Faktor-faktor yang MEMPENGARUHI harga satuan

ANALISIS MODEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SATUAN MATERIAL KONSTRUKSI DI PEMERINTAH DESA

Indah Purnama Sari

1720828320020

Dr. Ir. HENRY WARDHANA, M.T.

Harga satuan untuk material konstruksi yang ada di desa Kabupaten Hulu Sungai Selatan memiliki harga yang berbeda-beda dimana saat pemeriksaan pelaproan spj dariAparat Pengawas Intern Pemerintah atau Pengawas Intern pada institusi lain yang selanjutnya disebut APIP memiliki harga yang tinggi jika dibandingkan dengan harga satuan kabupaten HSS hal tersebut bisa menjadi salah satu temuan. Saat dilakukan studi awal menjelaskan bahwa adanya perbedaan sarana dan prasarana transportasi material kosntruksi ke lokasi-lokasi proyek, baik jenis angkutan yang digunakan maupun jalur transportasi yang dilalui. Hal ini salah satunya dikarenakan kondisi desa yang memiliki jarak yang jauh dari penyedia material. Terdapatnya proses pengangkutan material dengan duakali angkut yang menyebabkan bengkaknya biaya untuk upah angkut.

Dari hasil penelitian ini baik dengan metode perhitungan Severtiy Indexdiperoleh bahwa faktor yang dominan mempengaruhi harga satuan adalah faktor transportasi  dan lokasi. Faktor tersebut menjadi faktor resiko yang dapat menyebabkan pembengkakan biaya transportasi untuk menetukan harga satuan bahan material. Sedangkan dengan model perhitungan Smart PLS prioritas yang diperhatikan  untuk menetapkan harga satuan dasar semen, sirtu, kerikil, batu gunung, dan pasir beton adalah prioritas pertama adalah aspek transportasi, prioritas kedua  adalahaspek lokasi, prioritas ketiga adalah aspek peraturan kebijakan pemerintah, prioritas keempat adalah aspek sumber daya material, dan prioritas kelima adalah aspek ekonomi

Hasil penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai masukan penelitian lain untuk permodelan upah angkut atau transportasi yang lebih spesifik berdasarkan letak wilayah yang berbeda seperti untuk wilayah dataran rendah dan dataran tinggi. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengahasilkan model prediksi faktor yang mempengaruhi secara umum seperti faktor transportasi dan faktor lokasi sedangkan untuk faktor transportasi sendiri terdiri dari unsur faktor lainnya karena itu perlu dilakukan analisis permodelan lagi yang lebih spesifik terhadap faktor transportasi dan lokasi agar bisa mengetahui hasil yang spesifik

Kata Kunci: harga satuan ; Skala Likert ; smart PLS ; over head

  • Home
  • Sipil
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Estimasi Biaya Proyek Konstruksi Bangunan

Tujuan melakukan estimasi biaya adalah untuk memperoleh harga suatu kontrak dan seluruh proyek yang terbaik. Pada saat proses estimasi dilakukan, tidak sedikit estimasi yang sudah dihitung sebelumnya juga menuntut perhitungan lanjutan sehingga dapat menghasilkan data yang lengkap dan akurat. Secara garis besar, terdapat dua faktor yang mempengaruhi besarnya estimasi pada konstruksi bangunan. Di antaranya yaitu faktor selama masa identifikasi kontrak dan faktor selama masa implementasi proyek.

Faktor-faktor yang MEMPENGARUHI harga satuan

Berikut ini penjelasan lengkap tentang masing-masing faktor tersebut!

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya selama Masa Identifikasi Kontrak

Faktor-faktor yang MEMPENGARUHI harga satuan

Perlu diketahui, setiap kontruksi membutuhkan anggaran biaya yang berbeda-beda walaupun desain dan metode pelaksanaannya sama. Hal ini terjadi lantaran faktor-faktor yang mempengaruhi biaya selama masa identifikasi kontrak juga berlainan. Nah, di bawah ini merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi faktor pertama ini :

  1. Spesifikasi proyek berisi tentang deskripsi fisik bangunan sesuai dengan kualitas yang diharapkan oleh proyek.
  2. Lokasi merupakan tempak pelaksanaan proyek yang berpengaruh pada biaya perizinan, biaya transportasi, dan biaya tenaga kerja.
  3. Metode Penawaran yaitu tipe kontrak yang dipilih apakah unit price contract atau total price contract.
  4. Karakteristik Lokasi mencakup pada kondisi tanah, kondisi tanah keras, permukaan air tanah, aksesibilitas tanah, dan infrastruktur.
  5. Tipe bangunan yakni wujud fisik dari kontruksi yang akan dibuat berupa bangunan baru atau bangunan lama.
  6. Pajak tidak hanya ditentukan oleh lokasi proyek, tetapi juga tipe bangunan.
  7. Durasi adalah lama waktu pelaksanaan proyek yang mempengaruhi kebutuhan biayanya.
  8. Inflasi memberikan pengaruh besar terhadap biaya pelaksanaan.
  9. Produktifitas Tenaga Kerja menyatakan volume pekerjaan yang bisa dilakukan pekerja dalam satuan waktu.
  10. Ketersediaan Material Proyek adalah jumlah sumber daya yang dibutuhkan.
  11. Cuaca ialah keadaan udara pada satu tempat tertentu dengan jangka waktu yang terbatas.
  12. Konstruktibilitas yakni tingkat kemudahan pembangunan konstruksi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Biaya selama Masa Implementasi Proyek

Faktor-faktor yang MEMPENGARUHI harga satuan

Pada saat proyek sudah mulai dikerjakan, jarang sekali dilakukan perubahan biaya pada data yang sudah dihitung. Jadi setelah desain, data, dan informasi bangunan dibuat, maka detail estimasi biaya yang pasti untuk proyek konstruksi tersebut sudah dapat disusun secara pasti. Berikut ini faktor-faktor yang memberikan pengaruh terhadap estimasi biaya dalam tahap ini!

  1. Perubahan desain yang mungkin dilakukan akan mengakibatkan perubahan terhadap biaya implementasinya.
  2. Kesalahan dalam pengaturan dan pengawasan memicu proyek tidak dikerjakan secara efektif dan efisien.
  3. Kondisi lokasi proyek yang di luar perkiraan menyebabkan waktu dan biaya pelaksanaannya kian bertambah.
  4. Kekurangan material dan peralatan memicu kerugian yang cukup besar pada waktu, biaya, dan tenaga.
  5. Perubahan nilai mata uang dikarenakan bahan atau alat konstruksi harus diimpor dari luar negeri.
  6. Pemilihan kontraktor secara sembarangan tanpa menelusuri kredibilitas dan rekam jejaknya.
  7. Kekurangan anggaran dapat menimbulkan konflik internal sehingga jalannya pembangunan tidak lancar.
  8. Perubahan informasi sewa lahan yang tidak jelas sebab data pada estimasi biaya sebelumnya tidak diperiksa kepastiannya alias belum diperbaharui.


Dalam suatu pekerjaan proyek konstruksi, biaya merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan selain waktu, quality, dan safety. Keempat aspek ini (waktu/schedule, biaya/cost, mutu/quality, dan K3/safety) merupakan aspek penting yang sangat perlu diperhatikan. Oleh karena itulah, keempat aspek ini perlu diatur sedemikian rupa sehingga suatu proyek dapat berjalan dengan baik. Pengaturan tersebut dapat dilakukan dengan melihat berbagai faktor yang mempengaruhi aspek tersebut. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya konstruksi.
– Metode kerja Metode kerja yang digunakan pada suatu konstruksi akan berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan. Metode konstruksi itu sendiri merupakan cara untuk melaksanakan proses konstruksi untuk mencapai pada elemen operasi atau produk terakhir. Dalam pemilihan metode kerja harus disesuaikan dengan lokasi tersebut berada dan pekerjaan yang dilakukan. Contohnya adalah dalam pembuatan jembatan antara metode konvensional dan metode sosrobahu. Pada metode konvensional, dibutuhkan biaya pembuatan perancah yang memunculkan lingkup pekerjaan baru dimana perancah tersebut menghalangi jalan dibawahnya. Sedangkan dalam pembuatan jembatan dengan metode sosrobahu, perancah yang digunakan tidak menghalangi jalan karena pembuatan balok induk berada di jalur kolom. Namun, sisi teknologi metode kerja konstruksi yang menentukan biaya yang dikeluarkan dari kedua metode ini. Biaya yang dikeluarkan pada metode sosrobahu lebih besar dibanding biaya pada metode konvensional. Metode sosrobahu tetap dipilih walaupun lebih mahal karena dalam kontrak disebutkan pembangunan jembatan tidak diperbolehkan mengganggu arus lalu lintas yang ada.

– Pekerja

Pekerja yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi akan berbeda-beda tergantung dari asal pekerja tersebut. Kualitas pekerja orang jawa atau bali dengan orang sulawesi akan berbeda bila dibandingkan. Pekerja orang jawa memiliki produktifitas lebih tinggi dibanding orang sulawesi. Makanya tidak heran bila ada pekerjaan konstruksi di sulawesi, kontraktor membawa pekerja yang berasal dari jawa atau pun bali karena memiliki kualitas yang lebih baik. Kualitas pekerja ini mempengaruhi kapasitas produksi. Perlu diperhitungkan juga bila suatu kontraktor membayar pekerja dengan biaya Rp 50000/m2 dengan kapasitas 5m2/hari pada pekerjaan pemasangan dinding batu bata dengan pekerja yang dibayar Rp 60000/m2 namun bisa memasang 10m2/hari pasangan bata. Perlu dicari upah yang dikeluarkan oleh kontraktor untuk pekerja serendah mungkin namun dapat menghasilkan kapasitas produksi sebesar mungkin. Namun, keadaan ini haruslah dapat dipertanggungjawabkan, jangan sampai kejadian biaya yang dikeluarkan besar namun produktifitas rendah. Faktor upah yang dikeluarkan oleh kontraktor ini dilihat dari keterampilan yang dimiliki oleh pekerja, skill yang pekerja miliki, dan pengalaman kerja. Ketiga hal ini akan menyebabkan perbedaan biaya upah yang dikeluarkan. Biaya pengeluaran untuk fasilitas dan rekreasi yang dikeluarkan oleh kontraktor juga mempengaruhi biaya pengeluaran proyek. Rekreasi penting diberikan ke pekerja untuk menghilangkan kepenatan/kelelahan. Bila pekerja terlalu lelah, akan menurunkan produktifitas.

– Lokasi

Perbedaan lokasi proyek akan berpengaruh terhadap pengeluaran proyek. Lokasi yang dekat dengan sumber material dan memiliki akses serta mobilitas tinggi akan berbeda dengan lokasi proyek yang berada di daerah terpencil dan tidak memiliki akses ke lokasi proyek. Contohnya adalah pelaksanaan konstruksi di tengah hutan. Kontraktor harus mengeluarkan biaya untuk membuat jalan akses yang menuju ke lokasi proyek. Ditambah biaya transportasi yang lebih besar dibanding lokasi proyek yang mudah dijangkau dan dekat dengan lokasi sumber daya. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kontrak. Apa akses jalan dikerjakan oleh pihak kontraktor atau owner. Bila kontraktor yang menyediakan, kontraktor harus memasukkannya dalam perhitungan estimasi biaya pengeluaran. Pelaksanaan survey lokasi juga akan mempengaruhi biaya. Bila orang yang yang dikirm tidak tahu cara melakukan survey dan apa saja yang dilakukan dalam survey akan menyebabkan rencana anggaran biaya tidak akurat dan menyebabkan pengeluaran-pengeluaran yang tidak diestimasi.

– Requirement alat

Kebutuhan dari alat yang digunakan akan berpengaruh terhadap biaya yang dikeluarkan. Yang mempengaruhi pengeluaran biaya pada alat adalah produktifitas dari alat tersebut. Penggunaan alat baru dengan alat lama akan menghasilkan produktifitas yang berbeda. Alat baru akan mempunyai produktifitas yang lebih tinggi dibanding alat yang lama. Biaya yang dikeluarkan untuk produktifitas alat yang rendah lebih tinggi dibanding biaya pada produktifitas alat yang tinggi. Biaya oli yang digunakan juga menjadi salah satu faktor besar kecilnya biaya alat. Alat yang sudah lama membutuhkan perbaikan dan perawatan yang ekstra dibanding alat yang relatif lebih baru sehingga biaya yang dikeluarkan pada alat yang sudah lama akan lebih besar dibanding alat yang baru. Jarak yang ditempuh juga mempengaruhi terhadap biaya yang dikeluarkan. Contohnya adalah biaya pengangkutan material batu pecah ke stok penyimpanan. Kriteria dari alat itu sendiri juga mempengaruhi dari biaya. Contohnya adalah biaya yang dikeluarkan untuk excavator 0.6m3 atau 1.3 m3.

– Faktor satuan

Kesalahan dalam memasukkan faktor satuan akan mempengaruhi biaya. Faktor satuan harus sama antara pekerja dan lainnya. Bila material dihitung per hari maka upah pekerja harus dihitung per orang per hari (mandays atau OH). Bila pekerja diupah per bulan maka harus diubah menjadi per hari terlebih dahulu. Faktor satuan ini akan mempengaruhi koefisien dan koefisien itu sendiri akan mempengaruhi biaya.

– Budaya

Faktor budaya akan mempengaruhi mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan. Budaya orang jawa mau dibayar rendah dan memiliki produktifitas yang baik berbeda sekali dengan budaya orang sumatera yang ingin dibayar tinggi namun memiliki produktifitas lebih rendah. Orang sumatera lebih banyak lebih banyak mengobrol saat bekerja dibanding orang jawa.

– Komposisi sumber daya yang dibutuhkan

Komposisi bahan mempengaruhi kualitas hasil dimana koefisien-koefisien bahan yang digunakan akan mempengaruhi kinerja mutu dan biaya. Yang mempengaruhi dari koefisien bahan itu sendiri adalah faktor kehilangan, waste, dan kolusi. Contohnya adalah pada pelaksanaan pengangkutan material batu pecah dari sumbernya ke lokasi proyek. Prosesnya adalah menentukkan lokasi batu yang akan diledakkan. Setelah itu, batu hasil ledakkan berupa material batu pecah yang masih besar-besar dipecah-pecah kembali. Lalu dilakukan pengangkutan ke stok material yang agak jauh dari lokasi proyek. Lalu, diangkut ke stok material dekat lokasi proyek. Setelah itu dipecah-pecah lagi sesuai kebutuhan sebelum digunakan. Faktor kehilangan terjadi saat pengangkutan material ke lokasi stok material. Faktor waste terjadi saat pemecahan material sesuai dengan kebutuhan sebelum digunakan. Kolusi terjadi saat pengangkutan 3m3 material namun dicatat 3.5m3 oleh penerima karena penerima telah diberi uang sebagai imbalannya. Harga bahan itu sendiri ditentukan oleh biaya pengiriman dan prosesnya. Semakin jauh jarak pengirimannya akan meningkatkan biaya pengeluaran. Semakin tidak efektif dan efisiennya proses pemecahan batu juga akan meningkatkan pengeluaran.

– Pendefinisian lingkup pekerjaan

Pendefinisian pekerjaan yang salah akan mempengaruhi akan biaya yang dikeluarkan. Perlu diketahui pekerjaan apa yang dikerjakan sendiri atau outsourcing.perlu dicari hubungannya karena lingkup pekerjaan akan mempengaruhi biaya. Untuk itu perlu diketahui batasannya dan requirement dari batasan-batasan pekerjaan.

– Iklim

Dalam pelaksanaan proyek, pengaruh iklim perlu diketahui. Iklim yang tidak teridentifikasi dapat mempengaruhi biaya.

– Gempa bumi, badai, banjir, air pasang, dll

Kejadian-kejadian yang disebutkan diatas dapat mempengaruhi biaya. Contohnya adalah dalam proses pengecoran di saat musim hujan. Bila dilakukan pengecoran peer tiang jembatan di pantai sesaat sebelum air pasang, dan setelah pengecoran selesai datang air pasang, akan mengakibatkan hasil pengecoran tidak dapat dipakai sehingga area pengecoran harus dibersihkan terlebih dahulu dan dilakukan pengecoran ulang.

– Lihat dokumen


Dokumen yang dilihat dengan asumsi yang salah dan tidak jelas akan mempengaruhi ketidakjelasan scope yang mempengaruhi volume pekerjaan. Volume pekerjaan yang salah atau tidak tepat akan mempengaruhi biaya.