

Dalam artikel kali ini, Suara.com akan merangkum lima syarat perancangan benda kerajinan yang perlu Anda ketahui. Ingin mengetahui lebih banyak tentang lima syarat tersebut? Simak ulasannya berikut ini.

1.    Kegunaan (Utility)

Baca Juga: Produk Kerajinan Tangan UMKM Unggulan Ekspansi ke Pasar Dunia

Syarat-syarat perancangan benda kerajinan yang pertama adalah kegunaan. Benda kerajinan dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan dan harus mengutamakan nilai praktis. Contoh dari kegunaan adalah mangkuk yang berfungsi sebagai tempat sayur atau makanan berkuah, piring sebagai alat saji, gelas sebagai alat minum,  dan lain-lain.

2.    Kenyamanan (Comfortable)

Selain harus mengutamakan nilai praktis, benda kerajinan juga harus harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Salah satu contoh adalah cangkir dan panci yang memiliki pegangan agar penggunanya tidak merasakan panas secara langsung.

3.    Keluwesan (Flexibility)

Keluwesan yang dimaksud adalah benda kerajinan yang dihasilkan memiliki keserasian bentuk dan fungsi sehingga luwes dalam penggunaannya. Contohnya adalah sarung tangan dan sepatu yang memiliki bentuk sesuai dengan anatomi bentuk tubuh yang dimaksud.

Baca Juga: Dari Hobi Merajut, Siti Hawa Jadi Pebisnis Kerajinan Tangan di Kukar

4.    Keamanan (Safety)

KOMPAS.com - Berdasarkan bahan pembuatannya, kerajinan bisa dibagi menjadi dua, yakni kerajinan bahan lunak serta kerajinan bahan keras.

Kerajinan bahan lunak dibuat dari bahan yang sifatnya lunak serta mudah dibentuk. Sedangkan kerajinan bahan keras terbuat dari bahan yang bersifat keras.

Pengertian kerajinan bahan keras

Dikutip dari jurnal Manfaat Pembelajaran “Prakarya dan Kewirausahaan” dalam Penumbuhan Sikap Wirausaha Siswa SMAN 1 Cimahi [2015] karya Vinny Fardila, pengertian dari kerajinan bahan keras adalah segala bentuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan dasar bersifat keras.

Bahan dasar dari kerajinan ini bisa diambil dari alam atau buatan. Kerajinan bahan keras alami adalah produk kerajinan yang bahan dasarnya bersifat keras dan diambil dari alam, seperti kayu, batu, rotan, bambu, dan lainnya.

Sedangkan kerajinan bahan keras buatan merupakan produk kerajinan yang dibuat dari bahan keras, namun sifatnya buatan atau lewat proses pengolahan terlebih dahulu. Contohnya besi, logam, tembaga, kaca, dan lain sebagainya.

Baca juga: Perbedaan Bahan Keras Alam dan Buatan dalam Kerajinan

Teknik pembuatan kerajinan bahan keras

Mardhathillah Ayu Katu, dalam Pembelajaran Kerajinan Tangan dari Bahan Clay Tepung bagi Siswa Kelas VIII SMPN 3 Anggeraja Kabupaten Enrekang [2018] menyebutkan jika kerajinan bahan keras memiliki bahan dasar yang sifat fisiknya keras. Sehingga membutuhkan teknik pembuatan khusus dalam membuatnya.

Setidaknya ada empat teknik pembuatan yang sering digunakan dalam mengolah kerajinan bahan keras, yaitu:

Teknik ukir

Melansir dari Analisis Keterkaitan Ragam Teknik Ukir Tatah Tembaga terhadap Kemungkinan Bentuk yang Dihasilkan dalam Pertimbangan Desain [2019] karya Said F. Nasrullah dan Andry Masri, teknik ukir merupakan teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan menggoreskan, memahat, mencungkil bagian dari bahan dasar tersebut hingga membentuk pola yang diinginkan. Teknik ini cocok diterapkan pada bahan keras, seperti kayu dan batu.

Teknik anyam

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik anyam yaitu teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan menyilangkan atau menggabungkan bahan anyaman, sampai membentuk pola kerajinan yang diinginkan. Jenis teknik ini cocok diterapkan pada bahan bambu dan rotan.

Baca juga: Fungsi dan Prinsip Kerajinan Tangan

Teknik ukir tekan

Teknik ukir tekan yakni teknik membuat hiasan yang dilakukan di atas permukaan pelat dengan cara ditekan menggunakan alat khusus. Jenis teknik ini cocok diterapkan di kerajinan bahan keras buatan, seperti logam dan tembaga. Alat yang dibutuhkan dalam teknik ukir tekan diantaranya bambu dan kayu.

Teknik pahat

Teknik pahat merupakan teknik pembuatan kerajinan yang dilakukan dengan mengurangi atau membuang bahan yang tidak digunakan secara perlahan hingga membentuk pola bentuk kerajinan.

Biasanya teknik ini digunakan dengan memakai alat martil, pahat, kikir, dan lainnya. Teknik pahat cocok diterapkan pada bahan kayu.

Baca juga: Bahan Lunak Buatan: Definisi, Jenis dan Contoh Kerajinan

Contoh kerajinan bahan keras

Ada banyak contoh kerajinan bahan keras, baik alami ataupun buatan. Berikut beberapa contohnya:

  1. Bahan rotan
    Contoh: meja, kursi, tas, alas gelas dan piring, serta lainnya.
  2. Bahan kayu
    Contoh: meja, kursi, mainan yang terbuat dari kayu, pajangan, dan lain sebagainya.
  3. Bahan batu
    Contoh: patung, guci, hiasan dinding, hiasan kolam, kursi, lampu taman, dan lain sebagainya.
  4. Bahan logam
    Contoh: patung, vas bunga, miniatur kendaraan atau benda, dan lainnya.
  5. Bahan kaca
    Contoh: vas bunga, lampu tidur, akuarium, pot tanaman, dan lainnya.
  6. Bahan bambu
    Contoh: lonceng angin, kotak pensil, gelas, vas bunga, lampu hias, serta lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Prinsip Kerajinan Bahan Keras

     pengetahuan dalam keragaman bahan dan alat serta teknik yang digunakan dalam membuat kerajinan merupakan cermin dari kepiawaian perajin dalam menciptakan karyanya. perkembangan tersebut dapat dilihat dari pemanfaatan bahan, cara membuat, maupun penampilan dari karya yang muncul. Adapun prinsip pembuatan kerajinan bahan keras meliputi :

1. Keunikan bahan kerajinan

bahan dapat diambil dari alam, bahan buatan, bahan limbah organik, dan bahan limbah anoranik. seorang pengrajin hanya memerlukan ketekunan untuk dapat menciptakan sebuah karya dengan harga jual. 2. keragaman muatan nilai dalam produk kerajinan banyaknya bentuk produk tidak lepas dari gagasan ataupun ide manusia. oleh sebab itu pesan dari proses berkarya dapat dipilah sebagai berikut : a. nilai fungsional b. nilai informatik c. nilai simbolik d. nilai prestise [wibawa] 3. aspek rancangan dalam produk kerajinan produk kerajinan mengandung banyak faktor yang menjadi bahan acuan dan pertimbangan. adapun faktornya adalah : 1] faktor teknis
  • metode produksi handal
  • penerapan mesin dan manual
  • tingkat kemahiran SDM\

2] faktor ekonomis

  • pemasaran bersaing
  • sistem distribusi

3] faktor ergonomis

  • kenyamanan
  • kesesuaian
  • keamanan

4] faktor sains dan teknologi

  • unsur kebaruan
  • mengikuti perkembangan

5] faktor estetika 

  • penampilan keindahan
  • daya pikat

6] kondisi lingkungan

  • nilai budaya 
  • kondisi lingkungan 

Page 2

Kerajinan

Kemasan Produk Kerajinan kemasan digunakan untuk melindungi produk dan memperindah. pr…

Baca selengkapnya

Kerajinan

Proses Produksi Bahan Keras Buatan a. kerajinan kaca 1] bahan kaca, cat, tiner 2]ala…

Baca selengkapnya

Kerajinan

Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras Alam setiap wilayah dapat memproses kerajinan deng…

Baca selengkapnya

Kerajinan

Karakteristik Kerajinan Bahan Keras   bahan keras alami : 1. kayu terdiri dari…

Baca selengkapnya

Kerajinan

Jenis Kerajinan Bahan Keras Bahan keras terbagi menjadi duan jenis, yaitu : 1. B…

Baca selengkapnya

Prinsip Kerajinan Bahan Limbah Keras - Bahan limbah merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan bahan pembuatan kerajinan. Di tangan-tangan kreatif, limbah keras organik dan anorganik dapat disulap menjadi aneka kerajinan yang unik dan menarik. Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. 

  1. Mengurangi [Reduce]. Meminimalisir barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.
  2. Menggunakan kembali [Reuse]. Pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang sekali pakai, lalu buang.
  3. Mendaur ulang [Recycle]. Barang-barang yang sudah tidak berguna didaur ulang lagi. Tidak semua barang bisa didaur ulang, tetapi saat ini sudah banyak industri kecil dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain contohnya kerajinan.

Prinsip kerajinan bahan limbah keras yaitu; reduce, reuse, dan recycle dalam proses pembuatan produk kerajinan harus selalu dijalankan. Tindakan dapat meminimalisir sampah yang dihasilkan dalam proses produksi kerajinan.

Penggunaan bahan limbah keras untuk dirancang menjadi sebuah produk kerajinan tidaklah mudah. Kita harus memiliki motivasi yang besar dalam proses kreatif dan mengatasi masalah limbah di lingkungan, sehingga tidak sulit untuk melahirkan rancangan yang besar. Kita perlu mengetahui dan memahami prinsip dasar yang membangun kesadaran bahwa men desain bahan limbah keras merupakan proses menata ulang kebermanfaatan dari sebuah produk yang telah hilang nilai gunanya. Seperti yang telah diuraikan pada bab terdahulu bahwa seharusnya sebuah rancangan bersifat berkelanjutan [sustainable design], tidak hanya cukup secara ekonomi saja, tetapi harus mengintegrasikan isu-isu lingkungan, sosial, dan budaya ke dalam produk. Hal tersebut agar desain lebih dapat bertanggung jawab dalam menjawab tantangan dalam masyarakat global. Begitu juga seorang desainer produk harus memahami pentingnya pemahaman ini.

Proses kreatif akan ditemukan saat seseorang telah memperoleh daya serap, imajinasi melalui pengetahuan terhadap materi bahan, alat dan proses yang akan ditekuninya. Pengetahuan bahan limbah keras, penggunaan alat dan kemampuan keteknikan dalam bertukang akan melahirkan sebuah proses kreatif itu sendiri. Jadi, kreativitas harus diupayakan tercipta dengan banyak langkah. Setelah kreativitas muncul maka akan melahirkan produk. Jika dibuatkan dalam skema sebagai berikut.

Skema Proses rancangan kerajinan

Limbah keras juga terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari alam [tumbuhan dan hewan] bersifat keras, padat, dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai dalam tanah. Limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk. Contoh limbah keras anorganik adalah plastik, pecahan keramik, pecahan kaca, dan baja. Sampah an organik berasal dari sumber daya alam dan kimia yang tidak terbaharui. Akumulasi limbah yang merupakan sisa hasil buangan mempunyai potensi sebagai polutan [penyebab polusi]. Oleh karena itu, dengan proses daur ulang limbah mendapat perhatian khusus dan penanganan yang maksimal. 

Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa  terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Limbah tersebut berasal  dari sumber daya yang berasal dari pertambangan seperti minyak bumi, batubara, besi, timah, dan nikel. Limbah umumnya berasal dari kegiatan industri, pertambangan, dan domistik yaitu dari sampah rumah tangga, contohnya: cangkang kerang, tampurung kelapa, sisik ikan, kaleng bekas, botol,  plastik, karet sintetis, potongan atau pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecah-pecahan gelas, tulang-belulang, stereofoam dan lain-lain. Pengolahan limbah organik dan anorganik memiliki teknik yang berbeda. Limbah organik biasanya didaur ulang menjadi pupuk tanaman sampai dengan bahan bakar biogas. Sementara limbah keras  yang ada di lingkungan masyarakat terlebih dahulu dilakukan pengolahan melalui beberapa cara berikut. 

  1. Sanitasi [Sanitary Landfill]. Sanitary  landfill yaitu suatu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem sanitasi yang baik. 
  2. Pembakaran [Incineration]. Pada incineration,  sampah dibakar di dalam alat insinerator. Hasil pembakarannya berupa gas dan residu pembakaran. 
  3. Penghancuran [Pulverisation ]. Pada pulverisation, penghancuran sampah dilakukan di dalam mobil pengumpul sampah yang telah dilengkapi dengan alat pengaduk sampah. Sampah-sampah tersebut langsung dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil yang dapat dimanfaatkan untuk menimbun tanah yang letaknya rendah. 

Limbah keras yang dapat didaur ulang yaitu tempurung kelapa, cangkang kerang, tulang belulang, plastik, logam, kaca, plastik, dan kaleng. Limbahlimbah dapat dipilah-pilah sesuai kebutuhan. Jika dinilai tidak layak pakai, maka limbah dapat diselesaikan dengan cara dibakar. Sebaliknya limbah yang masih dalam kondisi utuh, dapat dimanfaatkan kembali menjadi karya kerajinan. Jika limbah sudah beralih manfaat menjadi barang ke rajinan secara ekonomi nilainya akan meningkat. 

Sebagai generasi muda, kepedulian dan kepekaan terhadap lingkungan hidup perlu ditanamkan sejak dini. Tantangannya membutuhkan usaha dan kreativitas kita untuk memperbaiki kondisi lingkungan menjadi lebih baik. Pengetahuan dan pemahaman tentang desain berkelanjutan se perti yang telah diuraikan pada bab terdahulu perlu dipelajari lebih dalam sehingga solusi limbah keras sebagai bahan baku kerajinan dapat ber kembang berdasarkan analisis yang tepat.

Jika kita melihat di berbagai kegiatan pameran kerajinan, kerajinan dari bahan limbah keras hasil karya putra putri bangsa Indonesia sungguh luar biasa, kental dengan kearifan lokal dan budaya Nusantara sehingga menggugah hati untuk membeli. Jika produk berkualitas maka harga tidak lagi menjadi persoalan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah orang yang kreatif dan senang mencari peluang serta cinta produk dalam negeri.

Dalam penciptaan produk kerajinan dari limbah keras lebih pada memunculkan ciri khas pengrajin dalam mengembangkan desain kerajinan nya. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dari mulai kebutuhan pribadi, rumah tangga hingga hanya sekadar kebutuhan penghias rumah/kantor. Berdasarkan pengamatan tersebut kerajinan dari bahan dasar limbah keras dapat dibuat dengan berbagai bentuk dan fungsinya.

Berbagai pameran kerajinan limbah bahan keras

Produk-produk di atas memiliki ciri khas bahan dari limbah organik atau anorganik sebagai bahan dasarnya. Bahan limbah keras yang akan kita pelajari bersama adalah kerajinan dari bahan limbah aneka cangkang kerang, sisik ikan dan tulang ikan, dan tempurung kelapa. Sedangkan bahan kerajinan dari limbah keras anorganik adalah botol plastik, pecahan keramik dan pecahan kaca. Perhatikanlah jenis produk apa yang bisa dihasilkan dari bahan limbah keras tersebut. Amati dan teliti lebih jauh jenis-jenis bahan limbah keras yang dapat ditemui di lingkungan sekitar yang dapat digunakan sebagai produk kerajinan.

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA